Disusun Oleh :
Fazmi : 011912786
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Fazmi : 011912786
Menyetujui
Pembimbing,
NIP.
Mengetahui,
NIP. 198110302009022004
i
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Fazmi : 011912786
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
rahmat, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat melaksanakan dan
menyelesaikan PKL (Praktek kerja lapangan) di PT. Nikkatsu Electric Works .
Karena tanpa nikmat-Nya, mungkin kami belum tentu bisa menyelesaikan
kegiatan ini dari awal sampai akhir.
Dengan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dan mensukseskan pelaksanaan Praktek kerja lapangan ini,
karena tanpa dukungan dan bantuan dari mereka mungkin pula kami belum
tentu bisa menyelesaikan kegiatan PKL ini.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kegiatan Pkl
SMK merupakan jenjang pendidikan yang mengutamakan pengembangan kemampuan
peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang tertentu, kemampuan beradaptasi dengan
lingkungan kerja, melihat peluang kerja dan dapat mengembangkan diri di Era Globalisasi.
SMK menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan di berbagai Program Keahlian yang
disesuaikan dengan lapangan kerja. Program Keahlian tersebut dikelompokkan menjadi
bidang keahlian sesuai dengan kelompok bidang industri / bidang usaha / asosiasi profesi.
Jenis bidang dan program keahlian ditetapkan oleh direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
PKL adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian propesi yang memadukan
secara sistematik dan sinkron program penguasan keahlian yang di peroleh melalui bekerja
langsung di dunia kerja dengan terarah dan terprogram untuk mencapai keahlian profesional.
• Bagi Siswa
Siswa mendapatkan keterampilan untuk melaksanakan progam kerja pada perusahaan
maupun instansi pemerintahan yang digunakan sebagai tempat praktek. Melalui praktek
inilah siswa mendapatkan bentuk pengalaman nyata serta berbagai permasalahan yang
dihadapi dalam dunia kerja.
1
BAB 2
SEJARAH PERUSAHAAN
2.1 Sejarah perusahaan PT. Nikkatsu Electric Works
PT. Nikkatsu Electric Works di dalam usianya 44 tahun telah ikut berperan serta dalam
pembangunan ekonomi nasional di sektor riil, khususnya industri manufaktur yang
menghasilkan produk ekspor yang banyak menyerap tenaga kerja serta melaksanakan
program kemitraan dengan para industri kecil. Tujuan dari program tersebut adalah
merupakan suatu kepedulian perusahaan untuk turut mengembangkan usaha industri kecil
serta melaksanakan program pemerintah, yaitu meningkatkan kesempatan pengusaha kecil
dan golongan ekonomi lemah untuk memperluas usahanya.
Dari hasil pelaksanaan program keterkaitan dengan para pengusaha kecil ini, perusahaan
telah mendapatkan penghargaan berupa *UPAKARTI” pada tahun 1992 dari Presiden
Soeharto, sebagai jasa kepeloporan di dalam mengembangkan industri kecil melalui program
kemitraan tersebut.
PT. Nikkatsu Electric Works sejalan dengan majunya pembangunan perlistrikkan di negara
kita yang semakin pesat, perusahaan berupaya mengembangkan sayapnya diantaranya dengan
melakukan perluasan pabrik Dan pengembangan jenis produksinya yang diharapkan nantinya
dapat memenuhi kebutuhan peralatan listrik bagi pemakai di dalam negeri maupun di luar
negeri.
Tahap demi tahap perusahaan telah berhasil memperluas jaringan pemasarannya sehingga
hasil produksinya tersebar dan sangat terkenal di seluruh Indonesia dengan merek “Sinar”.
Hal ini disebabkan oleh karena mutu yang diperhatikan sebelum dipasarkan. Hal tersebut di
atas ditunjang pula dengan pengembangan karyawan kami, baik dalam jumlah maupun dalam
mutu dan keahliannya.
Oleh karena pengembangan SDM merupakan hal yang sangat penting yang perlu
Diperhatikan, apalagi di dalam menghadapi era perdagangan bebas tahun 2005 (AFTA),
maka Perusahaan giat melakukan pembinaan terhadap karyawan secara kontinyu, baik
menyangkut Managerial skill maupun technical, yaitu dengan melalui lembaga khusus
pelatihan yang Bernama UP3 ( Unit Pelayanan Pelatihan Produktivitas ).
2
2.4 Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
DEPARTEMEN TRANSFORMER
Senior manager
Didin Hopidin,S.Sos.
Transformer manager
Mamun Herniawan,S.Sos.
Foreman 2 : Rahmat
Operator
3
BAB 3
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI BENGKEL/INDUSTRI
3.1 Kegiatan Praktek Berikut Bukti Berupa Foto Di Bengkel/Industri
• Pengertian Transformer ( Trafo )
Trafo adalah perangkat listrik pasif yang mentransfer energi listrik dari satu rangkaian
listrik ke yang lain, atau beberapa rangkaian. Arus yang bervariasi dalam setiap kumparan
transformator menghasilkan fluks magnet yang bervariasi dalam inti transformator, yang
menginduksi gaya gerak listrik yang bervariasi pada kumparan lain yang melilit pada inti
yang sama. Energi listrik dapat ditransfer antara kumparan yang terpisah tanpa koneksi logam
(konduktif) antara kedua sirkuit. Hukum induksi Faraday, ditemukan pada tahun 1831,
menjelaskan efek tegangan yang diinduksi dalam setiap kumparan karena perubahan fluks
magnet yang dikelilingi oleh kumparan.
Transformer paling umum digunakan untuk meningkatkan tegangan AC rendah pada arus
tinggi (transformator step-up) atau mengurangi voltase AC tinggi pada arus rendah
(transformator step-down) dalam aplikasi tenaga listrik, dan untuk menyambungkan tahapan
sirkuit pemrosesan sinyal. Transformer juga dapat digunakan untuk isolasi, di mana tegangan
sama dengan tegangan keluar, dengan kumparan terpisah tidak terikat secara elektrik satu
sama lain.
4
- U – I Lamination
Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio
tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan
10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan
input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator
Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada
kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10
dari tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan
Transformator Step Down.
➢ Trafo Step Up
Trafo step up adalah traffo yang berfungsi untuk menaikan taraf atau lvel teganan AC dari
rendah ke taraf yang lebih tinggi. Tegangan sekunder sebagai tegangan output yang lebih
tinggi bisa ditingkatkan dengan memperbanyak jumlah lilitan di kumpaaran sekundernya
daripada jumlah lilitan pada kumparan primernya. Pada pembangkit listrik, trafo jenis ini
digunakan sebagai penghubung trafo generator ke grid
5
Di bagian paling pertama yaitu pada bagian Winding yang dimana semua kawat tembaga
yang berbagai ukuran di lilit dengan isolator yang kemudian menjadi Coil yang dimana coil
ini terdapat berbagai ukuran dari 30KVA – 150 KVA yang nanti nya akan di rangkai untuk
menjadi transformer.
Kemudian setelah menjadi Coil akan di lanjutkan dengan pengetesan yaitu test low voltage
yang di mana berfungsi untuk melihat tegangan dari lilitan kawat agar terlihat dari kurang
atau lebih nya lilitan.
▪ Kupas enamel
Pada bagian kupas enamel ini ujung kawat tembaga di bersihkan menggunakan alat yang
bernama Abisofix, guna untuk menghilangkan enamel yang tersisa yang nanti nya akan
memasuki proses selanjutnya.
6
▪ Proses painting
Setelah lolos dari proses test resistance maka tahap selanjutnya adalah proses paimting coil
yang dimana painting coil ini bertujuan untuk mencegah datang nya karat sehingga trafo yang
di hasilkan akan lebih tahan lama.
7
▪ Proses pasang Lug Fixing
Setelah selesai dari proses sebelum nya yaitu proses padat core maka tahap selanjutnya
adalah tahap pemasangan casing atau yang biasa di sebut dengan memasang lug fixing pada
bagian sisi core guna untuk mencegah dari guncangan dan benturan dari benda lain selain itu
juga berpengaruh pada tegangan yang di hasil kan karena lug fixing ini membantu untuk
memadatkan core.
equipment agar mengetahui apakah tegangan berubah setelah di pasang core dan di pasang
lug fixing.
Apabila tidak sesuai standar kerja yang ada maka akan di kembalikan kepada bagian winding
untuk di bongkar dan di perbaiki kembali.
8
tinggi apakah core bermasalah ataukah tidak, kemudian selanjutnya di test dengan
menggunakan AVO meter untuk mengetahui tegangan, arus, dan hambatan pada core.
9
- Proses pemasangan SCREW pada terminal plate
Proses ini bertujuan untuk mngencangkan plate yang sudah terpasang pada terminal
untuk menghindari kontak antar kawat yang saling berdempetan, setelah itu kawat mulai di
tempat kan sesuai jalur nya dan di masukan satu persatu kedalam lubang terminal yang sudah
di tentukan oleh standar perusahaan/industri.
10
▪ Proses pasang label dan visuil 1
Setelah di tes low voltage maka tahap berikutnya adalah pemasangan label dan visuil, di
pemasangan label ini harus benar-benar rapih dan bersih apabila terdapat kemiringan ataupun
kotor pada label maka label di nyatakan NG ( kurang baik ) maka trafo akan di kembalikan
pada tahap sebelum nya untuk di perbaiki.
Apabila label telah terpasang dengan baik maka bisa di lanjutkan ke tahap berikutnya yaitu
proses visuil 1 , untuk di visuil 1 ini semua komponen trafo di bersihkan dan di periksa guna
agar tidak ada yang terlewat satu komponen pun apabila trafo sudah di periksa dengan baik
dan tidak terdapat komponen yang kurang atau pun cacat maka trafo siap di berikan kepada
bagian packing division.
3. Middle Division
Middle Division adalah salah satu bagian dari perusahaan yang memproduksi transformer
lebih kecil yaitu dari 50VA – 1K VA dan mempunyai proses yang hampir sama dengan
bagian Big Trans yaitu :
- Proses Pengambilan coil dari bagian Winding
- Proses Kupas enamel
- Proses Tes Resistance
- Proses Cat Coil atau painting 1
- Pasang core E dan core I
- Proses padat core
- Proses pasang Lug Fixing
- Proses trans testing equipment
- Proses high voltage
- Proses oven
- Proses pembersihan varnish dan painting 2
- Proses potong kawat, kupas enamel, dan bakar kawat( untuk kawat ukuran kecil )
- Proses soldering kawat tembaga
- Proses pasang silicon tube
- Proses pasang terminal block
11
- Proses mengencangkan flug terminal
- Proses testing low voltage
- Proses pasang label
- Proses visuil 1
Pada bagian middle ini tahapan dan proses hampir sama dengan bagian Big Trans hanya
yang membedakan adalah ukuran transformer yang di buat lebih kecil.
4. Packing Division
Pada bagian terakhir yaitu di lanjutkan dengan proses packing atau pengemasan yang nanti
nya semua trafo yang sudah lulus dalam semua test dan semua uji coba yang di lakukan
sesuai standar kerja perusahaan/industri maka trafo akan di kemas
dalam kemasan plastik terlebih dahulu dan kemudian di masukan kedalam kemasan yang
berbahan dus.
Maka telah selesai pembuatan trafo di PT. Nikkatsu electric works yang siap untuk di
kirim internasional maupun lokal.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Trafo adalah perangkat listrik yang digunakan untuk menukar tegangan arus dalam suatu
rangkaian, dengan tidak mempengaruhi daya listrik total. Fungsi trafo hanya dapat
dipergunakan untuk melakukan perubahan tegangan AC dengan mengubah tegangan AC dari
tegangan tertentu menjadi tegangan output yang diperlukan.
PT. Nikkatsu electric works membuat dan merancang transformator dengan berbagai
ukuran dari yang paling terkecil ( ballast ) dan yang paling besar 30 KVA – 150 KVA di buat
dengan cara kerja dan standar kerja yang telah di keluarkan oleh perusahaan/industri.
4.2 Saran
Disarankan untuk lebih teratur dalam pengerjaan transformer agar peluang kesalahan nya
menjadi lebih kecil dan menggunakan alat alat kerja sesuai dengan cara kerja dan
menerapkan standar kerja yang ada.
Saran untuk kami yaitu semoga bisa menjadi manusia yang bermanfaat dengan adanya
praktek kerja lapangan ini
13
DAFTAR PUSTAKA
Pengertian dan penjelasan transformer . Diakses pada tanggal 1 April 2021 dari
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Transformator
Jenis jenis transformer dan pengertian nya. Diakses pada tanggal 1 April 2021
dari https://artema.co.id/jenis-jenis-transformer
Penjelasan tentang fungsi transformer. Diakses pada tanggal 2 April 2021 dari
https://m.liputan6.com/hot/read/3931888/fungsi-trafo-yang-perlu-kamu-
tahu-agar-tak-panik-saat-mati-listrik/
14
LAMPIRAN
1. Bukti Kehadiran Siswa PKL
2. Bukti Kegiatan atau Catatan PKL
15
16