Esai biasanya ditulis sebagai bagian dari tugas kuliah, bagian dari ujian masuk
universitas, atau kegiatan akademik lainnya. Kemampuan menulis esai akan
menunjukkan kualitas yang dimiliki seseorang. Jika seseorang sangatlah
cemerlang dalam suatu bidang ilmu, namun tidak ditunjukkan dalam tulisan yang
baik, maka tidak akan ada orang yang tahu mengenai kecemerlangannya dan ilmu
yang dipelajarinya menjadi kurang bermanfaat bagi orang lain. Beberapa orang
sangat pandai berbicara dan dapat meyakinkan orang lain ketika berdiskusi,
namun ketika diminta menulis mereka gagal menulis dengan baik. Membicarakan
apa yang kita tahu tidaklah cukup, meskipun hal itu merupakan hal penting dalam
proses pembelajaran, namun kita perlu memiliki kemampuan untuk menyusun
argumen yang jelas secara tertulis, berdasarkan riset yang baik. Hal ini merupakan
cara yang paling efektif untuk mendemonstrasikan pemahaman kita akan sebuah
subjek. Untuk itu, kemampuan menulis esai amatlah penting karena akan menjadi
bagian dari kehidupan seorang mahasiswa dan akademisi.
Ada sebuah pepatah, “tulislah apa yang tidak mudah dilupakan” oleh Isabel
Allendo. Esai yang baik adalah esai yang tidak mudah dilupakan setelah
membacanya.
1
✓ Kesimpulan, yang memberikan
penutup yang kuat dari esai.
2
tesis. Setelah membaca pernyataan tesis kita, pembaca harus berpikir, "Esai ini
akan mencoba meyakinkan saya tentang sesuatu. Saya belum yakin, tetapi saya
tertarik untuk melihat bagaimana saya mungkin akan menjadi yakin" [1]. Kalimat
tesis biasanya ada di awal esai dan menjadi bagian dari pendahuluan.
3
✓ Daftar, misalnya "Untuk alasan politik, ekonomi, sosial dan budaya, komunisme
runtuh di Eropa Timur [1]".
Bagaimana menulis pernyataan tesis yang baik? Hal pertama yang harus dilakukan
dalam menyusun pernyataan tesis adalah mengumpulkan dan menganalisis data
atau informasi yang berasal dari referensi utama. Untuk menghasilkan suatu
pernyataan tesis yang baik, kita juga harus selalu mempertanyakan asumsi yang
kita buat sendiri. Dari referensi yang kita baca, baca “belief” yang ada di dalam
sebuah pernyataan dalam referensi yang dibaca. Argumen kontra yang dapat
menangkis tesis yang telah dibangun juga harus dipikirkan untuk memperkuat
tesis tersebut. Kemudian, tuliskan ide mengenai tesis sebelum lupa atau
kehilangan konsentrasi. Tesis harus ditulis dengan jelas, logis, dan ringkas.
Biasanya tesis ditempatkan di akhir paragraf pengantar.
Logika argumentasi yang paling umum dalam prosa bahasa Inggris adalah
deduktif: memulai dengan generalisasi atau pernyataan umum, dan kemudian
memberikan dukungan argumen yang bersifat khusus atau spesifik. Pola ini dapat
digunakan untuk menyusun paragraf dan keseluruhan esai [1].
4
Cara termudah untuk menyusun esai yang logis adalah memetakan rumusan atau
garis besar esai terlebih dahulu (outlining) [1]. Membuat rumusan terperinci
sebelum mulai menulis adalah cara yang baik untuk memastikan ide-ide kita
muncul dalam urutan yang jelas dan logis. Rumusan yang baik juga akan
menghemat waktu dalam proses revisi, dan mengurangi kemungkinan penataan
ulang begitu esai selesai ditulis.
Perlu dicatat bahwa peta ini sifatnya fleksibel dan akan berevolusi seiring dengan
munculnya ide-ide baru.
Tujuan menulis esai adalah meyakinkan pembaca agar setuju dengan logika tesis
kita. Inti dari esai akademik adalah persuasi, dan struktur argumen yang ada di
dalam esai dalam membujuk pembaca.
Oleh karena itu, argumen yang didukung oleh bukti-bukti yang berasal dari
sumber yang valid sangat penting. Namun, di dalam tubuh esai, perlu suatu logika
yang merangkum semua bukti-bukti tersebut. Jika yang disampaikan hanyalah
bukti, kita hanya menyalin dan menyajikan sesuatu yang bersifat deskriptif.
Salah satu hal penting dalam memberikan persuasi bagi pembaca adalah dengan
memperhatikan argumen kontra terhadap tesis yang dibangun [1]. Ketika kita
mengusulkan sebuah tesis, tentunya kita akan menunjukkan beberapa bukti dari
referensi yang mendukung tesis tersebut. Namun kita harus mempertimbangkan
argumen-argumen kontra yang berasal dari referensi yang menentang tesis yang
dibangun, yang sedikit banyak membahas kelemahan dari tesis kita atau
penjelasan alternatif yang lebih masuk akal. Kita dapat mengakali dengan
menambahkan kata-kata seperti “Harus diakui bahwa….” Atau “Tapi
bagaimana…?” atau “Tentu saja, ….”. Kemudian kembalikan kepada argumen
yang mendukung kepada tesis dengan cermat. Kita dapat membantah argumen
kontra dengan menunjukkan bahwa hal tersebut salah, mengakui bahwa argumen
kontra tersebut masuk akal tapi kurang penting, mengakui kebenaran argumen
kontra namun kembali menyatakan argumen yang mendukung tesis Kita dengan
5
lebih elegan dan kuat. Sebagai catatan, jika ternyata argumen kontra ini merusak
keseluruhan tesis yang dibangun, kita mungkin perlu tesis yang baru.
Jangan mengakhiri esai hanya dengan meringkas, terutama jika esai kita pendek
[1]. Kemudian hindari frasa seperti “kesimpulannya..” karena ini merupakan hal
yang sudah jelas. Terakhir, jangan rendahkan otoritas kita dengan menyiratkan
keraguan di dalam penutup, misalnya dengan menulis “Ini hanya satu pendekatan
untuk topik ini; mungkin ada pendekatan lain yang lebih baik ..."
Penilaian Esai
Bagaimana esay dinilai? Ada sebuah rubrik yang mungkin bermanfaat untuk
digunakan dalam evaluasi mandiri terhadap esai kita
Batang Tubuh Gagasan/poin utama yang Tiga atau lebih Tiga atau lebih Terdapat kurang
dikembangkan dengan baik poin utama poin utama dari tiga ide/poin
dan dapat dikaitkan secara menjelaskan isi terdapat dalam utama yang
jelas dengan topik dari Tesis. Tesis, tapi isinya, akan tetapi dijelaskan
Terdapat contoh pendukung beberapa kurang jelas dalam dan/atau
yang konkret dan detail. mendeskripsikan.
mungkin dikembangkan
Analisis dikembangkan Kalimat deskriptif
kekurangan
6
Sangat baik Baik Kurang Belum baik
dengan sudut pandangyang detailnya. hanya sedikit dengan kurang
efektif. Analisisnya digunakan. baik.
menunjukkan Terdapat cerita,
kejadian dari tetapi tidak
perspektif menjelaskan secara
penulis, tetapi efisien isi Tesis.
bisa
dikembangkan
dengan
Bahasa yang
lebih
deskriptif.
Referensi
Diadaptasi dari:
[1 ] https://writingcenter.fas.harvard.edu/pages/strategies-esai-writing
[2] http://swaskiewicz.blogs.ccps.us/files/2015/12/RubricforcriticalanalysisEsai.pdf
[3] https://www.thoughtco.com/eight-great-opening-lines-1690540