Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya lah, kami dapat
menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas yang merupakan bagian dari sistem pembelajaran di Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas ‘Aisyiyah. Kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan kemudahan dalam penyusunan laporan
ini.
2. Pembimbing kami, pak Aziz Hidayatulloh S.Kep., Ns yang telah membimbing kami
dalam proses tutor.
3. Teman-teman yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Kami menyadari, tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
sifatnya membangun dari semua pihak sangat kami harapkan agar bermanfaat bagi revisi tugas
ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi proses pembelajaran selanjutnya dan bagi semua
pihak yang membutuhkan.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Mangkunegara (dalam Sayuti, 2013:196) kesehatan kerja adalah kondisi
yang bebas dari gangguan fisik, mental emosi, atau rasa sakit yang disebabkan oleh
lingkungan kerja. Sedangkan keselamatan kerja adalah pengawasan terhadap orang,
mesin, material, dan metode yang mencakup lingkungan kerja agar supaya pekerja tidak
mengalami cedera. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) menurut Ramli (2013:62)
adalah kondisi atau faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan pekerja atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor),
pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja.
B. Rumusan Masalah
Asuhan keperawatan dari Bagaimana konsep Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui konsep dan asuhan keperawatan Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
BAB II
HASIL TUTORIAL
Skenario 2
Perusahaan Tekstil “AISYAH” di Yogyakarta memiliki karyawan 1200 orang, terdiri dari
1000 karyawan dan 200 karyawan, yang memiliki rentang usia termuda 16 tahun dan tertua 60
tahun. Karyawan ditempatkan sesuatu proses produksi mulai dari penyiapan produksi, proses
produksi dan pasca produksi. Setiap karyawan yang masuk terlebih dahulu mendapatkan
orientasi kerja dan cara pencegahan penyakit akibat kerja.
Dibagian produksi, suara mesin pemintal benang sagat bising karena lebih dari 100
decible, perusahaan telah memberikan 1 set ear plug bagi karyawan namun sebagian karyawan
malas memakainya. Selain bising ruangan ruangan cukup panas karena memiliki suhu ruang
lebih dari 28 derajat Celcius. Sedagkan di bagian seleksi penyiapan bahan baku kapas, sebagian
besar karyawan tidak memakai masker. Di bagian ini karyawan banyak mengeluh sering batuk,
sesak nafas dan yang mempunyai asma juga sering kambuh serta sering juga mengeluh radang
tenggorokkan. Di bagian pemeriksa kain paska produksi , sebagian pekerja melakukan pekerjaan
dengan cara berdiri karena kursi yang disiapkan oleh perusahaan terlalu pendek atau tidak
seimbang dengan meja yang ada.
Gaji Karyawan belum memenuhi standar minimal upah (UMR) regional Yogyakarta dan
jaminan kesehatanpun juga sangat terbatas karena di tempat kerja belum ada klinik. Jika sakit,
karyawan harus ke pergi RS.PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebagai mitra perusahaan dalam
pelayanan kesehatan.
Akhir-akhir ini sering terjadi perselisihan antar karyawan, karena perusahaan tidak adil
dalam memperlakukan karyawan satu dengan yang lain. Aspirasi yang disampaikan oleh
karyawan , karena perusahaan tidak adil dalam memperlakukan karyawan satu degan yang lain.
Aspirasi yang disampaikan oleh karyawan kepada pimpinan perusahaan selalu ditanggapi dengan
ancaman keluar. Usulan pembentukan serikat pekerjapun belum mendapat respon dari
perusahaan.
A. Klarifikasi Istilah
B. Analisis atau jawaban sementara
LO :
1. Pengertian K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Undangundang Dasar 1945 yang mengisyaratkan bahwa setiap warga Negara Republik
Indonesia berhak mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusian. Dan pekerjaan
baru memenuhi kelayakan bagi kemanusiaan apabila keselamatan tenaga kerja dalam
menjalankan pekerjaan terjamin (UUD1945 pasal 27).
Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan RI No. 9 Tahun 1960, BAB I pasal 2,
Kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani, maupun sosial,
dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah semua kondisi dan faktor yang
dapat berdampak pada keselamatan dan kesehatan kerja tenaga kerja maupun orang lain
(kontraktor, pemasok, pengunjung dan tamu) di tempat kerja. (Menurut OHSAS THN
2007).
Menurut Ervianto (2005), kecelakaan kerja adalah kecelakaan dan atau penyakit
yang menimpa tenaga kerja karena hubungan kerja di tempat kerja.
K3 adalah suatu upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan fisik,mental dan sosial yang setinggi tingginya untuk pekerja di semua
jenis pekerjaan. Selain itu, juga merupakan upaya pencegahan terhadap gangguan
kesehatan pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan. K3 dapat juga diartikan sebagai
perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan. Menurut WHO.
Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo
(1995), adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan bersifat
(spesifik), penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat-
tempat kerja dan pelaksanaan melalui surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman
lain.” “Secara filosofis, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) diartikan sebagai suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan jasmani maupun rohani tenaga kerja,
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya menuju
masyarakat adil dan makmur. Sedangkan secara keilmuan K3 diartikan sebagai suatu
ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. (Forum, 2008, edisi no.11)” “Keselamatan kerja
merupakan sarana utama untuk pencegahan kecelakaan seperti cacat dan kematian akibat
kecelakaan kerja. Keselamatan kerja dalam hubungannya dengan perlindungan tenaga
kerja adalah salah satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. (Suma’mur, 1992)”
2. Tujuan K3
Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi
kerja yang aman dan sehat kepada setiap pekerja dan untuk melindungi sumber daya
manusia.
Menurut Suma’mur (1992), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah :
a. Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
b. Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
c. Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.
3. Penyebab K3
a. Bagi karyawan
Kecelakaan dari tempat kerja yang ditimbulkan dapat berakibat fatal pada tenaga
kerja itu sendiri, misalnya kematian, cacat, cidera serta penderitaan bagi keluarga itu
sendiri.
b. Bagi perusahaan
Sedangkan akibat yang diperoleh dari pihak perusahaan adalah seperti memberikan
biaya pengobatan bagi si korban, biaya ganti rugi, terjadi kerusakan peralatan, serta
turunnya produktifitas kerja dan sebagainya.
c. Bagi masyarakat
Bagi pihak masyarakat akibat dari kecelakaan kerja seperti terjadinya kerusakan
lingkungan
4. Alat perlindungan K3
a. Sepatu Karet (sepatu boot)
b. Sarung Tangan (Gloves)
c. Masker (Respirator)
d. Tali Pengaman (Safety Harness)
e. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff)
f. Sepatu pelindung (safety shoes)
g. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)
h. Pelindung wajah (Face Shield)
5. Pencegahan K3
a. Pemasangan label dan tanda peringatan
b. Pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan harus sesuai dengan ketentuan dan
aturan yang ada
c. Simpanlah bahan-bahan berbahaya di tempat yang memenuhi syarat keamanan bagi
penyimpanan bahan tersebut
6. Dasar hukum K3
a. UU No.1 tahun 1970
b. Peraturan menteri tenaga kerja RI No. PER-5/MEN/1996
c. UU No.21 tahun 2003
d. UU No.13 tahun 2003
Data subyektif :
- Karyawan mengeluh sesak nafas, sering
batuk
- Karyawan mengeluh asma sering kambuh
- karyawan menguluh radang tengorokan
2 Data obyektif : Defisiensi kesehatan komunitas b.d
- Suara mesin pemintal benang sangat ketidakcukupan akses pada pemberi layanan
bising, karena lebih dari 100 decible. kesehatan
- Karyawan enggan malas menggunakan
ear plug
- Ruangan cukup panas
- Karyawan tidak menggunakan masker
Data subyektif :
- Karyawan mengeluh sesak nafas, sering
batuk
- Karyawan mengeluh asma sering kambuh
- karyawan menguluh radang tengorokan
- Ditempat kerja belum ada klinik
Prioritas diagnosa keperawatan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
K3 adalah suatu upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara derajat
kesehatan fisik,mental dan sosial yang setinggi tingginya untuk pekerja di semua jenis
pekerjaan. Selain itu, juga merupakan upaya pencegahan terhadap gangguan kesehatan
pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan. K3 dapat juga diartikan sebagai perlindungan
bagi pekerja dalam pekerjaannya dari resiko akibat faktor yang merugikan kesehatan.
Menurut WHO.
B. Saran
Kritik dan saran dari para pembaca sangat berguna bagi kami untuk proses
pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan tutorial ini dapat bermanfaat untuk
semua.