Anda di halaman 1dari 14

REKAYASA IDE

DOSEN PENGAMPU :

PENNY HUSNA HANDAYANI, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 5

SAIDA MUNASTI (1191113019)

ALDA YOLANDA (1191113020)

DINI KOMARIAH RANGKUTI (1191113013)

JELILA HANNUM HARAHAP (1193313035)

SITI CHAIRANI (1191113022)

SARI INDAH (1191113010)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS IL MU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TP 2021/2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kreativitas berasal dari kata kreatif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kreatif berarti
memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan (Wiyani dan Barnawi, 2012).
Kreativitas dapat didefinisikan sebagai “proses” untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari
elemen yang ada dengan menyusun kembali elemen tersebut. Pendidikan anak usia dini (PAUD)
adalah peletak dasar pertama bagi seorang anak, dalam dunia pendidikan tugas seorang guru
PAUD adalah mengembangkan semua aspek potensi, perkembangan dan pertumbuhan anak.
Pada usia nol sampai enam tahun semua potensi dimiliki anak sedang berkembang pesat dalam
hal ini disebut golden age. Segala sesuatu yang kita ajarkan kepada anak akan tertanam hingga
dia dewasa kelak. Dengan memiliki perkembangan baik tentu akan menjadikan kualitas diri anak
tersebut menjadi unggul, karena dapat memposisikan dirinya dengan lingkungan sekitar. Dalam
hal ini guru membutuhkan media untuk menunjang dan membantu jalannya proses pendidikan.
Penggunaan media yang kreatif dan bagus memudahkan anak memiliki pengalaman secara
langsung dalam proses pembelajaran

Media pembelajaran ini disebut Alat Permainan Edukatif (APE). Setiap APE memiliki
fungsi atau value berbeda-beda, untuk itu sebagai guru kita harus kreatif dan cermat dalam
membuat atau memilih APE. APE merupakan media dirancang dan diciptakan secara spesial
untuk digunakan dalam pembelajaran. APE sebaiknya punya tiga syarat khusus yaitu teknik,
edukatif, dan keindahan. 1) Syarat edukatif: jenis kegiatan pendidikan, sesuai dengan didaktif
metodik, 2) Syarat teknis: sesuai dengan fungsi sarana tujuan, aman dan memiliki banyak fungsi
serta mudah dalam pemakaian, sehingga dapat dipakai secara global, kelompok, individual, dan
klasikal, 3) Syarat estetika: ringan, bentuk yang elastis, warna serasi, keserasian ukuran, dan
menarik. Ketiga syarat ersebut harus dilaksanakan sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran
yang diharapkan sekolah (Fajrin, 2015: 3). Permainan edukatif (PE) merupakan proses
pelaksanaan menyenangkan yang memiliki banyak rangkaian dan konsep memuaskan yang dapat
bermanfat dan mendidik untuk meningkatkan kecerdasan, potensi dan aspek perkembangan
anak. Sedangkan alat permainan edukatif (APE) yakni istilah untuk menunjuk pada alat peraga
yang secara istimewa diberikan kepada AUD, khususnya usia antara 0-6 tahun. APE merupakan
sesuatu yang diperlukan bagianak agar mempermudah aktivitas permainan lebih menyenangkan
dan membahagiakan (Ismail, 2012:112-113).

B. Tujuan

Adapun tujuan dari Rekayasa ide kami ini yaitu untuk mengembangkan kreativitas anak usia

dini melaui permainan edukatif, membuat kolase dari cangkang telur, dan memanfaatkan barang

bekas sebagai alat permainan telpon – telponan.


BAB II

GAMBARAN PRODUK

A. Set 1 (Produk Kreatif Usia 0-2 tahun)


Fun Box

1. Narasi

Fun Box dapat dimainkan lebih dari satuanak. Kemudian anak diberi kebebasan untuk
memainkan apa saja yang mereka ingin mainkan dalam APE Fun Box ini. Dari permainan maze
(mencari jejak), berfungsi untuk melatih aspek motorik halus dan kekuatan otot tangan pada
anak. Cara memainkannya yaitu tentukan tempat tujuan yang ingin dituju, pasang animasi
tempat tujuan, pilih animasi orang yang di inginkan, kemudian mainkan animasi orang mencari
jalan menuju tempat yang ingin dituju, tempat tujuan bisa lepas pasang sesuai tema. Permainan
mencocokkan pola. Anak dapat melepasdan memasangkan kembali kedalam pola yang sudah
tersedia. Bermain kertas lipat. Permainan ini bertujuan untuk mengenalkananak tentang funfsi
benda. Cara memainkannya yaitu anak dapat menempelkan kembali atas dasar bentuk-bentuk
kertas yang dilipat dan yang tersediadalam APE ini. Permainan membedakan warna dan bentuk.
Anak dapat meletakkan pola atau bentuk warna-warna yang telah ditetapkan, sehingga anak
dapat menempelkan pola atau bentuk yang telah buat seperti bintang-bintang dan bulan-bulan.
Fungsi dari permainan ini adalah mengenalkan warna kepada anak dan melatih kefokusan
padaanak dengan memasukkan pola atau bentuk-bentuk tersebut. Cara bermainnya yaitu anak
mengambil pola atau bentuk sesuai dengan pola yang telah ditetapkan.

Manfaat APE Fun Box yaitu


1) Untuk membantu guru dalam menstimulus panca indra anak
2) Dapat mengenalkan anak pada berbagai bentuk dan warna
3) Untuk memenuhi rasa keingintahuan anak pada hal baru bagi mereka
4) Untuk meningkatkan kemampuan motorik anak
5) Untuk menjauhkan anak dari kecanduan gadget
2. Alat dan Bahan
 Kardus
 Kertas Karton
 Kain Planel
 Kertas Origami Warna-Warni
 Velcro
 Botol Bekas
 Spidol
 Penggaris
 Pisau
 Gunting
 Lem Tembak
 Pipet
 Mika laminating
 Gabus
 Print out animasi orang
 Print out animasi pohon dan bunga

3. Prosedur Pembuatan
 Membuat Persegi dengan Kertas Karton
 Siapkan karton kemudian bentuk pola persegi
 Potong sesuai pola yang telah dibuat
 Kemudian lapisi dengan kain planel
 Rekatkan dengan menggunakan lem tembak
 Permainan Lipat Kertas
 Buat pola atau bentuk sesuai dengan apa yang ingin dibuat
 Kemudian tempelkan pola atau bentuk tersebut ke pola yang telah dibuat
 Tempelkan dengan menggunakan lem tembak
 Permainan maze (mencari jejak)
 Potong kardus membentuk papan ukuran 40X50 cm
 Lapisi kardus dengan karton
 Buat pola maze
 Potong gabus sesuai ukuran pola jalan/maze
 Pasang gabus dengan lem tembak pada pola maze
 Gunting print out animasi orang sesuai gambar
 Kemudian laminating animasi orang
 Gunting print out pohon dan bunga sesuai gambar
 Kemudian laminating animasi pohon dan bunga
 Gunting print out animasi tempat tujuan
 Permainan puzzle dari kardus
 Buat pola pada kardus
 Kemudian potong sesuai pola
 Beri Aksen hijau pada pola
 Tempelkan pada persegi yang telah dibuat
 Setelah itu bentuk dengan pola yang telah dibuat
 Permainan membedakan warna dan bentuk
 Siapkan kardus kemudian buat pola sesuai gambar
 Setelah itu potong sesuai pola
 Lapisi kadus dengan kain planel warna-warni
 Kemudian tempelkan pada gambar-gambar yang telah jadi
 Kemudian anak dapat menempelkan gambar-gambar yang telah
ditetapkan.
4. Gambar Ilustrasi Produk

5. Analisis 6 Aspek Perkembangan


 Nam
Dapat mengenalkan anak bahwa melalui ciptaan tuhan manusia dapat membuat
suatu kerajianan yang dapat melatih anak dan mengenalkan mengenai benda-
benda maupun yang lainnya.
 Fisik/motorik
 Anak dapat melempar bola dengan tepat, dimana anak dapat memasukkan
bola ke dalam botol bekas.
 Anak dapat menggunting kertas karton sesuia dengan ukuran yang telah
ditentukan.
 Kognitif
Dalam kegiatan bermain fun box ini dapat mengembangkan ide anak dengan cara
anak dapat menghitung jumlah warna yang digunakan maupun jumlah bola yang
diperlukandalam permainan ini.
 Bahasa
Dalam kegiatan bermain fun box ini anak juga dilatih dalam mengembangkan
kecakapan berbicara anak, dimana pengasuh ataupun orang tua dapat bertanya
mengenai seputar kegiatan ini.
 Sosial – emosional
Melalui kegiatan ini anak dapat mengungkapkan rasa senangnya, dimana disini
anak senang dan berinteraksi dengan teman- teman yang ada disekitarnya
sehingga anak melakukan permainan ini dengan sebaik mungkin.
 Seni
Dalam permainan ini anak bebas melakukan kegiatannya, sehingga anak bisa
mengeluarkan idenya mengenai permainan ini. Dalam permainan ini juga anak
bisa diajak sambil bernyanyi.

B. Set 2 (Produk Kreatif Usia 3-4 Tahun)


Telepon-teleponan
1. Narasi
Membuat telepon dari gelas bekas plastik dengan perantara suara berupa benang.
Percobaan ini sangat sederhana sekali, dan mereka bisa membuktikan bahwa gelombang
suara bisa merambat melalui benda sehingga suara dari ujung bisa tetap terdengar.Supaya
terlihat cantik dan menarik, telepon gelas pun dihias dengan kertas warna-warni dan
digambar menggunakan spidol warna. Kita dapat mendengar suara dari lawan bicara
karena adanya gelombang suara yang merambat di udara. Pada telepon gelas plastik ini,
gelombang suara merambat melalui benang yang ditegangkan. Jika benang tidak
ditegangkan kita tidak bisa mendengarkan suara teman kita, karena tidak ada gelombang
suara dari sumber suara yang merambat melalui benang ke penerima suara. Jadi suara
akan semakin terdengar jika benang ditegangkan.Telepon pelastik ini bisa menjadi
permainan yang seru bersama adik, kakak, ataupun orangtua selama kegiatan belajar di
rumah.

2. Alat dan Bahan


 2 buah gelas plastik
 Benang
 Jarum atau paku
 Gunting
 Kertas kado
 Lem

3. Prosedur Pembuatan
 Siapkan 2 buah gelas plastik
 Lubangi pada 2buah gelas plastikyang telah disiapkan, masing-masing beri 1
lubang dibagian bawah
 Setelah kedua buah gelas dilubangi, selanjutnya memasukkan benang ke dalam
lubang tersebut

4. Ilustrasi Produk

5. Analisis 6 Aspek Perkembangan


 Nam
Dapat mengenalkan anak bahwa melalui ciptaan tuhan manusia dapat membuat
suatu kerajianan yang dapat melatih anak dan mengenalkan mengenai benda-
benda maupun yang lainnya.
 Fisik/motorik
 Anak dapat menggunting kertas kado sesuai dengan ukurannya, lalu di
lem di dalam gelas plastik bekas.
 Anak dapat melubangi gelas plastik sesuai dengan ukurannya.

 Kognitif
 Anak dapat memahami secara sederhana tentang konsep bahwa
bunyi/suara yang biasa mereka dengar di kehidupan sehari - harinya tidak
dapat terdengar dengan begitu saja tanpa adanyamedium/zat perantara.
 Anak dapat memahami bahwa salah satu medium/zat perantara
tidak hanya berupa udara namun dapat berupa zat padat yaitu benang.
 Anak dapat membuktikan keberadaan zat perantara melalui zat padat yaitu
‘Benang’
 Bahasa
 Anak dapat mengikuti perintah sesuai dengan arahan guru.
 Anak dapat membedakan perbedaan bunya suara dari masing– masing
teman.

 Sosial – emosional
 Anak dak berkomunikasi dengan teman dan saling mendengarkan suara
masing –masing secara bergantian.
 Sabar dalam membuat permainan telpon-telponan
 Bekerja sama selama melakukan langkah-langkah kegiatan bersama
 Seni
Anak dapat menggunakan bahan – bahan bekas sebagai kerajinan dan
mengembangkannya sesuai dengan ide masing – masing anak.
C. Set 3 (Produk Kreatif Usia 5-6 Tahun)
Kolase
1. Narasi

Narasi : kegiatan kolase dari biji-bijian ini bertujuan untuk mengasah kreativitas anak
dimana komponen kreativitasnya yaitu aktivitas berpikir yaitu proses mental yang dapat
dirasakan individu setiap anak.menemukan atau menciptakan sesuatu hal-hal baru ,suatu
karya yang dihasilkan dari kreativitas yang mengandung komponen
kebaruan,menciptakan dan menghasilkan karya yang berguna dan bernilai dari
kreativitas kegiatan kolase tersebut.

2. Alat dan Bahan


 Kertas hvs
 Biji-bijian
 Lem fox
 Box
 Pena

3. Prosedur Pembuatan
 Pertama-tama terlebih dahulu siapkan b o x d a n b i j i - b i j i a n
 lalu masukkan biji-bijian kedalam box.
 Kemudian mintalah anak-anak untuk memasukkan tangan mereka kedalam box
dan mengambil biji-bijian
 Setelah itu mintalah anak-anak membuat biji-bijian tersebut menjadi karya kolase
dengan bentuk pola yang diinginkan anak.
 Berilah alat dan bahan kepada anak seperti Kertas hvs, Lem fox,pena,dan biji-
bijian
 Mintalah terlebih dahulu anak menggambar pola yang mereka inginkan
 Lalu biarkan anak berkreativitas membuat kolase.

4. Ilustrasi Produk
5. Analisis 6 Aspek Perkembangan
 Nam
Dapat mengenalkan anak bahwa melalui ciptaan tuhan manusia dapat membuat
suatu kerajianan yang dapat melatih anak dan mengenalkan mengenai benda-
benda maupun yang lainnya. Dan dapat mengenal ciptaan tuhan seperti hewan.
 Fisik/motorik
Mengemukakan dengan kegiatan mengisi pola berbagai bentuk dengan media
biji-bijian dapat mengembangkan motorik halus. Dimana kegiatan ini dapat
mengkoordinasi tangan anak dan mata, mengembangkan kreativitas, mempelajari
tentang konsepkonsep desain dari pola, penempatan, ukuran dan bentuk.
 Kognitif
Melaui kegiatan mengisi pola berbagai bentuk dengan media biji-bijian dapat
melatih konsentrasi anak, mengenal bentuk, melatih memecahkan masalah,
mengasah kecerdasan spasial, dan melatih ketekunan.
 Bahasa
Melatih kecakapan berbicara anak melalui permainan ini guru bertanya mengenai
alat yang digunakan dalam membuat kolase ini.
 Sosial – emosional
Dimana dalam kegiatan ini anak dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya
mengenai kolase ini, dan anak juga dapat berinteraksi dengan teman maupun guru
yang ada dalam ruangan kelas.
 Seni

Dapat melatih kreativitas anak dalam menggambar pola


BAB lll
PENUTUP
Kesimpulan

Penggunaan media yang kreatif dan bagus memudahkan anak memiliki pengalaman
secara langsung dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran ini disebut Alat Permainan
Edukatif (APE). Setiap APE memiliki fungsi atau value berbeda-beda, untuk itu sebagai guru
kita harus kreatif dan cermat dalam membuat atau memilih APE. Pentingnya APE agar
menunjang perubahan tumbuh kembang anak terutama pada media untuk dibuat atau digunakan
yakni dalam perspektif atribut. Jadi penting untuk guru taman kanak-kanak memiliki kreativitas
dalam membuat APE sendiri terutama APE yang disesuaikan dengan perspektif
atribut.Kreativitas dan APE perspektif atribut menuntut guru harus memiliki kelengkapan dan
menyeluruh dalam komponen atau bagian-bagian dari APE itu sendiri, artinya APE tersebut
tidak boleh "tanggung" dalam value atau fungsinya agar tujuan pendidikan dapat tercapai sesuai
harapan.Kreativitas dan APE tentu tidak akan optimal apabila dalam pengerjaannya hanya
dilakukan sendiri, oleh sebab itu perlu adanya organisasi dalam tim dalam membuat APE.

Anda mungkin juga menyukai