Anda di halaman 1dari 7

UJIAN TENGAH SEMSTER

Mata : Kewiraus Wa : 70
Kuliah ahaan ktu Menit
Jenjang/P : TI & TE Dos : Dassaad
rodi en
Tingkat/K : Karyawa Sifa : Tutup
elas n t Buku/C
atatan
Semester/ : Satu Jum : 7 Soal
Tahun /PTA lah Esai
2021/202 Soal
2
Tanggal : 20/11/ Jum : 1
2021 lah Halama
Hal n

Nama : Noval Hendriyansyah

NIM : 121100100

Jurusan :TI-1 Karyawan

Matkul: UTS Kewirahusaan

1) Berikan penjelasan perbedaan antara manager dan pemimpin !


2) Uraikan dengan jelas ciri-ciri perilaku pemimpin yang efektif !
3) Dengan bertambahnya jumlah penduduk secara otomatis akan meningkatnya
jumlah angkatan kerja. Bagaimana pendapat saudara jika dihubungkan dengan
entrepreneur ?
4) Sebutkan jenis-jenis risiko dalam bisnis dan berikan contohnya !
5) Dalam 8 habits of highly effective people ( Stephen Covey), salah satunya adalah
proaktif. Berikan penjelasan apa yang dimaksud dengan istilah proaktif tersebut!
6) Jelaskan bagaimana meningkatkan kreativitas !
7) Uraikan tentang membuka pintu kesulitan dan hambatan kreatifitas !

Jawaban
1.) Manajer mengandalkan kontrol dan pemimpin membangun kepercayaan
Manajer bertindak seperti bos dengan mengendalikan bawahan mereka, dan mengatur
tugas-tugas administrasi. Di sisi lain, para pemimpin memberikan arahan, inovasi, dan
menginspirasi. Mereka mengandalkan kepercayaan yang telah dibangun antara dirinya
dan anggota tim untuk menjadi kekuatan, dan motivasi, sehingga dapat meningkatkan
produktivitas. Berbeda dengan manajer yang lebih mengutamakan kontrol dan mengatur
dengan memainkan emosi takut.

2.) A. Pemimpin mampu melihat terlebih dahulu sebelum orang lain melihat
Leader seperti orang yang berdiri di puncak gunung. Ia mampu melihat kondisi
sekeliling lebih komprehensif dibanding pengikutnya yang ada di bawah gunung.
Yang ia lihat bukan hanya keadaan saat ini tapi juga tren masa depan. Inilah yang
dimaksud dengan leader visioner. Ia mampu membaca pergerakan dari masa lalu
dan masa kini untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan.

B. Pemimpin menjadi role model bagi orang lain


Cara terbaik untuk membangun kredibilitas tinggi adalah dengan memberikan
contoh baik dalam berperilaku. Jika Anda menuntut banyak hal dari anggota tim
maka sebagai leader Anda pun bersedia menetapkan standar tinggi untuk diri
sendiri. Tetapkan perkataan dan perbuatan dalam satu garis lurus untuk
membangun kepercayaan dan membuat tim sukarela mengikuti contoh yang
Anda tunjukkan.

C. Pemimpin menunjukkan integritas


Seorang pemimpin yang berintegritas memiliki nilai-nilai baik dalam membuat
keputusan, berperilaku, dan berinteraksi dengan orang lain. Mereka bisa
menetapkan garis tegas antara benar dan salah dan mendapatkan penghargaan
dari orang lain atas ketulusan, prinsip, etika dan sikap konsisten yang dimilikinya.
Menunjukkan integritas melalui perilaku sehari-hari akan membuat Anda di
posisi leadership mendapatkan kesetiaan, kepercayaan, dan penghargaan dari
anggota tim.

D. Pemimpin berkomunikasi secara efektif


Kemampuan berkomunikasi secara efektif, ringkas, dan bijaksana merupakan
keahlian yang krusial dari seorang pemimpin. Komunikasi melibatkan banyak hal,
bukan hanya tentang mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian dan
merespon dengan baik, tetapi juga berbagi informasi yang berkualitas,
mengajukan pertanyaan cerdas, terbuka atas ide dan gagasan baru,
menjernihkan kesalahpahaman, dan juga berkomunikasi untuk menginspirasi
dan menyemangati anggota tim.

E. Pemimpin memberdayakan orang lain


Seorang pemimpin hebat memahami satu hal, yaitu orang akan mencurahkan
kemampuan terbaiknya jika mereka percaya yang sedang dilakukannya memiliki
arti. Pemimpin yang baik mampu mengkomunikasikan tujuan dan tenggat waktu
yang jelas pada tim, namun memberikan kebebasan pada karyawan untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai cara mereka. Berikan tantangan dengan harapan
tinggi dan semangat agar karyawan bisa lebih kreatif dan inovatif.

F. Pemimpin memberikan motivasi dan inspirasi


Para pemimpin hebat mau meluangkan waktu memetakan kekuatan, kebutuhan
dan prioritas dari anggota tim sehingga mereka bisa bergerak maju dengan
gairah, antusiasme, inspirasi dan motivasi. Dengan membuat anggota tim merasa
bahwa semua usaha mereka memberikan perbedaan berarti dan doronglah
perkembangan potensi mereka dengan kejelasan tujuan dan tantangan.

G. Pemimpin bersikap terbuka atas ide dan gagasan baru


Perubahan itu tidak dapat dihindari dan hal ini harus dipahami oleh seorang
pemimpin. Menjadi sosok yang terbuka atas ide, gagasan, dan perspektif orang
lain yang berbeda karena setiap individu memiliki perspektif unik yang dapat
menjadi keuntungan tersendiri bagi tim.
3.) Kewirausahaan (entepreneur) sangat berpotensi menjadi solusi masalah
ketenagakerjaan dalam menyambut bonus demografi yang sudah diperkirakan
akan memuncak. Karena jumlah tenaga kerja yang semakin membesar maka
tingkat pencari kerja akan meningkat dengan tajam dan tidak menutup
kemungkinan bisa meningkatkan tingkat pengangguran. Dengan langkah insentif
teknologi, pendidikan vokasi dan mendukung UMKM bisa mengembangkan
potensi Kewirausahaan (entepreneur) dan merealisasikan fungsi Kewirausahaan
itu sendiri secara maksimal.

4.)

A.Risiko Pasar (Market Risk)


Teknologi yang terus berkembang membuat perubahan yang begitu cepat, terutama
dalam bisnis. Risiko bisnis yang pertama adalah risiko pasar yang diakibatkan karena
perubahan dalam pasar secara makro, di mana banyak pebisnis yang tidak mampu
membendungnya
Contohnya : Misalnya, ketika Anda menjalankan bisnis kopi kekinian dan Anda baru
membuat menu baru ‘Kopi Gula Aren’ yang saat itu sedang tren dan diminati banyak
konsumen. Namun, tiba-tiba, keluarlah menu baru yang menjadi kegemaran konsumen,
misalnya ‘Kopi Regal’. Padahal, saat itu Anda sudah membeli bahan untuk membuat
Kopi Gula Aren yang cukup banyak. Inilah hal yang merugikan Anda, di mana Anda
memiliki stok bahan yang tinggi namun tidak lagi dibutuhkan.

B. Risiko Strategi
Risiko ini sangat berkaitan dengan strategi, di mana terjadi risiko atau ketidakpastian
yang diakibatkan dari kurang matangnya strategi dalam menjalankan bisnis. Strategi
sangat dibutuhkan dan dipersiapkan dengan matang dalam bisnis, atau terkadang
strategi bisnis itu harus dijalankan ketika ada persaingan yang mungkin mengancam
bisnis kita. Misalnya saja perusahaan ponsel bernama Nokia yang dulu sempat tren di
segala kalangan, namun setelah kedatangan sistem operasi terbaru yaitu Android,
Nokia justru menggunakan sistem operasi lain dan mengalami kerugian besar karena
konsumen lebih memilih untuk menggunakan Android. Contoh lainnya adalah Yahoo
yang pada masa keemasannya pada tahun 1990an seperti Google masa kini, di mana
Yahoo terlalu fokus untuk mengembangkan iklan banner namun tidak
mengembangkan salah satu produknya yakni mesin pencari sehingga pada akhirnya
produk mesin pencari ini dikuasai oleh Google.
Contohnya : Anda harus mempersiapkan strategi apa yang mungkin akan dijalankan
ketika akan atau sedang memulai bisnis, agar nantinya bisnis bisa berjalan di jalur
yang benar sehingga dapat meminimalisir kerugian yang mungkin bisa ditimbulkan.
Sebagai pebisnis, Anda juga tidak boleh egois dan menganggap apa yang Anda
pikirkan adalah benar, Anda tetap harus memikirkan kondisi pasar yang ada dan berani
untuk memilih strategi yang mungkin tidak langsung mendatangkan profit, namun
akan menghasilkan profit jangka panjang ke depan.

 C. Risiko Kredit


Risiko ini berlaku bagi Anda yang menjalankan bisnis dengan sistem pembayaran
kredit, seperti perusahaan pembiayaan. Di mana, Anda harus memahami risiko
konsumen yang tidak membayar hingga lunas setelah barang dikirim. Mungkin saja
orang tersebut kabur, bangkrut, meninggal dunia, dan sebagainya. Untuk menghindari
risiko tersebut, Anda perlu melakukan analisa terhadap debitur atau calon konsumen
Anda, bagaimana kinerja perusahaan itu, bagaimana karakter pemiliknya,
kemampuannya untuk membayar, dan sebagainya.
Contohnya : Anda juga perlu menentukan beberapa hal seperti berapa batas utang yang
dapat diberikan dan berapa lama maksimum jangka waktu kredit yang bisa Anda
diberikan.

D. Risiko Operasional
Risiko ini biasanya akan lebih mengarah pada suatu kegagalan dalam mengelola
perusahaan yang berkaitan dengan kegiatan operasional sehari-hari. Hal ini mungkin
saja terjadi karena beberapa kegagalan teknis, seperti server error, human error,
maupun proses pada kegiatan operasional perusahaan yang tidak efisien. Dalam
beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki lebih dari satu penyebab.
Contohnya : perusahaan Anda melakukan rekrutmen untuk bidang business
development sebanyak 5 orang, padahal setelah dijalani, diketahui bahwa sebenarnya
kebutuhan merekrut 5 orang ini karena adanya pekerjaan yang tidak efisien sehingga
hanya dengan  3 orang saja sudah cukup. Tentunya ini dapat merugikan perusahaan
dari segi materi dan waktu, di mana perusahaan perlu memberikan gaji bagi karyawan
tersebut dan perusahaan juga meluangkan waktu yang cukup lama ketika proses
rekrutmen.

e.  Risiko Finansial
Risiko ini biasanya akan berdampak kepada finansial perusahaan dan mengacu secara khusus
terhadap arus kas masuk dan keluar yang memungkinkan terjadi kerugian finansial
perusahaan. Sebagai contoh, Anda memiliki perusahaan yang sebagian besar pemasukan
perusahaan berasal dari sejumlah klien besar yang melakukan proses pembayaran produk
dengan beberapa tahapan.
Contohnya : misalnya ketika perusahaan Anda memiliki banyak utang dan Anda harus
melunasinya dalam jangka pendek. Hal ini akan berpengaruh ke arus kas perusahaan karena
hutang ini perlu didahulukan untuk dibayar, terlebih jika ada bunga yang tinggi, Solusinya
adalah membuat sistem jual beli dengan ketentuan yang lebih aman, misalnya pelunasan
pembayaran hanya sebesar 5% dari total biaya tagihan dan diatur mengenai denda bagi klien
yang terlambat melakukan pembayaran. Selain itu, hindari utang apabila bukan untuk
keperluan mendesak.
F. Risiko Legal & Kepatuhan

Risiko legal biasanya timbul karena adanya tuntutan dari pihak lain karena adanya
pelanggaran hukum, misalnya terjadi pelanggaran hak cipta, mengingkari kesepakatan
yang telah tertulis dalam kontrak (wanprestasi), tidak mengikuti peraturan atau
undang-undang yang berlaku, dan lain sebagainya. Untuk menghindari risiko ini, Anda
harus membuat kontrak dan memahami isi di dalam kontrak dengan benar dan jelas
sebelum melakukan tanda tangan kontrak.

Contohnya :
Anda mungkin saja mengalami kerugian ketika klien Anda tidak memenuhi
kewajibannya, Anda tidak memiliki dasar untuk mengajukan klaim ganti kerugian
kepadanya karena tidak pernah ada kontrak yang dibuat antara Anda dan klien.

5.) Orang yang bertanggung jawab atas apa yang diperbuatnya, karena setiap
tindakan yang dilakukannya didasarkan pada nilai-nilai yang diyakininya,
telah dipertimbangkan secara mendalam, dan hati-hati. Kebalikan orang
proaktif adalah orang yang reaktif, yaitu mereka yang perbuatannya
didorong dan diperbuatkan oleh perasaannya, oleh orang-orang yang
berbeda di sekitarnya.

6.) a. Amatilah sesuatu yang dikenal. Tujuannya adalah untuk melatih dan
mempertajam ingatan Anda.

b. Membangun kreatifitas berarti mempertajam pikiran, dan itu berarti juga


meningkatkan kepekaan pengindraan pada diri kita.

c. Jangan menunda pekerjaan. Dengan adanya persiapan waktu yang baik


selama bekerja maka otak akan menghasilkan pekerjaan yang optimal.

d. Ambil sudut pandang orang lain. Coba untuk menempatkan diri Anda pada
posisi orang lain untuk mengetahui reaksi seseorang atas tindakan yang Anda
ambil.

e. Melakukan brainstorming. Hal ini memudahkan Anda untuk mendapatkan


banyak gagasan dengan cepat melalui diskusi team.

f. Belajar menjadi seorang inovator yang baik. Kreator harus selalu mencari,
menyesuaikan dan mengimplementasikan ide-ide, baik yang baru maupun yang
lama.
Ubahlah kebiasaan dan citra diri. Jadilah orang yang progresif,
kembangkanlah atribut-atribut dan motivasi yang di butuhkan.

Orang yang kreatif dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan


memiliki bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu
persoalan. Dari potensi kreatifnya, seseorang dapat menunjukkan hasil
perbuatan, kinerja/karya, baik dalam bentuk barang maupun gagasan
secara bermakna dan berkualitas.

7.) A.  Kurangnya tujuan dari diri anda dan orang lain


Kendala pertama dalam berpikir kreatif adalah kurangnya tujuan dan sasaran yang ingin anda
capai. Tulislah dengan rinci tujuan anda dan rencanakan tindakan yang akan anda lakukan.
Ketika semuanya jelas tentang apa yang Anda inginkan, dan bagaimana Anda akan
mencapainya, maka pikiran kreatif anda akan hidup.
B. Terlalu rasional dan tidak improvisasi
Kendala keenam dalam berpikir kreatif adalah terlalu rasional. Rasionalitas memang
dibutuhkan untuk menjelaskan dunia dalam diri sendiri dan orang lain. Namun terus-menerus
berpikir rasional menyebabkan Anda tidak bisa belajar untuk meningkatkan kinerja anda.
C. Takut akan penolakan
Kendala ketiga dalam berpikir kreatif adalah takut akan kritikan, atau takut diejek, cemoohan
atau penolakan. Hal ini dipicu oleh keinginan untuk disukai dan disetujui oleh orang lain,
bahkan orang-orang yang Anda tidak tahu atau tidak peduli.
Hambatan Kreatifitas :
-Environmenta -Expressive -Imagination -Perceptual
-Intellectual -Cultural -Emosional

Anda mungkin juga menyukai