DISUSUN OLEH :
DOSEN PENGAMPU :
Siska Anggraini , S.Sn..,MA
2020
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan tugas ini untuk memenuhi
tugas makalah pada mata kuliah seni untuk Anak Usia Dini maupun isinya yang sangat
sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebaga salah satu acuan, petunjuk maupun
pedoman bagi pembaca. Harapan Kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembacanya. Dan referensi untuk yang ingin
membaca dan menambah ilmunya.
makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang dimiiliki
sangat kurang baik dalam penyusunan maupun isinnya . Oleh Karena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan tugas ini.
Kelompok 9
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..
DAFRTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………….
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………….
B. RUMUSAN MASALAH……………………………………………………………….
C. TUJUAN MASALAH………………………………………………………………….
D. MANFAAT MAKALAH………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………..
1. MELIPAT…………………………………………..................…………..................
2. MENEMPEL……………………………………...................................................
4. MENGGUNYING……………………………………...........……………................
A. KESIMPULAN………………………………………………………………………...
B.SARAN…………………………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….........
3
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan motorik sangat dipengaruhi oleh organ dan fungsi sistem susunan
saraf pusat atau otak. Sistem susunan saraf pusat yang sangat berperan dalam kemampuan
motorik dan mengkoordinasi setiap gerakan yang dilakukan anak. Semakin matangnya
perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot Motorik tidak hanya berkembang
melalui kematangan saja namun perlu ada pembelajaran atau rangsangan. Untuk mempelajari
keterampilan motorik perlu adanya kesiapan belajar, hal ini terkait dengan kemampuan dan
kesiapan anak secara fisik. Anak yang sudah mencapai kematangan secara fisik untuk
melakukan sesuatu maka keterampilan yang akan dipelajari akan lebih baik hasilnya. Setiap
anak perlu mendapatkan kesempatan untuk mempelajari keterampilan motorik. Oleh karena
itu pendidik seharusnya memberikan peluang dan menyediakan kesempatan pada anak untuk
melatih keterampilan motoriknya melalui stimulus yang diberikan dengan cara yang tepat dan
bervariasi.
PAUD.
Menempel.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MELIPAT
Teknik MELIPAT adalah teknik dalam membuat karya seni atau pun kerajinan tangan yang
secara umum bahannya adalah kertas yang diproses sedemikian rupa hingga menyerupai
bentuk-bentuk yang diinginkan tanpa menggunakan alat perekat
Inilah salah satu permainan berkesan bagi anak-anak, yaitu melipat kertas menjadi
pesawat kertas. Tentu saja, sebenarnya tidak hanya pesawat kertas yang bisa dilipat-lipat
menjadi permainan yang menyenangkan bagi anak. Bentuk-bentuk lain pun bisa dibuat,
misal, perahu, robot, burung, boneka, binatang, dan lain sebagainya.
Pertama, dengan terampil melipat kertas, maka motorik halus akan berkembang dengan
baik. Jari-jari anak akan terampil dalam melakukan berbagai gerakan melipat, mulai dari
tingkat yang sulit sampai mudah. Ini akan memberikan keterampilan penting dalam
perkembangan anak.
Kedua, dalam melipat kertas, anak-anak akan diajari tentang komposisi, yaitu
kemampun mengatur ruang, jarak, dan ketepatan. Ini jelas akan mengembangkan kecerdasan
anak. Anak yang terampil dalam melipat kertas, pasti memiliki kemampuan kognitif yang
baik. Dia pasti anak yang cerdas, karena bisa memahami komposisi ruang dengan baik.
Ketiga, mengembangkan kesenangan. Kita harus akui salah satu kegiatan bermain yang
abadi, selalu dilakukan oleh anak dalam lintasan generasi, dan tanpa berubah. Kebanyakan
anak pernah merasakan bermain dengan melipat kertas, dan mereka senang dengan kegiatan
bermain ini. Di sinilah, kegiatan bermain melipat kertas selalu mengembangkan rasa senang
dan gembira anak.
5
Keempat, dalam kegiatan bermain melipat kertas, biasanya anak akan bermain kertas di
lapangan. Permainan pun akan melibatkan gerak secara aktif. Ini akan membuat anggota
tubuh anak-anak bergerak, sehingga menyehatkan anak. Jadi bermain melipat kertas itu
menyehatkan. *
2. Pengertian Menempel
Menempel merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
keterampilan motorik halus pada anak. Menempel sering disebut kolase. Kegiatan menempel
adalah salah satu kegiatan yang menarik minat anak-anak karena berkaitan dengan
meletakkan dan merekatkan sesuatu sesuka mereka. Dari pengertiannya, kolase adalah
penyusunan berbagai bahan pada sehelai kertas yang datar. Bahan yang digunakan untuk
direkatkan terdiri dari berbagai bentuk kertas, kain, bahan-bahan bertekstur dan benda-benda
menarik lainnya, bisa 2 dimensi atau 3 dimensi
6
Kegiatan menempel pun bisa disiasati tanpa lem. Sediakan saja lembaran stiker, lengkap
dengan buku aktivitasnya untuk kegiatan tempel-menempel. Ternyata, koordinasi mata dan
tangan saat menggunting dan menempel dapat merangsang kerja otak Si Kecil, Mams.
Berikut adalah beberapa manfaat untuk Si Kecil dari kegiatan menggunting dan menempel.
Berikan contoh memegang gunting yang aman dengan posisi benar. Jelaskan jari mana yang
harus masuk ke lubang bagian bawah dan jari yang harus masuk ke lubang bagian atas. Lalu
praktikkan cara menggunting dengan belajar menggerak-gerakkan jari tangan dari atas ke
bawah. Dengan memiliki dasar yang benar setidaknya Si Kecil akan lebih mudah
melakukannya.
Perhatikan keamanan anak dan orang-orang di sekitarnya. Cegahlah jika Si Kecil akan
melakukan hal berbahaya, misalnya mengacung-acungkan gunting ke sana ke mari,
membawa gunting sambil berlari, atau memasukkan gunting ke dalam mulut.
Mulailah dengan menggunting bebas. Setelah Si Kecil mampu melakukannya, tingkatkan
dengan mencoba hal lebih sulit, seperti menggunting dengan mengikuti garis lurus, lingkaran,
kotak, dan sebagainya.
Untuk mengajarkan menempel, berikan contoh cara membuka stiker dan menempelkannya.
Saat menggunting jari jemari anak akan bergerak mengikuti pola bentuk yang digunting.
Suratno (2005: 126) menyatakan bahwa kegiatan menggunting membutuhkan keterampilan
menggerakkan otot-otot tangan dan jari-jari untuk berkoordinasi dalam menggunting
sehingga bisa memotong kertas, kain atau yang lain sesuai yang diinginkan; seperti
menggunting yang berpola, menggunting dan melipat untuk membentuk gambar, membentuk
pola ataupun yang lain.Jamaris (Sumantri, 2005: 181) mengemukakan bahwa anak yang
mengalami kesulitan belajar gerak motorik adalah lemahnya koordinasi gerak visual motorik
yaitu anak yang mengalami kesulitan dalam melakukan koordinasi antara gerak visual
(pandangan mata) dan motorik (gerakan tangan, gerakan jari tangan atau kaki) secara
serempak dan terarah pada satu tujuan seperti yang dilakukan pada waktu memasukkan
benang ke dalam lobang jarum atau pada waktu mewarnai gambar atau menggunting kertas.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan menggunting salah satu
stimulus yang dapat dikembangkan oleh pendidik dalam mengembangkan motorik anak
terutama motorik halus anak. Anak akan mampu mengkoordinasi indra mata dan aktivitas
tangan melalui kegiatan menggunting. Pada usia 4- 6 tahun anak sangat memerlukan stimulus
yang mengembangkan segala aspek perkembangan usianya baik motorik, kognitif, nilai
agama dan moral, bahasa, seni, serta sosial emosional anak. Semua aspek tersebut sangat
penting dikembangkan melalui berbagai stimulus seperti berupa permainan yang
menyenangkan. Kegiatan menggunting dalam penelitian ini yaitu menggunting gambar sesuai
pola dengan berbagai media. Media yang digunakan dalam kegiatan mengggunting adalah
kertas dan spon ati.
8
Menggerak-gerakkan gunting, mengikuti alur guntingan kertasmerupakan kegiatan yang
efektif untuk mengasah kemampuan motorik halus anak. Begitu juga dengan kegiatan
menempel. Membuka perekat lalu menempelkan ditempat yang sudah ditentukan membuat
jari jemari anak jadi lebih terlatih. Semua ini bermanfaat untuk merangsang pertumbuhan
otak yang lebih maksimal mengingat di usia ini merupakan masa pertumbuhan otak yang
sangat pesat.Ketika anak berhasil menggunting dan menempel, dia akan melihat hasilnya.
Hal ini merupakan suatu reward positif yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya
untuk melakukan kegiatan itu kembali. Gerakan-gerakan halus yang dilakukan saat latihan
menggunting dan menempel kelak akan membantu anak lebih mudah belajar menulis. Anak-
anak SD yang sangat kaku memegang pensil dan yang tulisannya tidak beraturan, bisa jadi
akibat kemampuan motorik halusnya tidak dilatih dengan baik sewaktu kecil.Menggunting
dan menempel dapat menjadi sarana untuk mengungkapkan ekspresi dan kreativitas
anak.Koordinasi mata dan tangan pada kegiatan menggunting dan menempel akan
menstimulus kerja otak sehingga kemampuan kognitif anak pun akan makin terasah.
Media pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan menggunting pada penelitian ini
menggunakan berbagai media yang diharapkan dapat menarik minat anak untuk melakukan
kegiatan. Media pembelajaran digunakan untuk dapat merangsang fikiran, perasaan, dan
kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta
didik. Adapun media yang sesuai dalam kegiatan menggunting di antaranya: (a) kertas, (b)
spon ati.
BAB III
PENUTUP
9
3.1 Kesimpulan
Melipat, menggunting dan menempel adalah kegiatan karya seni yang dilakukan AUD di
sekolah, kegiatan ini dilakukan oleh anak supaya aspek aspek perkembangan yang ada pada
anak berjalan dengan baik, Pendidikan anak usia dini, secara khusus bukan bertujuan untuk
member anak pengetahuan kognitif (kecerdasan intelektual) sebanyak banyaknya, tetapi
mempersiapkan mental dan fisik anak untuk mengenal dunia sekitarnya secara adaptive
(bersahabat). Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk pendidikan yang
menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan, sosio emosional, bahasa dan komunikasi
hal yang dapat dilakukan anak yaitu dengan kegiatan melipat, menggunting, dan menempel.
3.2 Saran
Kepada Guru
a. Sebagai guru, hendaknya dapat memberikan stimulus yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, agar kemampuan motorik halus anak dapat dikembangkan
DAFTAR PUSTAKA
10
Aqib,Zainal. 2013. Model-model,Media,dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Aqib,Zainal. 2013. Model-model,Media,dan Strategi Pembelajaran
Kontekstual Inovatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fitria Indriyani. Skripsi. 2014.Peningkatan Keterampilan Motorik
Halus melalui Kegiatan Menggunting Dengan Berbagai Media Pada
Anak Usia Dini DI Kelompok A TK Aba Gendingan Kecamatan
Kalasan Kabupaten Sleman Yogjakarta.Yogjakarta:UNY.
Umi khana. 2015.Ruang Guru Paud. KEMENDIKBUD.
11