Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH TEORI KLASIK

DAN TEORI MODERN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1. ABDUL FAJAR TAMOLUNG NIM : 2301150055


2. AGRIPA ROAMNTIS BAI’OEF NIM : 2301150013
3. ALDO RAJA LAWA NIM : 2301150053
4. ANDREAS ROGA NIM : 2301150021
5. ARJON CRISTIAN TAPATAB NIM : 2301150014
6. CICI ENCIANI LOBO HUKI NIM : 2301150006
7. CRISTIAN MARSELA BANA NIM : 2301150010
8. DAMIANUS ANDI NIM : 2301150074

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,karena atas berkat dan
limpahan rahmatnyalah maka kami boleh menyelesaikan sebuah makalah dengan tepat
waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “TEORI
KLASIK DAN TEORI MODERN”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita untuk mempelajarinya. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu
meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan
ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini
kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah
SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................... ii

BAB I.PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

BAB II. PEMBAHASAN................................................................................. 2

2.1 Permainan Teori Modern................................................................ 2

2.2 Permainan Teori Klasik.................................................................. 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 9

3.1 Kesimpulan..................................................................................... 9

3.2 Saran............................................................................................... 9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bermain adalah suatu aktivitas yang menyenangkan serta dapat menjadi sarana belajar bagi
anak yang sekaligus menjadi suatu proses yang terjadi secara terus menerus dalam kehidupan
dan mempunyai manfaat untuk merangsang perkembangan anak secara umum, membantu
anak dalam bersosialisasi dengan teman sebayanya (Sekartini, 2011). Sedangkan menurut
Adriana (2011), Bermain adalah salah satu stimulasi yang tepat bagi anak untuk merangsang
daya pikir anak untuk mendayagunakan aspek emosional, sosial, dan fisiknya.
Dewasa ini ada banyak ragam alat permainan yang berkembang dari waktu ke waktu. Mulai
dari permainan tradisional hingga modern. Ada beberapa jenis permainan yang bersifat
membentuk ketrampilan dan kreatifitas anak seperti permainan menyusun puzzel, membuat
origami. Semua itu memerlukan kontrol dan seleksi orang tua ataupun guru agar jenis dan
alat permainan tersebut dapat berfungsi optimal dan tidak membahayakan anak.
Perkembangan personal sosial adalah bertambahnya kemampuan dalam aspek-aspek yang
berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan
sekitar. Perkembangan personal sosial anak dapat distimulasi dengan kegiatan bermain
karena anak dapat berinteraksi dengan teman-teman sebayanya (Marimbi, 2010).
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. LIMA CONTOH PERMAINAN TRADISIONAL

1. Layangan
Diciptakan lagu anak berjudul “ Layang-layang “ bukan tanpa alas an. Ya, permainan
tradisional yang satu ini cukup populer di Indonesia, bahkan hingga kini masih
digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Layangan sendiri adalah lembaran kertas, plastik, atau kain berkerangka yang di
terbangkan menggunakan tadi di tanah lapang. Dikatakan layang-layang, karena
benda ini mampu melayang dengan bantuan kecepatan angin
Yang paling menyenangkan dalam permainan ini, tatkala ada layanan putus kemudian
anak-anak berusaha untuk mengejarnya.
Memori ini cukup mengingatkan anda pada masa kecil, bukan?
2. Engklek
Dari dulu hingga sekarang, engklek merupakan salah satu permainan tradisional yang
masih sering dimainkan.
Meski lebih populer dari kalangan Perempuan, namun engklek juga bisa dimainkan
oleh laki-laki. Permainan ini dapat dimainkan oleh 2 orang atau lebih, namun
umumnya maksimal 5 orang.
Anda hanya perlu menggambar kotak-kotak di lantai menggunakan kapur, atau
apapun yang lebih baik dapat dihapus Kembali. Akan lebih mudah jika di gambar
pada permukaan yang rata.
Jumlah kotak sendiri ada 9, yaitu dimulai 3 kotak vertical, disambung dengan tiga
kotak horizontal, lalu ditambah lagi dua kotak di paling atas.
Setiap pemain nantinya akan melompati kotak-kotak tersebut sambil melempar batu
secara bergiliran. Bila pemain terjatuh, maka menandai kotak terakhir dengan batu
kemudian permainan dilanjutkan oleh pemain selanjutnya.
3. Lompat tali karet
Macam-macam permainan tradisional sebelumnya pasti sudah pernah anda mainkan
setidaknya sekali bukan? Nah, lantas bagaimana dengan lompat tali karet.
Permainan ini biasanya dimainkan secara ramai-ramai dan dua orang bertugas
menjadi pemegang tali.
Lompat tali karet juga dimainkan berdasarkan beberapa level, siapa yang mampu
melompat hingga level tertinggi, maka di akan menang.
4. Congklak
Congklak merupakan contoh permainan tradisional Indonesia yang cukup terkenal di
seluruh daerah. Bahkan, permainan ini merupakan salah satu identitas budaya
Indonesia.
Congklak dimainkan menggunakan cangkang kerang, atau disebut juga biji congklak
dan papan yang memiliki 16 lubang.
Permainan ini hanya di Batasi untuk dua orang saja, dimana jika salah satu orang
berhasil mendapatkan jumlah biji terbanyak di lubangnya, maka dia akan menang.

Puzzle adalah salah satu jenis permainan modern yang begitu cocok digunakan untuk
semua usia. Hal ini karena puzzle memiliki berbagai macam pilihan bentuk serta tingkat
kesulitan yang berbeda.Tentunya, para orang tua bisa memilih puzzle untuk dijadikan sebagai
permainan edukatif untuk menjadikan anak semakin bisa mengolah sisi kreatif, berpikir serta
kesabaran dan cara memecahkan suatu masalah.Sedangkan dari segi tingkat kesulitan bisa
disesuaikan dengan usia anak. Dengan begitu, seiring bertambahnya umur, puzzle tetap bisa
menjadi teman bermain anak untuk meningkatkan kinerja otak hingga konsentrasinya.

2.Slime

Berikutnya, ada slime yang juga termasuk ke dalam jenis permainan anak modern.
Slime sendiri merupakan jenis permainan anak dengan tekstur kenyal, lembut dan memiliki
berbagai macam warna.Bagi anak zaman sekarang, keberadaan dari permainan slime
memang sudah tidak asing. Hal ini karena biasanya slime mudah ditemukan di toko-toko
permainan terdekat. Selain itu, untuk saat ini slime juga termasuk ke dalam jenis permainan
favorit anak. Meski begitu, Anda sebagai orang tua juga tidak bisa membiarkan anak secara
bebas bermain slime. Pasalnya, Anda sebagai orang tua juga harus memberikan pengawasan
kepada anak ketika sedang memainkan slime.Slime tidak hanya bisa dibeli dalam bentuk jadi
saja, tetapi Anda bisa membuatkan slime untuk anak secara mandiri di rumah. Di sisi lain
ternyata slime juga memberikan beberapa manfaat kepada anak.Mulai dari mengurangi
adanya kecanduan smartphone, meningkatkan sisi kreativitas anak serta bisa menjadi media
penenang ketika akan sedang merasa cemas maupun stress.

3.Lego

Anda sebagai orang tua juga bisa menjadikan logo sebagai jenis permainan pilihan
untuk sang buah hati. Bahkan, saat ini lego tak hanya dalam bentuk balok saja, tetapi juga ada
bentuk lain yang bisa dirangkai orang anak menjadi sesuatu benda tertentu. Adanya warna
yang bermacam-macam menjadikan anak lebih mudah tertarik dengan jenis permainan lego.

Di sisi lain, keberadaan permainan lego juga bisa memberikan banyak manfaat bagi
anak. Dimana nantinya, anak bisa mulai melatih kreativitas dan imajinasi dalam dirinya
dengan bantuan permainan lego. Mereka akan mulai memikirkan suatu bentuk yang akan
direalisasikannya dengan bantuan permainan lego. Selain itu, ketika proses penyusunan lego
ke dalam suatu bentuk tertentu, maka bisa melatih konsentrasi serta kesabaran dalam dirinya.
Adanya banyak warna juga akan menjadikan anak lebih mudah untuk mulai berlatih
mengenal warna.Menemani, membantu serta memberikan apresiasi atas hasil jadi yang
diberikan oleh anak adalah salah satu bentuk kasih sayang dari orang tua ke anak.

Oleh sebab itu, hal tersebut bisa lebih memungkinkan untuk memperkuat hubungan
antara orang tua dan anak.

4.. Mainan Replika Alat Kebersihan


Semakin bertambahnya usia sang buah hati tentunya semakin besar pula rasa
penasaran dalam dirinya. Tak jarang mereka begitu penasaran dan juga ingin membantu
orang tuanya untuk membereskan rumah. Nah, Anda sebagai orang tua juga seharusnya bisa
mulai mengenalkan pentingnya menjaga kebersihan sejak dini. Meski begitu, bukan berarti
sang buah hati secara langsung disuruh untuk membersihkan rumah secara langsung.

Jadi, tak ada salahnya untuk mengenalkan pada anak setiap jenis alat kebersihan dan
fungsinya. Lambat laun mereka akan terbiasa memainkan alat kebersihan sesuai dengan
fungsinya. Tentunya Anda juga bisa mengamati bagaimana proses perkembangan anak
mengenai kebersihan di lingkungan dan dirinya sendiri.

5.. Spinner

Selanjutnya, ada permainan fidget spinner yang juga termasuk ke dalam mainan anak
zaman now. Saat ini, keberadaan dari fidget spinner begitu populer bahkan kerap dicari oleh
semua usia. Fidget spinner sendiri memiliki bentuk yang beragam serta bisa dimainkan untuk
menghilangkan rasa bosan yang ada. Perlu diketahui juga jika mainan fidget spinner bisa
menjadi alat bantu untuk orang dengan kondisi gangguan psikologi. Terutama bagi mereka
yang sulit untuk fokus dan kerap merasa cemas dalam dirinya. Menariknya lagi fidget spinner
sangat mudah untuk dimainkan.

2.2. LIMA CONTOH PERMAINAN KLASIK

1.Permainan Tradisional Egrang

Permainan ini dipopulerkan oleh masyarakat daerah Jakarta. Tidak mudah untuk
menggunakan egrang, hanya orang - orang yang sudah terbiasa dan bisa menaklukkan
keseimbangan. Egrang merupakan dua tongkat yang panjang dan di bagian tengah diberikan
pembatas. Setelah itu kita naik diatas pijakan yang sudah diberikan. Jika jatuh maka akan
diberi hukuman. Tetapi untuk awal~awal kita tidak perlu membuat hukuman karena masih
belajar, tapi jika sudah bisa menggunakan maka harus diberi hukuman.

2.Permainan Tradisional Boi - Boian


Permainan yang kedua bernama boi - boian. Ini merupakan permainan tradisional yang
dimainkan di suatu daerah di Indonesia. Kita sangat jarang menemukan permainan ini karena
mungkin hanya kita lihat di daerah asalnya saja. Permainan ini dilakukan oleh lima hingga
sepuluh orang. Cara memainkan permainan ini yaitu dengan menyusun satu lempengan batu.
Lalu siapkan bola kecil yang dibuat dari kertas untuk melepar tumpukan batu. Kita gunakan
kertas agar tidak sakit waktu melempar kertas tersebut. Setelah itu salah satu pemain
melempar bola, jika tumpukan batu rubuh maka penjaga wajib mengambil bola dan dilempar
ke pemain yang lainnya.

3. Permainan Tradisional Bentik atau Gatrik

Permainan tradisional yang ke tiga bernama bentik atau gatrik. Permainan ini biasanya
disebut dengan tak kadal. Dilakukan oleh dua kelompok dan satu kelompok terdiri dari
minimal dua orang. Alat - alat yang dibutuhkan untuk memainkan permainan ini ada dua
potongan bambu, yang pertama bambu dengan ukuran kecil dan satunya lagi berukuran 30
cm. Setelah itu bambu yang besar diletakkan diantara dua batu lalu dipukul dengan bambu
yang kecil. Jika ada pemain yang tidak bisa memukul bambu dengan benar maka akan
mendapatkan hukuman. Biasanya hukumannya menggendong yang kalah.
4. Permaianan Tradisional Ular Naga Panjang

Permainan keempat ada ular naga. Pada zaman dahulu permainan ini sangat
digemari oleh anak - anak umur lima sampai dua belas tahun. Permainan ini lebih
baik dilakukan di lapangan, karena semakin banyak pemain akan semakin seru.
Biasanya permainan ini dilakukan lebih dari tujuh orang. Cara bermainnya dengan
menentukan siapa yang menjadi penjaga dua orang dan sisanya berjalan melewati
penjaga. Untuk memilih penjaga, harus melakukan hompimpa agar lebih adil.
Setelah ditentukan yang menjadi penjaga, maka sisa orangnya berbaris dengan tangan
ditaruh dipundak teman depannya, lalu berjalan melingkar melewati penjaga. Sambil
berjalan menyanyikan lagu ular naga panjangnya, hingga selesai. Jika nyanyian sudah
selesai maka penjaga menangkap satu orang dan orang yang tertangkap harus keluar
dari barisan.

5. Permainan Tradisional Engklek

Permainan yang kelima bernama engklek. Permainan ini sampai sekarang masih
dilakukan dan seluruh wilayah Indonesia mengenal permainan ini, meskipun disetiap
daerah memiliki sebutan lain-lain. Engklek dimainkan oleh anak laki-laki dan juga
perempuan. Bisa dilakukan oleh dua orang saja dan maksimal lima orang, sebab untuk
memainkannya harus menunggu giliran dan jika banyak yang bermain maka akan
lama menunggunya. Cara bermainnya dengan menggambar kotak-kotak di latar.
Bermainnya dilapangan yang terang agar mudah menggambar kotak-kotaknya. Ada
sembilan kotak yang terdiri dari tiga buah kotak horizontal, lalu disambung tiga kotak
vertikal, setelah itu tambah satu kotak diatasnya dan terakhir dua kotak dihorizontal.
Satu persatu pemain melompati kotak tersebut dari awal hingga terakhir. Melompatnya
harus menggunakan satu kaki, jika kaki terjatuh maka harus menaruh batu disalah
satu kotak terakhir sebagai tanda untuk mengawali giliran.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perubahan jaman membuat kita berubah dari waktu ke waktu. Dalam menghadapi perubahan
tersebut, kita harus bisa mendasari hidup kita dengan hal-hal yang bersifat positif. Dengan
cara melestarikan kebudayaan-kebudayaan tradisional akan lebih memupuk warga yang
berkepribadian menghadapi perubahan jaman. Dan waktu itu sangat baik apabila dilakukan
semenjak kecil.

3.2 Saran
Dari kami khususnya penyusun makalah ini berpesan kepada setiap warga Negara Indonesia
termasuk para mahasiswa Universitas Majalengka untuk bisa melestarikan permainan
tradisional daerah masing-masing. Dari permainan tradisional banyak nilai-nilai budaya yang
tak terkira nilainya dibandingkan dengan permainan modern saat ini. Dengan
melestarikannya Negara kita ini akan di akui. Akan tetapi permainan tradisional juga kita
tidak boleh ketinggalan. Sebab tidak baik pula jika kita hanya mengenal daerah sendiri saja
tanpa mengenal daerah luar serta perubahan-perubahannya. Dasari setiap perbuatan dengan
niat yang baik.

Anda mungkin juga menyukai