Anda di halaman 1dari 2

Fisiologi Miksi

A. Pengisian Kandung Kemih


Dinding ureter mengandung otot-otot polos yang tersusun secara spiral, memanjang,
dan melingkar, tetapi batas antara lapisan ini tidak jelas. Kontraksi peristaltik teratur 1-5 kali
permenit akan mendorong urin dari pelvis renalis untuk memasuki kandung kemih. Ureter
memasuki kandung kemih dengan arah miring sehingga akan menjepit ureter. Akibatnya
walaupun ureter tidak memiliki sfingter, ureter akan terus tertutup kecuali selama gelombang
peristaltic. Ini bertujuan agar tidak terjadinya refluks urin dari kandung kemih ke ureter.

B. Pengosongan Kandung Kemih


Sama seperti ureter, otot polos kandung kemih juga tersusun secara spiral, memanjang,
dan melingkar. Kontraksi otot melingkar (detrusor) berperan dalam pengosongan kandung
kemih.
Berkemih pada dasarnya merupakan refleks spinal yang difasilitasi dan dihambat oleh
pusat-pusaat susunan saraf yang lebih tinggi. Otot kandung kemih bersifat plastis, bila teregang
maka ketegangannya akan menghilang. Keinginan pertama untuk berkemih timbul pada saat
volume kandungg kemih sekitar 150ml, dan rasa penuh timbul pada saat terisi 400ml.
Selama berkemih, otot-otot perineum dan sfingter uretra eksterna melemas, otot
detrusor berkontraksi, dan urin akan mengalir melalui uretra. Mekanisme yang mencetuskan
proses miksi secara volunteer belum diketahui dengan pasti. Salah satu mekanisme awalnya
ialah relaksasi otot-otot dasar panggul, dan ini mungkin menimbulkan tarikan kebawah yang
cukup besar pada otot detrusor sehingga merangsang kontraksi otot tersebut. Kontraksi otot-
otot perineum dan sfingter eksterna dapat dilakukan secara volunteer sehingga mencegah urin
untuk mengalir melewati uretra atau menghentikan urin saat sedang berkemih.

C. Pengendalian Refleks

Otot polos kandung kemih sendiri dapat berkontraksi, namun pada kandung kemih yang
persyarafannya utuh, reseptor regang di dindingnya akan memulai refleks kontraksi yang
ambangnya lebih rendah daripada refleks kontraksi. Serat saraf yang terdapat didalam nervus
pelvikus merupakan serat aferen refleks pengosongan kandung kemih, dan serat parasimpatis
ke kandung kemih yang merupakan serat eferen juga berjalan Bersama saraf ini. Refleks
diintegrasikan di segmen sacral medulla spinalis. Pada orang dewasa, volume urin didalam buli
yang normalnya merangsang refleks kontraksi adalah sekitar 300-400ml. Saraf simpatis yang
menuju kandung kemih tidak ikut berperan dalam proses berkemih. Namun pada pria, saraf-
saraf ini memang memperantarai kontraksi otot vesika yang mencegah masuknya semen ke
vesika saat ejakulasi.

Anda mungkin juga menyukai