1156 1877 1 SM
1156 1877 1 SM
Oleh :
Musa Isona Derebiˡ , Djauhari Noor2), dan Iit Adhitia Prihatna3)
)
Abstrak
Tujuan pemetaan geologi Daerah Mulyorejo dan sekitarnya, Kecamatan Silo,
Kabupaten Jember, Jawa Timur adalah untuk mengetahui tatanan geologi wilayah
tersebut mencangkup geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi.
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka,
penelitian lapangan, analisa laboratorium dan studio yang keseluruhan dituangkan dalam
sebuah laporan tugas akhir. Hasil yang dicapai dalam penelitian dan pemetaan geologi
daerah aerah Mulyorejo dan sekitarnya, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur
adalah sebagai berikut: Geomorfologi daerah penelitian secara morfogenesa dibagi
menjadi 2 (dua) satuan geomorfologi, yaitu: (1). Satuan geomorfologi perbukitan lipat-
patahan yang berstadia tua dan (2). Satuan geomorfologi dataran aluvial berstadia muda.
Pola aliran sungai berpola rektangular dengan stadia erosi sungai muda dan dewasa.
Stratigrafi daerah penelitian yang tertua hingga termuda adalah Satuan batuan breksi,
lava dan tuf (Formasi Merubetiri) yang berumur Miosen Awal dan diendapkan pada
lingkungan neritik tengah-neritik luar; Satuan batuan batupasir selang-seling
batulempung sisipan breksi dan tuf (Formasi Batuampar) berumur Miosen Awal yang
diendapkan pada neritik tengah-neritik luar. Kedua satuan memiliki hubungan yang saling
menjemari; Satuan batuan batupasir selang-seling batulempung Formasi Sukamade
diendapkan pada kala Miosen Tengah yang diendapkan pada lingkungan neritik tengah;
Satuan aluvial sungai menutupi satuan batuan yang ada dibawahnya yang dibatasi oleh
bidang erosi. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian adalah struktur
kekar, struktur lipatan dan sesar. Struktur kekar yang di jumpai di lapangan berupa kekar
gerus (shear joint) dan kekar tarik (tension joint), sedangkan struktur lipatan yang
dijumpai berupa Sinklin Sumberuling, Antiklin Batuampar dan Sinklin Baban. Struktur
sesar yang berkembang adalah Sesar Mendatar Kali Hitam, Sesar Mendatar Baban, Sesar
Mendatar Tankinol, Sesar Mendatar Mulyorejo dan Sesar Mendatar Batuampar. Struktur
geologi yang terdapat di daerah penelitian terjadi dalam satu periode tektonik, yaitu pada
KalaMiosen Tengah bagian tengah hingga Kala Plistosen dengan arah gaya utama N 185 0
E atau berarah relatif utara-selatan.
Adapun peneliti-peneliti
terdahulu, yang pernah melakukan
penelitian dan pemetaan geologi
didaerah penelitian antara lain:
1. Van Bemmelen (1949), “The
Geology of Indonesia”.Vol. IA:
General Geology of Indonesia and
Adjacent Archipelagoes,
Gambar 2. Sketsa peta fisiografi sebagian Pulau
Government Printing Office, The Jawa dan Madura (modifikasi dari
Hague. van Bemmelen, 1949).
2. Sapei., T., Suganda, A.H.,
Surono, Ratman, N., dan Berdasarkan bentuk-bentuk
Wikarno, 1992. Peta Geologi bentang alam serta batuan-batuan yang
Lembar Jember, Jawa, Skala menyusun bentang alam yang ada di
1:100.000. Pusat Penelitian dan daerah penelitian, maka daerah
Pengembangan Geologi, (P3G), penelitian berada pada Zona
Bandung. Pegunungan Selatan.
3. Pulunggono, A. dan Martodjojo,
Soejono, 1994.Geotektonik Pelau ii. Geomorfologi Daerah Penelitian
Jawa Sejak Akhir Mesozoik
Hingga Kuarter, Makalah Berdasarkan genetika
Seminar Geologi, Jurusan Teknik, pembentukan bentang alamnya, serta
Universitas Gajah Mada, merujuk pada struktur, proses dan stadia
Yogyakarta. geomorfiknya, maka geomorfologi
daerah penelitian dapat dibagi menjadi
dua satuan, yaitu:
a. Satuan Geomorfologi Perbukitan
Lipatan Patahan
b. Satuan Geomorfologi Dataran
Aluvial
3. Formasi Batuampar
Formasi Batuampar dicirikan oleh
perselingan batupasir dan batulempung
bersisipan tuf, breksi dan konglomerat
dan umumnya berlapis baik. Sebaran
formasi ini dibagian tengah, tenggara