Ceritakan apa yang memotivasi Anda untuk melamar sebagai Pelatih Ahli dalam program
Sekolah Penggerak?
1.a. Apa kelebihan Anda yang dapat mendukung Anda sebagai Pelatih Ahli? Upaya apa saja
yang telah Anda lakukan untuk dalam memajukan sekolah yang Anda dampingi yang
menurut Anda sejalan dengan program Sekolah Penggerak? (Jawaban harus mencakup nama
program, contoh implementasi yang dilakukan) (minimal 150 kata)
Kelebihan yang dapat mendukung saya sebagai Pelatih Ahli adalah mempunyai pengalaman
sebagai: 1) Pengawas Pembina yang mendampingi sekolah binaan, 2) Master Trainer di
bidang Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan pada program MGPBE yang
mendampingi sekolah sasaran; 3) Fasilitator Manajemen Sekolah 2015 -2017 pada program
USAID PRIORITAS; 4) Pengajar Diklat Peningkatan Kompetensi Managerial KS th 2016;
Petugas Supervisi Diklat Penguatan Kepala Sekolah yang diselenggarakan oleh LPPKSPS.
Upaya yang saya lakukan dalam memajukan sekolah yang saya dampingi dengan melakukan
Supervisi Mutu. Kegiatan yang saya lakukan adalah; melakukan pemetaan awal mutu
sekolah, bersama warga sekolah melakukan analisis masalah capaian mutu, memberikan
alternatif solusi pemecahan masalah, mendampingi sekolah dalam menyusun perencanaan
pemenuhan mutu, mendampingi sekolah dalam pelaksanaan pemenuhan mutu hingga
terwujudnya budaya mutu di satuan pendidikan, melakukan monitoring dan evaluasi dan
menyusun rencana tindak lanjut. Selain hal di atas saya juga mempunyai pengalaman
mendampingi sekolah melalui program Peningkatan Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
yang diselenggarakan oleh LPPKS Solo. Kegiatan yang saya lakukan dalam mendampingi
Kepala Sekolah adalah memfasilitasi dalam kegiatan In servis Training dan mendampingi
sekolah saat mengimplementasikan hasil pelatihan (On the Job Training)
1.b. Tantangan terbesar apa yang Anda hadapi saat Anda menjalankan peran sebagai seorang
Pembimbing/Pelatih/Mentor/Pendamping Sekolah/Pendamping Kepala
Sekolah/Guru/Pengawas/Penilik? Bagaimana cara Anda mengatasinya? (minimal 50 kata)
Ketika warga sekolah enggan berubah, sudah terlalu lama berada di zona nyaman, serta
Kepala Sekolah yang mempunyai kapasitas dan kapabilitas rendah dan sulit menerima
perubahan. Langkah saya mengatasi hal di atas adalah dengan penuh kesabaran memberikan
motivasi Selanjutnya duduk bersama TPMPS untuk melakukan identifikasi masalah masalah
yang dihadapi sekolah, memberikan berbagai alternative solusi pemecahan masalah,
mendampingi sekolah dalam menyusun program dan pelaksanaan pemenuhan mutu,
melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan tindak lanjud. Selain itu saya
menyampaikan praktik-praktik baik sekolah lain yang kondisinya setara, mengajak Kepala
Sekolah beserta TPMPS untuk melakukan studi tiru ke sekolah yang mempunyai praktik
baik, selanjutnya mendampingi sekolah dalam mengimplementasikan hasil studi tiru, juga
memberikan contoh-contoh program peningkatan mutu yang bisa diterapkan sesuai kondisi
sekolah
1.c. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk tetap menghidupkan semangat sebagai seorang
Pembimbing/Pelatih/Mentor/Pendamping Sekolah/Pendamping Kepala
Sekolah/Guru/Pengawas/Penilik dalam menjalankan tugas Anda?(minimal 50 kata)
Selalu berfikiran positif, bagaimanapun kondisi sekolah , Kepala Sekolah, maupun gurunya
dengan kesabaran, semangat yang tinggi akan bisa berubah ke arah yang lebih baik. Juga
selalu mengembangkan potensi diri, sharing pengalaman dalam memecahkan permasalahan
yang muncul saat mendampingi sekolah. Aktif di forum-forum ilmiah, workshop, webinar,
baik secara mandiri maupun tugas dari atasan
2. Ceritakan pengalaman Anda mengatasi permasalahan sulit atau kompleks saat menjalani peran sebagai
Pembimbing/Pelatih/Mentor/Pendamping Sekolah/Pendamping Kepala Sekolah/Guru/Pengawas/Penilik.
2.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Apa yang menyebabkan timbulnya permasalahan
tersebut? (minimal 50 kata)
Permasalahan kompleks yang saya hadapi di sekolah binaan:saat itu adalah adanya kemrosotan moral pada siswa
maupun guru, kondisi linkungan sekolah yang kumuh, dan rendahnya kedisiplinan siswa maupun guru. Hal ini terjadi pada
awal tahun 2017 saat awal sekolah tersebut menjadi binaan saya. Yang menyebabkan timbulnya permasalahan
tersebut adalah rendahnya budaya mutu dan keteladanan warga sekolah serta, kapasitas dan kapabilitas Kepala Sekolah yang rendah.
2.b. Hal-hal apa saja yang menjadi pertimbangan Anda sebelum memilih solusi yang paling sesuai untuk
menyelesaikan situasi tersebut? (minimal 50 kata)
Hal-hal yang menjadi pertimbangan saya sebelum memilih solusi yang paling sesuai untuk
menyelesaikan situasi tersebut adalah adanya faktor pendukung atau kekuatan yang dimiliki sekolah
2.c. Pihak-pihak berkepentingan mana saja yang Anda libatkan dalam upaya memilih solusi terbaik untuk
permasalahan tersebut? Mengapa? (minimal 50 kata)
Pihak-pihak berkepentingan yang saya libatkan dalam upaya memilih solusi terbaik untuk permasalahan tersebut adalah Kepala sekolah
sekolah , Komite sekolah yang merupakan mitra sekolah, masyarakat di sekitar sekolah, Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Sekolah (TPM
saya lakukan karena masalah kedisiplinan dan budaya mutu serta masalah lingkungan merupakan tanggung jawab semua warga
2.d. Solusi apa yang kemudian Anda ambil? Mengapa? Bagaimana hasil yang diperoleh? (minimal 50 kata)
Belum ada jawaban
Solusi yangsaya ambil untuk mengatasi masalah tersebut adalah penegakan disiplin positif yang melibatkan semua
warga sekolah, Pembuatan SOP, Pembiasaan Ibadah di sekolah sesuai agama yang dianut. Solusi itu saya ambil
karena di sekolah ada guru dan tenaga Kependidikan yang taat beribadah dan ada juga yang menjadi mubaligh. Hasil
yang diperoleh ada peningkatan kedisiplinan dan ibadah siswa dan guru.
3. Ceritakan pengalaman Anda sebagai seorang pembimbing, pendamping, atau pelatih dalam meyakinkan
orang lain untuk mau berubah (misalnya merubah perilaku, cara pandang, dan sebagainya)
3.a. Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Kapan kejadiannya? Perubahan apa yang Anda
harapkan terjadi pada orang tersebut? Mengapa hal tersebut penting untuk dilakukan oleh
orang tersebut? (minimal 100 kata)
Situasi yang saya hadapi ketika pembelajaran yang dilakukan guru belum berpusat pada
siswa. Para guru memandang siswa sebagai objek bukan sebagai subyek pembelajaran.
Guru-guru beranggapan bahwa murid-muridnya tidak bisa diajar dengan pendekatan student
centre . Guru banyak mengeluh siswanya mempunyai motivasi belajar rendah, dan orang tua
banyak yang tidak peduli kepada belajar anak. Kejadian ini berlangsung pada awal tahun
pelajaran 2017 di sekolah binaan yang baru.
Perubahan yang saya harapkan terjadi adalah para guru memandang siswa sebagai subyek
pembelajaran, yang dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai dari penentuan
tujuan belajar, melakukan eksplorasi dan diskusi untuk memecahkan masalah, menyimpulkan
hasil belajar dan melakukan refleksi tentang pembelajaran yang dilakukan. Hal tersebut
penting untuk dilakukan karena peserta didik hidup dijaman yang berbeda dengan jaman kita.
Anak-anak harus dilatih dengan keterampilan abad 21 (4C: Creative, Criticle thinking,
colaboratian, communication)) yang dibutuhkan untuk hidup di zamannya.
3.b. Upaya apa saja yang Anda lakukan untuk mendorong orang lain untuk menerima
pentingnya perubahan tersebut dilakukan? (minimal 50 kata)
Upaya yang saya lakukan untuk mendorong para guru menerima perubahan adalah
memberikan motivasi saat melakukan pembinaan dengan menunjukkan contoh-contoh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pentingnya peserta didik dibekali dengan
keteramilan abat 21, menunjukkan video singkat pembelajaran konvensional dan
pembelajaran abad 21 kemudian mengajak guru untuk membandingkan kedua model
pembelajaran tersebut dan meminta guru berpendapat tentang model pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
3.c. Cara atau pendekatan apa yang Anda lakukan saat menghadapi orang yang menolak
melakukan perubahan? (minimal 50 kata)
Cara yang saya lakukan saat menghadapi guru yang menolak melakukan perubahan adalah
melakukan pendekatan secara personal. Saya berusaha menggali informasi tentang kesulitan
pembelajaran yang dihadapi guru yang menolak melakukan perubahan. Selanjutnya
memberikan tawaran solusi yang bisa dilakukan guru untuk mengatasi kesulitan dan
menyarankan guru untuk mencobanya. Jika guru sudah melakukan perubahan sekecil apapun
saya berikan apresiasi sehingga guru tersebut termotivasi. Saya terus memantau
pembelajarannya dengan cara menanyakan hal-hal positif yang dialami siswa maupun guru
selama pembelajaran dengan pendekatan student centre, juga hal-hal yang masih perlu
ditingkatkan.
3.d. Apa yang Anda lakukan terhadap orang yang mau menerima perubahan tersebut?
(minimal 50 kata)
Yang saya lakukan terhadap guru yang mau menerima perubahan adalah selalu
menyemangati, mendukung dan memfasilitasi guru tersebut untuk terus berinovasi.
Mendorong guru tersebut untuk menjadi penggerak bagi guru lain di sekolah. Jika guru
tersebut memiliki praktik baik dalam pembelajaran, saya beri kesempatan untuk
menyampaikan praktik baiknya kepada guru lain pada saat rapat pembinaan atau di forum
MGMPS.
4. Ceritakan pengalaman Anda melakukan bimbingan, pendampingan, ataupun pelatihan kepada orang lain
(kepala sekolah, pengawas, penilik, guru)
4.a. Kapan waktu kejadiannya? Siapa yang Anda kembangkan? Bagaimana Anda
mengidentifikasi area yang perlu dikembangkan? (minimal 50 kata)
Pada bulan Oktober tahun 2019 saat melakukan supervise mutu. Yang saya kembangkan
adalah Guru-guru di sekolah binaan. Langkah saya mengidentifikasi area yang perlu
dikembangkan dengan cara melakukan pemetaan kondisi guru melalui observasi, wawancara,
diskusi terfokus, dan pemeriksaan dokumen terkait perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran . Selanjutnya melakukan analisis hasil pemetaan, untuk menentukan hal yang
sudah baik dan hal yang masih perlu ditingkatkan. Hal yang sudah baik saya berikan
rekomendasi untuk dikembangkan dan didokumentasikan sebagai praktik baik yang dapat
diarusutamakan kepada guru lain dalam satu sekolah atau pada sekolah lain. Sedangkan hal
yang masih perlu ditingkatkan saya berikan rekomendasi berbagai alternative solusi
penyelesaian masalah. Hal yang masih perlu dikembangkan pada guru adalah keterampilan
menyusun rencana pembelajaran yang mendorong siswa berfikir tingkat tinggi (HOTS)
dengan mengintegrasikan karakter dan literasi serta implementasinya di kelas. Solusi yang
saya tawarkan adalah dengan melakukan In House training dan pendampingan berkelanjutan.
4.b. Bagaimana cara Anda menyusun rencana pengembangan yang dibutuhkan? Mengapa hal
tersebut Anda rasa merupakan cara terbaik untuk mengembangkan orang tersebut? Ceritakan
cara Anda membangun kesepakatan guna mencapai hasil pengembangan yang diharapkan.
Dukungan apa saja yang Anda berikan? (minimal 100 kata)
4.c. Hambatan apa yang Anda temui saat melakukan bimbingan, pendampingan, ataupun
pelatihan dan bagaimana cara Anda mengatasinya? Upaya-upaya apa saja yang Anda lakukan
untuk mempertahankan motivasi mereka? (minimal 50 kata)
Hambatan yang saya temui saat melakukan pelatihan dan pendampingan adalah tidak semua
guru komitmen pada kesepakatan. Saat kegiatan IHT berlangsung, beberapa guru ijin dengan
berbagai alasan, beberapa guru tidak menyelesaikan tugas yang diberikan.
Upaya-upaya yang saya lakukan untuk mempertahankan motivasi adalah dengan melibatkan
Kepala sekolah untuk melakukan memonitor kegiatan dan memberikan tindak lanjut berupa
bimbingan khusus kepada guru yang melanggar komitmen.
6. Berinteraksi dengan orang lain terkadang dapat menjadi sebuah tantangan. Ceritakan kesulitan yang Anda
alami saat bekerja sama dengan pihak lain (misalnya pengawas, pimpinan di sekolah, lembaga pemerintahan,
masyarakat, dan lainnya) guna menimbulkan kesadaran dan kesediaan agar mereka berkomitmen membantu
Anda mencapai tujuan bersama
6.a. Kapan kejadiannya? Situasi apa yang Anda hadapi saat itu? Pihak mana saja yang bekerjasama dengan Anda saat itu? (minimal 50 kata)
Pada awal tahun 2018 saat dinas pendidikan mencanangkan program “Adiwiyata” untuk
kategori sekolah sedang,salah satu sekolah binaan yaitu SMPN. 2 Bakung kondisinya
sangat menantang. Berada didaerah pegunungan Kapur wilayah Blitar selatan,air
merupakan sesuatu yang sangat berharga, apalagi dimusim kemarau. Saat ada usulan
program sekolah adiwiyata sebagian besar guru pesimis, bagaimana sekolah menjadi hijau
dengan kondisi air yang sulit, darimn kita akan mendapatkan air untuk merawt tanaman.
Namun Kepala sekolah yang didukung beberapa optimis hal itu bisa terwujut.
6.b. Kendala apa yang Anda hadapi saat itu? Perbedaan pendapat apa saja yang Anda temui dalam situasi tersebut? (minimal 50 kata)
Kendala yang saya hadapi saat itu adalah sikap pesimis dan acuh tak acuh dari sebagian
besar guru , tidak merespon terhadap program sekolah terkait program Adiwiyata nenuju
sekolah ramah anak. Ada pendapat bahwa guru tidak perlu program adiwiyata yang karena
tidak cukup air, sebagian guru pesimis program tersebut akan terwujut, sebagian guru
lainya mempunyai keyakinn kalau kita kompak dan direncanakan dengn baik bisa
terlaksana.
6.c. Upaya apa yang Anda lakukan untuk memfasilitasi terjadinya kesepakatan tersebut? (minimal 50 kata)
Upaya yang saya lakukan adalah melakukan kolaborasi dengan Kepala sekolah untuk
mensosialisasikan program adiwiyata kepada warga sekolah, komite sekolah dan orang tua
siswa melalui berbagi kesempatan, rapat dinas, pertemuan dengan wali siswa dan komite
sekolah. Diskusi dengan pihak terkaait tentang manfaat program adiwiyta. Mengedukasi
kepada warga sekolah di berbagai kesempatan terkait Adiwiyata dan apa fungsinya dalm
proses pembelajaran. Memotivasi teman –teman guru dan kepala sekolah binaan untuk
mewujutkn Program sekolah ramah anak melalui Program Adiwiyta,.
6.d. Kesepakatan apa saja yang didapat? Dampak apa yang ditimbulkan dalam rangka mencapai tujuan bersama? (minimal 50 kata)
Ditindak lnjuti dengn Memasukkan Program Adiwiyata dalam Renca Kerja Sekolah dan
Rencan Kerja dan Anggaran Sekolah. Membentuk Tim Adiwiyta sekolah dengan Surat
Keputasan Kepala Sekolah yang melibatkan pihak pihak terkait di sekolah. Dampak yang
ditimbulkan dalam rangka mencapai tujuan bersama adalah sekolah menjadi hijau dengn
berbagai jenis tanman yang tertata rapid an asri, suasana sekolah menjadi lebih
menyenangkan , warga sekolah lebih nyaman an betah tinggal di sekolah. Pada awal thun
2021 mendapt juara 2 dalm lomba sekolah adiwiyata tingkat kabupten Blitar untuk katergori
sekolah sedang.