Anda di halaman 1dari 5

PRAKTIKUM 11

PEMBIAYAAN SAHAM
DIKERJAKAN KELOMPOK
 Hasil kelompok dikumpulkan pada Google Drive dan
dilaporkan kepada Dosen Masing-masing dalam waktu
paling lambat -1 hari dari jadwal berikutnya.
 Presentasi dan Diskusi sesuai Jadwal yang ditentukan

Dr. Drs. D.Iwan Riswandi, SE, M.Si


Sekolah Vokasi IPB
MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN
TUGAS KELOMPOK I.

1. Jelaskan alasan kenapa korporasi menerbitkan saham?


2. Jelaskan prosedur suatu korporasi menerbitkan saham di pasar modal?.
3. Jelaskan bedanya saham preferen dan saham biasa?.
4. Setelah korporasi berdiri, dan modal disetor oleh para pendiri yang
bertindak sebagai pemegang saham preferen. Pada kesempatan apa lagi
dimungkinkan untuk diterbitkan lagi saham preferen. Berikan alasannya?
5. PT. VokBIZ pada tanggal 9 Januari 2019 membeli saham preferen dan
biasa PT. SV Group sebanyak 225 unit harga per unit-nya Rp. 94.000,-
dimana setiap unit dari satu saham preferen berbanding dengan 2 lembar
saham biasa, ditambah provisi dan materai Rp. 313.200,-
Pertanyaan:
Berapa harga pasar saham preferen dan saham biasa?.
6. PT. VokBIZ memiliki 5.000 lembar saham preferen dengan nilai nominal Rp 50.000 dan berhak untuk
mendapatkan dividen tahunan sebesar 6%. dan memiliki 20.000 lembar saham biasa dengan nilai
nominal Rp 20.000.-. Berikut ini adalah jumlah dividen yang akan dibagikan :
Tahun 2017 : 12.000.000
Tahun 2018 : 45.000.000
Tahun 2019 : 60.000.000
Pertanyaan:
Tentukan dividen per lembar saham untuk saham preferen dan saham biasa pada tahun 2017, 2018,
dan 2019?.

7. PT. VokBIZ sebagai perusahaan terbuka bergerak di bidang agroindustri tanaman perkebunan kopi,
selama ini membagikan dividen yang jumlahnya bervariasi tiap tahunnya sesuai dengan Dividen
Payout Ratio (DPR) yang disepakati pada RUPS. PT. VokBIZ memperkirakan dalam 2 tahun ke
depan akan mengalami kenaikan pendapatan sebesar 30% tiap tahunnya. Namun demikian, mulai
tahun ketiga dan seterusnya pendapatan PT VokBIZ akan menurun menjadi rata-rata 10% per
tahunnya. PT. VokBIZ menginginkan return sebesar 20%. Dividen terakhir yang dibagikan adalah
sebesar Rp.500,-/lembar saham.
Pertanyaan:
Berapakah harga saham PT. VokBIZ menurut nilai sekarang?.
KASUS 1.

PT TIRTA ABADI yaitu sebuah perusahaan yang memproduksi minuman air mineral kemasan, pada
tahun 2018 melakukan perluasan produksi dengan mendirikan pabrik baru di suatu daerah yang tersedia
bahan baku air mineral melimpah.
Investasi terhadap pabrik baru tersebut menghabiskan dana sebesar Rp 70 milyar yang sebagian besar
didanai dengan menerbitkan saham biasa baru dan sisanya dipenuhi dari saldo laba yang tidak
dibagikan ke pemegang saham. Dengan beroperasinya pabrik baru tersebut, perusahaan terbukti
mampu meningkatkan laba sebelum bunga dan pajak (Earning before Interest and Tax/EBIT) dari
semula Rp 14,6 milyar menjadi Rp 21,5 milyar per tahun.
Namun demikian meningkatnya pendapatan tersebut ternyata tidak berdampak kepada peningkatan
Earning per Share (EPS) yang diharapkan. EPS sebelum perluasan Rp 1.250 sedangkan setelah
perluasan menjadi Rp 1.252. Lebih lanjut harga saham perusahaan juga tidak mengalami perubahan
yang signifikan.

PERTANYAAN:
1. Sudah tepatkah Keputusan PT TIRTA ABADI menambah modal dengan menjual saham?.
2. Kenapa peningkatan laba PT TIRTA ABADI tidak diikuti dengan perbaikan EPS?.
KASUS 2.
Pandemi COVID-19 telah memukul berbagai sektor, termasuk pasar saham dimana banyak orang ragu
untuk berinvestasi saham. Banyak industri terkena dampak Covid-19 dimana sejak Maret 2020 Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan karena banyak investor
menjual saham yang dimilikinya, tetapi sejak minggu ketiga Mei 2020 hingga awal Juni 2020 telah
menunjukkan kenaikan yang mengindikasikan perdagangan saham mulai menunjukkan perbaikan.
Masa pandemi COVID-19, para investor tetap dapat memperoleh keuntungan dalam berinvestasi
saham apabila setiap keputusan yang dilakukan investor tersebut di dukung oleh perhitungan yang
matang. Investor harus cermat dalam memilih sektor apa saja yang akan dituju. Investor perlu
melakukan analisis fundamental agar tidak salah dalam menempatkan dana, dan melakukan
diversifikasi saham untuk mengurangi risiko kerugian yang terlalu besar dalam berinvestasi. Jikas
situasi kembali normal maka semua sektor akan bangkit kembali dengan penyesuaian – penyesuaian
mengikuti protokol new normal.
Saham-saham sektor industri konsumer, sektor telekomunikasi seperti data, tower dan sektor kesehatan
seperti farmasi dan rumah sakit merupakan saham-saham yang dapat menjadi pilihan investor di masa
pandemi COVID-19.
PERTANYAAN:
1. Apa yang dimaksudkan analisis fundamental ?.
2. Tunjukkan sektor-sektor yang sahamnya bertahan pada masa andemi COVID-19?.
Berikan alasan seecukupnya!.

Anda mungkin juga menyukai