1. Toho (2007 : 51), Kebugaran Jasmani adalah kesanggupan tubuh untuk melakukan aktivitas tanpa
mengalami kelelahan yang berarti.
2. Muhajir (2006:79) menyatakan bahwa Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan
tubuh untuk melakukan penyesuaian (adaptasi) terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya
(dari kerja yang dilakukan sehari - hari) tanpa menimbulkan kelelahan berlebihan yang berarti.
Komponen – komponen kebugaran jasmani adalah faktor penentu derajat kondisi setiap
individu. Seseorang dikatakan bugar jika mampu melakukan segala aktivitas kehidupan sehari – hari
tanpa mengalami hambatan yang berarti dan dapat melakukan tugas berikutnya dengan segera.
Menurut Rusli Lutan (2011 : 63) Kebugaran Jasmani memiliki dua komponen utama yaitu :
a. Komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan kesehatan.
Antara lain : kekuatan otot, daya tahan otot, daya tahan aerobic dan fleksibilitas.
b. Komponen kebugaran jasmani yang berkaitan dengan keterampilan.
Antara lain : koordinasi, agilitas, kecepatan gerak, power dan keseimbangan.
Manfaat melakukan aktivitas pembelajaran kebugaran jasmani secara teratur dan benar
dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai berikut :
Pada bab ini kamu akan mempelajari aktivitas pembelajaran kebugaran jasmani yang berkaitan
dengan kesehatan, yaitu :
a. Kekuatan otot.
b. Daya tahan otot.
c. Daya tahan aerobic.
d. Fleksibilitas.
Gambar 7.6. Aktivitas pembelajaran kekuatan otot lengan dan bahu (gerakan gerobak
dorong).
b. Aktivitas Pembelajaran Daya Tahan Otot Tungkai.
Gambar 7.9. Aktivitas pembelajaran daya tahan otot lengan (naik palang tunggal).
3. Aktivitas Pembelajaran Daya tahan Aerobik.
Daya Tahan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan kerja dalam waktu yang relative
lama. Istilah lainnya yang sering digunakan ialah respirato – cardio – vascular endurance, yaitu daya
tahan yang bertalian dengan pernapasan, jantung dan peredaran darah.
Latihan yang dapat meningkatkan dan mengembangkan daya tahan jantung dan paru paru
antara lain ;
1. Lari jarak jauh
2. Renang jarak jauh
3. Cross – country atau lari lintas alam
4. Fartlek
5. Interval training
6. Atau bentuk latihan apapun yang memaksa tubuh untuk bekerja dalam waktu yang lama (lebih dari
6 menit).
Beberapa faktor yang harus dipenuhi dalam menyusun program interval training antara lain :
1. Lamanya latihan
2. Beban (intensitas) latihan.
3. Ulangan (Repetision) melakukan latihan.
4. Masa istirahat (recovery interval) setelah setiap repetisi latihan.
1. Peregangan Dinamis.
2. Peregangan Statis.
Gambar 7.11. Bentuk – bentuk aktivitas pembelajaran statis untuk meningkatkan kelenturan.