Anda di halaman 1dari 22

MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

PEMBANGUNAN SENTRA KELAUTAN DAN


PERIKANAN TERPADU (SKPT) BIAK

Jakarta, 17 September 2021


KERAGAAN KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BIAK NUMFOR

• Biak Numfor masuk dalam WPP 717


• Berdasarkan KEPMEN 50 Tahun 2017 terkait Potensi
ikan di WPP 717 adalah 1.054.695 ton dan Jumlah
Tangkapan yang Diperbolehkan (JTB) adalah 843.755
ton
• Mengacu pada data produksi perikanan KKP tahun
2019 (145.058 ton) dan peluang pemanfaatan ikan di
WPP 717 adalah sebesar 701.229 ton
• Komoditas unggulan : Ikan Pelagis Besar, Pelagis
Kecil, Demersal, Ikan Karang, Lobster dan Kepiting

Sumber : Dinas Perikanan Kab. Biak Numfor, 2020

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 2


± PPI FANDOI LOKASI SKPT BIAK

Pelabuhan • Jarak antara PPI Fandoi dan


Laut Biak Pelabuhan Biak kurang dari 900 meter
SKPT Biak dan ke Bandara Frans Kaiseipo sekitar
3.5 km. Lebar jalan 8 – 17 m.

Fasilitas yang tersedia


▪ Dermaga panjang melintang 75m dan
panjang vertikal 40m.
▪ Integrated Cold Storage (ICS) 200
ton
Bandar Udara ▪ SPBN eksisting 20.000 liter bensin dan
5 ton solar per bulan.
Legenda ▪ Pangakalan Pendaratan Ikan
▪ Pasar Ikan Fandoi
Jalan Kolektor ▪ Pabrik es kapasitas 2 ton
▪ Infrastruktur dasar kawasan (Jalan, Air-
Jalan Lokal PDAM, IPAL, listrik

Pelabuhan Unit Kerja


▪ Kantor Dinas Perikanan Kabupaten
SKPT Biak Numfor
Pelabuhan Biak: Bandara Frans Kaiseipo: ▪ Kantor UPTD PPI Fandoi
Bandar Udara Ukuran dermaga 372m x 20m ✓ Runway 3.570m x 45m ▪ BKIPM Wilker Biak
Kedalaman dermaga 9 - 10m ✓ Kapasitas Apron: Small body aircraft 2 ▪ Kantor Sekretariat SKPT Biak
Narrow body aircraft 6 ▪ Kantor Stasiun PSDKP Biak (akan
Perbankan ditempatkan disalah satu bangunan
Source: Esri, Maxar, hibah JICA)
GeoEye, Earthstar
BANTUAN SARANA DAN PRASARANA SKPT BIAK

LOKASI 2018
• Peralatan ICS
PPI Fandoi • Kapal 3 GT (50 unit)
Kab Biak Numfor • Alat tangkap handline (50 unit)
Provinsi Papua • Bantuan operasional melaut (50 paket)
• Sambung Daya Listrik
• Peralatan PPI
• Bantuan operasional ICS
• Pembangunan fasilitas umum PPI Fandoi
• Chest freezer dan cool box
• Kapal angkut 30 GT

CAPAIAN 2019
2016 2017 •

API (50 unit) hand line
Kapal < 5 GT (50 unit) dengan mesin @2 unit
• Ice flake machine skala kecil • Fasilitas Umum PPI Fandoi • Kendaraan berpendingin roda 6 (1 unit)
• Penyusunan Masterplan dan (Pekerjaan drainase, Jalan di dalam • Peralatan pengolahan & pemasaran (1 paket)
Bussiness Plan Perikanan lokasi, IPAL, Sarana air bersih, Pos • Sarana Penunjang SKPT (1 Paket)
• Sekretariat, Tim Pendamping PSKPT, jaga, Gedung genset & panel • Pendampingan Perencanaan Pembangunanmelalui dana Hibah ODA Jepang
Sarana dan Prasana (1 orang manager LVMDP, Pekerjaan gardu PLN dan
lapangan, kantor, kendaraan
operasional, peralatan kantor,
Rumah Trafo, termasuk ME)
• Pangkalan Pendaratan Ikan
2020
operasional) • Operasionla SKPT Biak (1 paket).
(Tempat Pelelangan Ikan)
• Balai pertemuan nelayan pada • Chest freezer, 388 unit • Pembangunan Pasar Ikan Bosnik, Pembangunan Pasar Ikan Fandoi, dan
fasilitas penunjang • Cool box, 603 unit Pembangunan Dermaga (1 paket) - Hibah langsung Pemerintah Jepang (ODA).
• Alat Penangkap Ikan Gillnet permukaan
2021
• Ice Flake Machine 1,5 ton
PA Mono ø 0,40 mm mesh size 4 inch • Integrated Cold Storage 200 ton
500 meter/14 pis • Kendaraan roda 4
• Sarana Budidaya Rumput Laut • Operasional SKPT Biak (1 paket)
• Kendaraan roda 6 Berpendingin
• Sarana Budidaya Ikan Nila • GPS untuk nelayan < 3 GT (50 unit)
• Pembangunan Kantor danMess • Lanjutan Pembangunan Pasar Ikan Bosnik, Pembangunan Pasar Ikan Fandoi, dan
Operator Satker PSDKP Biak Pembangunan Dermaga (1 paket) - Lanjutan Hibah langsung Pemerintah Jepang
• Asuransi nelayan (ODA)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 4


BANTUAN KAPAL 3GT & ALAT TANGKAP
UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS NELAYAN

Sebelum
Sesudah
• Bantuan Kapal 3 GT sebanyak 100 unit diberikan kepada 4 Koperasi kemudian disalurkan kepada 50 KUB
• Rata-Rata hasil tangkapan nelayan meningkat hingga 3 kali lipat berkisar 150-200 kg/melaut
• Aktivitas melaut dilakukan setiap hari bergantian dengan anggota kelompok
• Hasil tangkapan ikan langsung dijual ke ICS SKPT Biak dan Pasar Ikan Fandoi atau Pasar Ikan Bosnik

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


BANTUAN SARANA RANTAI DINGIN UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU IKAN HASIL
TANGKAP NELAYAN

Sebelum
Sesudah
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
PEMBANGUNAN ICS SKPT BIAK

Pemanfaatan :
• Pengelola : Koperasi Syaloom
• Mitra : CV. Galilea Berkat Makmur (Manado), CV. Janggas
(Papua) , PT. Christy Sejahtera (Jakarta), PT. Indona
Samudera Pasifik (Makassar)
• ICS saat ini secara rutin (5 kali/bulan) mengirimkan
produknya sebanyak 17 ton/container, atau sebanyak 85
ton/bulan ke Surabaya dan Jakarta.
• Ekspor Perdana pada Juli 2021 ke Singapura

Kapasitas 200ton, terdiri :


• 2 ruang CS berkapasitas
100ton/unit
• 2 ruang ABF berkapasitas
5 ton/unit.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


PENGUATAN KELEMBAGAAN KEMITRAAN (NELAYAN-KOPERASI-ICS)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


PENINGKATAN SDM PERIKANAN

1. Mengedukasi nelayan untuk mau


berkelompok dan bergabung dalam koperasi
2. Pelatihan penyiapan tenaga kerja ICS
3. Pelatihan diversifikasi produk olahan
berbasis ikan untuk Ibu-ibu Nelayan
4. Pelatihan penanganan mutu ikan diatas
kapal
5. Pelatihan manajerial koperasi
6. Pembentukan Inkubator Mina Bisnis
Kamasan bertujuan menumbuhkan
mahasiswa dan alumni untuk berwirausaha
kelautan dan perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


DUKUNGAN PERMODALAN BAGI NELAYAN

42 nelayan telah
menerima pencairan
KUR BNI sebesar Rp
2,1 milyar pada Mei
2020

19 KUB telah menerima


pencairan LPMUKP
dengan total
sebesar Rp 2,06
milyar
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
KEGIATAN PENDUKUNG LAINNYA

1. Sosialisasi Relokasi Kapal dari Indramayu, Pati, Bitung dan


Gorontalo ke WPP 717 telah dilaksanakan.
2. Fasilitasi kemitraan Pengelola ICS dengan Off Taker
3. Pendampingan pengurusan GMP Certificate untuk
Pengelola ICS (sebagai salah satu syarat ekspor)
4. Koordinasi dengan Dinas Perikanan Kab Biak Numfor terkait
rencana kerjasama dan investasi dari pihak swasta dalam
pengembangan industri perikanan di Biak
5. Fasilitasi dalam rangka percepatan ekspor Biak (FGD,
Penjajakan kerjasama, Informasi Pasar Jepang)
6. FGD dengan Pemprov Papua dan Pemda Biak dalam
rangka inisiasi Pembentukan UPTD sebagai Pengelola
SKPT

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


PEMBANGUNAN HIBAH ODA JEPANG

1. Pembangunan yang dibiayai melalui Hibah


ODA Jepang terdiri atas:
▪ Pembangunan dermaga tambahan PPI
Fandoi,
▪ Pembangunan Pasar Ikan Fandoi, dan
▪ Pembangunan Pasar Ikan Bosnik
2. Pembangunan telah selesai 100% tanggal
30 Juni 2021 (PHO tanggal 30 Juni 2021)

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 12


DERMAGA TAMBAHAN PPI FANDOI
Menjadi
Semula

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 13


PASAR IKAN FANDOI
Menjadi
Semula

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 14


PASAR IKAN BOSNIK
Semula Menjadi

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 15


DISTRIBUSI HASIL PERIKANAN

Eksisting
1. Distribusi ikan dari Biak ke
Surabaya dan Jakarta
2. Ekspor Perdana ke Singapura

Target
1. Biak menjadi hub ekspor
2. Sudah diinisasi perusahaan di
Papua seperti Jayapura,
Timika, Sorong, Monokwari
dan Merauke untuk melakukan
eskpor langsung dari Biak
3. Dapat melakukan eskpor ke
Jepang dan Vietnam

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 16


EKSPOR
EKSPOR PERDANA
PERDANA PRODUK
PRODUK PERIKANAN
PERIKANAN

1. Ekspor perdana dilaksanakan pada tanggal 28 Agustus


2021
2. Launching ekspor perdana diresmikan oleh Menteri
Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi
3. Produk yang diekspor: kepiting (407 ekor), lobster (53
ekor) dan loin tuna (150 kg)
4. Pihak eksportir : PT. Indona Samudera Pasifik dan PT.
Samudera Lobster
5. Pihak Importir : Attn. Ah koon, Aik lee import and export
trading, Address : No.35 jurong fishery port road
Singapore 619742
6. Ekspor via udara dengan Pesawat Sriwijaya Air ke negara
tujuan Singapura. Rute penerbangan Biak via Jakarta ke
Singapura

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia 17


PRODUK YANG DI KIRIM PADA EKSPOR PERDANA
Tuna Loin Kepiting Lobster

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


PENINGKATAN INVESTASI

RealisasiInvestasi
Realisasi Investasi Minat Investasi

a. PT. Indona Samudera Pasifik bekerjasama dengan


Pemerintah Kabupaten Biak Numfor telah a. PT. Indo Numfor Pasifik berencana
membangun unit pengolahan tuna loin dan membangun unit pengolahan ikan dengan
penampungan ikan segar dan produk hidup sebesar kapasitas 4.000 ton, dengan produk olahan
Rp 2 Miliar. tuna, dan demersal/cumi/udang.
Pembangunan ditargetkan pada akhir tahun
b. CV. Kenrich Kennard bergerak di usaha penangkapan dengan memanfaatkan gudang PT. Pelindo di
dan pengolahan ikan skala menengah dengan Pelabuhan Umum Biak Numfor.
investasi sebesar Rp 5 Miliar. Saat ini sedang proses
pembangunan ICS kapasitas 200 ton dan Air Blast b. PT. Agro Jabar untuk produk kerapu hidup
Freezer (ABF) kapasitas 40 ton. Ditargetkan akhir dengan memanfaatkan gudang workshop
tahun ICS sudah dapat operasional. Pemerintah Kabupaten Biak Numfor yang
berlokasi di SKPT Biak.
c. CV. Limen bergerak di usaha perdagangan dan saat
ini sedang membangun pabrik es 10 ton senilai Rp 2
Miliar di Kampung Insrom.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia
DAMPAK PEMBANGUNAN SKPT BIAK
INDIKATOR SEBELUM (2016) KONDISI PER AGUSTUS 2021*

• Saat ini hasil tangkapan 150- 200 kg persekali melaut


• Hasil tangkapan rata-rata 50-100kg/sekali melaut
Produksi Hasil Tangkapan Nelayan • Produksi meningkat 35% atau sebesar 76.847ton di
• Total produksi penangkapan ikan 56.960ton (2016)
tahun 2019
Pendapatan Nelayan Pendapatan nelayan sebesar Rp. 1,2juta/bulan Pendapatan sebesar Rp. 3,6 juta/bulan
• Nelayan sudah memperhatikan mutu dengan
menggunakan es dan selimut tuna
Peningkatan Mutu
Nelayan tidak memperhatikan mutu ikan • Sebagian kecil nelayan dapat menangkap ikan kualitas
grade A dan B
Terdapat 4 lembaga koperasi yang bergerak pada bisnis
Kelembagaan Belum ada Koperasi yang bergerak di bisnis perikanan
perikanan
• 42 nelayan telah menerima pencairan KUR BNI sebesar
Rp 2,1 M
Nelayan mengandalkan hasil penjualan ikan untuk • 19 KUB telah menerima pencairan LPMUKP sebesar Rp
Sumber Permodalan
melakukan aktivitas penangkapan 2,06 M
• Pengelola ICS (Koperasi Syalom) menerima pencairan
LPDB sebesar Rp. 500juta.
Pasar lokal (Pasar Fandoi, Pasar Bosnik) • Pasar Surabaya & Jakarta
Perluasan pasar
• Ekspor ke Singapura
• 25 orang TK OAP di ICS
• 500 Nelayan penerima bantuan kapal SKPT dan 42 nelaya
Pelaku yang terlibat di SKPT
peneriman bantuan kapal KUR
• 218 pedagang ikan (Pasar Fandoi & Bosnik)

Investasi Swasta senilai Rp. 9 M (ICS 200 ton, pabrik es 10


Peningkatan Investasi Investasi Pemerintah
Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia ton dan UPI tuna loin dan UPI ikan hidup) 20
DAMPAK PEMBANGUNAN
SKPT BIAK

500 Nelayan meningkat


hasil tangkapannya
218 pedagang ikan (Pasar Bosnik dan
Fandoi) mendapatkan tempat Jual yang
layak dan higienis
Tumbuhnya 4 Koperasi Perikanan
( Koperasi Syaloom, Koperasi Manna, Koperasi
Koiros dan Koperasi Flotim Mina Mandiri

Tumbuhnya 10 UMK Pengolah (Asap,


Abon Ikan dan Stik Rumput Laut)

25 OAP bekerja di ICS SKPT Biak


Tumbuhnya 5 pelaku industri
perikanan
(Koperasi Syaloom, CV Galilea Berkat
Makmur, CV. Jangas, PT. Cristy
Sejahtera dan PT. Indona)
61Nelayan mendapatkan pembiayaan dari
LPMUKP dan KUR BNI

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia


TERIMA KASIH
Jakarta, 17 September 2021

Anda mungkin juga menyukai