Anda di halaman 1dari 4

Contoh obat topikal 

Berdasarkan Kegunaan

1.         Anti infeksi topikal

Contoh obat:
a.         Bactroban
b.        Cetricillin

BACTROBAN

Komposisi                   : Mupirocin  calcium


Indikasi                       : Terapi topikal infeksi sekunder pada lesi kulit traumatik.
Dianjurkan                  : Dewasa  & anak – anak Oleskan 3 X / hari selama 10 hari
Kontra Indikasi           : Hipersensitif terhadap mupirocin
:tidak untuk digunakan pada mata atau hidung. Hindari kontak mata. Gunakan dengan hati-
hati jika ada gangguan ginjal.
Efek samping              : rasa panas, gatal, tersengat, eritema.

CETRICILLIN
Kosisi                           : tiap gram cream mengandungcetrimide 5 mg ( 5% )dasar cream
sampai1 gr
Indikasi                         : antiseptik yang digunakan pada luka-luka ringan karena sengatan
matahari.

Kontra indikasi           : Bagi penderita yang hipersensitif terhadap cetrimide


Cara pemakaian           : Ditempat yang sejuk dan terlindung dari cahaya
Kemasan                     : Tube @ 15 gr

2.Anti Jamur

Contoh obat :

a.ERPHAMAZOL CREAM

Komposisi                   :setiap 5 gr erphamazol cream mengandung 1% klotrimasol


Indikasi                    :Cream ini sangat baik untuk pengobatan dermatofitosis atau penyakit
jamuryang disebabkan antara lain ioleh trichophyton, epidermophyton, microsporum,
candida albicans malassezia furfur. Jadi sangat baik untuk:

1.      jamur pada kulit kepala (tineacapitis)


2.      jamur kuku (tinea unguium / onychomycosis)
3.      jamur pada lipatan-lipatan tubuh atau sela-sela jari (cutaneous candidiasis)
4.      panu (tinea versicolor) dan infeksi jamur lainnya (mis : tinea corporis, tinea cruris, dll)
Efek samping                 :bila digunakan konsentrasi besar akan menjadi iritasi dan rasa 
terbakar pada kulit
Cara pemakaian            :oleskan erphamazol cream tipis-tipis pada bagian yang sakit 2-3x
sehari, lamanya pengobatan berbeda-bada tergantung dari  jenis dan luasnya penyakit.
Biasanya berkisar 1-2 minggu
Kemasan                        :tube @ 5 gr erphamazol cream simpanlah di tempat yang sejuk dan
terlindung dari matahari

b.      Canesten

1.4    canesten adalah obat yang digunakan untuk membunuh kuman jamur

Komposisi                   : clotrimazole
Indikasi                       :
Ø  Krim : dermatomikosis disebabkan oleh dermatofit ragi, jamur dan fungi lain, ptiriasis
versikolor, eritrasma.
Ø  bubuk : kandididiasis krim candida albicans, pityriasi versicolor, tinea pedis, tinea cruris,
tinea corporis.
Dianjurkan      :
Krim    : oleskan 2-3 x/hr.
Bubuk             : gunakan 1-2 x/hr
Kontra Indikasi           : hipersensitif terhadap klotrimazol.
Peringatan                   : hamil trisemester-1, laktasi.
Efek samping: eritema, rasa tersengat, kulit melepuh atau mangelupas, gatal, ultikaria, rasa
terbakar dan iritasi kulit.

3.         Anti infeksi topical dengan kortikisteroid


Contoh Obat :
a.         Apolar-N
b.        Betason-N

APOLAR-N
Komposisi                     : pergram desolide 0,5 mg. Neomycin sulfat 5mg
Indikasi: dermatitis terinfeksi, dermatitis atopik, dermatitis seborok, pruritus pada anus dan
vulva, autitis eksterna
Dianjurkan                    : oleskan 2-3 x/hr
Kontra Indikasi: herpes simpleks, cacar air, TBC kulit, penyakit kulit karena cipilis, dan
ulkus kulit. Terapi untuk mata. Hipersensitifitas terhadap neomysin.
Peringatan                     : hindari pemakaian jangka lama pada permukaan kulit yang luas.
BETASON-N
Komposisi                       : beta methason, valerat 0,1%, neomysin sulfat 0,5%.
Indikasi                           : eksim pada bayi, dermatitis atopik, alergi pesoriasis, neuro
dermatitis.
Dianjurkan                      : oleskan pda lesi 2 x/hr.
Peringatan                     : pemakaian jangka panjang atau untuk profillaksis, kambuh kembali
jika dihentikan secara mendadak, hindari kontak dengan mata, kerusakan kulit berat.
Efek samping                : kulit kering, pruritus, iritasi, rasa nyeri atau terbakar sementara
(ringan sampai sedang), perubahan atrofi lokal pada kulit, pemakaian jangka panjang dan
intensif (hiperkoltisme), gatal, folikulitis, hipertrikosis, erupsi sperti agne.

4.         Kortikosteroid topikal
Contoh Obat :
a.         Advantan
b.        Apolar

ADVANTAN
Komposisi                   : methylprednisolone aceponate
Indikasi                         :Dermatitis atopik ( ekzema endogenus, neurodermatitis,
neuradermatitis ), ekzema kontak, degeneratif, dishidrotik, vulgaris & ekzema pada anak.
Dianjurkan                    :oleskan 1x/hari. Lama terapi;dewasa<12 mingu, anak tdk>4 minggu.
Kontra indikasi             :TB atau sifilis pada kulit yang akan diobati, rosasea, dermatitis,
perioral dan reaksi kulit pasca vaksinasi pada bagian kulit yang akan diobati. Hypesensitif
pada methyprednisolone aceponate hamil laktasi.
Peringatan                     : penyakit kulit karena infeksi bakteri dan atau infeksi jamur. Bayi
anak, pengunaan pada bagian tubuh luas, pengunaan jangka lama.
Efek samping              :gatal, rasa terbakar, eritema, vasikulasi, atrofi, streae, atau kondisi
pada  kulit yang menyerupai acne.

APOLAR
Komposisi                   : desonide
Indikasi                         : dermatitis atopik dan kontak, eksema terutama pada anak psoriasis,
dan pruritus pada anus dan vulva, eritema akibat terbakar sinar matahari dan dermatitis
lainya.
Dianjurkan                  : 2-3x sehari.
Kontra indikasi             : herpes simplex, varisela, TBC kulit, dermatitis karena sipilis dan
ulkus.
Contoh obat supositoria

1. Anusol Suppo (Antihemorroid)

2. Dulcolax Suppo (Laxative)

3. Kaltrofen Suppo (Analgetic, Anti Inflamasi )

4. Custodiol Suppo (Laxative)

5. Profenid Suppo (Analgetic, Anti Inflamasi)

6. Borraginol-N Suppo ( Antihemorroid )

7. Borraginol-S Suppo ( Antihemorroid )

8. Vagistin Ovula (Vaginitis)

9. Neo Gynoxa Ovula ( Vaginitis )

http://mahasiswafarmasibicara.blogspot.com/2013/10/pemberian-obat-secara-topikal.html

Anda mungkin juga menyukai