KELAS : XI IPA 3
KELOMPOK : 4
ANGGOTA : -ABDULLAH FARID
-CAHYA MAULANA PUTRA
-MOHAMMAD EGI SETYO N.
-SAHRUL ARI SAKSENA
-SANDRA ANDIK L.
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 KADEMANGAN
JL. KRESNA NO 29 KADEMANGAN
KATA PENGANTAR
1. Latar belakang
Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan pembelajaran Kimia,
tentunya juga kita berkecimprung dalam teori dan penerapan asam
dan basa. Dimana asam dan basa ini selalu berhubungan dengan
kehidupan sehari –hari . asam merupakan sesuatu zat yang
penting dalam kehidupan kita. Banyak kejadian di sekitar kita,
bahkan di dalam tubuh kita yang melibatkan zat asam, baik
melepas maupun memerlukan. Proses pencernaan, dan memasak
adalah contoh kejadian yang melibatkan asam dan basa.
Zat Asam adalah suatu zat yang mempunyai indikator pH < 7 dan
mempunyai rasa masam. Sedangkan zat Basa adalah suatu zat
yang mempunyai indikator pH > 7 dan mempunyai rasa yang pahit.
*maksud percobaan ;
*tujuan percobaan ;
Siswa Mengukur pH (kekuatan) larutan asam dan larutan basa dengan indikator universal.
Indikator universal juga merupakan indikator asam basa yang dapat digunakan untuk
mengukur harga pH suatu larutan.
Pipet tetes
air jeruk
Air Sungai
Air sumur
1. Guntinglah indikator universal 1 cm dan masukan dalam plat tetes, kemudian tetesi
dengan air suling. Amati perubahan warna indikator universal dan cocokkan arnanya
dengan warna pada skala pH. Catat hasilnya pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !
V. HASIL PENGAMATAN.
7 Gula 7 Netral
8 Soda 14 Basa
VI. PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang bersifat asam! Cuka dapur, Air accu, Air jeruk.
2. Sebutkan larutan yang bersifat basa! Garam dapur, Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air
sabun cuci.
3. Larutan manakah yang paling asam?Semua larutan yang bersifat asam mempunyai pH 1
4. Larutan manakah yang paling basa? Soda
VII. KESIMPULAN :
Larutan yang bersifat Asam sebanyak 3 larutan yaitu: Cuka dapur, Air accu, Air jeruk.
Larutan yang bersifat Basa sebanyak 5 larutan yaitu: Air kapur, Soda, Air sabun mandi, Air sabun
cuci. Larutan yang bersifat Netral sebanyak 4 yaitu: Air suling, Gula, Air sungai, Air sumur.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
I. TUJUAN.
Siswa dapat membedakan larutan asam dan basa dengan menggunakan kertas lakmus.
Kertas lakmus adalah salah satu indikator asam basa yaitu zat yang warnanya berbeda dalam
larutan asam dan larutan basa.
Pipet tetes
air jeruk
Air Sungai
Air sumur
1. Guntinglah kertas lakmus biru dan merah sepanjang 1 cm dan masing-masing taruhlah
dalam lekukan plat tetes, lalu teteskan air suling. Amati apakah terjadi perubahan warna
pada kertas lakmus. Catat pengamatan anda pada tabel hasil pengamatan !
2. Ulangi langkah 1 dengan menguji larutan yang lain !
V. HASIL PENGAMATAN.
VI. PERTANYAAN.
1. Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH kurang dari 7! Cuka dapur, Air accu, Air
jeruk, Air sabun mandi.
2.Sebutkan larutan yang mempunyai harga pH lebih dari 7! Air kapur, Soda
VII. KESIMPULAN :
Larutan yang mempunyai harga pH <7 sebanyak 4 yaitu: Cuka dapur, Air accu, Air jeruk, Air
sabun mandi. Larutan yang mempunyai harga pH >7 sebanyak 2 yaitu: Air kapur, Soda. Larutan
yang mempunyai harga pH 7 sebanyak 6 yaitu: Garam dapur, Air suling, Gula, Air sungai, Air sabun
cuci, Air sumur.
LEMBAR KEGIATAN SISWA
I. TUJUAN.
Siswa dapat menentukan konsentrasi (molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa.
Untuk menentukan konsentrasi (molaritas) suatu larutan asam atau basa dapat ditentukan
dengan cara titrasi asam basa.
Bahan Alat
- pipet tetes
- Buret
IV. MASALAH :
Bagaimana cara menentukan konsentrasi(molaritas) larutan HCl dengan cara titrasi asam basa?
V. CARA KERJA :
1. Masukkan 20 mL larutan HCl dan 3 tetes indikator Penolftalein ke dalam Labu Erlenmeyer
2. Isi buret dengan larutan NaOH 0,01 M hingga garis 0 mL.
3. Titrasi larutan HCl dengan larutan NaOH 0,01 M. Penetesan harus dilakukan secara hati-hati
dan labu Erlenmeyer terus menerus diguncang-guncangkan. Titrasi dihentikan saat terjadi
perubahan warna yang tetap yaitu menjadi merah muda (merah dadu)
4. Ulangi prosedur di atas hingga diperoleh tiga data yang hampir sama.
VI. HASIL PERCOBAAN
No. Volume HCl yang digunakan (mL) Volum NaOH yang digunakan (mL)
1 20 15,2
2 20 11,8
3 20 12
VII. PERTANYAAN.
1. Berapa volum rata-rata larutan NaOH yang digunakan? 13 mL
2. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan? 0,1M x 13mL = 1,3 mmol
3. Tuliskan persamaan reaksi HCl dengan NaOH! NaCl(aq) + H2O(l)
4. Berapa jumlah mol HCl berdasarkan perbandingan koefisien reaksi? 1,3mmol
5. Berapa molaritas larutan HCl tersebut? 1,3/20 = 0,065
6. Berapa jumlah mol NaOH yang digunakan? 0,1M x 13mL = 1,3 mmol
VI. KESIMPULAN :
Walaupun NaOH dan HCl termasuk senyawa yang kuat, namun kekutan tersebut tidak
sama, terbukti dengan hasil perhitungan yang telah di lakukan Pada suatu reksi, meskipun
memiliki mol yang sama, namun molaritas dari dua atau lebih senyawa yang berreaksi besarnya
belum tentu sama, tergantung dari banyaknya volume senyawa yang berreaksi tersebut
MENGUKUR pH LARUTAN
I. TUJUAN; Memperkirakan harga pH larutan dengan beberapa indicator
8. Air Sumur : 5 ml
1. Ambil larutan A secukupnya masukkan kedalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Lakukan pemeriksaan yang sama
terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pHnya.
2. Ambil larutan A secukupnya masukkan dalam plat tetes kemudian uji larutan tersebut
dengan indikator metil jingga (MO), BTB dan PP catat warna yang ditimbulkan. Lakukan
pemeriksaan yang sama terhadap larutan yang lain dan perkirakan harga pHnya.
IV.TABEL PENGAMATAN 1
Merah Merah
Warna Indikator
1 A
<7 <7
Harga pH
Merah Merah
Warna Indikator
2 B
<7 <7
Harga pH
Biru Biru
Warna Indikator
3 C
>7 >7
Harga pH
Biru Biru
Warna Indikator
4 D
>7 >7
Harga pH
Merah Biru
Warna Indikator
5 Air Sumur
7 7
Harga pH
Merah Biru
Warna Indikator
6 Air Sungai
7 7
Harga pH
Merah Biru
Warna Indikator
7 Air Hujan
7 7
Harga pH
V. TABEL PENGAMATAN 2
NO LARUTAN MO BTB PP Perkiraan pH
VI. Pertanyaan:
1. Perkirakan harga pH larutan A, B, C, D, air sumur, air sungai, dan air hujan yang anda periksa.
2. Berdasarkan pengamatan dengan kertas lakmus, indicator yang mana saja yang sebenarnya
tidak perlu anda gunakan lebih lanjut untuk memeriksa larutan A, B, C, D, air sumur, air sungai
dan air hujan? Beri penjelasan! BTB
3. Dapatkah cara ini digunakan untuk menentukan harga pH larutan secara pasti? Beri penjelasan!
Saya rasa tidak bisa, karena 1 indikator tidak efektif jika untuk menentukan pH larutan,
karena tiap indikator punya range teratas dalam menentukan pH, solusinya menggunakan
pHmeter atau indikator universal yang lebih akurat.
VII. Kesimpulan: Dari percobaan diatas, dapat menyimpulkan bahwa ada beberapa cara untuk
memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan
trayek perubahan berbagai indikator yaitu:
a. Kertas lakmus. Dengan kertas lakmus dapat mengetahui apakah larutan yang diuji termasuk
asam atau basa. Dan diperoleh data seperti pada tabel data pengamatan 1.
b. Indikator Metil Merah, Metil Jingga, Bromtimol Biru, Fenolftalein. Dengan keempat indikator
tersebut dapat mengetahui perkiraan harga pH larutan yang diuji. Dan diperoleh data seperti pada
tabel pengamatan 2.
CATATAN :