Anda di halaman 1dari 2

Museum Palagan Bojong Kokosan

Sejarah --- Peristiwa Bojongkokosan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
peristiwa Bandung Lautan Api yang terjadi pada 24 Maret 1946. Kondisi ini ditimbulkan
karena strategi nasional kawasan jalur Jakarta-Bogor-Sukabumi-Bandung yang merupakan
daya sekutu untuk menguasai kawasan yang dilalui jalur tersebut. Awal dari serangan ini
disusun oleh TKR yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Eddie Sukardi. Peristiwa ini menjadi
pemicu awal dalam peristiwa yang kita kenal dengan perang konvoi dan merupakan perang
konvoi pertama. Perang konvoi ini terjadi terjadi pada tanggal 9 sampai dengan tanggal 12
Desember 1945.

Kemudian peristiwa perang konvoi kedua terjadi pada tanggal 10 sampai dengan
tanggal 14 maret 1946, dan muncul penghadangan sepanjang 81 kilometer mulai dari
Cigombong, Bogor sampai Ciranjang, Cianjur yang telah mengakibatkan banyak korban dari
kedua belah pihak. Terdapat 50 orang meninggal, 100 orang luka berat dan 30 orang
menyerah dari pihak sekutu sedangkan pihak tentara pejuang telah tersedia 73 orang yang
tutup usia. Maksud dari peristiwa konvoi yang terjadi oleh tentara sekutu adalah untuk
mengambil tawanan Jepang yang berada dalam kawasan Sukabumi dan sekitarnya,
memberikan bantuan ke Bandung yang pada kala itu sedang terjadi pergolakan sela pihak
pemuda dengan tentara sekutu di Bandung, dan menjaga kelancaran hubungan jalan darat
sela Bogor – Sukabumi – Cianjur sehingga pertempuran ini disebut dengan peristiwa
bojongkokosan.

Untuk mengenang jasa para pejuang yang telah gugur dalam peristiwa pembelaan
negara maka kita perlu melakukan pelestarian terhadap peninggalan para pejuang agar
perjuangan yang telah dilakukan tidak dilupakan oleh generasi selanjutnya. Oleh karena itu
pelestarian benda-benda bersejarah sangat erat dengan kaitannya keberadaan suatu Museum.
Museum merupakan fasilitas atau lembaga pelestarian yang tertumpu pada kegiatan
penelitian serta pengembangan warisan budaya. Telah tercatat 279 museum di seluruh
Indonesia, yang terdiri atas 58 museum umum dan 221 museum khusus. Museum umum
dikelola oleh instansi pemerintah dalam jajaran kementrian pendidikan dan kebudayaan,
sedangkan untuk museum khusus adalah pemerintah daerah atau milik swasta.

Salah satu museum yang telah didirikan yaitu antara lain ada museum Palagon
Bojongkokosan. Museum ini merupakan kebanggaan bagi masyarakat Sukabumi, sebagai
tanda peringatan dan rasa hormat pada para pahlawan yang gugur pada “Peristiwa
Bojongkokosan”. Peristiwa ini merupakan pertempuran antara para pejuang Sukabumi
dengan Sekutu Inggris serta NICA (Belanda) yang ingin mengembalikan penjajahannya ke
dalam wilayah Indonesia. Museum ini terletak di jalan Siliwangi no 75, Desa
Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Sukabumi. Buka setiap hari Senin hingga Jumat.
Selain itu museum ini memiliki dua ruangan pameran diantarannya dalam ruangan pameran I
terdapat 4 (empat) buah vitrin dan baling-baling dan kaca jendela pesawat serta foto dan
nama –nama pahlawan yang gugur di medan perang dalam peristiwa Bojongkokosan

Selain itu pada ruangan pameran II terdapat barang miniatur masterplan Palagan
Bojongkokosan yang berada di tengah-tengah ruangan selain itu terdapat adanya 7 Minirama
(maket) yang menggambarkan tentang peristiwa di Bojongkokosan serta masing- masing
menggambarkan dan diberi judul : 1. Penyusunan Kekuatan, 2. Musyawarah untuk
melakukan tindakan, 3. Penyerbuan ke Perkebunan Cirohani, 4. Pertempuran Bojongkokosan,
5. Pemboman Cibadak oleh Angkatan Udara Kerajaan Inggris, 6. Pengusungan Jenazah dan
yang luka-luka, dan Minirama 7 . Pemakaman Jenazah para Pahlawan.Pembangunan Palagan
Perjuangan 1945 Bojongkokosan dilakukan secara sewa kelola, sesuai dengan surat Ketua
Umum Panitia Pemugaran Monumen Perjuangan 1945 no 20 PPM-BK/XII/1992,
dianggarkan dalam APBD Pembangunan Perda Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat tahun
anggaran 1991/1992, dengan otorisasi pembangunan no.922/314/p.OC.9.3/Keu/91-92 tanggal
7 Januari 1992. Museum ini diresmikan pada tanggal 13 November 1992 oleh R.Moh.Yogie
Suardi Memet (Gubernur Jawa Barat ysng menjabat pada tahun 1985 sampai dengan tahun
1993). Koleksi utama museum ini adalah diorama, puing pesawat RAF, senjata laras panjang
Len Enviel, senjata laras pendek VOC, Helmet Pasukan Sekutu dan TKR, pedang dan golok
pasukan Kelaskaran Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai