TRADISIONAL
Dulu Primadona, Sekarang Cenderung Langka
Penulis:
Mu`arifuddin, S.Pd., M.Pd.
Achmad Rizal Ramadhan
Ade Irawan
Afan Ismi Fauzan
Aulia Pitri Wiyana
Ichsan Ghifari
Jouhar Hanin Afalia
Kevin Agustian Pangihutan Situmorang
Rahmad Dosen
Ratna Desinta Mega Kumala
Resa Nabila Ramadani
Editor:
Mu`arifuddin, S.Pd., M.Pd.
Ratna Desinta Mega Kumala
Resa Nabila Ramadani
ISBN :
Penerbit
LPPM Universitas Negeri Semarang
Gedung Prof. Dr. Retno Sriningsih Satmoko, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang
50229 WA 085158837598 | Email sentraki@mail.unnes.ac.id
KATA PENGANTAR
Penyusun
i
DAFTAR ISI
iii
DOLANAN TRADISIONAL
1|Page
Engklek, Boi-Boian, Ular Naga, Bentengan dan
lain sebagainya.
2|Page
1. Permainan Boi -Boian
5|Page
2. Permainan Bola Bekel
6|Page
Permainan ini biasanya dimainkan oleh 2-
5 orang pemain. Cara bermainnya dengan
melemparkan sebuah bola keatas dan menangkapnya
kembali. Tantangannya yaitu pada saat bersamaan
dengan melemparkan bola, pemain harus mengambil
atau megubah posisi biji bekel yang ada sesusai
dengan peraturan yang disepakati.
Aturan bermain yang sering digunakan
adalah permainan akan dinyatakan
berakhir/berhenti atau istilahnya mati, jika
saat pengambilan biji bekel tangan si pemain
mengenai atau menyentuh biji bekel lainnya.
Pemain yang lebih dulu menyelesaikan permainan,
dialah pemenangnya.
7|Page
3. Sepak Tekong
Sipak tekong atau biasa yang disebut sepak
tekong ialah permainan tradisional yang berasal
dari Sumatra Barat. Sepak tekong diambil dari
bahasa bahasa Minang dimana sepak berarti
menendang atau menyipak dan tekong adalah
kaleng. Permainan ini
memanfaatkan kaleng
bekas. Yang di
dalamnya di isi batu-
batu kecil, lalu
kaleng ditutup dengan
dengan tutup kaleng
tersebut. Sehingga
menghasilkan bunyi-
bunyian yang keras
karena batu-batu yang
ada dalam kaleng.
Gambar 2 Source: perpustakaan.id
Permainan sepak
tekong ini lebih sering dimainkan oleh anak
laki-laki daripada anak perempuan, dengan
jumlah pemain lima orang atau lebih. Cara
bermainnya yaitu, sebelum dimulai tekong
ditempatkan di dalam lingkaran garis, lalu para
pemain akan hompimpa untuk menentukan siapa
8|Page
yang menjadi penjaga tekong. lalu pemain
lainnya akan segera bersembunyi ditempat yang
tidak jauh dari tekong disaat si penjaga tekong
menginjak tekong sambil menutup matanya dengan
kedua telapak tangan sambil meneriakkan
“alaaaah” (bahasa Minang: sudah) dan “aluuuun”
(bahasa Minang: belum). Apabila ada yang
menyatakan sudah, maka penjaga tekong mulai
mencari dimana arah suara pemain. Jika ada yang
dapat maka ia akan menjadi penjaga tekong
berikutnya. Namun apabila yang dapat bisa
menyipak tekong dengan jauh, maka ia akan
memiliki waktu untuk kembali bersembunyi. Dalam
permainan ini mereka yang sering menjaga tekong
adalah yang kalah. Bagi yang tidak pernah
menjaga tekong maka ia adalah pemenangnya.
9|Page
4. Gobak Sodor
Cara Bermain
11 | P a g e
5. Layang-Layang
12 | P a g e
Nusantara karena di Nusantara banyak ditemukan
bentuk-bentuk primitif layang-layang yang
terbuat dari daun-daunan. Di kawasan Nusantara
sendiri catatan pertama mengenai layang-layang
adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin)
(abad ke-17) yang menceritakan suatu festival
layang-layang yang diikuti oleh seorang
pembesar kerajaan.
13 | P a g e
rekatkan 4 buah plester di tongkat dekat
lubang tengah.
3. Berikutnya melengkungkan perentang dengan
memberikan garis tekanan di bagian
belakang.
4. Setelah itu tempelkan pada satu sisi
perentang dengan menggunakan plester.
Kemudian tariklah menjadi lengkung 5 cm.
5. Langkah berikutnya yaitu tempelkan ke
sisi perentang yang satunya menggunakan
plester, kemudian mengikat ekor pada
bagian bawah. Buatlah ekor layang-layang
sesuai selera masing-masing.
6. Pasang benang layang-layang di bagian
kedua tongkat bersilang, layang-layang
siap digunakan
14 | P a g e
3. Ketika angin sudah muncul, misal dari
barat (penarik layangan harus
membelakangi arah angin agar layangan
terbang dengan dorongan angin);
4. Ketika angin sudah muncul dari arah
berlawanan;
5. Maka pemegang layangan melepaskan
layangan disertai dengan yang menarik
benang langsung menarik layangannya.
15 | P a g e
6. Permainan Engklek
16 | P a g e
bukti otentik tentangnya. Namun, ada dua
pendapat tentang sejarah permainan engklek yang
cukup dikenal hingga saat kini.
Pendapat lain mengatakan bahwa permainan
ini serupa dengan permainan dari Britania Raya
yang disebut dengan hopscotch. Permainan
hopscotch usianya sangat tua, sudah ada sejak
zaman Kekaisaran Romawi Kuno.
Cara Bermain Engklek
17 | P a g e
2. Pemain pertama melompat dengan satu kaki,
kemudian kembali lagi dengan mengabil gaco
yang ada di kotak 1 dengan posisi kaki satu
masih diangkat.
3. Setelah itu pemain melemparkan gaco tersebut
ke kotak 2. Jika keluar dari kotak 2, maka
pemain dinyatakan gugur dan diganti oleh
pemain berikutnya. Namun jika berhasil,
pemain bisa melanjutkan permainannya.
4. Begitu seterusnya sampai semua kotak sudah
dilempar dengan gaco. Pergiliran dilakukan
jika pemain pelempar gaco melewati sasaran
atau menapak dua kaki di satu kotak.
5. Kemudian jika semua kotak sudah dilewati
oleh pemain, maka pemain tersebut bisa
melemparkan gaco dengan membelakangi
engkleknya. Jika gaco jatuh pada kotak yang
dikehendaki, maka kotak itu akan menjadi
rumahnya.
6. Pemain yang mendapatkan kotak boleh berhenti
dikotak tersebut dengan dua kaki. Begitu
seterusnya sampai kotak-kotak menjadi milik
para pemain. Jika semua telah dimiliki oleh
pemain, maka permainan dinyatakan telah
selesai.
18 | P a g e
7. Pemenang adalah pemain yang paling banyak
memiliki rumah dari kotak-kotak pada engklek
yang digambar.
Aturan permainan
19 | P a g e
7. Permainan Bentengan
20 | P a g e
Jawa Barat, nama dari permainan benteng –
bentengan ini adalah “rerebonan”, selain itu di
daerah Bali, dikenal dengan nama “prisprisan”,
di daerah Sumatera, permainan ini dikenal
dengan nama “gala”. Permainan tradisonal yang
tersebar luas ini banyak dimainkan oleh anak –
anak sekolah, tak jarang juga, permainan ini
dijadikan hiuran untuk acara – acara besar,
misalnya saat perayaan kemerdekaan Republik
Indonesia.
Cara Permainan
Aturan Permainan
23 | P a g e
8. Permainan Lompat Tali
24 | P a g e
anak-anak perempuan. Tali karet gelang yang
digunkan dalam permainan ini adalah karet
gelang yang belum matang. Sejarah permainan
lompat tali sudah ada semenjak Belanda menjajah
Indonesia, awalnya permainan ini dimainkan oleh
anak-anak Belanda yang ada di Indonesia. Ada
juga yang mengatakan bahwa asal permainan
lompat tali berasal dari benua Eropa yang
menyebar ke benua-benua lainnya termasuk di
dalamnya benua Asia Tenggara tepatnya
Indonesia. Bukan hanya itu ada beberapa
pendapat juga yang mengatakan permainan ini
berasal dari Mesir, Cina, Australia dan lain
sebagainya, tidak ada kejelasan yang pasti
tentang asal usul permainan yang satu ini.
26 | P a g e
9. Mainan Pletokan
Gambar 8 Source:
https://jurnaltech.wordpress.com/2017/11/14/pletokan
1
Braike Rema A. M, “Pletokan,” Jurnal Tech (wordpress.com), November
2017, November 2017 – Jurnal Tech (wordpress.com)
27 | P a g e
Betawi.2 Meskipun demikian tidak hanya dikenal
oleh masyarakat Jakarta saja, akan tetapi
maianan ini juga dikenal dan dimainkan di
beberapa daerah di Indonesia. Mainan
tradisional ini biasanya dimainkan oleh anak
laki-laki secara perorangan atau kelompok.
Mereka akan berbagi peran dan tempat untuk
melakukan aksi peperangan yang mengandalkan
etepatan dalam menembak dan kegesitan dalam
menghindar. Adpaun cara untuk membuat mainan
pletokan bambu ini, sebagai berikut:
2
Wisata Kebudayaan, “Permainan Peperangan Bersenjata Pletokan dan
Pelajarannya,” Praktisi Online, Maret 21, 2019, Permainan Peperangan
Bersenjata Pletokan dan Pelajarannya 21 (solehagus.com)
3
“Membuat Senapan Bambu,” Tumbang Baraoi Taman Baca dan Pusat
Pengembangan reatifitas Desa, September 2015, Membuat Senapan
Bambu (pletokan) ~ Tumbang Baraoi
28 | P a g e
3. Potongan bambu yang telah dibelah untuk
penyodok atau penolak, ukurannya dengan
bambu untuk laras;
4. Kertas dan air secukupnya atau biji-
bijian;
5. Pisau atau cutter, jika dirasa perlu
gunakan hand glove atau sarung tangan agar
aman saat memegang bambu yang sisinya
tajam saat meraut;
4
ibid
29 | P a g e
4. Ambil bambu lain yang sudah dibelah dan
raut sedemikan rupa agar berbentuk
silinder sehingga pas dengan ukuran
laras. Tancapkan salah satu sisi pada
gagang dan potong pada bagian ujung
lainnya sehingga panjang penyodok ini
lebih pendek sekitar 1,5-2 cm dari panjang
laras;
5. Jika sudah jadi, saatnya uji coba. Rendam
kertas dalam air, dan ambil secukupnya
lalu masukan kedalam laras sambil
didorong menggunakan penyodok secara
perlahan. Selanjutnya ambil lagi kertas
yang telah direndam lalu masukan kedalam
laras, kali ini coba dorong dengan kuat
dan cepat penyodok hingga terdengar bunyi
"pletok" dan peluru melesat keluar. Jika
tidak ada masalah maka Pletokan ini siap
untuk dimainkan.
30 | P a g e
10. Permainan Ular Naga
31 | P a g e
lain di Indonesia dan juga memiliki nama yang
berbeda-beda disetiap daerahnya.
32 | P a g e
atau kiri. Begitu seterusnya sampai sang induk
kehabisan barisan dan permainan ular naga pun
selesai.5
5
Angelina Putri Nugroho, (Semarang: UNIKA), Hal. 2 16.L1.0001 - ANGELINA
PUTRI NUGROHO_BAB 1.pdf (unika.ac.id)
33 | P a g e
11. Permainan Egrang
Gambar 10 Source:
https://www.shintapratiwi.com/permainan-tradisional-
anak/
34 | P a g e
Egrang disebut terompah pancung yang artinya
yaitu bambu bulat yang panjang, di Kalimantan
Selatan menyebutnya dengan batungkau, Sumatera
Barat menyebutnya Tengkak-Tengkak (di Sumatera
tengkak artinya pincang), di Bengkulu
menyebutnya ingkau yang artinya sepatu dari
bambu.
35 | P a g e
Gambar 11 Source: indonesiakaya.com
36 | P a g e
permainan adu kekuatan dimana para pemain
menjegal kaki egrang bambu lawan sampai
terjatuh. Jika pemain lawan sudah ada yang
terjatuh maka pemain yang berhasil menjatuhkan
ia adalah pemenangnya. Namun untuk permainan
adu kekuatan sendiri dapat dilakukan untuk
pemain yang berusia 11 (sebelas tahun) sampai
dengan 13 (tiga belas) tahun keatas.
37 | P a g e
12. Permainan Petak Umpat
1. Menyenangkan
2. Membuat anak-anak lebih aktif
3. Dapat menambah teman dengan
bersosialisasi
4. Melatih sportivitas
5. Belajar menghafal hitungan angka
6. Belajar berdiskusi.
40 | P a g e
13. Permainan Gasing Bambu
6
Saprima, Tendi. "Permainan Gasing Di Sambas." Jurnal SAMBAS:(Studi
Agama, Masyarakat, Budaya, Adat, Sejarah) 3.1 (2020): 13-27.
2 Cultura Editors, "Gasing Permainan Tradisional yang Bertahan Hingga
Sekarang.” on April 22, 2019, https://www.cultura.id/gasing-permainan-
tradisional-yang-bertahan-hingga-sekarang
41 | P a g e
dua suku kata, yaitu “Gang” dan “Sing”. Gang
a007Acdiartikan sebagai lokasi dan Sing
diartikan sebagai suara, sehingga jika
didefinisikan gasing sendiri memiliki arti
sebagai permainan yang mengeluarkan bunyi yang
dimainkan pada sebuah lokasi.3 Secara umum,
permainan gasing dimainkan oleh anak-anak
maupun orang dewasa sebagai sarana hiburan
ketika suatu kegiatan kerja telah selesai
maupun mengisi waktu luang. Gasing sendiri
merupakan mainan yang bisa dimainkan secara
kelompok maupun one by one. Dalam memainkannya,
gasing siapa yang paling lama berputar ialah
pemenang dari permainan tersebut.
42 | P a g e
Langkah-langkah membuat mainan gasing dengan
4:7
bahan dasar bambu, diantaranya
44 | P a g e
14. Permainan Rangu Alu
5
Rahmat, R. F., et al. (2018, March). Rangku Alu–A Traditional East Nusa
Tenggara Game in Android Platform. In Journal of Physics: Conference
Series (Vol. 978, No. 1, p. 012103). IOP Publishing.
45 | P a g e
pertanian sebagai bentuk rasa syukur dan
bahagia karena terjadinya panen besar. Namun
semakin berkembangnya zaman, permainan ini
dimainkan bisa kapan saja, tidak perlu menunggu
hasil panen tiba. Nyatanya permainan ini
menjadi kegiatan favorit yang dilakukan oleh
semua kalangan tidak hanya anak-anak saja, para
remaja dan orang dewasa pun ikut serta
memainkan permainan ini sebagai sarana hiburan
dengan rasa senang dan bahagia.
46 | P a g e
terjepit, maka diharuskan bergiliran berganti
tugas dengan kelompok satunya.
47 | P a g e
15. Permainan Congklak
48 | P a g e
musim tanam dan musim panen. Sedangkan di
beberapa tempat lainnya, permainan tradisional
congklak hanya dimainkan pada saat-saat
tertentu saja. Seperti di Sulawesi hanya
dimainkan pada saat berkabung. Alat permainan
congklak ini bisa terbuat dari bahan kayu atau
plastik yang menyerupai perahu, bentuk lonjong.
Di sisi kiri kanan dilubangi untuk menyimpan
batu atau biji-bijian yang sudah dikeringkan.
Ada juga yang memakai cangkang kerang.
Cara bermain congklak ini adalah pemain
berhadapan menghadap papan congklak. Misal,
pemain A memindahkan batu atau biji dengan
memasukkan ke tiap lubang dan gunung miliknya.
Kalau batu terakhir jatuh pada lubang yang
masih berisi biji congklak maka permainan
dilanjutkan terus dan terus sampai batu habis,
dan terus berlangsung hingga batu terakhir
habis.
49 | P a g e
16. Permainan Ampakeari
50 | P a g e
Lokasi bermain permainan ini bisa di dalam
rumah ataupun di luar rumah.
Mamompa diana
kuife rawinte,
andorife rawinte,
amkarife rawinte,
anitafe rawinte,
andafe rawinte.
51 | P a g e
Tamani denama denawe inan idena.
(Mengantuk turunlah
Refrensi :
52 | P a g e
17. Permainan Gundu (Kelereng)
Gundu merupakan sebuah permainan
tradisional dengan benda bulat kecil dari kaca
atau marmer yang dimainkan dengan cara disentil
untuk diarahkan ke benda yang sama milik lawan.
Permainan gundu ini
mulai populer di
Eropa, Amerika dan
tentunya Asia di abad
ke-16 sampai 19.
Namun, ternyata dari
berbagai penelusuran
Gambar 16 Souce: idntimes.com sejarah, permainan
ini awalnya berasal dari peradaban Mesir Kuno
sejak tahun 3000 Sebelum Masehi (SM). Di Mesir,
kelereng terbuat dari tanah liat atau batu.
Cara Permainan
53 | P a g e
Permainan anak laki-laki berumur 7-12
tahun dan dilakukan oleh semua lapisan
masyarakat. Jumlah pemainnya tidak tentu dan
bermanfaat untuk keterampilan serta hiburan.
Permainan gundu biasa dimainkan kapan saja
terutama pada siang hari.
Cara Bermain :
Lubang dibuat pada jarak 2 m setelah
garis. Garis digunakan sebagai batas untuk
melempar gundu masing-masing anak ke dalam
lubang. Anak yang dapat memasukkan gundunya ke
dalam lubang dapat berjalan terlebih dahulu.
Selama permainan berlangsung masing-masing
berusaha untuk dapat mengalahkan lawannya. Anak
yang menang dapat mengambil gundu lawan yang
dikalahkannya.
54 | P a g e
18. Permainan Cublak Cublak Suweng
55 | P a g e
Cara Permainan
56 | P a g e
Empo kembali ke posisi semula dan permainan
diulang lagi.
57 | P a g e
Sesuai namanya meriam bambu ini terbuat
dari bambu sekitar 3 meter yang di bobok sekat
sekat ruasnya sehingga jadi mirip pipa bambu
saja layaknya. Di bagian ujung bawah ruasnya
tidak di bobok, hanya dibuat lubang untuk
mengisi minyak & memasukkan sumbu api.
10
“Bagaimana Cara Bermain Bakiak,” Artikel Guru, Mret 06, 2021,
Bagaimana Cara Bermain Bakiak? - Artikel Guru
59 | P a g e
jika para pemain tidak kompak atau tidak
selaras dalam menjalankan bakiak tersebut, maka
semua anggota regu bisa terjatuh bersama-sama.
11
“Bangun Kekompakan, Dengan Olahraga Tradisonal Bakiak Dan
Pakulele,” Pemerintahan Kabupaten Kutai Barat, November 01, 2018,
Bangun Kekompakan, Dengan Olahraga Tradisonal Bakiak Dan Pakulele
(1/11/2018) – Website Resmi Pemerintah Kabupaten Kutai Barat
(kutaibaratkab.go.id)
60 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Adityawarman. (2001). Permainan Tradisional Sumatra Barat.
Museum Negeri Provinsi Sumatra Barat, 30.
Andany, A. (2019). Makna Filosofis di Balik Permainan Tradisional
Cublak-cublak Suweng. Diakses pada September, dari
https://kumparan.com/tugujogja/makna-filosofis-di-balik-
permainan-tradisional-cublak-cublak-suweng-
1sODfFaLMEX/full
Angelina Putri Nugroho, (Semarang: UNIKA), Hal. 2 16.L1.0001 -
ANGELINA PUTRI NUGROHO_BAB 1.pdf (unika.ac.id)
Anjani, Anastasia. (2021). "Fakta Manda Engkle, Permainan
Tradisional Asli Sunda yang Sudah Ada Sejak Dulu". Diakses
pada 15 September 2021 pukul 20.35, dari
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5618581/fakta-
manda-engkle-permainan-tradisional-asli-sunda-yang-
sudah-ada-sejak-dulu
Artikel Guru (2021), “Bagaimana Cara Bermain Bakiak”. Bagaimana
Cara Bermain Bakiak? - Artikel Guru
Braike Rema A. M. (2017). Pletokan. Diakses pada September dari
November 2017 – Jurnal Tech (wordpress.com)
Cultura Editors. (2019). Gasing Permainan Tradisional yang Bertahan
Hingga Sekarang. Diakses pada September, dari
61 | P a g e
https://www.cultura.id/gasing-permainan-tradisional-yang-
bertahan-hingga-sekarang
62 | P a g e
Kinasih, Laras dan Faiz Aditya Rahman (2017) Indonesian Traditional
Game : Congklak (Motion Graphic).
https://www.behance.net/gallery/55466833/Indonesian-
Traditional-Game-Congklak-(Motion-Graphic). Diakses pada
9 September 2021
Oriflameid (2020) Aturan Permainan Tradisional Benteng-Bentengan
Dan Gobak Sodor. https://oriflameid.com/aturan-
permainan-tradisional-benteng-bentengan-dan-gobak-
sodor/. Diakses pada 9 September 2021 (Vector cover)
Pemerintahan Kabupaten Kutai Barat, (2018). “Bangun Kekompakan,
Dengan Olahraga Tradisonal Bakiak Dan Pakulele,” Bangun
Kekompakan, Dengan Olahraga Tradisonal Bakiak Dan
Pakulele (1/11/2018) – Website Resmi Pemerintah
Kabupaten Kutai Barat (kutaibaratkab.go.id)
Putra, AP. (2019). MAN 4 Bantul Kemas Permainan Boi-Boian sebagai
Media Madrasah Ramah Anak. Diakses pada 15 September
2021, dari https://diy.kemenag.go.id/3447-man-4-bantul-
kemas-permainan-boi-boian-sebagai-media-madrasah-
ramah-anak-.html
Rahmat, R. F., et al. (2018). Rangku Alu–A Traditional East Nusa
Tenggara Game in Android Platform. In Journal of Physics:
Conference Series (Vol. 978, No. 1, p. 012103). IOP Publishing.
63 | P a g e
Reza, M. (2020). Gundu / Kelereng. Diambil kembali dari Setu
Babakan: http://www.setubabakanbetawi.com/gundu-
kelereng/
Saprima, Tendi. "Permainan Gasing Di Sambas." Jurnal
SAMBAS:(Studi Agama, Masyarakat, Budaya, Adat, Sejarah)
3.1 (2020): 13-27.
Setiawan, Danang. (2020). "Ini Asal Usul, Jenis, dan Cara Membuat
Layang-layang, Ada Sejak Abad 17 Sejarah Melayu", diakses
pada 15 September 2021 pukul 20.20, dari
https://batam.tribunnews.com/2020/09/14/ini-asal-usul-
jenis-dan-cara-membuat-layang-layang-ada-sejak-abad-17-
sejarah-melayu
Tumbangbaraoi.com. (2015). Membuat Senapan Bambu (pletokan).
Diakses pada September, dari Membuat Senapan Bambu
(pletokan) ~ Tumbang Baraoi
Vector Kelereng. https://www.pngegg.com/id/png-telgu. Diakses
pada 9 September 2021
Wicaksono, D., Siswantoyo, S., Primasoni, N., & Fauzi, F. (2021).
Gobak sodor: permainan tradisional untuk meningkatkan
kecepatan reaksi dan keseimbangan anak usia 12-14 tahun.
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi), 17(1), 71-77.
Wirayudha, R. (2017). Sejarah Panjang Permainan Kelereng, Begini
Faktanya! Diambil kembali dari okezone:
64 | P a g e
https://nasional.okezone.com/read/2017/04/21/337/16736
26/top-files-sejarah-panjang-permainan-kelereng-begini-
faktanya/
Wisata Kebudayaan. (2019). Permainan Peperangan Bersenjata
Pletokan dan Pelajarannya. Diakses pada September, dari
Permainan Peperangan Bersenjata Pletokan dan
Pelajarannya 21 (solehagus.com)
65 | P a g e
1|Page