Anda di halaman 1dari 2

 Otot Merah dan Otot Putih

Tubuh kita terdiri dari dua serat otot yaitu otot merah dan otot putih. Serat otot merah
adalah serat otot yang bekerja dengan lambat namun lebih tahan lama atau yang lebih
dikenal dengan “sentakan lambat”. Sedangkan serat otot Putih adalah serat otot yang
bekerja dengan cepat dan meledak-ledak yang dikenal dengan “sentakan cepat”.

1. Otot merah tidak cepat lelah karena system pembuluh darah dan kapiler yang lebih
luas untuk menyediakan sejumlah oksigen ekstra yang mana oksigen ini digunakan
dalam metabolisme oksidatif sebagai sumber energi otot yang berarti
mengkombinasikan oksigen dengan berbagai bahan makanan seluler untuk
membebaskan ATP, separuh dari energi ini dapat datang dari glikogen dan juga pada
otot merah terjadi peningkatan hebat pada jumlah mitokondria yang akan membantu
dalam metabolisme oksidatif tingkat tinggi sehingga dalam hal ini oksigen selalu ada
dalam proses metabolisme oksidatif sehingga otot tidak cepat lelah.

Otot putih cepat lelah karena kebalikan dari otot merah yang tidak menggunakan
oksigen dalam melepaskan ATP sehingga hasil metabolismenya berupa asam laktat
dalam jumlah lebih besar yang menghalangi fungsi otot sehingga otot cepat lelah

2. Otot merah lambat berkontraksi karena memiliki dominasi serat-serat kecil lambat,
juga karena otot lambat bekerja (kontraksinya jauh lebih lama) sehingga dalam
pemulihan energi pada waktu kontraksi, otot harus melewati beberapa mekanisme
pemulihan energi diantaranya metabolisme oksidatif yang berlangsung kontinyu.

Otot putih cepat berkontraksi karena memiliki banyak serat cepat yang berupa serat-
serat besar untuk kekuatan kontraksi yang besar, juga karena adanya reticulum
serkoplasma yang luas sehingga dapat dengan mudah melepas ion-ion Ca yang
memulai kontraksi otot

3. Otot merah mampu beroksidasi karena terdapat sejumlah besar mitokondria,


pembuluh kapiler dan mioglobin.

Otot putih tidak mampu beroksidasi karena otot putih digunakan untuk mengeluarkan
energi dengan cepat dan kuat sehingga tidak memiliki kemampuan untuk beroksidasi.

 Titik Gravitasi terhadap Kecepatan

Pada berlari, seperti berjalan, tenaga yang digunakan untuk menghasilkan dan
mengendalikan gerakan adalah kekuatan otot-otot internal dan gaya gravitasi
eksternal, reaksi normal, friksi dan tahanan udara. Tidak ada kecepatan yang optimal
dalam berlari, karena energi yang diperlukan proporsional dengan kuadrat percepatan.

Berdasarkan hukum reaksi, setiap aksi memiliki reaksi yang seimbang dan
berlawanan). Kekuatan berlari disediakan melalui reaksi gaya ke atas dan depan
sebagai respons gerakan kaki ke belakang dan bawah. Semakin kecil gaya vertikal,
maka semakin besar gaya horisontal atau gerakan. Pada lari yang efisien, gerakan
vertikal pusat gravitasi diturunkan sampai minimum. Seharusnya tidak terdapat
lambungan dalam berlari, karena gaya vertikal hanya cukup untuk melawan gravitasi.
Pada berlari secara efisien, kaki harus menginjak tanah sedekat mungkin dengan garis
gravitasi, kekuatan reaksi untuk gaya dorong maju dan ke bawah akan menjadi gaya
ke belakang dan atas, bekerja memperlambat gerakan ke depan.

Anda mungkin juga menyukai