Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Islamic Education Manajemen p-ISSN:

... (...) (20..) ...-... 2541-383X


http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/isema e-ISSN:
2541-7088

PERENCANAAN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI MADRASAH


TSANAWIYAH SWASTA YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL-HUSAENI
CIPARAY

Moh. Rifqi Salim Agil


Prodi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati
muhammadrifqislm@gmail.com

ABSTRAK
Salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan pendidikan, terletak pada
kemampuan SDM dalam mengelola dana yang tersedia dengan mengacu pada
kebutuhan pokok dan skala prioritas program pembangunan pendidikan dari
tahun ke tahun secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan
perencanaan program. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif
dengan teknik pengumpulan data secara observasi dan dokumentasi. Penelitian
yang dilakukan bertujuan menggambarkan kondisi di lapangan. tujuan secara
umum dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana keterkaitan
antara perencanaan dengan pembiayaan pendidikan dan strateginya di MTS
YAPI Al-husaeni Ciparay . Strategi perencanaan pembiayaan MTS YAPI Al-
Husaeni menggunakan analisis SWOT sebagai teknik analisis dengan
mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal
(peluang dan ancaman) sekolahdan merencanakan pembiayaan pendidikan
dengan dua pendekatan yaitu pendekatan makro dan mikro.

Kata kunci : Perencanaan, Pembiayaan, Strategi.

ABSTRACT
Agil, Moh Rifqi Salim1, Nama Penulis 2

One of the keys to success in educational development lies in the ability of human
resources to manage available funds with reference to basic needs and the
priority scale of educational development programs from year to year in a gradual
and continuous manner in accordance with program planning. This research uses
descriptive qualitative methods with observation and documentation data
collection techniques. The research carried out aims to describe conditions in the
field. The general aim of this writing is to find out how planning is related to
education financing and strategies at MTS YAPI Al-Husaeni Ciparay. MTS YAPI
Al-Husaeni's financing planning strategy uses SWOT analysis as an analysis
technique by knowing the internal factors (strengths and weaknesses) and
external factors (opportunities and threats) of the school and planning education
financing with two approaches, namely the macro and micro approaches.
Keywords: Planning, Financing, Strategy.

DOI : http://dx.doi.org/10.15575/isema.v3i2.xxxx
Received: xxxxxx; Accepted: xxxxxx; Published: xxx

PENDAHULUAN
Perencanaan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
menetapkan tujuan organisasi, strategi, program dan kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. perencanaan
merupakan proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai,
menetapkan jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Fakry (Sa’ud dan Makmun, 2007: 4) mengemukakan bahwa:
Perencanaan dapat diartikan sebagai proses penyusunan berbagai keputusan
yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Perencanaan itu dapat pula diberi arti sebagai suatu
proses pembuatan serangkaian kebijakan untuk mengendalikan masa depan
sesuai yang ditentukan. Perencanaan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk
memadukan antara cita-cita nasional dan resources yang tersedia yang
diperlukan untuk mewujudkan citacita tersebut.

Hal Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H


Judul Artikel …..

Istilah ekonomi dan pendidikan masing-masing memiliki pengertian yang


berbeda. Ekonomi merupakan usaha memanfaatkan segala sumber daya untuk
memproduksi komoditas tertentu, sedangkan pendidikan sebagai upaya untuk
mencerdaskan manusia melalui pengembangan pengetahuan, sikap dan
keterampilan supaya berdaya. (Dadang, dkk, 2012:4). Alasan kebutuhan dalam
memahami ekonomi pendidikan dikarenakan bahwa proses pengembangan
sumber daya manusia memerlukan alokasi biaya yang sangat besar yang harus
dikelola secara rasional atas pemakaiannya.
Memahami ekonomi pendidikan dikarenakan bahwa proses
pengembangan sumber daya manusia memerlukan alokasi biaya yang sangat
besar yang harus dikelola secara rasional atas pemakaiannya Pembiayaan
merupakan bagian dari manajemen yang merupakan bagian dari ruang
lingkupnya. Dalam pendidikan pembiayan merupakan faktor terpenting dalam
menentukan kelangsungan hidup sekolah. Pembiayaan dalam pendidikan
meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (indirect cost).
Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk keperluan
pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian alat-alat
pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang dikeluarkan
oleh pemerintah, orang tuan, maupun oleh siswa itu sendiri. Sedangkan biaya
tidak langsung merupakan pengeluaran yang tidak secara langsung menunjang
proses pendidikan tetapi memungkinkan proses pendidikan tersebut terjadi di
sekolah, misalnya biaya hidup siswa, biaya transportasi ke sekolah, biaya jajan,
dan harga kesempatan (opportunity cost) (Nanang Fattah, 2009: 23).
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dengan judul “Perencanaan
Pembiayaan Pendidikan” Banyak permasalahan yang terjadi dalam
penyelenggaraan pendidikan di Indonesia mencerminkan bahwa masih jauhnya
keterjangkauan pembiayaan pendidikan bagi masyarakat. Realitanya
masyarakat belum sepenuhnya dapat mengenyam pendidikan bermutu hanya
didominasi oleh orang-orang dengan golongan atas. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan anak-anak usia sekolah dari golongan bawah tidak menerima
pendidikan dengan semestinya yang mengakibatkan mereka menjadi

Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H Hal


Agil, Moh Rifqi Salim1, Nama Penulis 2

pengangguran, terjadinya kriminalitas dan kemiskinan dimana-mana.


(Dedi&Wandra, 2021:2902)
Fenomena ini dapat diidentifikasi apakah tidak matangnya proses
perencanaan pembiayaan,? Apakah analisa sebelum perencanaan kurang
objektif,? Dan Apakah strategi perencanaan tidak sesuai dengan lingkungan
internal/eksternal?
Mengingat fenomena yang berangkat dari hasil penelitian diatas, tujuan
secara umum dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana
keterkaitan antara perencanaan dengan pembiayaan pendidikan dan strateginya
di MTS YAPI Al-husaeni Ciparay . Dalam artikel ini di bahas kajian data mengenai
proyeksi perencanaan pembiayaan pendidikan, khususnya mengenai analisis
kebutuhan pendidikan (sekolah) di masa yang akan datang harus mampu
dikelola dengan baik dengan hipotesis hasil pencapaian dari rencana dapat
terealisasi dengan baik dengan pengelolaan yang efektif dan anggaran yang
efisien.

METODE
Penelitian ini mengadopsi metode kualitatif deskriptif sebagai pendekatan
utamanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi
langsung di lapangan dan pengumpulan dokumen yang relevan. Metode ini
dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis
kondisi di lapangan terkait dengan perencanaan pembiayaan pendidikan.
Lokasi penelitian dilaksanakan di MTs YAPI Al-Husaeni, yang terletak di
Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi
ini mungkin didasarkan pada relevansinya dengan topik penelitian atau
ketersediaan data yang diperlukan.
Selain observasi langsung di lapangan, penelitian ini juga mencakup studi
literatur. Ini melibatkan pengumpulan informasi dari berbagai sumber tertulis,
seperti buku, jurnal, dan sumber lain yang berkaitan dengan pembiayaan
pendidikan. Studi literatur digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari
observasi dan dokumentasi. Dalam konteks penelitian ini, peneliti berperan
sebagai instrumen manusia. Ini berarti peneliti secara aktif terlibat dalam

Hal Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H


Judul Artikel …..

pengumpulan data dan informasi langsung dari sumbernya di lapangan. Tugas


peneliti mencakup pengamatan langsung, wawancara, dan analisis terhadap
fenomena yang terjadi dalam konteks perencanaan pembiayaan pendidikan di
MTs YAPI Al-Husaeni.
Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dan teknik
pengumpulan data yang beragam, penelitian ini bertujuan untuk memberikan
gambaran komprehensif tentang bagaimana perencanaan pembiayaan
pendidikan dilakukan di sekolah tersebut serta faktor-faktor yang
memengaruhinya.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perencanaan adalah suatu proses proyeksi yang bertujuan untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Proses ini melibatkan
beberapa tahap, seperti mengidentifikasi, menginventarisasi, dan menyeleksi
kebutuhan berdasarkan prioritas, menyusun spesifikasi yang rinci mengenai hasil
yang ingin dicapai, menetapkan persyaratan atau kriteria untuk memenuhi setiap
kebutuhan, dan mencari alternatif, strategi, serta sasaran yang sesuai dengan
rencana tersebut.
Perencanaan pendidikan sangat penting karena kompleksitas masalah
yang dihadapi oleh masyarakat saat ini, seperti masalah jumlah penduduk,
kebutuhan tenaga kerja, isu lingkungan, dan keterbatasan sumber daya alam.
Proses perencanaan juga merupakan langkah intelektual di mana tujuan individu,
organisasi, atau perusahaan ditentukan dan diterjemahkan ke dalam tindakan
konkret untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini disebabkan setiap sekolah
memiliki kebutuhan yang unik, dan perencanaan harus disesuaikan dengan
karakteristiknya.
Perencanaan juga sangat dipengaruhi oleh cara, sifat, dan proses
pengambilan keputusan. Terdapat berbagai komponen yang terlibat dalam
proses ini, termasuk tujuan pembangunan nasional yang akan membentuk
kebijaksanaan nasional dalam bidang pendidikan, serta strategi dan kebijakan
operasional yang akan memengaruhi pelaksanaan perencanaan pendidikan
secara konkret.

Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H Hal


Agil, Moh Rifqi Salim1, Nama Penulis 2

Suti (2011) bahwa pendidikan memerlukan biaya untuk memenuhi


permintaan masyarakat dan melaksanakan seluruh program pendidikan. Strategi
pembiayaan sekolah mempengaruhi mutu sekolah yang bersangkutan.
Pembiayaan sekolah/pendidikan merupakan proses dimana pendapatan dan
sumber daya yang tersedia digunakan untuk memformulasikan dan
mengoperasionalkan sekolah di berbagai wilyah geografis dan tingkat pendidikan
yang berbeda-beda. Biaya pendidikan satu sekolah dengan sekolah lain sangat
berbeda hal ini dikarenakan kebutuhan setiap sekolah dalam menjalankan
pendidikan berbeda.
Standar pembiayaan pendidikan adalah biaya minimum yang diperlukan
sebuah satuanpendidikan agar dapat melaksanakan kegiatan pendidikan selama
satu tahun. Standar pembiayaan pendidikan ini diatur dalam Permendiknas No
41 Tahun 2007, dalam Permendiknas ini mengaturbiaya minimum yang harus
dikeluarkan untuk setiap satuan pendidikan dan juga setiap jalur pendidikannya
baik jalur umum maupun jalur pedidikan berkebutuhan khusus.
UU telah merinci beberapa biaya yang harus ditanggung setiap peserta
didik selama setahun agar proses belajar dapat berjalan, Permendiknas ini
mengatur standar biaya nonpersonalia. Biaya operasi nonpersonalia meliputi:
biaya alat tulis sekolah (ATS), biaya bahan dan alat habis pakai (BAHP), biaya
pemeliharaan dan perbaikan ringan, biaya daya dan jasa, biaya transportasi atau
perjalanan dinas, biaya konsumsi, biaya asuransi, biaya pembinaan siswa atau
ekstra kurikuler, biaya uji kompetensi, biaya praktek kerja industri, dan biaya
pelaporan. Dengan adanya standar nasional tersebut, maka arah peningkatan
mutu pendidikan Indonesia menjadi lebih jelas (Raharjo, 2012: 301).
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 46 Ayat 1 menegaskan bahwa pendanaan pendidikan menjadi
tanggungjawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan
Masyarakat. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan
Pendidikan Pasal 51 juga menyebutkan bahwa pendanaan pendidikan
bersumber dari Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Masyarakat. Pembiayaan
sekolah adalah proses dimana pendapatan dan sumber daya yang tersedia
digunakan untuk memformulasikan dan mengoperasionalkan sekolah di

Hal Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H


Judul Artikel …..

berbagai wilayah geografis dan tingkat pendidikan yang berbeda-beda (Levin


dalam Subarna: 2014).
Kenyataannya, setiap sekolah memiliki karakteristik yang berbeda,
termasuk dalam hal jumlah pengeluaran dan jumlah siswa. Terkadang, bantuan
dan sumbangan sukarela yang diterima oleh sekolah tidak cukup untuk
memenuhi semua kebutuhan sekolah. Untuk sekolah swasta, kebutuhan
mungkin dapat diatasi melalui iuran siswa, tetapi hal ini tidak berlaku untuk
sekolah negeri. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008,
sekolah negeri tidak diizinkan untuk memungut biaya kepada siswa.
Meskipun ada perbedaan dalam aturan, baik sekolah swasta maupun
negeri perlu mengembangkan strategi perencanaan pembiayaan yang tepat
untuk menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan mereka. Hal ini menunjukkan
bahwa manajemen keuangan dan perencanaan pembiayaan sangat penting
dalam mengelola sekolah dengan efisien dan memastikan bahwa kebutuhan
pendidikan dapat terpenuhi.
Dengan kata lain, sekolah, terlepas dari statusnya sebagai swasta atau
negeri, harus memiliki strategi yang baik dalam merencanakan sumber daya
keuangan mereka agar dapat memberikan pendidikan berkualitas dan
memastikan bahwa semua siswa mendapatkan manfaat dari proses pendidikan
tanpa terbebani oleh biaya tambahan yang berlebihan.
Kebijakan pemerintah terkait dengan pendidikan gratis membuat sekolah
tidak perlu lagi memikirkan tentang menghimpun dana dari orang tua dan
masyarakat tetapi di sisi lain menjadi gamang bagaimana mengembangkan
program pendidikan sesuai keinginan masyarakat sebagai customer (Subarna,
2014: 81). Sekolah yang memiliki input siswa yang kurang baik secara jumlah,
akademis dan non akademis biasanya tidak terlalu terbeban dengan peningkatan
mutu. Berbeda dengan sekolah yang memiliki jumlah siswa yang banyak dan
hampir semua siswa memiliki kemampuan akademik dan atau non akademik
yang cemerlang. Sekolah dapat menentukan strategi perencanaan pembiayaan
yang tepat untuk memenuhi kebutuhan sekolah termasuk kebutuhan siswa.
Strategi pembiayaan yang dapat diterapkan untuk melaksanakan proses
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, harus

Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H Hal


Agil, Moh Rifqi Salim1, Nama Penulis 2

memfokuskan pada program-program yang menjadi objek biaya, supaya


efektivitas dan efisiensi pembiayaan pendidikan dapat tercapai (Kurniady, 2011:
43). Dalam hal ini, kemampuan pengelola pembiayaan sekolah dalam
menentukan strategi menjadi faktor penting. Salah satu kunci keberhasilan dalam
pembangunan pendidikan, terletak pada kemampuan SDM dalam mengelola
dana yang tersedia dengan mengacu pada kebutuhan pokok dan skala prioritas
program pembangunan pendidikan dari tahun ke tahun secara bertahap dan
berkesinambungan sesuai dengan perencanaan program (Ferdi, 2013: 566).
Strategi-strategi pembiayaan sekolah merupakan upaya untuk mencapai tujuan
sekolah yaitu terselenggaranya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan siswa
pada khusunya dan masyarakat pada umumnya. (Sudarsana, 2016:8)
Dalam penyusunan perencanaan anggaran, banyak sekolah tidak
mengawali dengan analisis kebutuhan (need assesment) lingkungan internal dan
eksternal atau analisis SWOT. Oleh karena itu Penentuan strategi perencanaan
pembiayaan MTS YAPI Al-Husaeni menggunakan analisis SWOT sebagai teknik
analisis dengan mengetahui faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor
eksternal (peluang dan ancaman) sekolah.
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis dari
berbagai faktor sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan (Maretsya,
Soegiarto, dan Heriyanto, 2015). Faktor yang dimaksud yaitu internal (strengths
dan weakness) faktor eksternal (opportunities dan threats). Kekuatan (Strengths)
dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dimiliki oleh sekolah dan
mendukung visi, misi, dan tujuan sekolah. Kelemahan (Weakness) adalah hal-
hal yang menjadi kelemahan sekolah misalnya kinerja pegawai yang buruk.
Peluang (Opportunitiess) adalah kesempatan yang berasal dari luar sekolah dan
dapat dimanfaatkan untuk mencapai visi, misi, dan tujuan sekolah. Ancaman/
hambatan (Threats) adalah hal-hal yang dapat mengamcam/ menghambat
pencapaian sekolah misa
Faktor internal sekolah di MTS YAPI Al-Husaeni yaitu: 1) Kekuatan: a)
Sekolah memiliki kantin dan koperasi sebagai sumber pendapatan internal
lainnya, b) Partisipasi karyawan (bukan pengelola) dalam pengelolaan
pembiayaan, dan c) Partisipasi siswa dalam pembiayaan sekolah; dan 2)

Hal Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H


Judul Artikel …..

Kelemahan: a) Jumlah SDM yang mengelola pembiayaan sekolah, b)


Pembiayaan untuk lomba, c) Pembiayaan untuk pengadaan/ perbaikan sarana
dan prasarana sekolah, dan d) Biaya untuk gaji guru/tenaga honorer.
Faktor eksternal sekolah MTS YAPI Al-Husaeni yaitu: 1) Peluang: a) Dana
rutin dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah, b) Peran komite dan orang tua
(misalnya memberi dana sukarela), dan c) Kontribusi/ bantuan dari alumni; 2)
Ancaman/ hambatan: a) Peran pemerintah dalam pengadaan tenaga PNS, b)
Keterlambatan pemerintah dan penerbit buku merealisasikan pengadaan buku
Kurikulum 2013 (K-13), dan c) Honor untuk guru/ tenaga honorer.
Pengelolaan pembiayaan sekolah di MTS YAPI AL-Husaeni merupakan
upaya yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan dengan memperhatikan
skala prioritas. Langkah-langkah ini melibatkan berbagai pihak yang terkait
dalam sekolah, termasuk kepala sekolah, bendahara, guru, karyawan, dan
komite sekolah, serta melibatkan pendapat mereka dalam menentukan prioritas
pemenuhan kebutuhan sekolah.
Prosesnya dimulai dengan penyebaran angket kebutuhan selama satu
tahun ajaran kepada berbagai pihak. Setelah data dikumpulkan, pengambilan
keputusan tentang alokasi anggaran dilakukan secara musyawarah dan
kekeluargaan. Ini mencerminkan kerja sama dan keterlibatan semua
stakeholders sekolah dalam pengambilan keputusan yang berdampak pada
pembiayaan pendidikan.
Selanjutnya, MTS YAPI AL-Husaeni menggunakan dua pendekatan
dalam perencanaan pembiayaan pendidikan. Pendekatan makro
mempertimbangkan total pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai
sumber dana dan kemudian membaginya dengan jumlah murid. Pendekatan
mikro, di sisi lain, lebih terfokus pada alokasi pengeluaran untuk komponen
pendidikan yang digunakan oleh masing-masing murid. Ini menunjukkan
pendekatan yang komprehensif dalam mengelola pembiayaan pendidikan,
dengan mempertimbangkan aspek-aspek makro dan mikro untuk memastikan
bahwa dana sekolah digunakan dengan efisien dan efektif untuk mendukung
mutu pendidikan yang diinginkan.

Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H Hal


Agil, Moh Rifqi Salim1, Nama Penulis 2

SIMPULAN
Perencanaan pembiayaan MTS YAPI Al- Husaeni diterapkan untuk
melaksanakan proses pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar peserta
didik, memfokuskan pada program-program yang menjadi objek biaya. strategi
perencanaan pembiayaan MTS YAPI Al-Husaeni menggunakan analisis SWOT
sebagai teknik analisis dengan mengetahui faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) sekolahdan
merencanakan pembiayaan pendidikan dengan dua pendekatan yaitu
pendekatan makro dan mikro.

REFERENSI
Dadang Suhardan, Ridawan Dan Enas. (2012). Ekonomi Dan Pembiayaan
Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Fattah, Nanang. (2009). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Ferdi, W. P. 2013. Pembiayaan Pendidikan: Suatu Kajian Teoritis. Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan, 19 (4): 565-578
Kurniady, D. A. 2011. Pengelolaan Pembiayaan Sekolah Dasar Di Kabupaten
Bandung. Jurnal Penelitian Pendidikan 12 (1): 34
Raharjo, S. B. 2012. Evaluasi trend kualitas pendidikan di indonesia. Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 16(2): 511-532.
Sa’ud, Udin S. dan Makmun, Abin Syamsuddin. (2007). Perencanaan
Pendidikan, Suatu Pendekatan Komprehensif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Subarna, B. 2014. Pendidikan Gratis Sekolah Menengah Pertama: Antara
Harapan dan Kenyataan. Yogyakarta: Deepublish.
Sudarsana, I. K. (2016). Peningkatan Mutu Pendidikan Luar Sekolah Dalam
Upaya Pembangunan Sumber Daya Manusia. Jurnal Penjaminan Mutu,
1(1): 1-14.
Suti, M. 2011. Strategi Peningkatan Mutu di Era Otonomi Pendidikan. Jurnal
Medtek, 3.

Hal Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H


Judul Artikel …..

Wandra, Dedi Dan Hadiyanto (2021). Perencanaan Pembiayaan Pendidikan,


Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 3 Nomor 5 Tahun 2021 Halm 2898 - 2904

Vol. X, No. X, Bulan 20XX M/14XX H Hal

Anda mungkin juga menyukai