Oleh :
Soal :
Seorang anak ber inisial S dibawa ibunya ke posyandu mekar kasih, untuk minta
bantuan perawat memantau pertumbuhan dan perkembangan anaknya , dari hasil
pengkajian anak lahir normal pada tanggal 12 Oktober 2016 .
Jawab : Dilihat dari usia anak diatas adalah usia 2 tahun dan stimulasi perlu diberikan
kepada anak 2 tahun adalah stimulasi motoric untuk melatih gerakan halus
supaya kelak anak terampil menggunakan jari jemari dalam kehidupan sehari-
harinya,
Berikut saya berikan contoh untuk bermacam jenis kegiatan rangsangan berupa
permainan atau stimulasi sederhana menyenangkan yang bisa diberikan untuk
melatih kemampuan motorik halus si kecil antara lain:
1. Permainan tebak benda
Permainan ini akan mendorong anak Anda untuk menyentuh dan merasakan
objek yang berbeda-beda yang Anda berikan. Anda hanya perlu kantong
kertas dan benda-benda yang aman untuk anak balita Anda. Carilah barang
yang terbuat dari bahan atau material yang berbeda dan memiliki bentuk
yang bervariasi. Sembunyikan barang di dalam kantong dan biarkan anak
merasakan dengan jari-jarinya yang mungil benda apa yang ada dalam
kantong tanpa melihat ke dalam. Minta anak untuk menebak benda-benda
tersebut dan saat permainan selesai biarkan anak kemudian bermain dengan
benda-benda tersebut.
2. Merangkai puzzle
Puzzle kayu atau berbahan karton tebal yang berukuran cukup besar
misalnya bergambar hewan atau buah baik diberikan pada anak usia 2-3
tahun. Hal ini untuk melatih kecerdasan dalam merangkai gambar juga
kecermatannya dalam memungut dan menempatkan puzzle pada tempatnya.
Bila anda tidak memiliki banyak dana, Anda bisa membuat puzzle sendiri di
rumah. Caranya dengan menggunting gambar karton favorit ukuran besar
dari majalah bacaan anak atau print gambar dari internet, tempelkan pada
kardus tebal, gunting menjadi beberapa bagian dan minta anak untuk
merangkainya.
3. Menarik dan mendorong
Di usia ini anak suka bermain dengan mendorong kardus, keranjang cucian
atau menarik mainannya. Misalnya saja bermain menarik mainan kayunya
dengan tali, minta anak untuk menariknya menggunakan tangan kanan dan
kirinya secara bergantian. Latih anak untuk menggunakan kedua tangannya
agar kedua tangannya terampil. Anda tidak perlu khawatir kalau anak Anda
memang kidal, latihlah tangan tersebut agar lebih terampil.
4. Bermain lilin atau playdough
Ajari dan minta anak untuk meniru bentuk-bentuk sederhana menggunakan
lilin berwarna-warni yang Anda buat. Anda bisa memperkenalkan nama-nama
warna juga saat melakukan stimulasi ini. Misalnya saja bentuk bola-bola kecil,
ular, cincin atau boneka salju. Kegiatan meremas, menggulung, dan
mencetak berbagai macam bentuk selain menyenangkan dapat memperkuat
lengan bagian atas, otot-otot telapak tangan dan jari-jarinya.
5. Menempelkan sticker
Ajaklah dan biarkan anak untuk memilih ketika Anda membeli sticker-sticker
tokoh kartun favoritnya. Biarkan anak untuk menempelkannya di boks plastik
makanan atau di mainan favoritnya. Bisa juga Anda membeli buku sticker
khusus dimana anak dapat menempelkan stickernya di atas sebuah pola atau
bentuk yang memiliki gambar sama dengan bentuk stikernya. Kegiatan
mencabut dan menempel sticker tentu dapat melatih keterampilan jari-jari
kecilnya.
6. Membalik halaman buku satu persatu
Kegiatan rangsangan ini bisa dilakukan ketika Anda sedang membacakan
buku cerita bergambar untuknya. Anda bisa membuka 2 atau 3 halaman
lembar pertama buku tersebut, dan selanjutnya minta anak untuk membuka
halamannya satu per satu.
7. Mencorat-coret
Duduklah bersama anak, berikan selembar kertas dan sebuah pensil atau
crayon. Ajarkan anak untuk memegang pensil atau crayon yang benar.
Mintalah anak untuk menggambar apa saja yang disukainya. Atau berikan
contoh bagaimana cara menggambar lingkaran dan garis lurus, minta anak
untuk meniru gambar-gambar tersebut.
8. Menggunting kertas
Anda bisa membeli gunting plastik khusus anak yang tidak membahayakan di
toko-toko alat tulis. Aktivitas menggunting ini bisa melatih anak dalam
memegang dan menggerakan gunting yang tentu saja dapat melenturkan
otot-otot jarinya agar lebih cekatan. Pada awalnya berikan contoh kepada
anak cara memegang gunting yang benar dan bantu anak dalam
menempatkan posisi jari-jarinya sebelum menggunting.
anda bisa membuat pola-pola sederhana di kertas seperti bentuk segitiga
dan persegi panjang lalu minta anak untuk mengguntingnya. Untuk lebih
menyenangkan, Anda juga bisa memintanya menggunting gambar tokoh
karton favoritnya dari majalah bacaan anak atau kertas kado.
9. Mengukur dengan sendok
Saat Anda memasak di dapur, misalnya saja kegiatan membuat kue
sebenarnya juga bisa digunakan sebagai kegiatan rangsangan yang melatih
kelenturan jari-jarinya. Anda bisa memberikan sendok dan meminta anak
untuk mengambil tepung menggunakan sendok tersebut untuk dimasukkan
ke timbangan kue.
10. Merobek
Kegiatan menyenangkan ini bisa dilakukan dengan kertas koran atau kertas
kado bekas. Setelah anak merobek-robek, bantu anak untuk bisa
menempelkannya ke kertas putih dengan menggunakan lem.
3. Berapa perkiraan berat badan anak dengan mengunakan rumus perhitungan berat
badan yang anda ketahui ?
Jawab : karena anak tergolang dalam balita umur 2 tahun saya menggambil rumus
yang baisa saya pakai untuk pengukuran berat badan pada balita dengan
Rumus : BBI(berat badan ideal) = 2n + 8
Bila usia anak 2 tahun 4 bulan dapat dihitung : 2 x (2,4) + 8 = 4,8 + 8 = 12.8
Jadi , berat badan ideal pada anak umur 2 tahun 4 bulan adalah 12,8 kg
4 Silahkan uraikan langkah langkah yang anda akan lakukan dan item tes apa yang
akan anda lakukan kepada anak tersebut
Jawab :
DDST terdiri dari item-item tugas perkembangan yang sesuai dengan usia anak mulai
dari usia 0-6 tahun . item –item tersebut tersusun dalam formulir khusus yang terbagi
dalam 4 sektor yaitu :
a. Sektor personal sosial adalah penyesuaian diri di masyarakat dan kebutuhan pribadi
b. Sektor motorik halus yaitu koordinasi tangan kemampuan memainkan dan
menggunakan benda-benda kecil serta pemecahan masalah
c. Sektor bahasa adalah mendengar,mengerti menggunakan bahasa
d. Sektor motorik kasar adalah duduk,berjalan,dan melakukan gerakan otot besar
lainnya.
ARA PEMERIKSAAN DDST:
1. Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan
diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu
tahun.
2. Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama
dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.
3. Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas
perkembangan pada formulir DDST.
4. Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang
F.
Interpretasi tes
-Normal
Tidak ada kelambatan dan maksimum dari satu kewaspadaan
-Suspect
Satu atau lebih kelambatan dan/ atau dua atau lebih banyak kewaspadaan
-Untestable
Penolakan pada satu atau lebih pokok dengan lengkap ke kiri garis usia atau pada lebih
dari satu pokok titik potong berdasarkan garis usia pada area 75% sampai 90%
Jawab :
Jawab :