DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh :
Kelompok 5
FAKULTAS IL MU PENDIDIKAN
TP 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kreativitas berasal dari kata kreatif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif berarti
memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan (Wiyani dan Barnawi, 2012).
Kreativitas dapat didefinisikan sebagai “proses” untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari
elemen yang ada dengan menyusun kembali elemen tersebut. Pendidikan anak usia dini (PAUD)
adalah peletak dasar pertama bagi seorang anak, dalam dunia pendidikan tugas seorang guru
PAUD adalah mengembangkan semua aspek potensi, perkembangan dan pertumbuhan anak.
Pada usia nol sampai enam tahun semua potensi dimiliki anak sedang berkembang pesat dalam
hal ini disebut golden age. Segala sesuatu yang kita ajarkan kepada anak akan tertanam hingga
dia dewasa kelak. Dengan memiliki perkembangan baik tentu akan menjadikan kualitas diri anak
tersebut menjadi unggul, karena dapat memposisikan dirinya dengan lingkungan sekitar. Dalam
hal ini guru membutuhkan media untuk menunjang dan membantu jalannya proses pendidikan.
Penggunaan media yang kreatif dan bagus memudahkan anak memiliki pengalaman secara
langsung dalam proses pembelajaran
Media pembelajaran ini disebut Alat Permainan Edukatif (APE). Setiap APE memiliki
fungsi atau value berbeda-beda, untuk itu sebagai guru kita harus kreatif dan cermat dalam
membuat atau memilih APE. APE merupakan media dirancang dan diciptakan secara spesial
untuk digunakan dalam pembelajaran. APE sebaiknya punya tiga syarat khusus yaitu teknik,
edukatif, dan keindahan. 1) Syarat edukatif: jenis kegiatan pendidikan, sesuai dengan didaktif
metodik, 2) Syarat teknis: sesuai dengan fungsi sarana tujuan, aman dan memiliki banyak fungsi
serta mudah dalam pemakaian, sehingga dapat dipakai secara global, kelompok, individual, dan
klasikal, 3) Syarat estetika: ringan, bentuk yang elastis, warna serasi, keserasian ukuran, dan
menarik. Ketiga syarat ersebut harus dilaksanakan sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan sekolah (Fajrin, 2015: 3). Permainan edukatif (PE) merupakan proses
pelaksanaan menyenangkan yang memiliki banyak rangkaian dan konsep memuaskan yang dapat
bermanfat dan mendidik untuk meningkatkan kecerdasan, potensi dan aspek perkembangan
anak. Sedangkan alat permainan edukatif (APE) yakni istilah untuk menunjuk pada alat peraga
yang secara istimewa diberikan kepada AUD, khususnya usia antara 0-6 tahun. APE merupakan
sesuatu yang diperlukan bagianak agar mempermudah aktivitas permainan lebih menyenangkan
dan membahagiakan (Ismail, 2012:112-113).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari Rekayasa ide kami ini yaitu untuk mengembangkan kreativitas anak usia
dini melaui permainan edukatif, membuat kolase dari cangkang telur, dan memanfaatkan barang
GAMBARAN PRODUK
1. Narasi
Fun Box dapat dimainkan lebih dari satuanak. Kemudian anak diberi kebebasan untuk
memainkan apa saja yang mereka ingin mainkan dalam APE Fun Box ini. Dari permainan maze
(mencari jejak), berfungsi untuk melatih aspek motorik halus dan kekuatan otot tangan pada
anak. Cara memainkannya yaitu tentukan tempat tujuan yang ingin dituju, pasang animasi
tempat tujuan, pilih animasi orang yang di inginkan, kemudian mainkan animasi orang mencari
jalan menuju tempat yang ingin dituju, tempat tujuan bisa lepas pasang sesuai tema. Permainan
mencocokkan pola. Anak dapat melepasdan memasangkan kembali kedalam pola yang sudah
tersedia. Bermain kertas lipat. Permainan ini bertujuan untuk mengenalkananak tentang funfsi
benda. Cara memainkannya yaitu anak dapat menempelkan kembali atas dasar bentuk-bentuk
kertas yang dilipat dan yang tersediadalam APE ini. Permainan membedakan warna dan bentuk.
Anak dapat meletakkan pola atau bentuk warna-warna yang telah ditetapkan, sehingga anak
dapat menempelkan pola atau bentuk yang telah buat seperti bintang-bintang dan bulan-bulan.
Fungsi dari permainan ini adalah mengenalkan warna kepada anak dan melatih kefokusan
padaanak dengan memasukkan pola atau bentuk-bentuk tersebut. Cara bermainnya yaitu anak
mengambil pola atau bentuk sesuai dengan pola yang telah ditetapkan.
3. Prosedur Pembuatan
Membuat Persegi dengan Kertas Karton
Siapkan karton kemudian bentuk pola persegi
Potong sesuai pola yang telah dibuat
Kemudian lapisi dengan kain planel
Rekatkan dengan menggunakan lem tembak
Permainan Lipat Kertas
Buat pola atau bentuk sesuai dengan apa yang ingin dibuat
Kemudian tempelkan pola atau bentuk tersebut ke pola yang telah dibuat
Tempelkan dengan menggunakan lem tembak
Permainan maze (mencari jejak)
Potong kardus membentuk papan ukuran 40X50 cm
Lapisi kardus dengan karton
Buat pola maze
Potong gabus sesuai ukuran pola jalan/maze
Pasang gabus dengan lem tembak pada pola maze
Gunting print out animasi orang sesuai gambar
Kemudian laminating animasi orang
Gunting print out pohon dan bunga sesuai gambar
Kemudian laminating animasi pohon dan bunga
Gunting print out animasi tempat tujuan
Permainan puzzle dari kardus
Buat pola pada kardus
Kemudian potong sesuai pola
Beri Aksen hijau pada pola
Tempelkan pada persegi yang telah dibuat
Setelah itu bentuk dengan pola yang telah dibuat
Permainan membedakan warna dan bentuk
Siapkan kardus kemudian buat pola sesuai gambar
Setelah itu potong sesuai pola
Lapisi kadus dengan kain planel warna-warni
Kemudian tempelkan pada gambar-gambar yang telah jadi
Kemudian anak dapat menempelkan gambar-gambar yang telah
ditetapkan.
4. Gambar Ilustrasi Produk
3. Prosedur Pembuatan
Siapkan 2 buah gelas plastik
Lubangi pada 2buah gelas plastikyang telah disiapkan, masing-masing beri 1
lubang dibagian bawah
Setelah kedua buah gelas dilubangi, selanjutnya memasukkan benang ke dalam
lubang tersebut
4. Ilustrasi Produk
Kognitif
Anak dapat memahami secara sederhana tentang konsep bahwa
bunyi/suara yang biasa mereka dengar di kehidupan sehari - harinya tidak
dapat terdengar dengan begitu saja tanpa adanyamedium/zat perantara.
Anak dapat memahami bahwa salah satu medium/zat perantara
tidak hanya berupa udara namun dapat berupa zat padat yaitu benang.
Anak dapat membuktikan keberadaan zat perantara melalui zat padat yaitu
‘Benang’
Bahasa
Anak dapat mengikuti perintah sesuai dengan arahan guru.
Anak dapat membedakan perbedaan bunya suara dari masing– masing
teman.
Sosial – emosional
Anak dak berkomunikasi dengan teman dan saling mendengarkan suara
masing –masing secara bergantian.
Sabar dalam membuat permainan telpon-telponan
Bekerja sama selama melakukan langkah-langkah kegiatan bersama
Seni
Anak dapat menggunakan bahan – bahan bekas sebagai kerajinan dan
mengembangkannya sesuai dengan ide masing – masing anak.
C. Set 3 (Produk Kreatif Usia 5-6 Tahun)
Kolase
1. Narasi
Narasi : kegiatan kolase dari biji-bijian ini bertujuan untuk mengasah kreativitas anak
dimana komponen kreativitasnya yaitu aktivitas berpikir yaitu proses mental yang dapat
dirasakan individu setiap anak.menemukan atau menciptakan sesuatu hal-hal baru ,suatu
karya yang dihasilkan dari kreativitas yang mengandung komponen
kebaruan,menciptakan dan menghasilkan karya yang berguna dan bernilai dari
kreativitas kegiatan kolase tersebut.
3. Prosedur Pembuatan
Pertama-tama terlebih dahulu siapkan b o x d a n b i j i - b i j i a n
lalu masukkan biji-bijian kedalam box.
Kemudian mintalah anak-anak untuk memasukkan tangan mereka kedalam box
dan mengambil biji-bijian
Setelah itu mintalah anak-anak membuat biji-bijian tersebut menjadi karya kolase
dengan bentuk pola yang diinginkan anak.
Berilah alat dan bahan kepada anak seperti Kertas hvs, Lem fox,pena,dan biji-
bijian
Mintalah terlebih dahulu anak menggambar pola yang mereka inginkan
Lalu biarkan anak berkreativitas membuat kolase.
4. Ilustrasi Produk
5. Analisis 6 Aspek Perkembangan
Nam
Dapat mengenalkan anak bahwa melalui ciptaan tuhan manusia dapat membuat
suatu kerajianan yang dapat melatih anak dan mengenalkan mengenai benda-
benda maupun yang lainnya. Dan dapat mengenal ciptaan tuhan seperti hewan.
Fisik/motorik
Mengemukakan dengan kegiatan mengisi pola berbagai bentuk dengan media
biji-bijian dapat mengembangkan motorik halus. Dimana kegiatan ini dapat
mengkoordinasi tangan anak dan mata, mengembangkan kreativitas, mempelajari
tentang konsepkonsep desain dari pola, penempatan, ukuran dan bentuk.
Kognitif
Melaui kegiatan mengisi pola berbagai bentuk dengan media biji-bijian dapat
melatih konsentrasi anak, mengenal bentuk, melatih memecahkan masalah,
mengasah kecerdasan spasial, dan melatih ketekunan.
Bahasa
Melatih kecakapan berbicara anak melalui permainan ini guru bertanya mengenai
alat yang digunakan dalam membuat kolase ini.
Sosial – emosional
Dimana dalam kegiatan ini anak dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya
mengenai kolase ini, dan anak juga dapat berinteraksi dengan teman maupun guru
yang ada dalam ruangan kelas.
Seni
Penggunaan media yang kreatif dan bagus memudahkan anak memiliki pengalaman
secara langsung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran ini disebut Alat Permainan
Edukatif (APE). Setiap APE memiliki fungsi atau value berbeda-beda, untuk itu sebagai guru
kita harus kreatif dan cermat dalam membuat atau memilih APE. Pentingnya APE agar
menunjang perubahan tumbuh kembang anak terutama pada media untuk dibuat atau digunakan
yakni dalam perspektif atribut. Jadi penting untuk guru taman kanak-kanak memiliki kreativitas
dalam membuat APE sendiri terutama APE yang disesuaikan dengan perspektif
atribut.Kreativitas dan APE perspektif atribut menuntut guru harus memiliki kelengkapan dan
menyeluruh dalam komponen atau bagian-bagian dari APE itu sendiri, artinya APE tersebut
tidak boleh "tanggung" dalam value atau fungsinya agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai
harapan.Kreativitas dan APE tentu tidak akan optimal apabila dalam pengerjaannya hanya
dilakukan sendiri, oleh sebab itu perlu adanya organisasi dalam tim dalam membuat APE.