Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 4

RESUME MATERI PERKULIAHAN PERTEMUAN 4 (18 SEPTEMBER 2020)


ME4045 Perubahan Iklim B
Gery Adrian H S/15417009

Lapisan Ozon
Ozon adalah molekul tidak stabil berwarna biru pucat yang terdiri atas tiga atom
oksigen. Lapisan ozon adalah konsentrasi molekul ozon yang terdapat pada stratosfer.
90% ozon di bumi terdapat pada lapisan. Namun demikian, perbandingan jumlah ozon
dengan molekul gas lain di stratosfer sangat kecil.
• Marie Alfred Cornu menemukan ketiadaan sinar dengan panjang
gelombang yang spesifik (300 nm) pada spektrum sinar matahari.
• Pada tahun 1881, Walter Noel Hartley menemukan bahwa ketiadaan sinar
tersebut terjadi karena keberadaan ozon di atmosfer.
• John William Strutt kemudian menunjukkan pada 1913 bahwa penyerapan
sinar UV tidak terjadi di atmosfer bagian bawah.
• Paul Gotz kemudian menyatakan bahwa konsentrasi ozon terbesar ada pada
ketinggian 25 km.
Radiasi ultraviolet adalah gelombang elektromagnetik yang dihasilkan matahari
dengan panjang gelombang yang beragam, mulai dari 100 nm hingga 400 nm.
Radiasi ultraviolet meliputi UV-A, yang merupakan bentuk radiasi UV yang paling
tidak berbahaya, dengan panjang gelombang 315 nm hingga 400 nm, UV-B memiliki
panjang gelombang 280 nm hingga 315 nm, dan UV-C sebagai radiasi UV yang paling
berbahaya memiliki panjang gelombang 100 nm hingga 280 nm. Radiasi UV-C tidak
dapat mencapai permukaan bumi karena kemampuan ozon di stratosfer dalam
menyerapnya.

Gambar 1.1: Proses terbentuk dan terurainya ozon.


Ozon stratosfer adalah gas yang terkumpul secara alamiah yang menyaring radiasi
UV matahari, sehingga melindungi kita dari radiasi UV.
Kegiatan manusia yang pertama kali tercatat sebagai ancaman terhadap lapisan
ozon adalah pada 1971 yang tercatat oleh Harold Johnston, yaitu pesawat supersonik.
Jenis pesawat ini melepaskan gas nitrogen oksida pada ketinggian 20 km, yaitu tepat di
tengah lapisan ozon. Temuan ini menjadi awal dari penelitian-penelitian intensif di
bidang kimia mengenai atmosfer.

Ekspedisi penerbangan serta pengamatan luar angkasa membuktikan bahwa gas


klorin hasil kegiatan manusia menjadi penyebab terbentuknya lubang pada lapisan ozon
di Antartika. Kerusakan pada lapisan ozon juga dapat diamati di Arktika. Kerusakan
pada lapisan ozon ini semakin parah setiap tahunnya.

Lapisan ozon dirusak oleh gas buatan yang disebut ODS (Ozone-depleting
substances) yang terdiri atas CFC, HCFC, CBrClF2, CH3Br, CCl4, CH3CCl3, dan
lain-lain. Senyawa-senyawa ini pernah (dan terkadang masih) digunakan pada
pendingin ruangan, alat pemadam kebakaran, pestisida, dan semprotan aerosol.
Senyawa-senyawa tersebut dapat bertahan sangat lama di atmosfer dan terurai dalam
waktu yang sangat lama, yaitu 16 hingga 1700 tahun, yang memungkinkan terurainya
gas tersebut oleh intensitas cahaya UV matahari dan melepaskan molekul klorin dan
bromin, yang merusak lapisan ozon, dimana satu atom klorin dapat menghancurkan
100.000 molekul ozon.

Kerusakan lapisan ozon tersebut berakibat dan berdampak pada beberapa segi
kehidupan di bumi, seperti dampak terhadap kesehatan, tumbuhan, ekosistem laut, daur
geokimia, serta dampak terhadap bahan mentah.

Anda mungkin juga menyukai