Anda di halaman 1dari 19

Candi Barong

Yoses Tanzaq
Email: yosestanzaq@gmail.com
Balai Pelestarian Cagar Budaya Prov. DI Yogyakarta
Profil Candi Barong

Lokasi
• Dusun Candisari, Sambirejo,
Prambanan, Sleman, DIY
• Perbukitan Batur Agung (Siwa Plateau)

Deskripsi
• Bangunan terdiri dari 4 teras
• Teras I Teras paling tinggi dengan dua bangunan candi tanpa
ruang
• Teras II terdapat umpak dan sisa bangunan (5 pondasi)
• Teras III berupa lahan kosong yang mungkin masih menyimpan
peninggalan arkeologi
• Tersa IV dibatasi dengan pagar
Riwayat Pelestarian
• 1915 ROD mencatat runtuhan candi
yang disebut dengan Tjandi Sari
Sorogedoeg
• 1979 Penelitian dan pengumpulan
data oleh Dinas Purbakala DIY
• 1985 Studi Kelayakan
• 1987 Studi Teknis
• 1988-1990 Pemugaran Candi Utara
• 1990-1992 Pemugaran Candi selatan
• 1993-1994 Pemugaran Talud Teras I
• 1995-1998 Pemugaran Talud Teras II
• 2000-2002 Pemugaran Teras III
• 2004 Pemugaran Pagar I Sisi Timur
• 2007 Pemugaran Talud dan Tangga naik
Teras II
Gaya Arsitektur

Candi Barong Bergaya Arsitektur Klasik Akhir


Abad X - XI Masehi

Sumber Tertulis
• Prasasti Dawangsari

• Prasasti Wukiran (Pereng)

Sejarah Candi Barong


Prasasti Dawangsari
• Riwayat Penemuan
Ditemukan oleh Bp Wongsorejo Tahun
1979
• Deskripsi
Terbuat dari batu andesit tinggi 68,5
cm, lebar 34 cm, dan tebal 13 cm,
bertuliskan Aksara dan bahasa Jawa
Kuna, terdiri atas 23 baris Bentuk Sloka
terdiri atas 9 bait. Tanpa Angka Tahun,
berdasarkan paleografi diperkirakan
berasal dari masa Balitung akhir (abad
XI M).
• Isi
Berisi petuah dan pemujaan orang-
orang sādhu (pendeta) kepada
Wināyaka. Sesuai dengan peranannya
dengan nama Wināyaka yang biasa
disebut dalam bagian sapatha pada
prasasti, yaitu dewa yang dapat melihat
segala perbuatan manusia.
Prasasti Wukiran (Pereng)
• Riwayat Penemuan
Prasasti Wukiran ditemukan di Desa Pereng,
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten,
Provinsi Jawa Tengah pada tahun 1890,
sehingga kadang-kadang prasasti ini dikenal
juga dengan nama Prasasti Pereng.
• Deskripsi
Prasasti Wukiran berbahan batu andesit
dengan ukuran tinggi 84 cm, tebal 12 cm.
• Isi
Prasasti Wukiran menyebutkan bahwa pada
tahun 784 Ç, Rakai Walaing Pu Kumbhayoni,
cicit Sang Ratu Halu memberikan sebidang
sawah di Wukiran seluas dua tampah untuk
persembahan bagi Sanghyang Winaya(ka).
Baris berikutnya berisi keterangan dalam
bahasa Sansekerta yang memuat puji-pujian
terhadap Kumbhayoni yang membangun
sebuah candi yang bernama Bhadraloka.
Wināyaka = Ganesha
Bhadraloka = Alam Bahagia
Bangunan Suci Bhadraloka = Candi Barong
???
Siapakah Rakai Walaing Pu Kumbhayoni?
• Penguasa di Walaing (watak) dengan wanua-nya
adalah Tunggang Dawet, Langka Sereh,
Wulakan, Wala• , Walaing dan Lodwang.
• Cicit Rakai Halu pada 784 Ç (862 M) adalah
Masa Pemerintahan Rakai Pikatan Dyah Saladu,
Kemungkinan tokoh Rakai Halu pada masa
pemerintahan Rakai Panangkaran atau Rakai
Panarabwan.
• Beragama Hindu dilihat dari Manggala
prasastinya yang memuat ”hormat bagi Siwa dan
Durga”.

Hubungan Candi Barong dengan Adakah peperangan pada


stupa Dawangsari??? masa Rakai Pikatan ???
Sejarah Candi Barong
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai