Anda di halaman 1dari 8

Negara dan Pemerintah (Sifat dan Bentuk)

A. Sifat-sifat negara

Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya dan yang hanya
terdapat pada negara saja dan tidak terdapat pada asosiasi atau organisasi lainnya. Umumnya dianggap bahwa
setiap negara mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli, dan sikap mencakup semua.

1. Sifat memaksa. Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian penertiban dalam
masyarakat tercapai serta timbulnya anarki dicegah, maka negara memiliki sifat memaksa, dalam arti
mempunyai kekuasaan untuk memakai kekerasan isik secara legal. Sarana untuk itu adalah polisi, tentara,
dan sebagainya. Organisasi dan asosiasi yang lain dari negara juga mempunyai aturan, akan tetapi
aturan-aturan yang dikeluarkan oleh negara lebih mengikat.Di dalam masyarakat yang bersifat
homogen dan ada konsensus nasional yang kuat mengenai tujuan-tujuan bersama, biasanya sifat
paksaan ini tidak begitu menonjol; akan tetapi di negara-negara baru yang kebanyakan belum
homogen dan konsensus nasionalnya kurang kuat, sering kali sifat paksaan ini akan lebih tampak.
Dalam hal demikian di negara demokratis tetap disadari bahwa paksaan hendaknya dipakai seminimal
mungkin dan sedapat-dapatnya dipakai persuasi (meyakinkan). Lagi pula pemakaian paksaan secara ketat,
selain memerlukan organisasi yang ketat, juga memerlukan biaya yang tinggi.Unsur paksa dapat
dilihat misalnya pada ketentuan tentang pajak. Setiap warga negara harus membayar pajak dan orang
yang menghindari kewajiban ini dapat dikenakan denda, atau disita miliknya, atau di beberapanegara
malahan dapat dikenakan hukuman kurungan.
2. Sifat monopoli. Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat.
Dalam rangka ini negara dapat menyatakan bahwa suatu aliran kepercayaan atau aliran politik
tertentu dilarang hidup dan disebarluaskan, oleh karena dianggap bertentangan dengan tujuan
masyarakat.Sifat mencakup semua (allencompassing, allembracing). Semua peraturan perundang-
undangan (misalnya keharusan membayar pajak) berlaku un-tuk semua orang tanpa kecuali. Keadaan
demikian memang perlu, sebab kalau seseorang dibiarkan berada di luar ruang lingkup aktivitas
negara, maka usaha negara ke arah tercapainya masyarakat yang dicita-citakan akan gagal. Lagi pula,
menjadi warga negara tidak berdasarkan kemauan sendiri (involuntary membership) dan hal ini berbeda
dengan asosiasi lain di mana keanggotaan bersifat sukarela.

B. Bentuk-bentuk negara

Negara kesatuan yaitu negara yang kedaulatan serta bersifat tunggal dan di dalamnya tidak terdapat negara
bagian. Negara kesatuan menempatkan pemerintah pusat sebagai otoritas tertinggi. Sementara wilayah-wilayah
administratif di bawahnya hanya menjalankan kekuasaan yang dipilih oleh pemerintah pusat untuk didelegasikan.
Contoh negara yang memiliki bentuk kesatuan, seperti Spanyol, Brunei Darussalam, dan Indonesia. Negara serikat
(federal) Kedaulatan di negara serikat atau federal berasal dari negara bagian. Di mana sebagian kedaulatan
tersebut diserahkan kepada negara federal. Sehingga pada hakikatnya kedaulatan berada pada negara bagian.
Contoh negara yang berbentuk serikat seperti Amerika Serikat, India, dan Jerman. ciri-ciri negara serikat, yakni:

 Mempunyai lebih dari satu kepala negara


 Memiliki lebih dari satu konstitusi
 Memiliki lebih dari satu kabinet
 Memiliki lebih dari satu lembaga perwakilan.
Sumber:

https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/06/153000769/bentuk-negara-dan-bentuk-pemerintahan--
pengertian-dan-macamnya?page=all

Budiarjo, Miriam.1988.Dasar-dasar Ilmu Politik.Jakarta: PT Gramedia

C . Sifat pemerintah

Sifat-sifat lembaga pemerintahan negara tersebut antara lain:

 Sifat memaksa,

Ini berarti bahwa bahwa setiap pemerintahan negara dapat memaksakan kehendak dan kekuasaannya, baik
melalui jalur hukum, maupun jalur kekuasaan atau kekerasan. Misalnya, aparat penegak hukum seperti Polisi dan
KPK dapat melakukan penangkapan dan penahanan pada tersangka pelaku tindak kejahatan.

 Sifat monopoli,

Ini berarti bahwa setiap pemerintahan negara menguasai hal-hal tertentu demi tujuan negara tanpa saingan. Ini
misalnya terlihat pada peran bank sentral, yaitu Bank Indonesia, sebagai pengendali keuangan dan pencetak mata
uang Rupiah. Walaupun ada berbagai bank umum milik pemerintah atau swasta, seperti BRI, BNI dan BCA, hanya
ada satu bank sentral di suatu negara yang memegang kekuasaan secara monopoli.

 Sifat totalitas,

Ini berarti bahwa semua hal tanpa kecuali mencakup kewenangan pemerintahan negara. Misalnya semua orang
yang memiliki penghasilan pada tingkat tertentu harus membayar pajak.

D .Bentuk Pemerintah

Negara Kesatuan pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua bentuk, yaitu negara kesatuan dengan sistem
sentralisasi (pengaturan kewenangan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk mengurusi urusan
rumah tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya)

dan negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Menurut Pasal 18 UUD 1945 Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) merupakan Negara Kesatuan yang berbentuk Republik dengan sistem desentralisasi.

Desentralisasi adalah sistem dimana daerah-daerah diberikan kesempatan dan kekuasaan untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri yang dinamakan dengan daerah otonom (otonomi daerah). Dalam hal ini
pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya di luar bidang pemerintahan yang oleh undang-undang
ditentukan sebagai urusan pemerintahan pusat.

Sistem Pemerintahan Indonesia

Sistem Pemerintahan negara Indonesia adalah sistem presidensial. Sistem presidensial adalah sistem negara yang
dipimpin oleh seorang presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden dan Wakil
Presiden secara langsung dipilih oleh rakyat melalui pemilihan umum. Masa jabatan Presiden adalah 5 tahun
dalam 1 periode.
Dalam menjalankan pemerintahannya, presiden dibantu oleh para menteri yang dipilih. Presiden mempunyai hak
untuk mengangkat dan memberhentikan para menteri. Para menteri atau biasa disebut sebagai kabinet
bertanggung jawab terhadap presiden. Dalam menjalankan pemerintahannya, presiden diawasi oleh parlemen
yaitu Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

E. BENTUK NEGARA PADA ZAMAN YUNANI KUNO

 Menurut Aristoteles, terdapat 7 bentuk negara, yaitu sebagai berikut:

1. Monarchi adalah pemerintahan oleh satu orang guna kepentingan seluruh rakyat.

2. Tirani adalah pemerintahan oleh satu orang untuk kepentingan dirinya sendiri.

3. Aristokrasi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang yaitu para cendikiawan guna kepentingan seluruh
rakyat.

4. Oligarchi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang guna kepentingan kelompok (golongan) nya sendiri.

5. Plutokrarsi adalah pemerintahan oleh sekelompok orang kaya guna kepentingan orang-orang kaya.

6. Politiea adalah suatu pemerintahan oleh seluruh orang guna kepentingan seluruh rakyat.

7. Demokrasi adalah pemerintahan dari orang-orang yang tidak tahu sama sekali tentang soal-soal pemerintahan.

 Sedangkan Plato mengemukakan ada lima macam bentuk negara yang sesuai dengan sifat tertentu dari
jiwa manusia, yaitu :

1. Aristokrasi adalah pemerintahan oleh Aristokrat (cendikiawan) sesuai dengan pikiran keadilan.

2. Timokrasi yaitu pemerintahan oleh orang-orang yang ingin mencapai kemahsyuran dan kehormatan.

3. Oligarchi yaitu pemerintahan oleh para hartawan. Keadaan ini melahirkan milik partikulir, maka orang-orang
miskin pun bersatu melawan kaum hartawan.

4. Demokrasi yaitu pemerintahan oleh rakyat miskin. Karena salah mempergunakannya maka keadaan ini berakhir
dengan kekacauan atau anarki.

5. Tirani yaitu pemerintahan seorang penguasa yang bertindak secara sewenang-wenang. Bentuk ini adalah yang
paling jauh dari cita-cita tenang keadilan.

Bentuk Negara Pada Zaman Pertengahan Bentuk negara Republik dan bentuk negara Kerajaan.

 Menurut Duguit, membedakan Negara Republik dengan Kerajaan berdasarkan cara pengangkatan kepala
Negara,jika kepala negara ditunjuk secara keturunan,maka disebut Monarkhi jika kepala negaranya dipilih
disebut dengan Republik. Menurut Machiavelli, Negara kerajaan pembentukan menurut kemauan
seseorang/orang tertentu sedangkan negara berbentuk republik kemauan negara berdasarkan hukum
dan keinginan banyak orang
F. BENTUK NEGARA PAHAM MODERN

Menurut teori-teori modern sekarang ini, bentuk negara yang terpenting ialah: negara kesatuan (Unitarianisme)
dan negara serikat (Federasi).

1. Negara Kesatuan

Negara kesatuan adalah bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu pemerintahan pusat yang
berkuasa dan mengatur seluruh daerah. Namun dalam pelaksanaannya, negara kesatuan ini terbagi kedalam dua
macam sistem pemerintahan yaitu: Sentral dan Otonomi.

Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi adalah pemerintahan yang langsung dipimpin oleh pemerintahan
pusat, sementara pemerintahan daerah dibawahnya melaksanakan kebijakan pemerintahan pusat. Model
pemerintahan Orde Baru di bawah pemerintahan Presiden Soeharto adalah salah satu contoh sistem
pemerintahan model ini.

 Keuntungan sistem sentralisasi:

1. Adanya keseragaman (uniformitas) peraturan di seluruh wilayah negara;

2. Adanya kesederhanaan hukum, karena hanya ada satu lembaga yang berwenang membuatnya;

3. Penghasilan daerah dapat digunakan untuk kepentingan seluruh wilayah negara.

 Kerugian sistem sentralisasi:

1. Bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga sering menghambat kelancaran jalannya pemerintahan;

2. Peraturan/ kebijakan dari pusat sering tidak sesuai dengan keadaan/ kebutuhan daerah;

3. Daerah-daerah lebih bersifat pasif, menunggu perintah dari pusat sehingga melemahkan sendi-sendi
pemerintahan demokratis karena kurangnya inisiatif dari rakyat;

4. Rakyat di daerah kurang mendapatkan kesempatan untuk memikirkan dan bertanggung jawab tentang
daerahnya;

5. Keputusan-keputusan pemerintah pusat sering terlambat.

Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi adalah kepala daerah diberikan kesempatan dan kewenangan untuk
memgurus urusan pemerintahan di wilayah sendiri. Sistem ini dikenal dengan istilah otonomi daerah atau
swatantra. Sistem pemerintahan negara Malaysia dan pemerintahan paska Orde Baru di Indonesia dengan sistem
otonomi khusus dapat dimasukan kedalam model ini.

 Keuntungan sistem desentralisasi:

1. pembangunan daerah akan berkembang sesuai dengan ciri khas daerah itu sendiri;

2. peraturan dan kebijakan di daerah sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah itu sendiri;

3. tidak bertumpuknya pekerjaan pemerintah pusat, sehingga pemerintahan dapat berjalan lancar;

4. partisipasi dan tanggung jawab masyarakat terhadap daerahnya akan meningkat;

5. penghematan biaya, karena sebagian ditanggung sendiri oleh daerah.


 Sedangkan kerugian sistem desentralisasi adalah ketidakseragaman peraturan dan kebijakan serta
kemajuan pembangunan.

2. Negara Serikat

Negara Serikat adalah beberapa negara bagian yang menjadi sebuah negara berdaulat. Negara bagian tidak
memiliki kedaulatan. Berbeda dengan negara kesatuan, negara bagian memiliki kewenangan untuk membuat
undang-undang sendiri akan tetapi tetap harus sesuai dengan Konstitusi dasar negara serikat tersebut. Negara
bagian juga bisa memiliki kepala negara sendiri, dan parlemen sendiri. Negara pusat (federal) memiliki kedaulatan
atas negara bagian dan mengambil alih beberapa kekuasaan yang berhubungan dengan moneter, pertahanan,
POS, politik LN, dan telekomunikasi. Sedangkan urusan dalam negeri lain adalah menjadi kewenangan negara
bagian.

Tiap negara bagian memiliki kepala negara, parlemen, dan kabinet sendiri untuk menjalankan pemerintahan di
negara bagian, tiap negara bagian dapat membuat konstitusi sendiri yang sejalan dengan konstitusu dasar negara
serikathubungan rakyat dan pemerintah pusat diatur negara bagian kecuali dalam hal tertentu yang disebut diatas.
Pembagian kekuasaan antara pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian ditentukan oleh negara bagian,
sehingga kekuasaan pemerintah pusat adalah tentang aspek selebihnya.

 Kekuasaan yang biasaanya dipegang pemerintahan pusat antara lain:


1. kedudukan negara dimata Internasional
2. keselamatan rakyat
3. konstitusi dan organisasi pusat
4. hal keuangan negara
5. kepentingan bersama antar negara

 Persamaan antara negara serikat dan negara kesatuan bersistem desentralisasi:


1. Pemerintah pusat sebagai pemegang kedaulatan ke luar
2. Memiliki otonomi sendiri

Sedangkan perbedaannya adalah asal muasal otonomi. Negara bagian memiliki otonomi asli sedangkan negara
kesatuan sistem desentralisasi adalah pemberian dari pemerintah pusat. Bentuk pemerintahan negara:

a) Monarki absolut adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang (raja, ratu,, syah,
atau kaisar) yang kekuasaan dan wewenangnya tidak terbatas. Perintah raja merupakan wewenang yang hrus
dipatuhi oleh rakyatnya. Pada diri raja terdapat kekuasaan eksekutif, yudikatif, dan legislatif yang menyatu dalam
ucapan dan perbuatannya. Contoh Perancis semasa Louis XIV dengan semboyannya yang terkenal L’etat C’est Moi
(negara adalah saya).

b) Monarki konstitusional adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja yang
kekuasaannya dibatasi undang – undang dasar (konstitusi). Proses monarki kontitusional adalah sebagai berikut: 1.
Ada kalanya proses monarki konstitusional itu datang dari raja itu sendiri karena takut dikudeta. Contohnya:
negara Jepang dengan hak octroon. 2. Ada kalanya proses monarki konstitusional itu terjadi karena adanya revolusi
rakyat terhadap raja. Contohnya: inggris yang melahirkan Bill of Rights I tahun 1689, Yordania, Denmark, Aarab
Saudi, Brunei Darussalam

c) Monarki parlementer adalah bentuk pemerintahan dalam suatu negara yang dikepalai oleh seorang raja dengan
menempatkan parlemen (DPR) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam monarki parlementer, kekuasaan,
eksekutif dipegang oleh kabinet (perdanan menteri) dan bertanggung jawab kepada parlemen. Fungsi raja hanya
sebagain kepala negara (simbol kekeuasaan) yang kedudukannya ridak dapat diganggu gugat. Bentuk monarki
parlementer sampai sekarang masih tetap dilaksanakan di negara Inggris, Belanda, dan Malaysia.

3. Bentuk Pemerintahan oligarki

Oligarki adalah kekuasaan yang dikendalikan oleh sedikit orang, tetapi memiliki pengaruh dominan dalam
pemerintahan. Oligarki merupakan tipe klasik suatu bentuk kekuasaan. Kata oligarki berasal dari bahasa Yunani,
yaitu oligoi berarti "beberapa" atau "segelintir" danarche berarti "memerintah". Oligarki adalah bentuk
pemerintahan yang dipimpin oleh beberapa orang, namun untuk kepentingan beberapa orang (sekelompok
cendekiawan demi kepentingan kelompoknya).

Negara-negara Oligarki :

a. Uni Soviet Di Uni Soviet saat rezim Stalin, hanya anggota Partai Komunis yang mendukung birokratisasi Stalin
saja dapat memegang jabatan pemerintahan, sisanya disingkirkan atau dibunuh dengan kejam.

b. Afrika Selatan Di Afrika Selatan sebelum 1994, orang-orang minoritas berkulit putih memerintah secara oligarki
atas mayoritas penduduk Afrika Selatan berkulit hitam. Politik rasisme ini secara resmi pada 1948 disebut aparteid.

4.Bentuk Pemerintahan REPUBLIK

Dalam pelaksaaan bentuk pemerintahan republik dapat dibedakan menjadi republik absolut, republik
kontitusional, dan republik parlementer.

a. Republik absolut, pemerintahan bersifat diktator tanpa ada pembatasan kekuasaan. Penguasa mengakibatkan
konstitusi dan untuk melegitimasi kekuasaannya digunakanlah partai politik. Dalam pemerintahan ini, parlemen
memang ada, namun tidak berfungsi.

b. Republik konstitusional, presiden memegang kekuasaan kepala negara dan kepala pemerintahan. Namun,
kekuasaan presiden dibatasi oleh konstitusi. Di samping itu, pengawasan yang efektif dilakukan oleh parlemen.

c. Republik parlementer, presiden hanya berfungsi sebagai kepala negara. Namun, presiden tidak dapat diganggu –
gutat. Sedangkan kepala pemerintah berada di tangan perdana menteri yang bertanggung jawab kepada
parlemen. Dalam sistem ini, kekuasaan legislatif lebih tinggi dari pada kekuasaan eksekutif.

Source :

https://pemerintah.net/bentuk-negara/

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195202151983011-M._UMAR_DJANI_MARTASUTA/A
%20Dikwar/1%20Pendidikan%20Kewarganegaraan/PENGANTAR/NEGARA,%20BANGSA%20DAN%20WARGA
%20NEGARA1.pdf

file:///C:/Users/HP/Downloads/tugas%20hk%20tt%20negara.pdf

PENGERTIAN DAN BENTUK-BENTUK NEGARA.pdf


G. Soehino berpendapat bahwa bentuk pemerintahan sebagaimana yang pernah diterapkan Polis ini,
adalah merupakan bentuk pemerintahan yang bersifat Demokratis. dengan dasar bahwa:

1. Negara Yunani pada waktu itu masih kecil, masih merupakan apa yang disebut Polis atau City State, Negara Kota

2. Persoalan di dalam negara dahulu itu tidaklah sesulit seperti sekarang dan juga karena warga negaranya yang
sedikit

3. Setiap warga negara (kecuali bayi, sakit ingatan dan budak) adalah pemikir negara, dan selalu memikirkan
penguasa negara, cara memerintah dan sebagainya.

H. Menurut Plato, bentuk pemerintahan secara garis besar terbagi kepada lima macam, yaitu :

1. Aristokrasi

Bentuk pemerintahan ini mengharuskan system Komunisme dalam persoalan perempuan dan anak, pendidikan
dini bagi anak yang dikelola pemerintah, pemimpin haruslah seorang filosof, para pemimpin tidak dilibatkan dalam
pengelolaan harta, bahkan kekayaan mereka diambil, dan mereka memperoleh gaji secara berkala, dan mereka
harus mengabdikan jiwanya secara penuh untuk negara. Menurut Plato ini merupakan bentuk pemerintahan yang
paling ideal, karena dari pemerintahan seperti ini akan muncul kebijaksanaan, keadilan, keberanian, dan kesucian
diri.

2. Temokrasi

Temokrasi adalah bentuk pemerintahan militerisme, terjadi ketika bentuk Aristokrasi memudar diamana para
pemimpinnya sangat ambisius pada kehormatan, penghargaan, dan kemuliaan. Sehingga di dalam masyarakat
yang mendapat penghormatan hanya mereka yang kaya-kaya saja.6

3. Oligarki

Merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin oleh minoritas orang kaya. Bentuk pemerintahan ini merupakan
perkembangan lebih lanjut dari Temokrasi. Ambisi para pemimpin Temokrasi terhadap kekayaan dan syahwat,
serta pengabdian terhadap kebijaksanaan dan pengetahuan semakin bertambah seiring dengan berlalunya waktu.
Akibatnya, mereka mengumpulkan harta tidak dengan jalan yang benar. Dengan demikian kekayaan menjadi
ukuran segalanya.

4. Demokrasi

Pemberontakan yang dilakukan kalangan orang miskin terhadap para penguasa Oligarki, melahirkan situasi
pemrintahan berpindah ke tangan rakyat. Negara dimana pemerintahannya itu dipegang oleh rakyat dan
kepentingan umumlah yang diutamakan, dinamakan Demokrasi. Dalam pemerintahan Demokrasi ini prinsip yang
di utumakan adalah

kemerdekaan dan kebebasan.

5. Despotisme (tyrani).

Kebebasan yang tidak tekendali dalam bentuk pemerintahan demokratik berujung pada konsentrasi kekuasaan
pada segelintir orang pintar. Mereka tidak memberikan kekuasaan sama sekali kepada orang-orang di luar mereka.
Terciptalah perbudakan terhadap rakyat secara sempurna.
Aparat pemerintahan dan peradilan dikendalikan untuk melayani kepentingan mereka. Para pemberontak dan
orang-orang bijak pun dipenjara. Para penguasa pun dengan bebas merampas harta rakyat.

Anda mungkin juga menyukai