Kelompok 2 :
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat,
Rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas blok
Kedokteran Komunitas. Penyusunan tugas ini merupakan salah satu syarat dalam
menyelesaikan blok Kedokteran Komunitas 2019 Fakultas Kedokteran Universitas
Halu Oleo.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas ini, tidak akan terlaksana
dan berjalan dengan baik tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karema itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada dr. I Putu Sudayasa, M.Kes
sebagai Kordinator blok Kedokteran Komunitas, dr. Asmarani MPH dan Sukurni
S.Kep.,M.Kep sebagai Sekertaris blok Kedokteran Komunitas, dan dr. Andi
Nurmawanti sebagai Dosen Tutorial.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas ini masih banyak
kekurangan dan kekeliruan. Oleh karena itu, saran, kritik, dan pendapat yang
sifatnya membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan tugas
kedepannya. Akhir kata, semoga tugas ini dapat bermanfaat kedepannya.
Penulis
SKENARIO
Seorang laki-laki usia 45 tahun telah bekerja sebagai operator shovel pada
pertambangan granite selama paling kurang 19 tahun. Ia bekerja 6 hari seminggu
selama 8 sampai 10 jam sehari. Ia diperiksa sehubungan dengan program testing
audiometry ditempat kerja baru-baru ini. Ia tidak mempunyai riwayat keluarnya
cairan dari telinga, cedera kepala, dan ia pernah bekerja dengan menggunakan
senjata api. Pada pemeriksaan telinga, tidak terdapat serumen, otitis eksterna
didapatkan membrane timpani yang masih utuh. Rinne test positif dan tidak ada
lateralisasi pada weber test. Pada pemeriksaan pure tone audiometry ditemukan
adanya penurunan (menukik) pada frekuensi 4 kHz tanpa adanya kelainan
penghantaran udara tulang pada kedua telinga.
Kalimat kunci
1. laki-laki usia 45 tahun
2. operator shovel pada pertambangan granite selama 19 tahun
3. Ia bekerja 6 hari seminggu selama 8 sampai 10 jam sehari
4. Pemeriksaan testing audiometry
5. Riwayat :
Tidak keluar cairan dari telinga
Tidak cedera kepala
Bekerja menggunakan senjata api
6. Pemeriksaan telinga : tidak terdapat serumen, membrane
7. Rinne test positif dan tidak ada lateralisasi pada weber test
8. Pada pemeriksaan pure tone audiometry ditemukan adanya penurunan
(menukik) pada frekuensi 4 kHz tanpa adanya kelainan penghantaran udara
tulang pada kedua telinga.
Kata Sulit
1. Audiometry
2. Serumen
3. Rinne test
4. Weber test
5. Pure tone audiometry
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian kesehatan dan keselamatan kerja menurut UUD no.1
tahun 1970 dan menurut who
2. Jelaskan tujuan syarat-syarat kesehatan dan keselamatan kesehatan dan
keselamatan kerja menurut UUD No. 1 tahun 1970 pasal 3?
3. Apa landasan hukum keselamatan kerja pada skenario ?
4. Sebutkan macam-macam potensi bahaya kerja beserta contohnya ?
5. Jelaskan klasifikasi dari Noise Induced Hearing Loss ?
6. Jelaskan perbedaan PAK dan PAHK ?
7. Jelaskan anatomi dan fisiologi organ terkait ?
8. Jelaskan definisi bising dan gangguan pendengaran akibat kerja ?
9. Berapa batas kebisingan yang seharusnya pada kesehatan keselamatan
kerja ?
10. Jelaskan patofisiologi dari kasus ?
11. Sebutkan 7 langkah diagnosis penyakit akibat kerja ?
12. Bagaimana penatalaksanaan pada skenario ?
13. Jelaskan prognosis pada skenario ?
14. Bagaimana upaya dalam melakukan pendekatan kesehatan dan keselamatan
kerja ?
15. Sebutkan tugas dan fungsi kerja dokter di perusahaan sesuai permenkes
No.03 /men/1982?
Jawaban
Pada membran membran basalis ini terletak organ Corti dan pada
membran basal melekat sel rambut yang terdiri dari sel rambut dalam,
sel rambut luar dan kanalis Corti, yang membentuk organ Corti.Struktur
organ Corti ditampilkan pada gambar 3.
Fisiologi pendengaran
Proses mendengar diawali dengan ditangkapnya energi bunyi oleh
daun telinga dalam bentuk gelombang yang dihantarkan melalui udara
atau tulang ke koklea. Getaran tersebut menggetarkan membran timpani
dan diteruskan ke telinga tengah melalui rangkaian tulang pendengaran
yang akan memperkuat getaran melalui daya ungkit tulang pendengaran
dan perkalian perbandingan luas membran timpani dan foramen ovale.
Energi getar yang teiah diperkuat ini akan diteruskan ke stapes yang
menggerakkan foramen ovale sehingga cairan perilimfe pada skala
vestibuli bergerak.
Getaran akibat getaran perilimfe diteruskan melalui membran
Reissner yang akan mendorong endolimfe, sehingga akan terjadi gerak
relatif antara membran basilaris dan membran tektoria. Proses ini
merupakan rangsang mekanik yang menyebabkan terjadinya defleksi
stereosilia sel-sel rambut, sehingga kanal ion terbuka dan terjadi
penglepasan ion bermuatan listrik dari badan sel. Keadaan ini
menimbulkan proses depolarisasi sel rambut, sehingga melepaskan
neurotransmiter ke dalam sinapsis yang akan menimbulkan potensial aksi
pada saraf auditorius, lalu dilanjutkan ke nukleus auditorius sampai ke
korteks pendengaran (area 39 - 40) di lobus temporalis.
Catatan: Pajanan bising tidak boleh melebihi level 140 dBC walaupun hanya
sesaat