CBR Pengantar Ekonomi Mikro
CBR Pengantar Ekonomi Mikro
Dosen Pengampu :
Di susun oleh :
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya yang dilimpahkan-Nya kepada saya,sehingga dapat menyelesaikan
tugas ini
Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Book Review”. Tugas ini disusun
dengan harapan dapat ,menambah wawasan kita semua khususnya dalam hal pengindraan
jauh.
Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagau kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan tugas ini.
Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
iomu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi pembaca.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
i. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan, ciri-ciri
kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
ii. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
iii. dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
iv. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku
yang dianalisis tersebut.
D. Identitas buku yang direview
PEMBAHASAN
Menurut Kalangi (2006) bahwa himpunan gabungan adalah (union) dari dua
himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang berisikan elemen – elemen baik
yang dimiliki oleh A dan B. Defenisi ini juga dapat diperluas mencakup gabungan
yang lebih dari dua himpunan. Himpunan gabungan diberi simbol B A∪ , (dibaca A
gabungan B) Sedangkan himpunan irisan (intersection) adalah dari dua himpunan A
dan B adalah suatu himpunan baru yang berisikan elemen – elemen milik A dan B,
Himpunan irisan ini diberi simbol A∩ B.
Mason dan Lind, (1996) menjelaskan bahwa persamaan linier berganda adalah bentuk
persamaan yang terdiri dari dua atau lebih veriabel bebas dan terdapat satu variabel
tak bebas, sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan linier berganda adalah
perluasan persamaan dari linier sederhana, dengan demikian penulisan persamaan
linier berganda sebagai berikut:
Y = a+b1X1 + b2X2
Dimana :
Fungsi non linier adalah fungsi polinominal tingkat dua karena hanya mempunyai
dua sampai lebih variabel bebas variabel bebas dan berpangkat dua pada variabel
bebas tersebut, bentuk umum persamaan non linear yaitu :
Qdx = f ( Px Py Y T Pp Ydis)
Y : Pendapatan
T : Selera konsumen
E : Ekspektasi masyarakat
Qsx = f ,( Px Py C T)
Dimana :
Px : Harga barang x
C : Ongkos produksi
T : Penggunaan Teknologi
BAB 4 ELASTISITAS
Pandangan mengenai elastisitas menurut Mankiw (2004) adalah sebuah ukuran akan seberapa
besar respons para pembeli dan penjual terhadap perubahan yang terjadi dalam kondisi pasar,
memberikan kemampuan kita menganalisis penawaran dan permintaan dengan ketelitian
yang lebih tinggi, ketika mempelajari beberapa kejadian atau kebijakan yang mempengaruhi
sebuah pasar.
Elastisisitas permintaan yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana
besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan permintaan.
P : Jumlah harga
Menurut Sugiarso (2008) bahwa bentuk umum dari fungsi produksi adalah sebagai
berikut :
TP = f( L C R T)
L : Tenaga kerja
C : Modal
R : Keahlian keusahawanan
T : Pemakaian teknologi
Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam
yaitu pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market) dan pasar
dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market). Jenis – jenis pasar
yang termasuk golongan pasar dengan persaingan tak sempurna antara lain adalah
pasar monopoli (monopoly), persaingan monopolistik (monopolistic competition),
dan oligopoli (oligopoly).
Kurva permintaan perusahaan yang bersifat elastis sempurna terbentuk karena
produsen pada pasar persaingan sempurna adalah penerima harga (price taker), dalam
artian berapapun yang bersangkutan memproduksi dan menjual komoditasnya di
pasar, harga pasar tidak berubah. Bila pengusaha tersebut berupaya menaikkan harga
komoditasnya, konsumen akan beralih ke komoditas yang dihasilkan oleh pengusaha
lainnya karena produk perusahaan tersebut adalah serupa dengan hasil produksi
perusahaan lainnya.
Ulasan tentang perolehan keuntungan suatu perusahaan dibedakan menjadi jangka
pendek dan jangka panjang. Hal ini mengingat sifat biaya produksi dari perusahaan
dalam jangka pendek berbeda dengan jangka panjang. Dalam jangka pendek dikenal
adanya biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) sedangkan dalam
jangka panjang tidak dikenal lagi adanya pemilahan fixed cost maupun variable cost.
Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga komoditas
yang ditawarkan dengan jumlah komoditas yang ditawarkan pada berbagai tingkat
harga. Pada pasar persaingan sempurna, bila perusahaan ingin memaksimumkan
keuntungan, perusahaan akan menghasilkan komoditas pada kondisi dimana P = MC.
Bentuk pasar monopoli dibedakan menjadi bentuk pasar monopoli murni dan near
monopoly. Bentuk pasar monopoli murni adalah bentuk pasar yang ekstrim. Contoh
pasar monopoli murni di Indonesia adalah PLN, PAM, PT Kereta Api dll. Pasar yang
mendekati monopoli (near monopoly), adalah suatu pasar yang hanya terdiri dari satu
orang pengusaha (single producer) atau satu perusahaan dalam suatu lokasi tertentu
(daerah yang membatasi wilayah penjualan komoditas, misalnya satu kecamatan, satu
kabupaten, satu negara). Sebagai contoh near monopoly adalah penjual sate di suatu
daerah tertentu merupakan monopoli murni untuk daerah tersebut, tetapi ia disebut
near monopoly karena di luar daerah tersebut juga ada penjual sate yang sama. Pasar
yang mendekati monopoli (near monopoly) biasanya bersifat lokal.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya bentuk pasar monopoli.
Faktor – faktor tersebut antara lain keuntungan biaya absolut yang dinikmati
perusahaan, kepemilikan suatu sumber daya tertentu yang tidak dimiliki perusahaan
lain, skala ekonomis dan peraturan pemerintah melalui undang-undang yang
memberikan hak monopoli kepada perusahaan tertentu.
Dalam pasar monopoli, kurva permintaan monopolis sama dengan kurva permintaan
industri. Kurva permintaan yang terbentuk memiliki kemiringan negatif, turun dari
kiri atas ke kanan bawah. Karakteristik kurva yang demikian menimbulkan adanya
kekuatan monopoli (monopoly power).
Menurut Mankiw (2004) kurva keuntungan monopoli memaksimalkan keuntungan
dengan memilih jumlah dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.
Kemudian digunakanlah kurva permintaan untuk mendapatkan harga yang akan
mendorong konsumen membeli barang sejumlah itu.
Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap besarnya (lumpsum)
dan dapat bersifat khusus (specific). Besar pajak lumpsum tidak dipengaruhi oleh
besarnya jumlah komoditas yang dihasilkan; sedangkan pajak khusus tergantung pada
jumlah komoditas yang dihasilkan oleh monopolis tersebut.
Diskriminasi harga perlu dibedakan dengan perbedaan harga. Perbedaan harga (price
differential) bukanlah suatu diskriminasi harga, melainkan harga yang berbeda
dikenakan kepada konsumen yang berlainan. Misal, sebuah pabrik di Jakarta menjual
radio di Jakarta dengan harga Rp 100.000,00 dan menjual barang yang sama ke
Bandung dengan harga Rp 125.000,00. Bila perbedaan Rp 25.000,00 per radio
tersebut disebabkan oleh perbedaan biaya transportasi, maka hal tersebut bukanlah
kasus diskriminasi harga.
Pasar persaingan monopoli pada berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu
persaingan sempurna dan monopoli. Dengan demikian sifat – sifatnya mengandung
unsur – unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna. Menurut
Sukirno (2001) defenisi Pasar persaingan monopoli adalah suatu pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated product)
Ciri – ciri pasar persaingan monopolistik selanjutnya mempengaruhi corak
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli: tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna.
Penilaian efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dalam alokasi
faktor – faktor produksi dapat dilakukan dengan membandingkan efisiensi perusahaan
dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna perusahaan monopolistik lebih
tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum: harga yang berlaku di pasar
adalah PS: dan jumlah komoditas yang dihasilkan adalah QS.
Menurut Sukirno (2001) defenisi sederhana pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri
dari hanya beberapa produsen saja, ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua
perusahaan saja, pasar itu disebut dengan duopoli.
Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Pada
umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang memiliki
pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu terdapat pula
beberapa perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Beberapa perusahaan yang
termasuk golongan pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu
sama lain. Disamping itu keputusan dan tindakan dari salah satu perusahaan besar
sangat mempengaruhi kebijakan perusahaan – perusahaan lainnya. Sifat ini
menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan secara berhati – hati
dalam merubah harga, membuat desain, merubah teknik produksi dan sebagainya.
Dalam pasar oligopoli, perusahaan-perusahaan baru sangat sulit memasuki pasar
karena adanya hambatan-hambatan berikut:
1. Skala ekonomis,
2. Perbedaan biaya produksi, dan
3. Keistimewaan sifat – sifat produksi
Kekurangan informasi konsumen terhadap harga yang ditetapkan oleh pesaingnya
menjadikan tiap pedagang memiliki kurva demand yang berkemiringan negatif yang
mampu memberikan ‘market power’ (kuasa pasar) bagi tiap pedagang. Keberadaan
market power menyebabkan adanya price dispersion (perbedaan harga) bagi produk
yang sama.
BAB 1 PENDAHULUAN
Perbedaan antara mikro ekonomi dan makro ekonomi terletak pada analisisnya dan
kegiatan ekonomi. Perbedaan antara mikro ekonomi dan makro ekonomi dapat kita
lihat melalui model ekonomi yaitu Circular flow atau lingkaran proses ekonomi
(menurut istilah J. Schumpeter).
Permintaan (demand): Jumlah barang yang dibeli dalam berbagai kemungkinan harga
yang berlaku di pasar dalam satu periode tertentu. Dari definisi tersebut terkandung
hubungan antara jumlah barang yang dibeli (diminta) dengan tingkat harganya.
Hubungan tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel permintaan, kemudian
digambarkan dalam bentuk Kurva Permintaan
Fungsi Permintaan
Px = harga barang X
Kurva permintaan bentuknya selalu turun miring dari kiri atas ke kanan bawah atau
dikatakan kurvanya mempunyai arah negatif. Hal ini menunjukkan sifat hubungan
yang terbalik antara jumlah yang dibeli dengan harganya. Sifat ini kemudian
dirumuskan menjadi: Hukum pembelian/ permintaan atau The Law of Downward
Sloping Demand/ First Law of Demand. Hukum permintaan (The law of down
sloping demand/ first law of demand): “Apabila harga suatu barang naik, maka
jumlah barang yang dibeli menjadi berkurang,dan sebaliknya apabila harga suatu
barang turun,maka jumlah yang dibeli bertambah..” Hukum permintaan ini
berdasarkan asumsi Ceteris Paribus artinya faktor-faktor lain tidak mengalami
perubahan.
Kurva Permintaan
BAB 3 PENAWARAN (SUPPLY)
Jumlah barang yang ditawarkan (dijual) dalam berbagai kemungkinan harga yang
berlaku di pasar dalam satu periode tertentu. Dalam definisi tersebut terkandung
hubungan antara jumlah barang yang dijual dengan harganya. Hubungan tersebut
dapat disusun dalam bentuk tabel penawaran, kemudian digambarkan dalam bentuk
Kurva Penawaran.
Kurva Penawaran
Fungsi Penawaran: Misalkan diketahui penawaran akan barang x ditulis dalam bentuk
persamaan matematika adalah sebagai berikut:
Kurva penawaran bentuknya selalu naik dari kiri bawah kekanan atas atau dikatakan
kurvanya mempunyai arah positif. Hal ini menunjukkan sifat hubungan yang
langsung antara jumlah yang dijual dengan harganya. Sifat ini kemudian dirumuskan.
Hukum penawaran “Apabila harga suatu naik maka jumlah yang dijual menjadi
bertambah dan sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka jumlah yang
dijual juga turun”.
Harga dapat didefinisikan sebagai nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dengan
uang.
Pada prinsipnya, harga terbentuk ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara
permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga
pasar atau equilibrium price adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Pembentukan Harga (Harga dan kuantitas keseimbangan): Permintaan dan penawaran
masing-masing merupakan suatu rencana membeli/menjual dalam berbagai
kemungkinan tingkat harga yang terjadi di pasar. Pada suatu ketika akan terjadi
kesamaan dalam rencana membeli/menjual yang disebut Harga pasar (harga
keseimbangan/Equilibrium).
Kurva Keseimbangan Pasar
P1 d s
Keterangan gambar:
- dd = kurva permintaan
- ss = kurva penawaran
BAB 5 ELASTISITAS
P = harga mula-mula
∆P = perubahan harga
Elastisitas dua titik (Arc Elasticity of Demand):
Ed = (Qo-Q1)/(Qo+Q1): (Po-P1)/(Po+P1)
Po = harga mula-mula
P1 = harga sekarang
Y = pendapatan mula-mula
∆Y = perubahan pendapatan
1. Penawaran Elastisitas Sempurna: artinya pada suatu tingkat harga tertentu, jumlah barang
yang ditawarkan tidak terbatas
2. Penawaran Elastis: artinya perubahan dari jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada
perubahan harga
3. Penawaran Unitary Elastis: artinya perubahan jumlah yang ditawarkan sebanding dengan
perubahan harga
4. Penawaran Inelastis : artinya perubahan harga akan lebih besar jika dibandingkan
dengan perubahan jumlah yang ditawarkan
5. Penawaran Inelastis Sempurna: artinya pada jumalah penawaran barang tertentu, harga
ditawarkan tidak terbatas
Perilaku Konsumen Disebut juga: tingkah laku konsumen atau tindakan konsumen
(Consumer’s Behaviour). Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantara-nya: pendapatan, selera konsumen,
dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).
Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua pendekatan:
Hukum Gossen I (Hukum nilai guna yang semakin menurun / the law of diminishing
(descreasing marginal utility): “ Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang
dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun
semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai
batas jenuh.
Hukum Gossen II (Hukum menyamaratakan guna marginal setiap rupiah):
Kepuasan yang maksimum tercapai apabila guna marginal dari setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk masing-masing barang dan jasa telah sama besarnya.
Kurva indiferen/ indeference curve/ kurva kepuasan sama: “Suatu kurva yang
menunjukkan titik-titik kemungkinan kombinasi konsumsi dari dua jenis barang yang
memberikan kepuasan sama.”
Q = f (K, L, R, T)
L = jumlah tenaga kerja yang meliputi berbagai tenaga kerja dan keahlian
R = kekayaan alam
T = tehnologi
Pasar dalam teori ekonomi adalah kumpulan dari seluruh permintaan dan penawaran
dari barang-barang dan jasa-jasa. Menurut bentuk fisiknya, pasar terdiri atas pasar
konkret dan pasar abstrak. Pasar Konkrit adalah tempat dimana berkumpul para
pembeli dan pejual untuk memperdagangakan barang-barang. Sedangkan pasar
abstrak terjadi apabila barang-barang yang diperdagangkan tidak ada di pasar.
Ciri-Ciri Bentuk Pasar
Kelebihan :
Bahasa yang digunakan tidak sulit sehingga mudah dimengerti oleh pembaca
Materi yang disampaikan sangat lengkap, disertai dengan rumus, gambar,tabel, dan
contohnya
Kekurangan :
Kelebihan :
Buku ini dihadirkan dengan sistematis dan penyajian materinya yang sederhana
memudahkan pembaca untuk mengerti materi bahasan dalam buku ini.
Penjelasan dalam buku ini singkat padat dan jelas
Pada buku ini memuat gambar tabel, grafik, dan penjelasan disetiap gambar kurva
Memberikan contoh yang mudah dimengerti
Kekurangan :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern sangat kompleks yang meliputi berbagai
jenis kegiatan ptoduksi, konsumsi, dan perdagangan. Disetiap ekonomi modern, konsumen,
pekerja, perusahaan mempunyai fleksibilitas dan pilihan yang banyak untuk mengalokasikan
sumber daya yang langka. Karena didalan ilmu ekonomin yang merupakan suatu study
mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atu tanpa penggunaan
uang, dengan menggunakan sumber sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya
untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa yang akan dating, kepada individu dan
golongan masyarakat. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat, yaitu
masalah kelangkaan dan kekurangan. Dengan demikian, kita sebagai manusia harus mampu
memanfaatkan sumber daya yang terbatas dimuka bumi ini untuk dapat memenuhikebutuhan
dan keinginan kita yang tak terbatas jumlahnya
B. Saran
Dalam Critical Book Report ini penulis berharap kiranya mendapatkan kritik dan saran yang
membangun, karena penulis sadar Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna.
DAFTAR PUSTAKA
Thamrin & Eko Wahyu Nugraha, Pengantar Ekonomi Mikro, Medan : Medanetera
Lydia Goenadhi & Nobaiti, Pengantar Ekonomi Mikro, Banjar Baru : Scripta Cendikia