@bab Iv Larutan Dan Konsentrasi Larutan Final
@bab Iv Larutan Dan Konsentrasi Larutan Final
Tabel 4.1. Jenis-jenis Wujud Pelarut dan Zat Terlarut Pembentuk Larutan
Wujud Zat Wujud Wujud
No Contoh
Terlarut Pelarut Larutan
1. Gas Gas Gas Udara (Oksigen dan Nitrogen)
2. Gas Cair Cair Minuman berkarbonat
3. Gas Padat Padat Hidrogen dalam serbuk platina
4. Cair Cair Cair Sirup
5. Cair Padat Padat Raksa dalam analgam padat
6. Cair Gas Cair CO2 dalam air
7. Padat Cair Cair Air gula, air garam
8. Padat Padat Padat Emas dalam perak
9. Padat Gas Padat H dalam Platina
1. Definisi Larutan
Campuran terbagi 2 yaitu campuran homogen dan campuran
heterogen. Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat
dibedakan antara zat-zat yang tercampur di dalamanya, contohnya
udara (tidak dapat dibedakan antara gas O2, H2, N2 dan lain-lain).
Contoh lain adalah air sirup (tidak dapat dibedakan antara air dan
sirup). Sedangkan campuran heterogen adalah campuran yang
mengandung zat-zat yang tidak dapat bercampur menjadi satu dengan
yang lainnya secara sempurna seperti tanah liat dan air, beras dan
pasir. Larutan inilah yang kita sebut sebagai campuran homogen.
Dengan kata lain larutan adalah campuran homogen dari dua jenis zat
atau lebih yang membentuk satu fase (tidak ada perbedaan antara dua
zat yang bercampur). Di dalam larutan cairan terdapat zat pelarut yang
dinamakan solvent dan komponen lain (gas atau zat padat) yang
dinamakan zat terlarut atau solute. Umumnya zat pelarut selalu lebih
B. PERISTIWA MELARUT
3. Pelarut Cair dan Zat Terlarut Gas (Pelarutan Gas Dalam Cair)
Kelarutan gas dalam cairan memiliki 2 teori yang penting yaitu
makin tinggi titik cair suatu gas maka gaya tarik antarmolekul semakin
mendekati sifat cairan. Sehingga gas dengan titik tinggi yang dimiliki
kelarutan lebih besar. Selanjutnya pelarut yang paling baik untuk suatu
gas adalah pelarut yang mempunyai gaya tarik antar molekul mirip
dengan yang dimiliki oleh gas.
C. KOMPOSISI LARUTAN
Zat Kejenuhan
CaBr2 125
CaCl2 59,5
KBr 53,48
KCl 34,7
KI 127,5
NaBr 79,5
NaCl 35,7
NaI 158,7
2. Konsentrasi Larutan
Banyak reaksi kimia yang berlangsung dalam larutan. Dalam
pembuatan larutan yang bersifat kuantitatif, konsentrasi merupakan
cara untuk menyatakan hubungan kuantitatif antara zat terlarut dan
pelarut. Menyatakan konsentrasi larutan ada beberapa jenis yaitu :
dan
dengan
XA + XB = 1
Contoh Soal :
Tentukan fraksi mol pentana (C5H12) dan heksana (C6H14) dalam
larutan yang dibuat dengan memberi tambahan 100 gram pentana
ke dalam 300 gram heksana?
Jawab :
Jadi
b. Molalitas (m)
Molalitas atau kemolalan menyatakan banyaknya mol zat terlarut di
dalam setiap 1.000 gram pelarut. Untuk larutan dalam air, massa
pelarut dapat dinyatakan dalam volume pelarut, sebab massa jenis
air adalah gram ml-1.
Contoh Soal :
Tentukan molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 3 gram
NaCl dalam 60 g air!
Jawab :
mol NaCl = = 0,051 mol
Menurut definisi, molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam
1000 gram pelarut, maka konsentrasi larutan urea dalam air adalah :
m=
c. Molaritas (M)
Molaritas atau kemolaran suatu larutan menyatakan banyaknya mol
zat terlarut di dalam satu liter larutan. Volume satu liter yang
dimaksud termasuk volume zat terlarut dan volume pelarutnya.
Secara kuantitatif, molaritas merupakan perbandingan antara mol
zat terlarut per-liter larutan dan dapat dirumuskan :
Keterangan :
M = molaritas (mol/l atau mol dm-3)
n = mol zat terlarut (mol)
V = volume larutan (liter atau dm3)
Contoh Soal :
Diketahui 50 mmol metanol (CH3OH) dilarutkan dalam air sampai
volume larutan menjadi 100 ml. Tentukan molaritas larutan, dan
tentukan berapa gram metanol dalam larutan itu! (Mr CH3OH = 32
sma).
d. Pengenceran Larutan
Pengenceran larutan adalah penambahan zat pelarut kedalam suatu
larutan. Oleh karena itu pada pengenceran larutan harga molaritas
larutan akan menjadi lebih kecil daripada sebelumnya sebab pada
peristiwa tersebut jumlah zat terlarutnya tetap (mol telarut tetap),
tetapi volume larutan menjadi lebih besar, oleh karena itu mol zat
terlarut tetap.
V1 x M1 = V2 x M2
Keterangan :
V1 = volume sebelum pengenceran
M1 = molaritas sebelum pengenceran
V2 = volume setelah pengenceran
M2 = molaritas setelah pengenceran
Contoh Soal :
Jika disediakan 3ml larutan ammonia 12,5M NH3, berapa volume
air yang harus ditambahkan untuk mengencerkan larutan tersebut
agar diperoleh konsentrasi NH3 1M?
Jawab :
V1 x M1 = V2 x M2
3ml x 12,5M = V2 x 1M
37,5M ml = V2 x 1M
V2 =
Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas Asas & Struktur. Edisi ke-5.Jilid
1. Jakarta: Binarupa Aksara.