Anda di halaman 1dari 12

PORTOFOLIO KIMIA

Nama : Avrilia Evelin Olang


Kelas : XII TKJ I

SMK YADIKA MANADO


TAHUN 2020
DAFTAR ISI

1.BIODATA...................................................................

2. PRAKTIKUM I...........................................................

3.PRAKTIKUM II...........................................................

4.PRAKTIKUM III.........................................................

5.KESIMPULAN............................................................
1. BIODATA

 Nama : Avrilia Evelin Olang

 Kelas : XII TKJ 1

 Jurusan : TKJ

 Sekolah : SMK Yadika Manado

 Alamat : Jl.Manado-Dimembe
2. Paktikum 1

Judul       : Larutan asam dan basa


Tujuan     : Mengidentifikasi larutan asam dan basa

Landasan teori :
Konsep asam dan basa adalah konsep yang bersifat alami. Senyawa bersifat
asam apabila mempunyai rasa masam, dapat mengubah indikatorkertas
lakmus biru menjadi merah, dan bila ditambahka logam dapat melepaskan
gelembung-gelembung gas hidrogen. Sedangkan senyawa bersifat basa bila
mempunyai rasa pahit, dapat mengubah indikator krtas lakmus merah menjadi
biru, dan senyawa mengandung gugus hidroksi OH.

Alat dan bahan                     :       


         
1. Alat                       :
·         Plat tetes
·         Pipet
·         Tabung reaksi
·         Rak tabung

2. Bahan                   :              
·         Larutan asam klorida (HCl)
·         Larutan natrium hidroksida (NaOH)
·         Air jeruk
·         Air kapur
·         Air garam
·         Air sabun
·         Cuka
·         Air gula
·         Lakmus merah
·         Lakmus biru
·         Tissue
Cara Kerja           :              
Ø  Tambahkan larutan yang diuji pada lubang plat tetes.
Ø  Tempelkan lakmus merahdan lakmus biru.
Ø  Amati perubahan warna pada lakmus.

Tabel pengamatan

Larutan Perubahan lakmus Keterangan


Merah Biru
Air kapur Biru Biru Basa
Air jeruk Merah Merah Asam
KI Merah Biru Netral
NaOH Biru Biru Basa
Alkohol Merah Biru Netral
Na2S2O3 Merah Biru Netral
CH3COOH Merah Merah Asam
HCl Merah Merah Asam
N Biru Biru Basa

Kesimpulan        :   

Berdasarkan uji coba diatas maka dapt disimpulakan bahwa 


1. Air kapur, NaOH, dan MgOH2 adalah larutan yang berrsifat basa karena dapat
mengubah warna lakmus merah menjadi biru.
2. Airjeruk, CH3COOH, dan HCl adalah larutan yang bersifat  asam karena dapat
mengubah lakmus biru menjadi merah.
3. KI, aikohol, dan Na2S2O3 adalah larutan yang bersifat netral karena tidak dapat
mengubah warna baik lakmus biru maupun lakmus merah.
3. Praktikum II

Judul   : Identifikasi larutan asam dan basa dengan indikator bunga


Tujuan  :Membedakan asam dan basa dengan air bunga

Landasan Teori :
Konsep asam dan basa adalah konsep yang bersifat alami. Senyawa bersifat
asam apabila mempunyai rasa masam, dapat mengubah indikatorkertas
lakmus biru menjadi merah, dan bila ditambahka logam dapat melepaskan
gelembung-gelembung gas hidrogen. Sedangkan senyawa bersifat basa bila
mempunyai rasa pahit, dapat mengubah indikator krtas lakmus merah menjadi
biru, dan senyawa mengandung gugus hidroksi OH. Selain menggunakan
indikatoe kertas lakmus, untuk menganalisis asam dan basa juga dapat
digunakan indikator alami antara lain dengan menggunakan bunga warna
merah dan bunga warna biru.

Alat Dan Bahan :              


1. Alat        :
·        Lumpang dan alu
·        Plat tetes
·        Tabung reaksi
·        Rak tabung reaksi
·        Pipet

2. Bahan   :
·  10 larutan yang diuji
·  Bunga warna merah dan biru

Cara Kerja           :
1.  Membuat standar warna
a.        Asam : Jeruk + air bunga merah = merah muda
           Jeruk + air bunga biru = pink
b.       Basa  : air kapur + air bunga merah = kuning hijau
  Air kapur + air bunga biru = Hijau
2. Meneteskan 10 larutan yang diuji kedalam plat tetes. Lalu tetesi dengan air
bunga biru
3. Teteskan larutan yang sama pada plat tetes yang lain. Lalu tetesi dengan air
bunga merah.
4.  Jika warnanya sama dengan standar warna jeruk, berarti cairan tersebut asam.
Dan jika warnanya sama dengan standar warna air kapur, berarti cairan
tersebut basa.

Tabel Pengamatan :

Larutan Perubahan warna larutan Keterangan


Bunga biru Bunga merah
1 Pink Merah muda Asam
2 Hijau Kuning hijau Basa
3 Pink Merah muda Asam
4 Hijau Kuning hijau Basa
5 Berbeda  warna Berbeda warna Netral
6 Berbeda warna Berbeda warna Netral
7 Pink Merah muda Asam
8 Hijau Kuning hijau Basa
9 Pink Merah muda Asam
10 Hijau Kuning hijau Basa

Kesimpulan        :             

Berdasarkan percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa


1.    Larutan nomor  1, 3, 7, dan 9 adalalh larutan yang bersifat basa karena
memenuhi standar warna jeruk baik dangan menggunakan indikator bunga
merah maupun bunga biru.
2.   Larutan nomor  2, 4, 8, dan 10 adalah larutan yang bersifat basa karena
memenuhi standar air kapur baik dengan menggumakan indikator bunga
merah maupun biru.
3.   Larutan nomor 5 dan 6 adalah larutan yang bersifat netral karena tidak 
memenuhi standar warna jeruk maupun air kapur.
4. Praktikum III

Judul   :titrasi asam kuat dan basa kuat


Tujuan :              
 Ø  Menentukan kosentrasi asam kuat dengan titrasi
 Ø  Menggambar grafik titrasi

Landasan teori  :              


Titrasi asam basa merupakan contoh analisis volumetri, yaitu suatu cara atau
metode menggunakan larutan yang disebut titrat yang dilepaskan dari
perangkat gelas disebut buret. Titik dalam titrasi dimana titran yang telah
ditambahkan cukup untuk bereaksi secara tetap dengan senyawa yang
ditentukan disebut titik ekuivalen atau titik stoikiometri. Titik ini sering ditandai
dengan perubahan warna senyawa yang disebut  indikator.

Alat dan bahan  :


Ø  Alat        :
·         Elenmayer
·         Gelas kimia
·         Gelas ukur
·         Pipet
·         Tissue
Ø  Bahan   :
·         Larutan HCl  XM
·         Larutan NaOH 1M
·         Larutan phenolptalein

Cara kerja           :
1.     Ukurlah 10ml HCl, masukkan kedalam elenmayer, tetesi dengan tiga tetes PP.
2.      Ukurlah 10ml NaOH1M, masukan kedalam gelas kimia.
3.       Teteskan NaOH 1M tetes demi tetes ke HCL sambil elenmayer digoyang.
4.       Hentikan tetesan pada saat larutan berwarna pink sangat muda.
5.       Lakukan percobaan sebanyak tiga kali.
Tabel pengamatan :
NO Volume HCl (ml) Volume NaOH (ml)
1 10 8
2 10 9
3 10 9
Rata 10 8,7
rata
Pertanyaan         :
1.       Hitung kemolaran HCl
2.       Hitung PH dari
a.    HCl + 2ml NaOH
b.    HCl + 5ml NaOH
c.     HCl + 8ml NaOH
d.    HCl + 8,78 NaOH
e.    HCl + 10ml NaOH
f.     HCl + 12ml NaOH
g.    HCl + 15ml NaOH
h.    HCl + 17ml NaOH
i.      HCl + 20ml NaOH
j.      HCl + 22ml NaOH
k.    HCl + 25ml NaOH
l.      HCl + 27ml NaOH
m.  HCl + 30ml NaOH
Pembahasan      :
1.       M HCl
M1V1  =  M2V2
M1.10 = 1. 8,7
M1 =
      = 0,87
pH HCl
[H+] = a x M
        = 0,87
pH = -log 0,87
      = 0,06

2.        dari
a.       10ml HCl + 2ml NaOH
R. HCL + NaOH                              NaCl     +   
H2 O
M. 8,7          2         
B.  2              2              2                    2
S. 6,7            -              2                    2
[HCL] sisa =
                = 0,55
[H+] = a x M
        = 0,55
pH = -log 0,55
      = 0,25
b.    HCLl10ml + NaOH 5ml
[HCl] sisa =
               = 0,24
[H+] = 0,24
pH = -log 0,24
      = 0,61

c.       HCl 10ml + NaOH 8ml


[HCl] sisa =
               = 0,03
[H+] = 0,03
pH = -log 0,03
      = 1,5
d.      HCl 10ml + NaOH 8,7 ml
R. HCL + NaOH                              NaCl     +   
H2 O
M. 8,7          8,7         
B.  8,7           8,7              8,7               8,7
S.   -                 -              8,7              8,7
Tepat bereaksi                 pH = 7 (netral)

e.      HCl 10ml + NaOH 10ml


[NaOH] sisa =
               = 0,06
[OH-] = 0,06
pOH = -log 0,06
      = 1,22
pH = 14 – 1,22
      = 12,78
f.        HCl 10ml + NaOH 12ml
[NaOH] sisa =
               = 0,15
[OH-] = 0,15
pOH = -log 0,15
      = 0,82
pH = 14 – 0,82
      = 13,18
g.       HCl 10ml + NaOH 15ml
[NaOH] sisa =
               = 0,25
[OH-] = 0,25
pOH = -log 0,25
      = 0,6
pH = 14 – 0,6
      = 13,4
h.      HCl 10ml + NaOH 17ml
[NaOH] sisa =
               = 0,3
[OH-] = 0,3
pOH = -log 0,3
      = 0,5
pH = 14 – 0,5
      = 13,5
i.         HCl 10ml + NaOH 20ml
[NaOH] sisa =
               = 0,37
[OH-] = 0,37
pOH = -log 0,37
      = 0,43
pH = 14 – 0,43
      = 13,57
j.        HCl 10ml + NaOH 22ml
[NaOH] sisa =
               = 0,41
[OH-] = 0,41
pOH = -log 0,41
      = 0,38
pH = 14 – 0,38
      = 13,62
k.       HCl 10ml + NaOH 25ml
[NaOH] sisa =
               = 0,46
[OH-] = 0,46
pOH = -log 0,46
      = 0,33
pH = 14 – 0,33
      = 13,67
l.         HCLl10ml + NaOH 27ml
[NaOH] sisa =
               = 0,49
[OH-] = 0,49
pOH = -log 0,49
      = 0,3
pH = 14 – 0,3
      = 13,7
m.    HCl 10ml + NaOH 30ml
[NaOH] sisa =
               = 0,53
[OH-] = 0,53
pOH = -log 0,53
      = 0,27
pH = 14 – 0,27
      = 13,73
5. Kesimpulan        :

1. Dari data volume HCl dan NaOH serta diketahui kemolaran NaOH maka dapat
digunakan untuk menghitung molaritas HCl. Yaitu 0,87.

2. Saat NaOH ditambahkan setetes demi setetes dalam elenmeyer yang


mengndung 10ml HCl 0,87M pH larutan akan semakin meningkat perlahan
lahan hingga akhirnya mencapai titik ekuivalen yang ditandai dengan
terjadinya perubahan warna pada larutan.

3.  Setelah mencapai titik ekuivalen, penambahan satu tetes NaOH saja dapat
menyebabkan peningkatan tajam [OH-] dan pH larutan.

Anda mungkin juga menyukai