Anda di halaman 1dari 5

1.

Berikut merupakan pasangan yang tepat antara zat toksik dengan antidotumnya, kecuali
a. Sianida dengan Metilen blue
2. Pergeseran kurva fase distribusi ke arah kanan dengan metode khas menyebabkan
pembentukan produk yang kurang toksik dengan cara hambatan bersaing metabolisme.
Contoh metode khas pada keracunan metanol diberikan antidot
d. Etanol
3. Strategi terapi antidot karena keberadaan zat beracun di sel sasaran yaitu
a. Menurunkan absorbsi, menurunkan distribusi, meningkatkan eliminasi
4. Penaikkan nilai ambang toksik dengan metode khas dapat dilakukan melalui
c. Penggunaan antagonis farmakologi
5. Berdasarkan kurva kadar racun di dalam darah, yang tidak termasuk dalam strategi untuk
melaksanakan terapi antidot yaitu
b. Menggeser kemiringan fase absorbsi ke arah kanan
6. Pengeseran kurva fase absorbsi ke arah kanan akan memperlambat proses absorbsi racun
sehingga dapat mempercepat penurunan intensitas efek racun, dimana yang termasuk
dalam metode khas yaitu
b. Pembentukan komplek yang kurang toksik
7. Langkah yang dapat dilakukan dalam metode khas untuk menggeser kemiringan fase
eliminasi ke arah kiri (mempercepat eliminasi racun) yaitu
d. Meningkatkan eksresi atau pembentukan produk kurang toksik dengan cara
pembentukan khelasi atau kompleksasi
8. Pengeseran kurva fase absorbsi ke arah kanan akan memperlambat proses absorbsi racun
sehingga dapat mempercepat penurunan intensitas efek racun, contoh metode khas untuk
keracunan perak nitrat dapat diberikan antidot
d. Sodium klorida
9. Pergeseran kurva fase distribusi ke arah kanan dengan metode khas menyebabkan
pembentukan produk yang kurang toksik dengan cara hambatan bersaing metabolisme.
Contoh metode khas pada keracunan sianida diberikan antidot
a. Tiosulfat
10. Contoh penggunaan antagonis farmakologi pada penaikkan nilai ambang toksik dengan
metode khas untuk keracunan morfin dapat diberikan antidot
b. Nalokson
11. Pengeseran kurva fase absorbsi ke arah kanan akan memperlambat proses absorbsi racun
sehingga dapat mempercepat penurunan intensitas efek racun, dimana yang termasuk
dalam metode tidak khas yaitu pemuntahan mekanis dengan cara
c. Menaruh jari pada kerongkongan bagian atas
12. Merupakan alasan mengapa teofilin sekarang jarang digunakan, kecuali
b. harga sangat mahal
13. Berikut merupakan pernyataan yang salah terkait Treat The Patient Not The Poisons yaitu
c. Fokus utama adalah racun yang harus segera dikeluarkan dari tubuh pasien
14. Diindikasikan pada hipertensi emergensi dan edema paru yaitu
c. Furosemid
15. Obat emergensi hipoglikemik berat yang menstimulasi pemecahan glikogen pada hati yaitu
a. glukagon
16. Digunakan untuk terapi over dosis morfin, bekerja dengan menduduki reseptor heroin
tetapi tidak menimbulkan efek narkosis yaitu
d. nalokson
17. Obat yang dapat berinteraksi dengan insulin menghasilkan efek hipoglikemia yang lebih
kuat yaitu
d. betabloker
18. Obat KDM kardiovaskuler yang diindikasikan pada kasus hipotensi dengan gejala syok
yaitu
a. Dopamin
19. Bronkodilator yang termasuk golongan B2 adrenergik dan merupakan pilihan utama terapi
asma akut yaitu
b. Efineprin
20. Penanganan keracunan harus dilakukan dengan CEPAT dan TEPAT. Penanganan CEPAT
didasarkan pada
c.Diperlukan untuk mengatasi dan mengurangi berbagai gejala yang mungkin
memperburuk kondisi si penderita
21. Diuretik yang digunakan untuk mengurangi udem serebral karena trauma adalah
b. manitol 20%
22. Bukan merupakan keuntungan menggunakan agonis B2 adrenergik aerosol dibandingkan
sediaan oral
a. mengalami first pass effect
23. Obat yang bekerja selektif pada reseptor B2 adrenergik pada KDM saluran nafas yaitu
d. Efinefrin
24. Toksisitas yang biasanya terdapat pada penggunaan diuretik adalah
a. Ototoksisitas
25. Dalam uji potensiasi, hal akhir yang akan kita nilai adalah
a. Nilai LD50 kombinasi obat
26. Sediaan uji dapat dilarutkan dalam pelarut dibawah ini kecuali
d. Minyak sayur
27. Uji karsinogenik sebaiknya diamati pada fase
b. Metafase
28. Konsep penelitian toksikologi yang tidak benar dibawah ini adalah
d. Rute pemberian dibedakan antara hewan uji dan manusia
29. Pada uji toksisitas kronis, pemberian sediaan uji dilakukan pada
a. Selama umur hidup hewan uji
30. Waktu uji toksisitas subkronis biasanya dilakukan dalam
a. 28 atau 90 hari
31. Dalam uji toksikologi berat minimum dari hewan uji tikus adalah
c. 120 gram
32. Contoh senyawa mutagen adalah dibawah ini kecuali
b. SPF
33. Dalam uji toksisitas akut, tolak ukur kuantitatif yang akan kita dapatkan adalah
a. LD50
34. Kelompok uji yang ditambahkan untuk melihat efek toksik tertunda dari suatu zat adalah
b. Kelompok satelit
35. Pada uji reproduksi, yang diamati adalah sel telur dan sel sperma beserta organ lainnya
yang terkait, merupakan jenis uji
c. Uji fertilitas
36. Kondisi yang tidak diinginkan dan berbahaya yang terjadi akibat penggunaan obat pada
dosis normal dan membutuhkan tindakan penghentian obat adalah definisi dari
c. Adverse drug reaction
37. Yang tidak termasuk uji toksisitas in vivo dibawah ini adalah
d. Mutagenesis
38. Uji labirin merupakan salah satu contoh uji
b. Perilaku
39. Uji karsinogenik sebaiknya diamati pada fase
b. Metafase
40. Pada uji toksisitas kronis, pemberian sediaan uji dilakukan pada
c. Selama umur hidup hewan uji
41. Hewan uji yang digunakan pada uji mutagenesitas adalah
a. Salmonella typhi
42. Dibawah ini yang bukan termasuk kedalam golongan adverse drug events adalah
b. Ketidakpatuhan
43. Dalam uji toksikologi berat minimum dari hewan uji mencit adalah
d. 20 gram
44. Uji toksikologi umumnya dilakukan pada jenis dibawah ini kecuali
e. Hewan bersel tunggal
45. Maksimal variasi bobot hewan uji yang diperbolehkan adalah
c. 20%
46. Fototoksis dan fotoalergi termasuk salah satu jenis uji
d. Kulit dan mata
47. Dalam uji potensiasi, apabila LD50 kombinasi senyawa lebih besar dari senyawa tunggal
berarti
c. Terjadi potensiasi
48. Pada uji reproduksi, yang diamati adalah sel telur dan sel sperma beserta organ lainnya
yang terkait, merupakan jenis uji
e. Uji fertilitas
49. Toksisitas yang biasanya terdapat pada penggunaan gentamisin adalah
b. Nefrotoksisitas
50. Uji toksisitas akut, subkronik, dan kronik adalah contoh dari jenis uji ketoksikan
b. In vivo
51. Waktu uji toksisitas akut biasanya dilakukan maksimal dalam
b. 14 hari
52. Dalam uji toksisitas akut, tolak ukur kuantitatif yang akan kita dapatkan adalah
c. LD50
53. Kelompok uji yang berisikan zat atau substansi yang terbukti memiliki efek yang ingin kita
lihat dan berfungsi sebagai pembanding pada zat yang akan kita teliti disebut
b. Kelompok satelit
54. Nilai indeks terapi pada hewan uji yang didapatkan selanjutnya masuk dalam tahap
b. Ekstrapolasi ke manusia
55. Dua jenis resiko yang terjadi pada uji toksikologi adalah
a. Absolut dan relatif
56. Kerusakan morfologi mayor terjadi pada masa gestasi
b. 3 hingga 8 minggu
57. Uji teratogenik menggunakan kelompok hewan sejumlah
e. 1 kelompok intervensi dan 3 kelompok kontrol
58. Batas keamanan yang dihasilkan dalam uji farmakologi adalah
c. Indeks terapi
59. Mekanisme teratogenik yang tidak benar dibawah ini adalah
c. Agonis stress oksidatif
60. Obat teratogenik harus sangat dihindari pada masa ini
e. Prakonsepsi
61. Phocomelia merupakan salah satu efek teratogenesis yang paling dikenal sejarahnya akibat
penggunaan obat
a. Thalidomid

Anda mungkin juga menyukai