Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REPORT (CBR)

Pengantar Ekonomi Mikro

Dosen Pengampu :

Armin Rahmansyah Nasution, SE, M.Si

Di susun oleh :

Siti Dewi ‘Aini (7203510040)

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat dan karunianya yang dilimpahkan-Nya kepada saya,sehingga dapat menyelesaikan
tugas ini

Adapun yang menjadi judul tugas saya adalah “Critical Book Review”. Tugas ini disusun
dengan harapan dapat ,menambah wawasan kita semua khususnya dalam hal pengindraan
jauh.

Jika dalam penulisan makalah saya terdapat berbagau kesalahan dan kekurangan dalam
penulisannya, maka kepada para pembaca, saya memohon maaf sebesar-besarnya atas
koreksi-koreksi yang telah dilakukan. Hal tersebut semata-mata agar menjadi suatu evaluasi
dalam pembuatan tugas ini.

Mudah-mudahan dengan adanya pembuatan tugas ini dapat memberikan manfaat berupa
iomu pengetahuan yang baik bagi penulis maupun bagi pembaca.

Medan, 8 Oktober 2020

Siti Dewi ’Aini


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasional pentingnya CBR


B. Tujuan Penulisan CBR
C. Manfaat Pentingnya CBR
D. Identitas Buku
1.1 Buku Utama
1.2 Buku Pembanding

BAB II PEMBAHASAN

A. Ringkasana Isi Bukiu


1.1 Buku Utama
1.2 Buku Pembanding
B. Kelemahan dan Kelebihan Buku
1.1 Buku Utama
1.2 Buku Pembanding

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam meringkas
dan menganalisi sebuah buku serta membandingkan buku yang dianalisis dengan buku yang
lain, mengenal dan memberi nilai serta mengkritik sebuah karya tulis yang dianalisis
Seringkali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami, terkadang
kita hanya memilih satu buku untuk dibaca tetapi hasilnya masih belum memuaskan misalnya
dari segi analisis bahasa dan pembahasan, oleh karena itu penulis membuat CBR Pengantar
Manajemen ini untuk mempermudah pembaca dalam memilih buku referensi terkhusus pada
pokok bahasa tentang Pengantar Manajemen.

B. Tujuan Penulisan CBR


Mengkritisi atau membandingkan sebuah buku tentang Pengantar Manajemen serta
membandingkan dengan dua buku yang berbeda dengan topik yang sama. Yang
dibandingkan dalam buku tersebut yaitu kelengkapan pembahasannya, keterkaitan antar
babnya, dan kelemahan dan kelebihan pada buku-buku yang dianalisis.

C. Manfaat CBR
Manfaat yang dapat kita simpulkan pada hal diatas ialah:
i. Menambah wawasan pengetahuan tentang pengertian kepemimpinan, ciri-ciri
kepemimpinan, teori-teori kepemimpinan dan lainnya.
ii. Mempermudah pembaca mendapatkan inti dari sebuah buku yang telah di lengkapi
iii. dengan ringkasan buku , pembahasan isi buku, serta kekurangan dan kelebihan buku
tersebut.
iv. Melatih siswa merumuskan serta mengambil kesimpulan-kesimpulan atas buku-buku
yang dianalisis tersebut.
D. Identitas buku yang direview

1.1 Buku Utama :

Judul buku : Pengantar Ekonomi Mikro


Pengarang : Thamrin & Eko Wahyu Nugraha
Penerbit : Madenatera
Kota terbit : Medan
Tahun terbit : 2018

1.2 Buku Pembanding :

Judul Buku : Pengantar Ekonomi Mikro


Edisi : Cetakan-1
Pengarang : Dra. Ec. Lydia Goenadhi, M.Si. & Dra. Hj. Nobaiti, M.Si.
Penerbit : Scripta Cendikia
Kota Terbit : Banjar Baru, Kalimantan Selatan
Tahun Terbit : 2017
ISBN : 978-602-0950-44-0
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasana Isi Buku

1.1 Buku Utama

BAB 1 DASAR SUATU ILMU EKONOMI

 Adam Smith merumuskan pengamatan yang paling terkenal di bidang ekonomi,


keseluruhan dari rumah tangga dan perusahaan yang berinteraksi di pasar bertindak
seolah – olah dibimbing oleh suatu tangan tak nampak (invisible hand), artinya hanya
pasar yang mengatur kegiatan ekonomi.
 Suatu ilmu pengetahuan tidak terlepas dari suatu teori, sebab suatu kejadiaan yang ada
akan membentuk suatu teori yang ada dan akan dikembangkan menjadi sebuah ilmu
pengetahuan. menurut Salvatore (2006) teori adalah suatu hipotesis yang telah
berhasil dibuktikan melalui pengujian, hipotesis diuji tidak melalui realitas
asumsinya, tetapi melalui kemampuannya untuk meramalkan dan menjelaskan secara
tepat dan juga memperlihatkan bahwa hasil suatu pengujian diperoleh secara logis dan
langsung dari asumsi, oleh karena itu tujuan dari suatu teori adalah untuk meramalkan
dan menjelaskan. Ketika kita mendengar kata ”ekonomi” (economy) yakni berasal
dari bahasa yunani yang memiliki defenisi sederhana yaitu ”pengelola rumah tangga”.
 Ilmu ekonomi (economics) mempelajari bagaimana masyarakat mengelola sumber
daya yang langka tersebut. Sehingga dapat membuat keputusan yang tepat untuk
tujuan di dalam masyarakat dan perusahaan. Tujuan ilmu ekonomi bagi masyarakat
adalah bagaimana membuat suatu pemilihan keputusan di dalam membeli barang dan
jasa dengan cara meningkatkan nilai guna (utility) barang tersebut, semakin tinggi
nilai guna barang maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan dan kenikmatan ketika
mengkonsumsi barang dan jasa tersebut.
 Menurut pandangan Dong Sung dan Hwy Chang (2003) bahwa konsep
Merkantilisme memandang perdagangan sebagai suatu zero – sum game, dimana
surplus perdagangan sebuah negara diimbangi dengan defisit perdagangan sebuah
negara lain, sebaliknya Adam Smith memandang perdagangan sebagai positive – sum
game dimana semua mitra yang berdagang dapat memperoleh manfaat jika negara –
negara melakukan spesialisasi dalam produksi barang – barang dimana mereka
memiliki keunggulan absolut.

BAB 2 HIMPUNAN ASAL MULA FUNGSI DALAM EKONOMI

 Menurut Kalangi (2006) bahwa himpunan gabungan adalah (union) dari dua
himpunan A dan B adalah suatu himpunan baru yang berisikan elemen – elemen baik
yang dimiliki oleh A dan B. Defenisi ini juga dapat diperluas mencakup gabungan
yang lebih dari dua himpunan. Himpunan gabungan diberi simbol B A∪ , (dibaca A
gabungan B) Sedangkan himpunan irisan (intersection) adalah dari dua himpunan A
dan B adalah suatu himpunan baru yang berisikan elemen – elemen milik A dan B,
Himpunan irisan ini diberi simbol A∩ B.
 Mason dan Lind, (1996) menjelaskan bahwa persamaan linier berganda adalah bentuk
persamaan yang terdiri dari dua atau lebih veriabel bebas dan terdapat satu variabel
tak bebas, sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan linier berganda adalah
perluasan persamaan dari linier sederhana, dengan demikian penulisan persamaan
linier berganda sebagai berikut:

Y = a+b1X1 + b2X2

Dimana :

Y : Variabel tak bebas (dependent)

X1, X2 : Variabel Bebas (independent) yang terdiri dari dua

a : Intercept Y, yang merupakan titik potong dengan sumbu Y

b1 : Perubahan bersih Y per unit perubahan X1, apabila X2 Konstan.

b2 : Perubahan bersih Y per unit perubahan X2, apabila X1 Konstan

 Fungsi non linier adalah fungsi polinominal tingkat dua karena hanya mempunyai
dua sampai lebih variabel bebas variabel bebas dan berpangkat dua pada variabel
bebas tersebut, bentuk umum persamaan non linear yaitu :

Y =f (x) →Y =aX2 +bX + c

Dimana : Y : Variabel dependen (terikat)

X : Variabel independen (bebas)

a, b, dan c : Konstanta dimana a 0

BAB 3 PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN

 Mankiw (2004) menjelaskan bahwa suatu permintaan (demand) dan penawaran


(supply) adalah dua kata yang sering digunakan oleh para ekonom. Permintaan
dan penawaran adalah kekuatan yang menciptakan ekonomi pasar bekerja dengan
baik. Keduanya menentukan jumlah barang yang dihasilkan dan harga jual barang
tersebut.
 Permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan faktor – faktor
yang mempengaruhinya dinyatakan dengan fungsi permintaan. Dari faktor –
faktor yang mempengaruhi permintaan ini dapat dirumuskan fungsi permintaan
(Kalangi. 2006)

Qdx = f ( Px Py Y T Pp Ydis)

Dimana : Qdx : Permintaan terhadap barang x


Px : Harga barang x

Py : Harga barang yang terkait

Y : Pendapatan

T : Selera konsumen

E : Ekspektasi masyarakat

Ydis : Distribusi pendapatan

 Secara matematis fungsi penawaran dapat dinyatakan sebagai berikut :

Qsx = f ,( Px Py C T)

Dimana :

Qsx : Penawaran terhadap barang x

Px : Harga barang x

Py : Harga barang yang terkait

C : Ongkos produksi

T : Penggunaan Teknologi

 Equilibrium (titik keseimbangan) dimana kurva permintaan dan penawaran saling


berpotongan. Kurva permintaan dan penawaran saling berpotongan disebabkan
karena ”harga keseimbangan” adalah jumlah barang mampu dibeli sama besar
dengan jumlah barang yang ditawarkan dipasar.

BAB 4 ELASTISITAS

Pandangan mengenai elastisitas menurut Mankiw (2004) adalah sebuah ukuran akan seberapa
besar respons para pembeli dan penjual terhadap perubahan yang terjadi dalam kondisi pasar,
memberikan kemampuan kita menganalisis penawaran dan permintaan dengan ketelitian
yang lebih tinggi, ketika mempelajari beberapa kejadian atau kebijakan yang mempengaruhi
sebuah pasar.

Elastisisitas permintaan yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana
besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan permintaan.

Salvatore (2006) menyebutkan rumus koefesien elastisitas permintaan, yaitu :


∆ℚ/ℚ ∆ℚ
Ed = =
∆ / ∆ ℚ

Dimana : Ed : Koefesien elastisitas permintaan

ΔQ : Pertambahan jumlah permintaan barang


ΔP : Pertambahan jumlah harga

Q : Jumlah barang yang diminta

P : Jumlah harga

 Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan


akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan
perbandingan dari pada persentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan
presentase perubahan pada harga di pasar, sesuai dengan hukum permintaan,
dimana jika harga naik, maka kuantitas barang yang diminta akan turun dan
sebaliknya.
 Elastisitas permintaan silang (cross price elasticities of demand) adalah mengukur
respons persentase perubahan jumlah barang yang diminta karena persentase
perubahan harga barang lain. Rumus perhitungan elastisitas permintaan silang
adalah sebagai berikut :
∆ℚ
EXY =
∆ ℚ
 Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) dari pada pendapatan konsumer akan
berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perubahan
tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.
 Elastisisitas penawaran yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan
sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan penawaran.

BAB 5 TEORI PERILAKU KONSUMEN

 menurut Samuelson dan Nordhaus (2001) menejelaskan bahwa yang dimaksud


dengan utilitas adalah menunjukkan kepuasan, yang menjadi permasalahan adalah
bagaimana mengukur nilai manfaat tersebut? Dalam hal ini ada dua cara pengukuran
nilai manfaat dari suatu komoditas yakni: secara kardinal (dengan menggunakan
pendekatan nilai absolut) dan secara ordinal (dengan menggunakan pendekatan nilai
relatif, order atau rangking).Dalam pendekatan utilitas kardinal, dianggap bahwa
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara
kuantitatif dan dapat diukur secara pasti.
 Secara rasional konsumen ingin mengkonsumsi komoditas sebanyak apapun, tetapi
mereka dibatasi oleh pendapatannya. Dengan suatu tingkat pendapatan tertentu maka
konsumen harus mengatur komposisi komoditas sehingga manfaatnya optimal.
Kendala pendapatan ini dikenal sebagai garis anggaran atau budget line (BL).
 Jika dari (A) diketahui konsumen ingin mengoptimalkan utilitinya, sedangkan dari
(B) diketahui adanya keterbatasan dana; dari kasus tesebut menurut Salvatore (2006)
tujuan seorang konsumen yang rasional adalah memaksimumkan utilitas atau
kepuasan total yang diperoleh dari penggunaan pendapataanya. maka pertanyaannya
adalah: dengan dana terbatas berapakah utilitas maksimalnya; atau dengan utilitas
tertentu berapakah dana minimal yang diperlukan.

BAB 6 TEORI PRODUKSI


 Menurut Sukirno (2001) Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga bentuk
organisasi yaitu (1) perusahaan perseorangan, (2) firma (3) perseroan tebatas.
Disamping itu ada pula perusahaan negara dan perusahaan yang dikendalikan secara
koperasi.
 Menurut Sugiharso (2008) bahwa produksi dapat didefenisikan sebagai hasil dari
suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan (input).
Dengan demikian, kegiataan produksi tersebut adalah mengkombinasikan berbagai
input untuk menghasilkan out put, berdasarkan keterangan diatas, dapat dimengerti
bahwa setiap variabel input dan out put mempunyai nilai yang positif. Kesimpulan
argumentasi mengenai defenisi suatu produksi, maka defenisi dari teori produksi
adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana mengalokasikan faktor – faktor
produksi agar menghasilkan out put.

Menurut Sugiarso (2008) bahwa bentuk umum dari fungsi produksi adalah sebagai
berikut :

TP = f( L C R T)

Dimana : TP : Jumlah produksi

L : Tenaga kerja

C : Modal

R : Keahlian keusahawanan

T : Pemakaian teknologi

 Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva isocost bersinggungan dengan kurva


isoquant. Di titik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi
akan memberikan hasil output yang maksimum. Keseimbangan dapat berubah karena
perubahan kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi.

BAB 7 PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

 Berdasarkan sifat dan bentuknya, pasar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam
yaitu pasar dengan persaingan sempurna (perfect competitive market) dan pasar
dengan persaingan tak sempurna (imperfect competitive market). Jenis – jenis pasar
yang termasuk golongan pasar dengan persaingan tak sempurna antara lain adalah
pasar monopoli (monopoly), persaingan monopolistik (monopolistic competition),
dan oligopoli (oligopoly).
 Kurva permintaan perusahaan yang bersifat elastis sempurna terbentuk karena
produsen pada pasar persaingan sempurna adalah penerima harga (price taker), dalam
artian berapapun yang bersangkutan memproduksi dan menjual komoditasnya di
pasar, harga pasar tidak berubah. Bila pengusaha tersebut berupaya menaikkan harga
komoditasnya, konsumen akan beralih ke komoditas yang dihasilkan oleh pengusaha
lainnya karena produk perusahaan tersebut adalah serupa dengan hasil produksi
perusahaan lainnya.
 Ulasan tentang perolehan keuntungan suatu perusahaan dibedakan menjadi jangka
pendek dan jangka panjang. Hal ini mengingat sifat biaya produksi dari perusahaan
dalam jangka pendek berbeda dengan jangka panjang. Dalam jangka pendek dikenal
adanya biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost) sedangkan dalam
jangka panjang tidak dikenal lagi adanya pemilahan fixed cost maupun variable cost.
 Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara harga komoditas
yang ditawarkan dengan jumlah komoditas yang ditawarkan pada berbagai tingkat
harga. Pada pasar persaingan sempurna, bila perusahaan ingin memaksimumkan
keuntungan, perusahaan akan menghasilkan komoditas pada kondisi dimana P = MC.

BAB 8 PASAR MONOPOLI

 Bentuk pasar monopoli dibedakan menjadi bentuk pasar monopoli murni dan near
monopoly. Bentuk pasar monopoli murni adalah bentuk pasar yang ekstrim. Contoh
pasar monopoli murni di Indonesia adalah PLN, PAM, PT Kereta Api dll. Pasar yang
mendekati monopoli (near monopoly), adalah suatu pasar yang hanya terdiri dari satu
orang pengusaha (single producer) atau satu perusahaan dalam suatu lokasi tertentu
(daerah yang membatasi wilayah penjualan komoditas, misalnya satu kecamatan, satu
kabupaten, satu negara). Sebagai contoh near monopoly adalah penjual sate di suatu
daerah tertentu merupakan monopoli murni untuk daerah tersebut, tetapi ia disebut
near monopoly karena di luar daerah tersebut juga ada penjual sate yang sama. Pasar
yang mendekati monopoli (near monopoly) biasanya bersifat lokal.
 Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya bentuk pasar monopoli.
Faktor – faktor tersebut antara lain keuntungan biaya absolut yang dinikmati
perusahaan, kepemilikan suatu sumber daya tertentu yang tidak dimiliki perusahaan
lain, skala ekonomis dan peraturan pemerintah melalui undang-undang yang
memberikan hak monopoli kepada perusahaan tertentu.
 Dalam pasar monopoli, kurva permintaan monopolis sama dengan kurva permintaan
industri. Kurva permintaan yang terbentuk memiliki kemiringan negatif, turun dari
kiri atas ke kanan bawah. Karakteristik kurva yang demikian menimbulkan adanya
kekuatan monopoli (monopoly power).
 Menurut Mankiw (2004) kurva keuntungan monopoli memaksimalkan keuntungan
dengan memilih jumlah dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal.
Kemudian digunakanlah kurva permintaan untuk mendapatkan harga yang akan
mendorong konsumen membeli barang sejumlah itu.
 Pajak yang dikenakan terhadap monopolis dapat bersifat tetap besarnya (lumpsum)
dan dapat bersifat khusus (specific). Besar pajak lumpsum tidak dipengaruhi oleh
besarnya jumlah komoditas yang dihasilkan; sedangkan pajak khusus tergantung pada
jumlah komoditas yang dihasilkan oleh monopolis tersebut.
 Diskriminasi harga perlu dibedakan dengan perbedaan harga. Perbedaan harga (price
differential) bukanlah suatu diskriminasi harga, melainkan harga yang berbeda
dikenakan kepada konsumen yang berlainan. Misal, sebuah pabrik di Jakarta menjual
radio di Jakarta dengan harga Rp 100.000,00 dan menjual barang yang sama ke
Bandung dengan harga Rp 125.000,00. Bila perbedaan Rp 25.000,00 per radio
tersebut disebabkan oleh perbedaan biaya transportasi, maka hal tersebut bukanlah
kasus diskriminasi harga.

BAB 9 PASAR PERSAINGAN MONOPOLIS

 Pasar persaingan monopoli pada berada di antara dua jenis pasar yang ekstrem, yaitu
persaingan sempurna dan monopoli. Dengan demikian sifat – sifatnya mengandung
unsur – unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna. Menurut
Sukirno (2001) defenisi Pasar persaingan monopoli adalah suatu pasar dimana
terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated product)
 Ciri – ciri pasar persaingan monopolistik selanjutnya mempengaruhi corak
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik. Kurva
permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistik lebih
elastis dari yang dihadapi monopoli: tetapi tidak sampai mencapai elastis sempurna
sebagaimana kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan dalam
pasar persaingan sempurna.
 Penilaian efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dalam alokasi
faktor – faktor produksi dapat dilakukan dengan membandingkan efisiensi perusahaan
dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna perusahaan monopolistik lebih
tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum: harga yang berlaku di pasar
adalah PS: dan jumlah komoditas yang dihasilkan adalah QS.

BAB 10 PASAR OLIGOPOLI

 Menurut Sukirno (2001) defenisi sederhana pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri
dari hanya beberapa produsen saja, ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua
perusahaan saja, pasar itu disebut dengan duopoli.
 Pasar oligopoli adalah pasar yang terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Pada
umumnya dalam pasar oligopoli terdapat beberapa perusahaan raksasa yang memiliki
pangsa pasar (market share) 70 sampai 80 persen dan disamping itu terdapat pula
beberapa perusahaan dengan pangsa pasar yang kecil. Beberapa perusahaan yang
termasuk golongan pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu
sama lain. Disamping itu keputusan dan tindakan dari salah satu perusahaan besar
sangat mempengaruhi kebijakan perusahaan – perusahaan lainnya. Sifat ini
menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan secara berhati – hati
dalam merubah harga, membuat desain, merubah teknik produksi dan sebagainya.
 Dalam pasar oligopoli, perusahaan-perusahaan baru sangat sulit memasuki pasar
karena adanya hambatan-hambatan berikut:
1. Skala ekonomis,
2. Perbedaan biaya produksi, dan
3. Keistimewaan sifat – sifat produksi
 Kekurangan informasi konsumen terhadap harga yang ditetapkan oleh pesaingnya
menjadikan tiap pedagang memiliki kurva demand yang berkemiringan negatif yang
mampu memberikan ‘market power’ (kuasa pasar) bagi tiap pedagang. Keberadaan
market power menyebabkan adanya price dispersion (perbedaan harga) bagi produk
yang sama.

1.2 Buku Pembanding

BAB 1 PENDAHULUAN

 Ilmu ekonomi dalam Bahasa inggeris disebut:” Ekonomics” diterjemahkan menjadi


ekonomika. Kata "ekonomi" berasal dari kata Yunani yaitu oikos dan nomos. Oikus
artinya "keluarga, rumah tangga" sedangkan nomos artinya "peraturan, aturan,
hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau
"manajemen rumah tangga."
 dapat ditarik kesimpulan bahwa ilmu ekonomi adalah:

Suatu ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan manusia yang ditimbulkan oleh


adanya hubungan antara kebutuhan-kebutuhan dan alat-alat yang tersedia hanya
dalam jumlah yang terbatas dan alat-alat mana mempunyai pemakaian yang alternatif
dihadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas.

 Beberapa Istilah dalam Ilmu Ekonomi, yaitu : Kebutuhan, Kebutuhan ekonomi,


Pemakaian alternative, Problem of choice, Bertindak secara ekonomi, Prinsip
Ekonomi, Motif Ekonomi.
 Persamaaan antara mikro ekonomi dan makro ekonomi adalah: kedua-keduanya
merupakan cara analisis (approach) dalam mempelajari ilmu ekonomi. Dengan
perkataan lain: ilmu ekonomi dapat ditinjau dari sudut mikro ekonomi atau makro
ekonomi.

Perbedaan antara mikro ekonomi dan makro ekonomi terletak pada analisisnya dan
kegiatan ekonomi. Perbedaan antara mikro ekonomi dan makro ekonomi dapat kita
lihat melalui model ekonomi yaitu Circular flow atau lingkaran proses ekonomi
(menurut istilah J. Schumpeter).

 Model ekonomi memakai asumsi:


1. Dalam suatu masyarakat hanya terdapat dua golongan yaitu golongan konsumen
(rumah tangga) dan golongan perusahaan /produsen (firm).
2. Peranan pemerintah netral artinya pemerintah tidak campur tangan dalam
perekonomian (bebas).

BAB 2 PERMINTAAN (DEMAND)

 Permintaan (demand): Jumlah barang yang dibeli dalam berbagai kemungkinan harga
yang berlaku di pasar dalam satu periode tertentu. Dari definisi tersebut terkandung
hubungan antara jumlah barang yang dibeli (diminta) dengan tingkat harganya.
Hubungan tersebut dapat disusun dalam bentuk tabel permintaan, kemudian
digambarkan dalam bentuk Kurva Permintaan
 Fungsi Permintaan

Misalkan diketahui permintaan akan barang x ditulis dalam bentuk persamaan


matematika adalah sebagai berikut: Qdx = 25 – 5 Px (Set.par)

Keterangan: Qdx = jumlah barang X yang dibeli

Px = harga barang X

Set.par = ceteris paribus,artinya asumsi faktor-faktor lain tidak


berubah

 Kurva permintaan bentuknya selalu turun miring dari kiri atas ke kanan bawah atau
dikatakan kurvanya mempunyai arah negatif. Hal ini menunjukkan sifat hubungan
yang terbalik antara jumlah yang dibeli dengan harganya. Sifat ini kemudian
dirumuskan menjadi: Hukum pembelian/ permintaan atau The Law of Downward
Sloping Demand/ First Law of Demand. Hukum permintaan (The law of down
sloping demand/ first law of demand): “Apabila harga suatu barang naik, maka
jumlah barang yang dibeli menjadi berkurang,dan sebaliknya apabila harga suatu
barang turun,maka jumlah yang dibeli bertambah..” Hukum permintaan ini
berdasarkan asumsi Ceteris Paribus artinya faktor-faktor lain tidak mengalami
perubahan.
 Kurva Permintaan
BAB 3 PENAWARAN (SUPPLY)

 Jumlah barang yang ditawarkan (dijual) dalam berbagai kemungkinan harga yang
berlaku di pasar dalam satu periode tertentu. Dalam definisi tersebut terkandung
hubungan antara jumlah barang yang dijual dengan harganya. Hubungan tersebut
dapat disusun dalam bentuk tabel penawaran, kemudian digambarkan dalam bentuk
Kurva Penawaran.
 Kurva Penawaran

 Fungsi Penawaran: Misalkan diketahui penawaran akan barang x ditulis dalam bentuk
persamaan matematika adalah sebagai berikut:

QSx = -40 + 20 Px (Set.par)

Keterangan: QSx = jumlah barang X yang dijual

Px = harga barang X Set.par = ceteris paribus

 Kurva penawaran bentuknya selalu naik dari kiri bawah kekanan atas atau dikatakan
kurvanya mempunyai arah positif. Hal ini menunjukkan sifat hubungan yang
langsung antara jumlah yang dijual dengan harganya. Sifat ini kemudian dirumuskan.
 Hukum penawaran “Apabila harga suatu naik maka jumlah yang dijual menjadi
bertambah dan sebaliknya apabila harga suatu barang turun maka jumlah yang
dijual juga turun”.

BAB 4 KESEIMBANGAN PASAR

 Harga dapat didefinisikan sebagai nilai tukar suatu barang yang dinyatakan dengan
uang.
 Pada prinsipnya, harga terbentuk ketika tercapainya tingkat keseimbangan antara
permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga keseimbangan atau harga
pasar atau equilibrium price adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
 Pembentukan Harga (Harga dan kuantitas keseimbangan): Permintaan dan penawaran
masing-masing merupakan suatu rencana membeli/menjual dalam berbagai
kemungkinan tingkat harga yang terjadi di pasar. Pada suatu ketika akan terjadi
kesamaan dalam rencana membeli/menjual yang disebut Harga pasar (harga
keseimbangan/Equilibrium).
 Kurva Keseimbangan Pasar

P1 d s

0 ℚs2 ℚd1 ℚ ℚS1 ℚd2 ℚ

Keterangan gambar:

- dd = kurva permintaan

- ss = kurva penawaran

-E = titik keseimbangan (dd=SS) dimana terjadi harga keseimbangan

BAB 5 ELASTISITAS

 Elastisitas Permintaan: Untuk mengukur sampai berapa besarnya tingkat perubahan


jumlah yang dibeli sebagai akibat berubahnya faktor-faktor yang mempengaruhnya.
 Elastisitas harga (Price Elasticity of Demand) menunjukkan hubungan antara
perubahan relatif dari jumlah barang yang dibeli dengan perubahan relatif dari harga.

Ed = ∆Qd/Qd : ∆P/P atau Ed = ∆Qd/∆P.P/Qd

Keterangan: Ed = angka elastisitas permintaan

d = jumlah yang dibeli mula-mula

∆Qd = perubahan jumlah yang dibeli

P = harga mula-mula

∆P = perubahan harga
 Elastisitas dua titik (Arc Elasticity of Demand):

Ed = (Qo-Q1)/(Qo+Q1): (Po-P1)/(Po+P1)

Dipergunakan untuk perubahan harga di atas 10 %

Keterangan: Ed = angka elastisitas permintaan

Qo = jumlah barang yang dibeli mula-mula

Q1 = jumlah barang yang dibeli sekarang

Po = harga mula-mula

P1 = harga sekarang

 Elastisitas pendapatan (Income Elasticity of Demand): Menunjukkan hubungan


antara berubahnya pendapatan dengan berubahnya jumlah barang yang dibeli.
Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan rumus:

Ei= ∆Q/Q : ∆Y/Y atau Ei = ∆Q/∆Y.Y/Q

Keterangan: Ei = angka elastisitas pendapataan

Q = jumlah barang yang dibeli mula-mula

∆Q = perubahan jumlah yang dibeli

Y = pendapatan mula-mula

∆Y = perubahan pendapatan

 Elasitistas silang (Cross Elasticity of demand): Menunjukkan hubungan antara


berubahnya jumlah barang X yang dibeli dengan berubahnya barang lain (misalnya
barang Y). Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan rumus:’

Exy = ∆ Qx /Qx : ∆ Py/ Py = ∆ Qx/∆ Py. Py/Qx

Keterangan: Exy = angka elastisitas silang

Qx = jumlah barang x yang dibeli mula-mula

∆ Qx = perubahan jumlah barang x yang dibeli

Py = harga barang Y mula-mula


 Sehingga ada lima bentuk elastisitas seluruh kurva permintaan:

1. Permintaan Elastisitas Sempurna: artinya pada suatu tingkat harga


tertentu,jumlah barang yang diminta tidak terbatas.

2. Permintaan Elastis: artinya perubahan dari jumlah yang diminta lebih


besar daripada perubahan harga.

3. Permintaan Unitary Elastis: artinya perubahan jumlah yang diminta


sebanding dengan perubahan harga.

4. Permintaan Inelastis: artinya bertambahnya permintaan lebih kecil bila


dibandingkan dengan turunnya harga.

5. Permintaan Inelastis Sempurna: artinya pada jumalah barang yang


tertentu, harga diminta tidak terbatas.

 Elastisitas Penawaran Harga (Price Elasticity of Supply): Menunjukkan hubungan


antara berubahnya jumlah barang yang dijual dengan berubahnya harga.

Koefisien elastisitas penawaran: Es = ∆QS/Qs : ∆ P/P = ∆ Qs/∆P . P/Qs

Sehingga ada lima bentuk elastisitas seluruh kurva penawaran:

1. Penawaran Elastisitas Sempurna: artinya pada suatu tingkat harga tertentu, jumlah barang
yang ditawarkan tidak terbatas

2. Penawaran Elastis: artinya perubahan dari jumlah yang ditawarkan lebih besar daripada
perubahan harga

3. Penawaran Unitary Elastis: artinya perubahan jumlah yang ditawarkan sebanding dengan
perubahan harga

4. Penawaran Inelastis : artinya perubahan harga akan lebih besar jika dibandingkan
dengan perubahan jumlah yang ditawarkan

5. Penawaran Inelastis Sempurna: artinya pada jumalah penawaran barang tertentu, harga
ditawarkan tidak terbatas

BAB 6 TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN

 Perilaku Konsumen Disebut juga: tingkah laku konsumen atau tindakan konsumen
(Consumer’s Behaviour). Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa
akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantara-nya: pendapatan, selera konsumen,
dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah (ceteris paribus).
 Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua pendekatan:

1. Pendekatan Nilai Guna (Utility) kardinal / Marginal Utility Approach


2. Pendekatan Nilai Guna (Utility) Ordinal / Kurva Indiferen Approach

 Hukum Gossen I (Hukum nilai guna yang semakin menurun / the law of diminishing
(descreasing marginal utility): “ Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang
dilakukan secara terus-menerus, maka rasa nikmatnya mula-mula akan tinggi, namun
semakin lama kenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai
batas jenuh.
 Hukum Gossen II (Hukum menyamaratakan guna marginal setiap rupiah):

Kepuasan yang maksimum tercapai apabila guna marginal dari setiap rupiah yang
dikeluarkan untuk masing-masing barang dan jasa telah sama besarnya.

Secara matematik hukum tersebut dirumuskan dalam bentuk persamaan sebagai


berikut:

Mux = Muy= Mun Px Py Pn

Keterangan: Mu = guna marginal

x,y,n = barang yang dibeli

P = harga barang yang bersangkutan

 Kurva indiferen/ indeference curve/ kurva kepuasan sama: “Suatu kurva yang
menunjukkan titik-titik kemungkinan kombinasi konsumsi dari dua jenis barang yang
memberikan kepuasan sama.”

BAB 7 TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN BIAYA PRODUKSI

 Perilaku produsen (Tingkah Laku Produsen/ Producer’s Behavior) “ Suatu tindakan


seorang produsen untuk mendapatkan keuntungan yang semaksimum mungkin
dengan menggunakan beberapa input yang dimilikinya”
 Secara umum fungsi dapat ditulis dalam bentuk:

Q = f (K, L, R, T)

dimana: Q = jumlah produksi yang dihasilkan

K = junlah stok modal

L = jumlah tenaga kerja yang meliputi berbagai tenaga kerja dan keahlian

R = kekayaan alam

T = tehnologi

 Kurva produk marginal yang menurun menggambarkan berlakunya Hukum


Tambahan Hasil Yang Semakin Kecil (Law Of diminishing returns): “Bilamana satu
macam input variabel ditambah sedangkan input lainnya tetap, maka tambahan output
yang dihasilkan dari setiap tambahan input tadi, mula-mula akan menaik, tetapi
setelah mencapai titik tertentu, kemudian akan menurun terus bila input tersebut
ditambah terus.
 Kurva Isoquant (Isoquant Curve): “Suatu kurva yang menggambarkan kombinasi dari
dua atau tiga macam input variabel yang menghasilkan output yang sama.”
 Pengertian Biaya (Cost) “Semua beban yang harus ditanggung untuk menyediakan
barang agar siap untuk dipergunakan konsumen, baik betul-betul dikeluarkan (explicit
cost) maupun yang tidak betul-betul dikeluarkan, misalnya dari milik sendiri
(implicit cost).

BAB 8 TEORI PASAR

 Pasar dalam teori ekonomi adalah kumpulan dari seluruh permintaan dan penawaran
dari barang-barang dan jasa-jasa. Menurut bentuk fisiknya, pasar terdiri atas pasar
konkret dan pasar abstrak. Pasar Konkrit adalah tempat dimana berkumpul para
pembeli dan pejual untuk memperdagangakan barang-barang. Sedangkan pasar
abstrak terjadi apabila barang-barang yang diperdagangkan tidak ada di pasar.
 Ciri-Ciri Bentuk Pasar

-Pure Competition (Pasar Persaingan Sempurna)

-Monopoly (Pasar Monopoli)

- Monopolistic Competition (Pasar Persaingan Monopolistis) dengan banyak penjual

-Monopolistic Competition (Pasar Persaingan Monopolistis) dengan sedidkit penjual


(Oligopoly)

 Keseimbangan Perusahaan Tujuan Pengusaha dalam berproduksi yaitu mencari


keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi apabila rugi bagaimana menekan kerugian
sekecil mungkin. Keuntungan/ laba/ profit merupakan Selisih antara penerimaan total
dan biaya total (Laba = TR –TC). Apabila telah dicapai keuntungan total maksimum
maka dikatakan: Perusahaaan dalam posisi keseimbangan.
 Keuntungan atau kerugian perusahaan dapat dihitung melalui dua pendekatan, yakni
Pendekatan total dan Pendekatan Marginal.
B. Kelemahan dan Kelebihan Buku

1.1 Buku Utama

Kelebihan :

Bahasa yang digunakan tidak sulit sehingga mudah dimengerti oleh pembaca

Materi yang disampaikan sangat lengkap, disertai dengan rumus, gambar,tabel, dan
contohnya

Dalam buku ini terdapat soal latihan dan rangkuman isi

Kekurangan :

 Terdapat beberapa pembahasan yang tidak langsung membahas inti pembahasan,


penggunaan kalimat-kalimat yang berlebihan.

1.2 Buku Pembanding

Kelebihan :

 Buku ini dihadirkan dengan sistematis dan penyajian materinya yang sederhana
memudahkan pembaca untuk mengerti materi bahasan dalam buku ini.
 Penjelasan dalam buku ini singkat padat dan jelas
 Pada buku ini memuat gambar tabel, grafik, dan penjelasan disetiap gambar kurva
 Memberikan contoh yang mudah dimengerti

Kekurangan :

 Materi yang disampaikan kurang lengkap


 Tidak terdapat soal latihan dan tidak ada rangkuman disetiap bab nya
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat modern sangat kompleks yang meliputi berbagai
jenis kegiatan ptoduksi, konsumsi, dan perdagangan. Disetiap ekonomi modern, konsumen,
pekerja, perusahaan mempunyai fleksibilitas dan pilihan yang banyak untuk mengalokasikan
sumber daya yang langka. Karena didalan ilmu ekonomin yang merupakan suatu study
mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atu tanpa penggunaan
uang, dengan menggunakan sumber sumber daya yang terbatas tetapi dapat digunakan dalam
berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya
untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa yang akan dating, kepada individu dan
golongan masyarakat. Masalah pokok ekonomi yang dihadapi setiap masyarakat, yaitu
masalah kelangkaan dan kekurangan. Dengan demikian, kita sebagai manusia harus mampu
memanfaatkan sumber daya yang terbatas dimuka bumi ini untuk dapat memenuhikebutuhan
dan keinginan kita yang tak terbatas jumlahnya

B. Saran

Dalam Critical Book Report ini penulis berharap kiranya mendapatkan kritik dan saran yang
membangun, karena penulis sadar Critical Book Report ini masih jauh dari kata sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Thamrin & Eko Wahyu Nugraha, Pengantar Ekonomi Mikro, Medan : Medanetera

Lydia Goenadhi & Nobaiti, Pengantar Ekonomi Mikro, Banjar Baru : Scripta Cendikia

Anda mungkin juga menyukai