Anda di halaman 1dari 7

Nama: Yolanda Sitanggang

Nim: 201101189

Kelas/Semester:A/3

Matkul: K3

Dosen: Evi Indriani Br Karo, SST., M.Keb

TUGAS MATERI 1

ANALISA DAFTAR PENYAKIT AKIBAT KERJA

JAWABAN:

- Penyakit yang disebabkan oleh flour

- Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfide

- Penyakit yang disebabkan oleh hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun

- Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena

- Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat

- Penyakit yang disebakan oleh Alkohol, glikol, atau keton

- Penyakit yang disebakan oleh karbon monoksida

- Kelainan pendengaran akibat kebisingan

- Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik

- Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik

- Penyakit kulit (dermatosis)

- Kanker paru

- Penyakit infeksi oleh virus, bakteri, atau parasit

- Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau kelembaban tinggi

- Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat.


- Pneumokoniosis (silikosis, asbetosis, antrakosilikosis, dll)

- Penyakit paru dan saluran pernapasan (brokhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam
keras

- Penyakit paru dan pernapasan oleh debu kapas, vlas, henep, dan sisal (bissinosis)

- Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal
dalam proses pekerjaan

-Alveolitis allergika

- Penyakit yang disebabkan berilium atau persenyawaannya yang beracun

- Penyakit yang disebabkan oleh kadmium

- Penyakit yang disebabkan oleh mangan

- Penyakit yang disebabkan oleh arsen

- Penyakit yang disebabkan oleh raksa

- Penyakit yang disebabkan oleh timbal

TUGAS MATERI 2

1. Sebutkan Kecelakaan Kerja Yang Dapat Dialami Oleh Perawat

2. Bagaimana Organisasi Kesehatan Perawat Di Indonesia

3. Bagaimana Peran Perawat Kerja Internasional

4. Bagaimana Perawat Dan Sistem Kerja Sip? Perlu Tidak Kira-Kira

5. Jelaskan Teori Model Yang Dapat Diaplikasikan Dalam Pelayanan Keperawatan Kesehatan
Kerja

JAWABAN:

1) a. Tertusuk jarum pada saat setelah menyuntik pasien

b. Teriris benda tajam


c. Kontak dengan bahan berbahaya atau radiasi

d. Cedera otot

e. Tertimpa objek

f. Cedera karena gerakan repetitif

g. Luka gores

h. Menghirup gas beracun

i. Terpapar suara bising

2). Tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan yang maksimal kepada masyarakat. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan tertentu.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam pelayanan kesehatan, semua tenaga
kesehatan memiliki organisasi profesi yang bertugas mewadahi jenis profesi kesehatan masing-
masing. Organisasi Profesi (OP) adalah wadah untuk berhimpun tenaga kesehatan seprofesi. OP
berfunsi meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat,
dan etikfa profesi tenaga kesehatan. Tenaga Kesehatan harus membentuk 1 (satu) OP.

Berikut ini 32 organisasi profesi tenaga kesehatan di Indonesia yang diakui oleh Kementerian
Kesehatan.

1. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) didirikan pada tahun 1943

2. Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) didirikan pada tanggal 22 Januari 1950

3. Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia didirikan pada tahun 2007

4. Perkumpulan Profesi Kesehatan Tradisional Komplementer Indonesia (PP KESTRAKI)

5. Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) didirikan pada 17 Maret 1947

6. Ikatan Bidan Indonesia (IBI) didirikan pada tanggal 24 Juni 1951

7. Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) didirikan pada Juni 1955

8. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) didirikan pada tanggal 13 Februari 1946
9. Perhimpunan Ahli Kesehatan Kerja Indonesia (PAKKI) didirikan pada tanggal 23 November
2013

10. Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI) didirikan
pada tanggal 14 Februari 1988

11. Perhimpunan Ahli epidemiologi Indonesia (PAEI) didirikan pada tanggal 14 Maret 1989

12. Ikatan Ahli Kesehatan Masyarkat Indonesia (IAKMI) didirikan pada tanggal 27 April 1971

13. Perhimpunan Entomolog Kesehatan Indonesia (PEKI)

14. Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI)

15. Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)

16. Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) didirikan pada tanggal 10 Juni 1968

17. Ikatan Okupasi Terapis Indonesia (IOTI)

18. Ikatan Terapis Wicara Indonesia (IKATWI) didirikan pada tahun 1975

19. Perhimpunan Akupuntur Terapis Indonesia (HAKTI) didirikan pada tahun 2007

20. Perhimpunan Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (PORMIKI)
didirikan pada tanggal 18 Februari 1989

21. Perkumpulan Ahli Teknisi Kardiovaskular Indonesia (PATKI)

22. Perkumpulan Teknisi Pelayanan Darah Indonesia (PTPDI)

23. Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia (IROPIN) didirikan tanggal 22 September 1972

24. Persatuan Teknisi Gigi Indonesia (PTGI)

25. Ikatan Penata Anestesi Indonesia (IPAI) didirikan 1 Oktober 1986

26. Perhimpunan Terapis Gigi dan Mulut Indonesia (PTGMI)

27. Perhimpunan Audiologis Indonesia (PERAUDI)

28. Ikatan Elektromedis Indonesia (IKATEMI)

29. Ikatan Ortotis Prostetis Indonesia (IOPI)

30. Aliansi Fisikawan Medik Indonesia (AFISMI)


31. Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI)

32. Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI) didirikan pada tanggal 26
April 1986.

3. Bagaimana peran perawat kerja internasional?

4. Sistem kerja SIP adalah Bukti tertulis pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik
keperawatan di fasilitas pelayanan kesehatan di luar praktik mandiri.

Perlu.
5). Pelaksanaan praktek pelayanan keperawatan kesehatan kerja dilakukan dengan
mengapilkasikan teori dan model yang berhubungan dengan keperawatan kesehatan kerja.
Teori dan model tersebut antara lain adalah: (1) Model Epidemiologi, (2) Model Keperawatan
Kesehatan Kerja dari Rogers (1994), (3) Model Promosi Kesehatan untuk Pekerja dari Downie
dan Tannahill (1996). “Model Keperawatan Kesehatan Kerja” dari Rogers (1994). Rogers (1994,
dalam Stanhope & Lancaster, 2004), merancang model keperawatan kesehatan kerja dengan
memfokuskan kesehatan pekerja yang dipengaruhi oleh lima faktor yang berhubungan
langsung dengan kesehatan pekerja. Kelima faktor tersebut adalah:

1. Praktek pelayanan OHN yang terdiri dari 8 elemen. Kedelapan elemen tersebut merupakan
gambaran peran dan tugas OHN, yaitu: menetapkan kebijakan yang berhubungan dengan
pelayanan keperawatan kesehatan kerja, menetapkan program perencanaan yang
berhubungan dengan manajemen pelayanan keperawatan kesehatan kerja, melakukan
pelayanan keperawatan langsung, melakukan surveillans terhadap health hazards di tempat
kerja, melakukan kerja sama dengan sumber-sumber yang ada di masyarakat pada saat
memberikan pelayanan, memberikan pelayanan keperawatan kesehatan kerja berdasarkan
aspek etik dan legal, melakukan riset keperawatan kesehatan kerja;
2. Tim kesehatan dan keselamatan kerja yang terdiri dari dokter spesialis kesehatan kerja,
dokter umum, ahli kesehatan lingkungan, konsultan gizi, fisioterapist, psikolog, occupational
hygienist;

3. Faktor yang ketiga adalah Pekerjaan dan health hazards yang terdapat di lingkungan kerja;
4. Sumber-sumber yang ada dimasyarakat, baik yang berupa pelayanan kesehatan rujukan
pekerja seperti Rumah Sakit, organisasi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
yang memberikan perhatian terhadap populasi pekerja; serta

5. Visi dan misi dari perusahaan atau institusi kerja yang mencakup tujuan, kebijakan dan
peraturan yang ditetapkan perusahaan baik yang berhubungan dengan aspek bisnis, ekonomi
maupun yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja termasuk kebijakan
perusahaan yang memfasilitasi maupun kurang memfasilitasi peningkatan dan pemeliharaan
kesehatan pekerja. Model Rogers juga menjelaskan praktek pelayanan OHN yang dipengaruhi
oleh empat faktor utama yang berhubungan dengan situasi sosial, ekonomi, serta
perkembangan teknologi dalam masyarakat, yaitu: (1) Keadaan ekonomi; (2) Kecendrungan
populasi/trend populasi; (3) Legislasi politik; serta (4) Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi.

Anda mungkin juga menyukai