Anda di halaman 1dari 8

Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

JNE 3 (2) (2017)

Journal of Nonformal Education


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jne

Analisis Strategi Fund Raising dalam Penyelenggaraan Program Pendidikan


Nonformal pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Ceria
Muhammad Arief Rizka  , Rila Hardiansyah
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Mataram

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penyelenggaraan program Pendidikan Nonformal di PKBM belum
Diterima Juli 2017 menunjukkan kemandirian dan keberlanjutan sehingga menimbulkan kesan
Disetujui Juli 2017 inkonsistensi dan kurangnya profesionalitas dalam pengelolaannya. Tujuan
Dipublikasikan Agustus dari penelitian ini adalah untuk menganalisis strategi fund raising
2017 (penggalangan dana) dalam penyelenggaraan program pendidikan nonformal
________________ yang dilakukan oleh PKBM Ceria. Penelitian ini menggunakan metode studi
Keywords: kasus dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini yakni
strategi, fund raising, Pengelola dan Tutor PKBM Ceria serta Penilik PLS/PNF. Teknik
program pendidikan pengumpulan data menggunakan pedoman wawancara, observasi, dan
nonformal dokumentasi. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan model
____________________ analisis interaktif yang meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian
data, dan verifikasi atau pengambilan kesimpulan. Teknik keabsahan data
dengan menggunakan triangulasi sumber. Kesimpulan yang diperoleh dari
penelitian ini adalah strategi fund raising (penggalangan dana) dalam
penyelenggaraan program PNF yang dilakukan oleh PKBM Ceria
menggunakan strategi edukasi publik, strategi layanan donasi dan strategi
kompetisi ke instansi-instansi pemerintah baik pusat maupun daerah yang
relevan dengan tupoksi penyelenggaraan pendidikan nonformal.

Abstract
Implementing of nonformal education program at PKBM didn’t show individual and
sustinable yet so it appeared impression inconsistency and less profesionally in
management. There were many nonformal education program which were implemented
by PKBM had many obstacles in conducting program, and it was regardless from
supporting human resources especially funding. The purpose of this research was to
analysis fund raising strategy in implementing nonformal education strategy which was
conducted by PKBM Ceria. This research used case study method with qualitative
approach. The data resources in this research was management, teacher of PKBM Ceria
and supervisor of PLS/PNF. Technique of data collection used interview, observation,
and documentation. The data analysis used interactive analysis model namely data
collection, data reduction, data presentation, and verivication or conclusion drawing.
Technique of data validity used resources triangulation. Conclusion of this research was
fund raising strategy in implementing PNF program which was conducted by PKBM
Ceria used public education strategy, fund service strategy, and competency strategy to
central or district goverment institution which had been relevant with implementing of
nonformal education.
___________________________________________________________
© 2017 PLS PPs UNNES

Alamat korespondensi: p-ISSN 2442-532X
Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, FIP IKIP Mataram
e-ISSN 2528-4541
Jl. Pemuda No. 59 Mataram
E-mail: m.ariefrizka@ikipmataram.ac.id

165
Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

PENDAHULUAN awal berdirinya banyak PKBM yang bergantung


pada bantuan dan dana block grant dari
Pendidikan Nasional sebagaimana yang pemerintah, dalam jangka panjang diharapkan
diamanatkan dalam Undang-undang nomor 20 pada sebagian besar PKBM akan tumbuh
tahun 2003, dikenal dalam tiga jalur yaitu jalur kemandirian, dalam hal ini peran dominan
pendidikan informal, jalur pendidikan formal dan pemerintah yang selama ini menjadi semakin
jalur pendidikan nonformal, dimana antara jalur- berkurang dan lebih pada peran fasilitasi akan
jalur tersebut saling melengkapi dalam dapat berjalan seiring dengan kemandirian
mengembangkan sumberdaya manusia. PKBM (Hiryanto, 2009).
Pendidikan nonformal sebagaimana tercantum Realitas dilapangan menggambarkan
dalam pasal 26 ayat ayat 4, diuraikan bahwa bahwa penyelenggaraan program Pendidikan
satuan pendidikan nonformal terdiri atas NonFormal (PNF) di PKBM belum
lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok menunjukkan kemandirian dan keberlanjutan
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, sehingga menimbulkan kesan inkonsistensi dan
majelis taklim dan satuan pendidikan yang kurangnya profesionalitas dalam
sejenis. pengelolaannya. Banyak program Pendidikan
Perkembangan kebutuhan belajar NonFormal (PNF) yang diselenggarakan oleh
masyarakat yang semakin dinamis ditengah- PKBM berjalan secara tidak optimal dan
tengah era knowledge based society, dimana memiliki banyak hambatan khususnya dalam
penguasaan pengetahuan bukan sekedar operasionalisasi dan sistem manajemenya yang
informasi, menjadi prasyarat mutlak diperlukan menyebabkan mutu program tidak sesuai dengan
untuk dapat menjalani kehidupan yang cerdas, standar dan kebutuhan masyarakat (Rizka dan
kreatif, dan produktif. Untuk dapat memenuhi Rila Hardiansyah, 2016). Hal ini disebabkan
kebutuhan belajar masyarakat yang dinamis antara lain oleh minimnya dukungan sumber
tersebut, tidak cukup hanya melalui jalur daya manusia (pengelola) PKBM yang kompeten
pendidikan formal (sekolah). Dalam kondisi dalam hal manajerial kelembagaan dan
masyarakat yang terus berkembang, keberadaan minimnya dukungan pendanaan program yang
wadah-wadah pembelajaran yang dapat dimiliki oleh PKBM untuk dapat
menampung aspirasi dan kebutuhan belajar menyelenggarakan program Pendidikan
masyarakat menjadi sangat dibutuhkan. Untuk NonFormal (PNF).
dapat memenuhi kebutuhan belajar masyarakat Pentingnya aspek pendanaan atau
tersebut, peran satuan pendidikan nonformal pengalangan dana dalam penyelenggaraan
menjadi strategis (Rizka dan Wayan Tamba, program PNF bagi PKBM pada dasarnya
2015). Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat bertujuan untuk membantu dalam mendukung
(PKBM) merupakan salah satu satuan fasilitasi sumber daya manusia, sumber daya
pendidikan nonformal yang terus berkembang, material, maupun sumber daya teknologi yang
dimana tujuan dasarnya adalah “…to provide memadai sehingga dapat berkontribusi bagi
various learning opportunities for community pencapaian mutu program dan eksistensi
development and improvement of the quality of penyelenggaraan Pendidikan Nonformal bagi
life.” (Unesco, 2007). masyarakat.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat PKBM Ceria merupakan salah satu satuan
(PKBM) merupakan prakarsa pembelajaran pendidikan nonformal di Kabupaten Lombok
masyarakat yang didirikan dari, oleh dan untuk Barat yang didirikan atas dasar swadaya
masyarakat. PKBM adalah suatu institusi yang masyarakat. Eksistensi program pendidikan
berbasis masyarakat (Community Based nonformal yang diselenggarakan oleh PKBM
Institution). Sebagai institusi yang didirikan oleh, bergantung pada dukungan materil (pendanaan)
dari dan untuk masyarakat, PKBM memiliki yang ada. Dalam menyelenggarakan program
potensi sebagai institusi yang mandiri. Meskipun pendidikan nonformal, PKBM Ceria selalu

166
Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

berupaya untuk menjaga eksistensi implementasi sekitar lokasi PKBM Ceria sebagai sasaran
programnya dengan mengembangkan berbagai program PNF yang berada di wilayah perdesaan.
strategi fund raising (penggalangan dana), dan Di satu sisi, PKBM Ceria sudah mulai
sampai saat ini strategi yang digunakan telah berupaya mengembangkan kapasitas internalnya
mampu untuk menjaga keberlanjutan program untuk mengkreasikan program-program yang
pendidikan nonformal bagi masyarakat. Adapun lebih menekankan pada aspek relevansi dengan
fokus tujuan dari penelitian ini adalah untuk kebutuhan belajar masyarakat. Hal ini
menganalisis strategi fund raising (penggalangan disebabkan semakin dinamisnya kebutuhan
dana) dalam penyelenggaraan program belajar masyarakat yang tinggal di wilayah
pendidikan nonformal yang dilakukan PKBM perdesaan dan berimplikasi pada upaya
Ceria. penyesuaian program PNF.
Secara umum kondisi obyektif program-
METODE PENELITIAN program PNF yang ada di PKBM Ceria
berkembang dengan memperhatikan kebutuhan
Penelitian ini menggunakan pendekatan belajar masyarakat. Program-program PNF yang
kualitatif dengan jenis penelitiannya adalah studi diselenggarakan berupaya untuk menjawab
kasus yang bertujuan deskriptif. Sumber data berbagai permasalahan yang dihadapi oleh
dalam penelitian ini yakni Pengelola dan Tutor masyarakat khususnya dari aspek pendidikan.
PKBM Ceria serta Penilik PLS. Dalam penelitian Profil masyarakat yang menjadi sasaran PKBM
ini, peneliti merupakan instrumen utama dalam Ceria secara umum memiliki permasalahan
melakukan penelitian dengan dibantu oleh ‘general’ antara lain yakni; (1) masih adanya
pedoman observasi, pedoman wawancara, dan anak usia dini yang belum memperoleh layanan
pedoman dokumentasi. Selanjutnya, data yang pendidikan, (2) masih tingginya angka putus
diperoleh dianalisis dengan menggunakan sekolah (drop out) yang disebabkan oleh berbagai
analisis data model interaktif (Miles & faktor seperti faktor ekonomi, sosial, dan bahkan
Huberman, 2007) yang meliputi reduksi data, budaya; (3) masih adanya warga masyarakat
display data, dan verifikasi/pengambilan yang kembali buta aksara; (4) masih rendahnya
kesimpulan. Keabsahan data menggunakan kesadaran masyarakat akan pentingnya
teknik triangulasi sumber dan diskusi teman pendidikan dan pengembangan budaya
sejawat untuk memperoleh kredibilitas data yang (kearifan) lokal; (5) masih banyaknya
akurat dan obyektif. permasalahan sosial seperti kemiskinan, anak
jalanan, kriminalitas; dan (6) tingkat
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pengangguran yang masih cukup tinggi
dikalangan warga masyarakat yang berusia
Perkembangan Pusat Kegiatan Belajar produktif yang disebabkan antara lain oleh
Masyarakat (PKBM) Ceria sejauh ini telah dapat minimnya ketersediaan lapangan pekerjaan
memberikan kontribusi yang positif untuk (supply and demand), minimnya penguasaan
memberikan akses layanan pendidikan keterampilan (skills) yang dibutuhkan oleh dunia
khususnya layanan Pendidikan Non Formal kerja (miss match), dan masih rendahnya
(PNF) bagi masyarakat. Kemudahan masyarakat motivasi berwirausaha (mandiri).
untuk mendapatkan akses layanan pendidikan Berdasarkan data yang diperoleh
tersebut berkorelasi dengan semakin dilapangan, program-program PNF yang
berkembangnya program-program PNF yang diselenggarakan oleh PKBM Ceria merupakan
cukup variatif. Perkembangan program-program bagian dari upaya penyediaan terhadap akses
PNF yang ada di PKBM Ceria secara umum layanan pendidikan dasar dan lanjutan
telah berkembang, hal ini tidak terlepas dari khususnya Pendidikan Non Formal (PNF) yang
karakteristik masyarakat yang berada di wilayah dibutuhkan oleh masyarakat sekitar PKBM.
Berikut ini dijabarkan deskripsi obyektif dari

167
Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

program-program PNF yang terdapat di PKBM penelitian beserta sumber pendanaan program-
Ceria yang menjadi unit analisis (subyek) programnya.

Tabel 4. Kondisi Obyektif Program PNF pada PKBM Ceria


Nama Jumlah Jumlah
Program PNF Pendanaan
PKBM Sasaran Tutor
Pendidikan Anak Usia Dini 42 Anak 5 Swadaya &
(PAUD) Orang Pemerintah
Kursus Bahasa Inggris 35 Orang 4 Swadaya
Orang
Kursus Komputer 22 Orang 3 Swadaya &
Orang Donatur
Pendidikan Kesetaraan Paket C 40 Orang 6 Swadaya &
Orang Pemerintah
Pendidikan Keaksaraan 85 Orang 8 Pemerintah &
PKBM
Fungsional Orang Swadaya
“Ceria”
Pendidikan Lifeskills 20 Orang 3 Swadaya &
Orang Donatur
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Warga 4 Dukungan
Masyarakat Orang Pemerintah,
Swasta,
Donatur, &
Swadaya
Pendidikan Kewirausahaan 15 2 Pemerintah &
Masyarakat Orang Swadaya

Berdasarkan jabaran dari data penelitian kebutuhan belajar masyarakat. Tidak hanya
mengenai program PNF yang diselenggarakan program yang bersifat edukatif yang
oleh PKBM Ceria tersebut, dapat dipahami diselenggarakan, namun sudah bervariasi dengan
bahwa secara umum program-program yang menyentuh aspek kehidupan yang lainnya seperti
diselenggarakan tersebut tidak terlepas dari ekonomi dan lingkungan. Program-program
relevansi program PNF yang berdasarkan pada yang diselenggarakan tersebut tetap menekankan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang pada dimensi nilai-nilai pendidikan dan
Sistem Pendidikan Nasional, dimana pasal 26 pemberdayaan.
ayat (3) menyebutkan bahwa “Pendidikan Non Berdasarkan hasil wawancara dengan
Formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, Pengelola PKBM tersebut, dapat dijelaskan
pendidikan anak usia dini, pendidikan bahwa program-program PNF yang
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan diselenggarakan oleh PKBM Ceria secara umum
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan telah berjalan dengan cukup baik. Dalam
keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan pelaksanaan programnya berupaya untuk
kesetaraan, serta pendidikan lain yang ditujukan menyesuaikan dengan pedoman atau petunjuk
untuk mengembangkan kemampuan peserta teknis program yang telah yang ada. Dari sisi
didik”. PKBM Ceria dalam merancang program respon masyarakat terhadap pelaksanaan
pendidikan sebagian besar mengacu pada program PNF di PKBM Ceria, sejauh ini telah
undang-undang tersebut. Di sisi lain, PKBM memberikan kontribusi dan perhatian yang
Ceria telah berupaya untuk mengembangkan cukup positif. Masyarakat sebagai sasaran utama
program Pendidikan Non Formal yang lebih program-program di PKBM tersebut mulai
adaftif sekaligus bersifat akomodatif terhadap memiliki kesadaran akan pentingnya proses

168
Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

pendidikan luar sekolah (masyarakat), hal ini dunia pendidikan nonformal belum dapat
dapat dilihat dari tingkat partisipasi (keterlibatan) diidentifikasi dan dimanfaatkan secara optimal
masyarakat dalam mendukung pelaksanaan oleh PKBM tersebut. Berdasarkan pada data
program. Selain itu, program-program yang penelitian juga, PKBM Ceria telah menunjukkan
dikembangkan oleh PKBM Ceria lebih kemampuan untuk dapat menggali sumber
menitikberatkan pada aspek relevansi program pendanaan yang berasal dari para donator
dengan kebutuhan belajar masyarakat sehingga walaupun dari sisi kuantitas tidak terlalu
berimplikasi pada tingginya animo masyarakat signifikan dapat membantu operasionalisasi
dalam mengikuti program. program secara menyeluruh karena sifatnya
Dukungan dari tokoh masyarakat hanya stimulan.
terhadap penyelenggaraan program PNF di Terkait dengan sumber pendanaan dari
PKBM Ceria cukup baik, namun dominan pada pemerintah, PKBM Ceria berupaya untuk
dukungan yang bersifat moril. Dukungan dari mengajukan proposal bantuan sosial ke berbagai
stakeholders lainnya seperti dari pihak instansi pemerintah baik pusat maupun daerah
pemerintah, swasta, maupun akademisi belum melalui mekanisme pengajuan proposal bantuan
terkoordinasi dengan baik. Dari pihak sosial ke berbagai direktorat yang menaungi
pemerintah lebih menekankan pada bagaimana program-program PNF. Berdasarkan pada hasil
PKBM Ceria mampu untuk menyelenggarakan wawancara, pengelola PKBM sangat
program PNF dengan “rutin” melalui pemberian mengharapkan bantuan dari pemerintah tersebut.
bantuan pendanaan dan pendampingan yang Selain secara kuantitas nominal bantuannya
bersifat teknis. Hal ini menjadi kendala tersendiri tinggi, bantuan dari pemerintah juga dapat untuk
karena sifat dukungan tersebut menjadi parsial, menstimulus kinerja PKBM secara keseluruhan
artinya tidak memiliki garansi keberlanjutan melalui pembinaan dan pendampingan teknis
dukungan yang dapat dikembangkan kearah penyelenggaraan program. Namun disisi lain, hal
yang lebih mutualis. ini menjadikan ketergantungan bagi PKBM
Untuk mendukung penyelenggaraan dalam menjalankan program sehingga jika
program, PKBM Ceria berupaya untuk bantuan dari pemerintah telah selesai,
mendanai program tersebut melalui berbagai tendensinya program-program PNF yang
strategi. Pengembangan strategi yang dilakukan diselenggarakan oleh PKBM kurang dapat
tidak terlepas dari upaya peningkatan kuantitas berlanjut dengan maksimal.
dan kualitas jejaring kerja (kemitraan) yang Berdasarkan temuan penelitian ini, bahwa
relevan dengan visi-misi PKBM. Temuan PKBM Ceria dalam melakukan penggalangan
dilapangan yakni program-program PNF yang dana untuk penyelenggaraan program PNF
diselenggarakan oleh PKBM Ceria lebih sebagian besar menggunakan Strategi Edukasi
didominasi oleh sumber pendanaan yang berasal Publik, Layanan Donasi (Swadaya), dan
dari swadaya (mandiri) dan bantuan dari Kompetisi (Dana Pemerintah). Strategi
pemerintah. Tidak banyak memperoleh akses penyadaran publik (public awareness) atau juga
pendanaan program dengan melakukan dikenal dengan edukasi publik berhubungan
kolaborasi dan kemitraan dengan pihak swasta dengan bagaimana masyarakat tahu dan sadar
yang secara faktual merupakan peluang yang tentang apa yang seharusnya dilakukan
potensial untuk mendukung penyelenggaraan (bersikap) terhadap penyelenggaran program
program PNF. Hal ini dapat dilihat dari tingginya pendidikan untuk peningkatan kualitas dan taraf
perkembangan dunia usaha atau dunia industri kehidupan masyarakat (Young, 2006). Strategi
(swasta) khususnya dibidang pariwisata yang ada penggalangan layanan donasi (swadaya
di kabupaten Lombok Barat yang dapat dijadikan masyarakat) meliputi mobilisasi dana berbentuk
mitra strategis untuk penyelenggaraan program finansial dan mobilisasi non finansial guna
PNF. Disatu sisi, sumber pendanaan yang dapat mendukung terlaksananya program PNF.
diperoleh dari para donator yang peduli terhadap

169
Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

Dukungan non finansial dapat berupa KESIMPULAN


barang atau peralatan, properti gedung, keahlian
tertentu atau jasa tertentu, tenaga, ekspos di Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
media massa, akses ke lembaga penting yang penelitian ini adalah strategi fund raising
dapat mendukung program (Widjajanti, (penggalangan dana) dalam penyelenggaraan
2006:34). Strategi kompetisi dengan mengikuti program PNF yang dilakukan oleh PKBM Ceria
proses dan prosedur pengajuan dana bantuan menggunakan strategi edukasi publik, strategi
sosial ke pemerintah khususnya instansi layanan donasi, dan strategi kompetisi. Strategi
DIKPORA, BP PAUD-DIKMAS, Direktorat edukasi publik berhubungan dengan bagaimana
PAUD-DIKMAS dan/atau instansi-instansi masyarakat mengetahui dan sadar tentang apa
pemerintah yang relevan dengan tupoksi yang seharusnya dilakukan (bersikap) terhadap
penyelenggaraan pendidikan luar sekolah atau penyelenggaran program pendidikan untuk
pendidikan masyarakat. peningkatan kualitas dan taraf kehidupan
Temuan dilapangan yakni program- masyarakat, Strategi penggalangan layanan
program PNF yang diselenggarakan oleh PKBM donasi (swadaya masyarakat) meliputi mobilisasi
Ceria lebih didominasi oleh sumber pendanaan dana berbentuk finansial dan mobilisasi non
yang berasal dari swadaya (mandiri) dan bantuan finansial guna mendukung terlaksananya
dari pemerintah. Tidak banyak memperoleh program PNF, dan Strategi kompetisi dengan
akses pendanaan program dengan melakukan mengikuti prosedur pengajuan dana bantuan
kolaborasi dan kemitraan dengan pihak swasta sosial ke instansi-instansi pemerintah baik pusat
yang secara faktual merupakan peluang yang maupun daerah yang relevan dengan tupoksi
potensial untuk mendukung penyelenggaraan penyelenggaraan pendidikan nonformal.
program PNF. Mengingat sifat kelembagaan
PKBM yang tidak berorientasi profit, maka
PKBM dituntut mampu memobilisasi sumber-
sumber dana yang diperlukan untuk membiayai
program-programnya agar dapat beroperasi
(survive), dapat melakukan perluasan dan
pengembangan, mengurangi ketergantungan,
dan agar organisasi dapat berjalan secara efektif
(Norton, 2002).

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang- Norton, Michael. 2002. Menggalang Dana: Penuntun
Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat dan
2003. Jakarta: Sinar Grafika Offset. Organisasi Sukarela di Negara-Negara Selatan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Hiryanto. 2009. Strategi Pengelolaan dan
Pengembangan Pusat Kegiatan Belajar Rizka, Muhammad Arief, and Rila Hardiansyah.
Masyarakat (PKBM). Makalah disampaikan 2016. "Strategi pengembangan inovasi program
dalam Pelatihan Tenaga Pendidik PKBM pendidikan nonformal sebagai best practices
Sejahtera Sleman. bagi pusat kegiatan belajar masyarakat." Jurnal
Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat
Miles, Matthew B., & Huberman, A. Michael. 2007. 3.2: 187-196.
Analisis Data Kualitatif. (Terjemahan Tjetjep
Rohendi Rohindi). Jakarta: Penerbit
Universitas Indonesia.

170
Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

Rizka, Muhammad Arief, dan Wayan Tamba. 2015. /01/23/tentang-pendanaan-pendidikan/


Pemetaan Inovasi Program Pendidikan tanggal 30 Desember 2016.
NonFormal pada Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) di Kota Mataram. Jurnal Widjajanti, Darwina. 2006. Rencana Strategis
Transformasi, 1(1), 1-10. Fundraising. Jakarta: PIRAMEDIA.

Sudrajat, Akhmad. 2011. Tentang Pendanaan Young, Joyce. 2006. Menggalang Dana untuk
Pendidikan. Diakses dari Organisasi Nirlaba, Jakarta: PT INA
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2011 PUBLIKATAMA.

171
Muhammad Arief Rizka dkk/ JNE 3 (2) (2017): 165-172

172

Anda mungkin juga menyukai