Anda di halaman 1dari 4

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 87-90

ESTIMASI HUBUNGAN POROSITAS DAN PERMEABILITAS


PADA BATUPASIR (Study kasus FORMASI KEREK, LEDOK,
SELOREJO)
M. Irham Nurwidyanto1, Ita Noviyanti1, Sugeng Widodo
1)
Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro
2)
Jurusan ilmu kelautan FPIK UNDIP

ABSTRACT
The research to know the relation of porosity and permeability on sandstone from Kerek, Ledok, and
Selorejo formation is carried out. Permeability is measured using Ruska Gas Permeameter, and the porosity is
measured using Helium Porosimeter. The relation between porosity and permeability on sandstone taken by
linear regretion method. The result of linear corellation analysis shows that there is a positive relation between
porosity and permeability on sandstone samples. Data was processed by using linear regression and the result
is log k = 0,06φ + 0,34 with r = 0,95. where k in mD and φ in percent.
Key Words: porosity, permeability, sandstone.

INTISARI
Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui hubungan porositas dan permeabilitas pada batupasir
dari formasi Kerek, Ledok, dan Selorejo. Permeabilitas diukur dengan Ruska Gas Permeameter, sedangkan
porositas diukur dengan Helium Porosimeter. Hubungan antara permeabilitas dan porositas pada batupasir
diperoleh dari analisa regresi linear. Pengamatan sayatan tipis juga dilakukan untuk mendukung hasil
pengukuran. Hasil analisis korelasi linear menunjukkan adanya hubungan yang bersifat positif antara porositas
dan permeabilitas pada sampel batupasir. Hubungan antara porositas dan pereabilitas dinyatakan oleh
persamaan. log k = 0,06φ + 0,34 dengan r = 0,95, sedangkan k dalam mD dan φ dalam persen.

Kata kunci: porositas, permeabilitas, batupasir,

PENDAHULUAN pengukuran di laboratorium sehingga dapat


Batuan reservoar adalah wadah di bawah diperkirakan nilai permeabilitas dari nilai
permukaan bumi yang mengandung minyak porositas.
dan gas, sedangkan bila berisi air disebut Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi
aquifer. Batupasir merupakan batuan yang maupun dalam eksplorasi air tanah informasi
penting pada reservoar maupun aquifer. hubungan porositas dan permeabilitas sangat
Sekitar 60 % dari reservoar minyak terdiri atas diperlukan karena untuk mengetahui seberapa
batupasir dan 30 % terdiri atas batugamping besar kandungan dan seberapa besar fluida
dan sisanya batuan lain. Porositas adalah yang dapat diambil dari suatu reservoar.
kemampuan untuk menyimpan , sedangkan
permeabilitas atau kelulusan yaitu kemampuan DASAR TEORI
untuk melepaskan fluida tanpa merusak Batupasir adalah batu-batu yang
partikel pembentuk atau kerangka batuan. renggang (loose) tapi padat (compact), yang
Porositas dan permeabilitas sangat erat terdiri dari fragmen-fragmen dengan diameter
hubungannya sehingga dapat dikatakan bahwa berkisar antara 0,05 mm sampai 0,2 mm, dan
permeabilitas tidak mungkin ada tanpa adanya fragmen-fragmen tersebut menyatu dan
porositas, walaupun sebaliknya belum tentu mengeras (cemented) [2].
demikian. Perbandingan antara volume total ruang
Penentuan porositas langsung di pori dan volume total batuan disebut porositas
lapangan dapat dilakukan dengan total atau absolut. Perbandingan antara ruang
menggunakan metode Well Log, sedangkan pori yang saling berhubungan dan volume total
penentuan nilai permeabilitas hanya dapat batuan disebut porositas efektif.
dilakukan di laboratorium [1]. Kondisi ini Porositas menurut Levorsen [1] adalah:
menyebabkan perlunya diketahui hubungan
antara porositas dan permeabilitas melalui

87
M. Irham dkk Estimasi Hubungan Porositas….

volume pori − pori dengan peningkatan porositas sangat


φ = x100 % dipengaruhi oleh jenis batuan [6].
volume keseluruhan batuan
Sedangkan porositas efektif didefinisikan
sebagai[3]:
volume pori bersambungan
φe = x100 %
volume batuan keseluruhan
Porositas beberapa reservoar menurut
Koesoemadinata [4] dikelompokkan menjadi:
Diabaikan (negligible) 0 - 5 %
Buruk (poor) 5 - 10 %
Cukup (fair) 10 - 15 %
Baik (good) 15 - 20 %
Sangat baik (very good) 20 - 25 % Gambar 1. Log10 permeabilitas vs porositas untuk
Istimewa (excellent) > 25 % lapisan atas batupasir Carboniferous [6].
Permeabilitas menurut Darcy [4] dapat
dinyatakan dalam rumus sebagai berikut: Menurut Koesoemadinata [4] porositas
k A dp qµ dL yang terdapat pada batupasir bersifat
q= − atau k = −
µ dL A dp intergranuler. Pori-pori yang terdapat diantara
butir-butir dan khususnya terjadi secara
dengan q adalah laju rata-rata aliran melalui
primer, jadi rongga-rongga terjadi pada waktu
media pori (cm3/dt), k adalah permeabilitas
pengendapan. Jika bentuk butiran mendekati
(Darcy), A adalah luas alas benda yang dilalui
bentuk bola maka permeabilitas dan
aliran (cm2), µ adalah viskositas fluida yang porositasnya akan lebih meningkat. Segala
mengalir (sentipoise) dan dp adalah tekanan bentuk yang menyudut biasanya memperkecil
dL rongga, karena masing-masing sudutnya akan
per panjang benda (atm/cm). mengisi rongga yang ada, dan karenanya akan
Permeabilitas beberapa reservoar menurut memberikan kemas yang lebih ketat.
Koesoemadinata [4] dikelompokkan sebagai Permeabilitas kemungkinan dipeng-aruhi oleh
berikut: diameter, rata-rata sebesar 10% dari butiran
Ketat (tight) < 5 mD paling halus. Pada batupasir yang tidak
Cukup (fair) 5 - 10 mD tersemen, ada kecenderungan bahwa
Baik (good) 10 - 100 mD permeabilitas kemungkinan sebanding dengan
Baik sekali 100 - 1000 mD hasil perkalian dari diameter butir [7].
(very good) >1000 mD Pemilahan (sorting) adalah cara penyebaran
Permeabilitas pada suatu batuan berbagai macam besar butir. Jika pemilahan
tergantung pada : Porositas, ukuran pori, sangat buruk, batuan akan terdiri dari butiran
bentuk pori, morfologi permukaan pori bagian berbagai ukuran. Dengan demikian rongga
dalam, susunan pori dan batang pori (topologi yang terdapat diantara butiran besar akan diisi
dari jaringan pori), ukuran butir dan butiran yang lebih kecil lagi sehingga porositas
distribusinya serta kompaksi dan sementasi dan permeabilitasnya berkurang.
[5].
Porositas cenderung berhubungan secara METODE PENELITIAN
linier terhadap logaritma permeabilitas. Contoh Sampel batupasir diambil dari formasi
hasil penelitian hubungan antara log Kerek, Ledok, dan Selorejo pada bulan
permeabilitas terhadap porositas pada Desember 2004. Batuan yang diambil dari
batupasir carboniferous ditunjukkan pada lapangan diekstraksi kemudian dilakukan
gabar 1. [6]. Dalam beberapa kondisi, perendaman dengan larutan metanol untuk
hubungan antara porositas dan log (k) adalah selanjutnya di bentuk silinder (core) dan
lemah. Sebagai tambahan untuk porositas, sebagian dibuat sayatan tipis.
permeabilitas juga tergantung pada sorting Porositas batuan diukur dengan Helium
(pemilahan), ukuran butir dan litologi (contoh Porosimeter sedangkan permeabilitas diukur
pasir vs lempung). Peningkatan permeabilitas dengan Ruska Gas Permeameter. Pengukuran

88
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol.8, No.3, Juli 2005, hal 87-90
permeabilitas dan porositas batuan dilakukan
di Laboratorium Produksi dan Laboratorium
Geologi Pusdiklat Migas Cepu.
Data yang didapatkan dari pengukuran 1
porositas dan permeabilitas dianalisis dengan
menggunakan uji korelasi. Jika dari uji korelasi
terdapat hubungan antara dua variabel, maka
data kemudian diolah dengan regresi linear. 2 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan uji korelasi linear pada Gambar 3, citra sayatan tipis dengan nikol sejajar
sampel batupasir diperoleh t = 6,069 lebih
besar daripada t 0,05/2; 6-2 = 2,776, sehingga t
berada dalam daerah kritis. Sesuai dengan
aturan pengujian hipotesis statistik, berarti H0
ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan
1
bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang
nyata dan bersifat positif antara variabel
porositas dan permeabilitas
. Gambar 2 merupakan grafik hasil 2
pengolahan data pengukuran porositas dan
permeabilitas pada batupasir dengan analisis
regresi linear menggunakan software origin Gambar 4, citra sayatan tipis dengan nikol silang.
Keterangan gambar:
3.5
1. vug 2. interparticle 3. bentuk butir angular
Permeabilitas vs Porositas
R=0,95
3.0
log(k)=0,34+0,06φ

2.5
Batupasir formasi Kerek, ledok dan selorejo
mempunyai porositas rata-rata 17,39 % dan
log(1000*k)

2.0
permeabilitas rata-rata 7,87 mD. Batuan
1.5
tersebut dapat dikatakan bahwa mempunyai
1.0
porositas yang baik (good) dan permeabilitas
0.5
cukup (fair). Dari pengamatan sayatan tipis
0.0
didapatkan bahwa batupasir dari formasi Kerek
-10 0 10 20 30 40 50 60
φ (%) mempunyai bentuk butir angular sampai sub
angular. Bentuk butir yang tidak mendekati
Gambar 2 Grafik hubungan Porositas vs Log bentuk bola, besar butir yang nilainya berkisar
Permeabilitas Batupasir antara 0,05 sampai 0,1 mm (very fine sand)
dan sortasi yang poorly sorted seharusnya
Berdasarkan Gambar 2 dapat dilihat bahwa memberikan nilai porositas dan permeabilitas
hubungan antara porositas dan log yang kecil, tetapi adanya porositas sekunder
permeabilitas pada batupasir menghasilkan pada batuan yaitu porositas vug dan porositas
persamaan linier: primer interparticle ditambah tidak adanya
log k = 0,06φ + 0,34 dengan r = 0,95, semen menyebabkan nilai porositas dan
sedangkan k dalam mD dan φ dalam persen. permeabilitas batuan cukup signifikan.
Nilai r = 0,95 menunjukkan hubungan yang Berdasarkan uji korelasi linear dan
kuat antara log permeabilitas dan porositas grafik log permeabilitas vs porositas pada
pada sampel batupasir. Hal ini diperkuat oleh batupasir terlihat hubungan yang kuat. Hal ini
hasil dari uji korelasi. disebabkan oleh adanya pori-pori pada sampel
Berdasarkan sayatan tipis pada sampel batupasir merupakan pori intergranuler yang
yang diambil (lihat gambar 3 dan 4) dapat saling berhubungan
diuraikan sebagai berikut

89
M. Irham dkk Estimasi Hubungan Porositas….

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Hubungan porositas dan permeabilitas [1]. Levorsen, A.I. 1954. Geology Of
pada batupasir formasi Kerek, Ledok dan Petroleum. San Fransisco. W.H. Freeman
Selorejo adalah log k = 0,06φ + 0,34 dengan r & Company.
= 0,95, sedangkan k dalam mD dan φ dalam [2]. Lange, O., Ivanova, M., dan Lebedeva,
persen. Hal ini disebabkan karena pori-pori N. 1991. Geologi Umum. Jakarta. Gaya
pada sampel batupasir merupakan pori Media Pratama.
intergranuler yang saling berhubungan. [3]. Judson, S. Kauffman, M.E. Leet, L.D.
1987. Physical Geology. Seventh Edition,
SARAN New Jersey. Prentice-Hall, Inc.
Agar relasi antara log permeabilitas [4]. Koesoemadinata, R.P. 1978. Geologi
dan porositas yang diperoleh diperoleh dapat Minyak Bumi. Bandung. Penerbit ITB.
berlaku lebih umum maka disarankan untuk [5]. Cole, F.W. 1983. Reservoir Engineering
menambah sampel batupasir dan diambil dari Manual. Gulf Publishing Company.
formasi yang berlaianan Texas.
[6]. Schoen, J.H. 1996. Physical Property of
UCAPAN TERIMA KASIH Rocks: Fundamental and Principles of
Pada kesempatan ini penulis Petrophysics. Pergamon Press.
mengucapkan banyak terima kasih pada bapak [7]. Deming, D. 2002, Introduction to
Ir Hazuardi dari Laboratorium Produksi dan Hydrogeology. New York. Mc Graw Hill.
Laboratorium Geologi Pusdiklat Migas Cepu, [8]. Scholle, P.A. 1977. Chalk Diagenesis
atas perkenannya menggunakan fasilitas and Its Relation to Petroleum
peralatan dan bimbingannya selama Exploration: Oil from Chalk, a Modern
melakukan pengukuran sampel batuan. Miracle?. The American Association of
Petroleum Geologists Bulletin. Volume
61. No. 7. July. hal 982-1009

90

Anda mungkin juga menyukai