Anda di halaman 1dari 3

Jenis-Jenis Permainan Matematika Untuk Anak Usia Dini

Tuesday, 17 July 2007

Mengenali lambang bilangan dan mengerti konsepnya bisa distimulasi sejak usia dini melalui permainan-permainan matematika. Yang paling penting disini permainan itu harus sederhana menarik, tidak membosankan, tapi malah menggembirakan dan dilakukan bersama-sama. Berikut ini beberapa jenis permainan yang dapat mengasah kognitif anak dan meningkatkan kemampuannya dalam berhitung: Bermain Bola-Bola Kayu

Anak dua tahun tidak akan bosan bermain bola-bola kayu warna warni diameter lima sentimeter yang berlobang tengahnya yang harus disusun secara vertikal pada lima tonggak yang tingginya berbeda-beda, sehingga mirip tusuk sate. Sambil memasukkan bola ke tonggak, anak akan menghitung:Satu, dua , tiga dst. Mainan ini buatan pabrik, bisa dibeli d toko-toko mainan. Permainan dengan memakai alat peraga ini bisa meningkatkan rentang konsentrasi anak dan mempertajam ingatan, sehingga dia nantinya pandai menghitung benda apa saja dari 1-10. Memilah Jepitan Jemuran

Siapkanlah jepitan jemuran warna warni dan sediakan wadah bekas es krim ukuran sedang (1 mangkuk untuk satu warna). Jepitkan satu jepitan yang berbeda-beda warna pada tepi wadah.Ajarkan anak menyemplungkan sisa jepitan yang ada ke masing-masing wadah sesuai warnanya. Setelah selesai, bantulah anak untuk menghitung jumlah jepitan dalam wadah yang sesuai warnanya dan mencari yang paling banyak isinya. Memancing Ikan

Siapkan penggaris pendek dari kayu, magnet bentuk U, karton warna-warni, tali, klip kertas dan gunting. Potong karton membentuk macam-macam ikan dengan berbagai ukuran yang sudah dijiplak. Selipkan jepitan kertas di mulut ikan. Ikatkan tali ke ujung penggaris. Ikatkan ujung tali yang bebas ke magnet U. Ajarkan si kecil untuk memancing ikan dan biarkan dia memancing sepuasnya.Setelah selesai, mintalah dia menunjukkan ikan yang ditangkap dan pilah-pilah sesuai warnanya, misal merah, kuning, kuning, ungu dan biru.Hitung jumlahnya dan tunjukkan ikan terbesar dan terkecil, lalu ajarkan konsep penanmbahan dan pengurangan sederhana. Pancingan magnet dan ikan-ikannya juga bisa dibeli di toko mainan. Bermain Detektif di Kebun

Sebelumnya kita meletakkan benda-benda di kebun misalnya selang air, sekop, cangkul, alat penyiram bunga dll dengan macam-macam warna yang terlihat dengan jelas. Mulailah kita

bermain dengan memberi petunjuk sedikit demi sedikit, agar anak mulai mencari. Misalnya:Apa yang warna kuning panjang ya.., Bentuknya panjaaang... dan Melingkar seperti ular..., sampai anak menemukan jawabannya. Kemudian hitunglah bersama bendabenda yang ditemukan:Satu, dua.....dst. Permainan KonsepBesar dan Kecil

Siapkan satu kotak sepatu besar dan satu kotak buah agak kecil.Kemudian sediakan bendabenda yang berbeda ukuran, misalnya wadah es krim besar-kecil, kaleng semir sepatu besarkecil, boneka besar-kecil, batu-batuan besar-kecil, daun-daunan besar-kecil dsbnya. Letakkan semua benda di atas baki. Mintalah si kecil mengambil satu benda (besar atau kecil) dan memasukkan benda yang besar ke kotak sepatu dan yang kecil ke kotak buah. Kemudian hitung berapa jumlah benda besar dan berapa yang kecil dan bila diambil satu atau dua sisa berapa dstnya. Mencari Pasangannya

Sediakan sepasang kaos kaki, sepasang jepitan jemuran, sepasang sarung tangan,sepasang sendok makan atau sendok teh, sepasang garpu makan dan garpu kue, sepasang cangkir plastik dstnya.Masukkan semua benda tersebut dalam kotak yang besar dan suruhlah anak mencari pasangannya, kemudian hitung ada berapa pasang. Telapak Tangan Siapa?

Sediakanlah pensil dan kertas/karton manila putih, letakkan telapak tangan anak menghadap ke bawah dengan jari-jari terbuka dan kemudian dijiplak dengan pensil. Suruhlah anak menggunting jiplakan, sehingga membentuk telapak tangannya. Lakukan hal yang sama untu telapak kakinya atau telapak tangan dan kaki ayah dan ibu atau kakak atau siapa saja yang berada di dekatnya. Dan suruhlah anak untuk menunjukkan mana yang paling besar dan yang paling kecil, kemudian mintalah anak menyusun sesuai urutannya dan menghitungnya. Permainan Menuang dan Menakar

Siapkanlah sehelai taplak meja, sebuah baskom plastik besar, beras, pasta atau spagheti kering, makaroni bentuk kulit kerang, spiral , kacang-kacangan atau biji-bijian dll. Kemudian sediakan alat-alat permainan pasir seperti sekop, ember, truk pasir, corong dsbnya yang sudah dicuci bersih. Biarkan si kecil menuang dan menakar sepuasnya. Mintalah di melakukan gundukan-gundukan besar dan kecil (gunung dan bukit), kemudian mengisi truk dengan beras atau kacang saja, menuang beras dengan sekop dll. Lalu hitung bersama gundukan atau kelompok benda yang terjadi. Permainan Menyortir Biji-Bijian

Cuci bersih biji kurma, biji kenari, biji kopi dan lainnya, kemudian dikeringkan. Sediakan

cetakan kue atau karton bekas telur. Setelah itu mintalah si kecil untuk memilah-milah bijibijian sesuai kategori tertentu, menurut warna, bentuk(lonjong, bulat, gepeng dsb) dan besarkecilnya dan memasukkan kedalam lubang-lubang cetakan kue atau tempat telur bekas. Setelah selesai, jelaskan apa yang baru saja si kecil lakukanTadi adik baru mengelompokkan benda berdasarkan warna, bentuk ada yang coklat, hitam, lonjong ,gepeng, bulat dll. Kemudian hitunglah bersama-sama lubang mana yang paling banyak isinya. Mengajarkan Konsep Nol (O) dengan Buah-Buahan

Sediakan buah-buahan apa saja, jeruk, pisang,jambu atau salak sebanyak 5 10 buah dan masukkan kedalam wadah buah, kemudian ambil satu-satu dibagikan satu kepada kakak, adik ayah , ibu dan orang sekitarnya, dan hitung bersama sisanya delapan, tujuh, enam, lima dst sampai habis, tidak tersisa lagi dalam wadah buah. Itulah konsep nol, dan perlihatkan lamban angka nol, kemudian satu buah masukkan ke wadah lagi dst nya. Permainan-permainan di atas menarik bukan? Pakailah atau buatlah sendiri alat-alat peraga yang lucu dan warna-warni,sehingga anak menyukainya. Pelajaran Matematika dengan Berhitung sederhana tidak harus membosankan, apalagi bila alat peraganya dikerjakan dan kemudian dimainkan bersama-sama, sambil bergurau dan tertawa. Nah, Selamat Mencoba!. (Dr.D.Pane/TK Pestalozzi, Cibubur)

Sumber:
www.pestalozzi-indonesia.com/content/view/24/2

Anda mungkin juga menyukai