Anda di halaman 1dari 9

D.

BUDAYA TRADISIONAL SEBAGAI POTENSI WISATA DAN EKONOMI KREATIF

Keberagaman budaya banyak memberikan manfaat bagi bangsa kita. Dalam bidang pariwisata,
potensi keberagaman budaya dapat dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa
mendatangkan devisa. Sementara itu, dari budaya sendiri dan dibarengi kepariwisataan ini juga
mampu memunculkan adanya usaha-usaha dari industri kreatif, dimana keduanya saling
bersinergi dan saling mempengaruhi.

Pariwisata selalu berkaitan erat dengan ekonomi. Bahkan sering kali kita menyebutnya dengan
ekonomi kreatif. Dimana dalam ekonomi kreatif orang-orang selalu mengedepankan idenya
supaya apapun yang mereka buat menjadi bernilai ekonomi. Sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan keluarganya, bahkan terkadang tanpa disadari mereka juga telah ikut serta dalam
mengembangkan ekonomi negara ini.

1. POTENSI WISATA

Pariwisata budaya merupakan satu jenis pariwisata yang dalam pembangunannya menggunakan
kebudayaan sebagai potensi dasar yang dasar paling dominan. Jenis pariwisata ini diharapkan
berfungsi sebagai pemberi identitas bagi kepariwisataan daerah Bali sebagai satu pusat
pariwisata di Indonesia.

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009,
pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan
gas bumi serta minyak kelapa sawit. Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan
mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74%
dibandingkan tahun sebelumnya  dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta
dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan sejumlah penelitian, terdapat dua hal yang menjadi daya tarik utama, yaitu pesona
alam (natural resources) dan kekayaan budaya (cultural resources). Kedua hal tersebut selalu
konsisten menjadi temuan dalam berbagai penelitian pariwisata di berbagai belahan dunia.
Dalam kasus Indonesia, penelitian terbaru juga menegaskan hal yang sama, bahwa wisatawan
berkunjung ke Indonesia karena tertarik akan pesona alam dan kekayaan budayanya (Gunadi,
2011).

Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas wisatawan mancanegara mengunjungi


Indonesia dengan alasan daya tarik kebudayaan Indonesia yanng beraneka ragam. Baik dalam
hal tata cara hidup, tari-tarian, batik, ukiran maupun lukisan. Hal ini menguatkan bahwa
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang sangat berpotensi  dikembangkan sebagai
destinasi wisata budaya daerah.

Hasil seni budaya Indonesia yang sangat beragam seperti hasil seni bangunan, seni kerajinan,
seni pentas  dan tari, seni musik, sastra dan lain-lain sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai
industri pariwisata. Hal ini karena inilah kekhasan Indonesia, yang tidak didapat ketika
wisatawan berkunjung ke negara lain.

Seni bangunannya dapat dilihatnya pada rumah adat dan bangunan monumental lainnya. Rmah
adat di Indonesia, kecuali di Pulau Jawa umumnya dibangun di atas tiang-tiang, atau biasanya
berbentuk panggung. Rumah ini lazim ditemui di tepi pantai, sungai atau hutan. Dengan
demikian, air pasang dari laut, air hasil limpahan banjir dari sungai, atau binatang buas dari hutan
tidak terlalu mengancam rumah adat ini beserta penghuninya. Beberapa suku bangsa tertentu
seperi Batak, Dayak, Toraja, dan Papua, membangun rumah adat mereka yang besar sehingga
mampu menampung belasan keluarga sampai ratusan keluarga.

Bangunan monumental lainnya dapat dilihat dari bangunan candi yang tersebar di daerah Jawa
Tengah, Jawa Timur, Jogjakarta seperti Borobudur, Prambanan, dan Mendut serta masih banyak
peningggalan candi yang lain. Indonesia memang merupakan salah satu negara di dunia yang
memiliki contoh seni bangunan Buddha paling baik sedunia yaitu Borobudur, yang merupakan
peninggalan raja dari Dinasti Syailendra berupa stupa raksasa serta dilengkapi berbagai hiasan
relief yang menceritakan kehidupan Buddha.

Seni kerajinan tangan dapat dilihat dari hasil kerajinan misalnya yang menggunakan bahan
logam, maupun tulang, kayu, gading, bambu, tembikar, mendong, pandan, serat tanaman, tanduk
dan penyu. Berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sejumlah industri kerajinan rakyat
ini termasuk pemberian kredit bantuang modal, mengarahkan pemasaran secara berkelompok,
mendirikan balai penelitian maupun balai latihan, membangun desa kerajinan, serta promosi baik
di dalam maupun di luar negeri contohnya melalui INACRAFT.

Kerajinan perak terdapat di Kota Gede Yogyakarta. Selain itu terdapat pula di Kotagadang
(Sumatera Barat), Kendari (Sulawesi Tenggara). Perak murni di sini dikerjakan menjadi barang
hiasan bernilai jual tinggi seperti cincin, gelang, gelang kaki, ikat pinggang, gesper, alat makan
dan minum, kereta kuda, rumah gadang, dan lain-lain. Selain itu, terdapat kuningan terutama di
Pulau Jawa yang dibuat berbagai kerajinan misalnya baki, piring, sendok, hiasan berupan tokoh
mitologi Hindu-Jawa atau desain geometris abstrak dari pengaruh Islam.

Dalam bidang tekstil, batik, songket, maupun tenun ikat merupakan produk yang harus
dilestarikan keberadaannya. Meskipun batik cap dan batik mesin sudah dikembangkan, namun
batik tulis yang merupakan karya-karya tangan terampil masih terus diproduksi dan juga masih
mampu mempertahankan keunggulannya.  Ukiran kayu yang terkenal terdapat di Pulau Bali dan
Jepara. Di Bali ukiran kayu kebanyakan melukiskan makhluk dari legenda dan mitologi Hindu-
Jawa. Di Jepara kerajinan kayu kebanyakan dibuat perabot rumah tangga seperti kursi, meja,
lemari, pintu, sampai tiang berukir yang terbuat dari kayu jati. Rotan dan bambu merupakan
bahan untuk pembuatan barang-barang kerajinan misalnya tas, keranjang bahan belanjaan,
keranjang pakaian, serta perabot rumah tangga. Di propinsi Maluku bahkan terdapat pula
kerajinan yang menggunakan bahan rempah-rempah seperti model kapal yang dibuat dari
cengkeh.

Salah satu seni pentas yang dikenal hingga mancanegara adalah wayang. Cerita utamanya
diambil dari kisah Ramayana dan Mahabharata. Pertunjukan wayang kulit  dapat berlangsung
hingga emalam suntuk. Khusus untuk dikonsumsi untuk wisatawan, pertunjukkan dapat
dipersingkat hanya dalam waktu dua bahkan satu jam. Selain wayang kulit terdapat seni
pertunjukan lain seperti wayang golek, wayang wong (orang), ludruk, ketoprak, lenong, dan
sandiwara daerah lainnya yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Ceritanya tidak hanya
diambil dari Ramayana dan Mahabharata, tetapi juga dari cerita rakyat daerah setempat.

Tari dari daerah manapun di Indonesia tidak ada yang seekspresif seperti Tari Bali. Bahkan
tarian rakyatnya yang paling sederhana sekalipun sangat mengesankan dalam hal kerumitan dan
keterampilan tekniknya yang bermutu tinggi. Di Bali, setiap tari memiliki arti yang suci dan
berkaitan dengan usaha mencari perdamaian dengan makhluk halus. Yang sangat mendebarkan
adalah Tari Barong yang dibawa oleh beberapa penari pria dengan menusukkan keris ke
tubuhnya sendiri berulang kali dalam keadaan tidak sadar (kerasukan roh halus), tanpa rasa sakit
mapun luka.

Tari Jawa dikelompokkan menjadi dua yaitu tari rakyat dan tari istana. Tari rakyat kebanyakan
bertujuan untuk mengajak sebanyak mungkin peserta untuk meramaikan perayaan yang
diselenggarakan. Sebaliknya tari istana dilakukan oleh penari profesional dengan latihan dan
teknik tingkat tinggi dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi pula. Gerakannya sangat sedikit
sekali namun sangat anggun, baik gerakan mata, lengan, tangan, mapun setip jarinya, yang
masing-masing memiliki arti simbolis.

Tari lilin dari Minangkabau, Sumatera Barat juga merupakan tarian daerah yang indah dimana
dipertunjukkan di panggung gelap dengan para penari wanita muda yang membawa lilin
menyala. Yang paling khas dari semua tarian di Indonesia adalah sifat kebersamaan yang
bertujuan untuk mengikutsertakan semua anggota masyarakat, termasuk para tamu mereka.
Berbeda dengan tradisi barat yang tariannya secara berpasang-pasangan di antara pria dan
wanita, tarian di Indonesia bersifat tari pergaulan justru dilakukan oleh para penari yang tidak
membedakan jenis kelamin maupun usia secara mencolok.

Musik di Indonesia nampak lebih banyak dijadikan pengiring seni tari dan pentas. Musik
gamelan di Jawa dan Bali misalnya, telah ada lebih dari seribu tahun lalu. Selain gendang
terdapat alat musik pukul lain seperti gong, bonang, gambang seperti gender dan saron. Selain itu
ada angklung di Jawa Barat yang kini menjadi salah satu warisan budaya dunia asli Indonesia
versi Unesco. Tidak seperti musik pukul Jawa dan Bali, alat musik petik dan gesek di bagian
timur Indonesia terdengar seperti musik Hawaiian. Sasando dari Nusa Tenggara Timur konon
suara dawainya dapat menghanyutkan perasaan seorang gadis pujaan sang pemuda.

Kekayaan alam dan budaya merupakan komponen penting dalam pariwisata di Indonesia.
Tempat-tempat wisata alam di Indonesia banyak didukung dengan warisan budaya yang kaya
yang mencerminkan sejarah dan keberagaman etnis Indonesia yang dinamis dengan 719 bahasa
daerah yang dituturkan di seluruh kepulauan tersebut.  Candi Prambanan dan Borobudur, Toraja,
Yogyakarta, Minangkabau, dan Bali merupakan contoh tujuan wisata budaya di Indonesia.

Hingga tahun 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang
masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia, meliputi 4 situs alam dan 3 situs budaya.
Keempat situs alam yang termasuk Situs Warisan Dunia (World Heritage) meliputi:
1. Taman Nasional Komodo,
2. Taman Nasional Ujung Kulon,
3. Taman Nasional Lorentz, dan
4. Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera.

Sedangkan 3 situs budaya di Indonesia yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia meliputi:
1. Candi Borobudur,
2. Candi Prambanan, dan
3. Situs Manusia Purba Sangiran.
Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya
Tak benda Warisan Manusia yaitu:
1. wayang,
2. keris,
3. batik dan
4. angklung.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, sebelas provinsi yang paling sering dikunjungi oleh
para turis adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Sumatera Utara,
Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Banten dan Sumatera Barat. Sekitar 59% turis
berkunjung ke Indonesia untuk tujuan liburan, sementara 38% untuk tujuan bisnis. Singapura dan
Malaysia adalah dua negara dengan catatan jumlah wisatawan terbanyak yang datang ke
Indonesia dari wilayah ASEAN. Sementara dari kawasan Asia (tidak termasuk ASEAN)
wisatawan Jepang berada di urutan pertama disusul RRC, Korea Selatan, Taiwan dan India.
Jumlah pendatang terbanyak dari kawasan Eropa berasal dari negara Britania Raya disusul oleh
Perancis, Belanda dan Jerman. Pengelolaan kepariwisataan, kebijakan nasional, urusan
pemerintahan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan di Indonesia diatur oleh Kementerian
Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia.

Beberapa pagelaran tari yang terkenal di dunia internasional misalnya Sendratari Ramayana yang
menceritakan tentang perjalanan Rama dan dipentaskan di kompleks Candi Prambanan.  Desa
Wisata Batubulan yang terletak di Sukawati, Gianyar merupakan desa yang sering dikunjungi
untuk pentas Tari Barongan, Tari Kecak dan Tari Legong. Beberapa tahun belakangan ini
beberapa kota di Pulau Jawa mulai mengembangkan konsep karnaval fashion. Jember Fashion
Carnaval secara rutin diadakan sejak tahun 2001 di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval
fashion lainnya namun memfokuskan tema pada batik adalah Karnaval Batik Solo yang pertama
kali diadakan pada tahun 2008. Selain karnaval fashion adapula karnaval yang diadakan untuk
memperingati hari jadi kota seperti yang diadakan di kota Yogyakarta dengan nama Jogja Java
Carnaval dan di kota Jakarta dengan nama Jak Karnaval yang diadakan secara rutin setiap bulan
Juni. Di samping itu juga ada festival yang memperkenalkan daerahnya pada zaman dahulu,
seperti Malang Tempoe Doeloe, acara tahunan yang diselenggarakan kota Malang.

Sejarah kebudayaan Indonesia dari zaman prasejarah hingga periode kemerdekaan dapat
ditemukan di seluruh museum yang ada di Indonesia. Total jumlah museum di Indonesia
berjumlah 80 museum yang tersebar dari Aceh hingga Maluku. Sejumlah museum terletak dalam
satu kawasan seperti Kota Tua Jakarta yang memiliki enam museum merupakan daerah yang
dikenal sebagai pusat perdagangan pada Zaman Batavia dan Taman Mini Indonesia Indah yang
menjadi pusat rekreasi dengan jumlah taman dan museum terbanyak dalam satu kawasan di
Indonesia.

Sejarah mencatat bahwa agama Hindu dan Buddha pernah masuk dan memengaruhi kehidupan
spiritual di Indonesia dengan adanya peninggalan sejarah seperti candi dan prasasti di beberapa
lokasi. Jejak-jejak peninggalan agama Buddha yang terbesar adalah Candi Borobudur yang
terletak di Magelang dan merupakan candi Buddha terbesar di dunia dan masuk dalam daftar
Warisan Budaya Dunia UNESCO pada tahun 1991.  Pada abad ke-13 hingga ke-16 Islam masuk
ke nusantara menggantikan era kerajaan Hindu-Buddha. Pada masa ini, banyak ditemukan
masjid yang merupakan akulturasi kebudayaan antara Hindu-Buddha-Jawa dengan agama Islam
seperti terlihat pada Masjid Agung Demak dan Masjid Menara Kudus.

Permainan tradisional asli Indonesia sebenarnya juga berpotensi untuk dikembangkan sebagai
ajang pertunjukan budaya Indonesia. Hal ini diperkuat dengan penyelenggaraan program
program atau festival tahunan permainan tradisional Indonesia Kemenparekraf dapat
bekerjasama dengan Kemendikbud. Kemenparekraf juga dapat mendorong inovasi teknologi
permainan tradisional dengan para cendekia, ilmuwan, pengusaha ataupun mahasiswa pembuat
game modern dengan tetap mengedepankan aspek positif permainan tradisional yang memenuhi
kebutuhan gerak motorik anak dan kemampuan interaksi sosialnya.

Even ini pernah dilakukan di Jakarta pada Festival Permainan Tradisional 2011 dengan tujuan
untuk mensosialisasikan permainan tradisional dan mengundang pihak sekolah daerah untuk
berpartisipasi. Kemenparekraf dapat mendukung museum yang melestarikan dan mengoleksi
permainan tradisional seluruh Indonesia dengan mempromosikannya pada wisatawan, contoh:
Museum Mainan Anak Kolong Tangga Yogyakarta yang miliki ribuan koleksi mainan
tradisional Indonesia.

Beberapa permainan tradisional seperti egrang, gobak sodor, dakon/congklak/ loncat bambu,
gasing, bekel keberadaannya kini terkikis oleh jaman. Padahal dari beberapa permainan tersebut
banyak budaya dan manfaat yang bisa dipetik. Permainan Egrang tersebar luas tak hanya di
pulau Jawa saja, juga dengan julukan yang berbeda-beda, mulai dari tengkak-tengkak (Sumatra
Barat), Ingkau (Bengkulu), Batungkau (Kalimantan), dan Tilako (Sulawesi). Meski memilki
nama yang berbeda-beda, tapi alat/mainan yang digunakan tetap sama, sepasang bambu yang
dijadikan pijakan. Dakon/congklak identik atau berhubungan erat dengan manajemen atau
pengelolaan keuangan. Umumnya permainan dakon pada zaman dulu dilakukan di pendapa,
beranda rumah, atau di bawah pohon yang rindang dengan terlebih dulu menggelar tikar. Untuk
memulai permainan yang melibatkan dua orang ini, keduanya akan mengundi atau ping sut untuk
menentukan siapa yang jalan duluan.

Beberapa permainan ini sesungguhnya merupakan serpihan kecil dari unsur pembentuk budaya
dan karakter bangsa. Daripadanya sesungguhnya kita bisa memetik banyak manfaat yang kadang
kita sendiri tidak menyadarinya. Dengan permainan itu kita telah dilatih untuk terampil, cermat,
sportif, jujur, adil, tepa selira, dan akrab dengan orang lain.

2. EKONOMI KREATIF
Departemen Perdagangan Republik Indonesia (2008) merumuskan ekonomi kreatif sebagai
upaya pembangunan ekonomi secara berkelanjutan melalui kreativitas dengan iklim
perekonomian yang berdaya saing dan memiliki cadangan sumber daya yang terbarukan. 
Definisi yang lebih jelas disampaikan oleh UNDP (2008) yang merumuskan, bahwa ekonomi
kreatif merupakan bagian integratif dari pengetahuan yang bersifat inovatif, pemanfaatan
teknologi secara kreatif, dan budaya.

Lingkup kegiatan dari ekonomi kreatif dapat mencakup banyak aspek. Departemen Perdagangan
(2008) mengidentifikasi setidaknya 14 sektor yang termasuk dalam ekonomi kreatif, yaitu :

1. Periklanan
2. Arsitektur
3. Pasar barang seni
4. Kerajinan (handicraft)
5. Desain
6. Fashion
7. Film, video, dan fotografi
8. Permainan interaktif
9. Musik
10. Seni pertunjukan
11. Penerbitan dan percetakan
12. Layanan komputer dan piranti lunak
13. Radio dan televisi
14. Riset dan pengembangan

Industri kreatif lebih bertumpu pada kualitas sumber daya manusia dan lebih banyak muncul dari
kelompok industri kecil menengah, berbeda dengan industri manufaktur. Sebagai contoh adalah
industri kreatif distro yang sengaja memproduksi desain produk dalam jumlah kecil. Hal tersebut
lebih memunculkan kesan eksklusifitas bagi konsumen sehingga produk distro menjadi layak
untuk dibeli dan bahkan dikoleksi. Hal yang sama juga berlaku untuk produk garmen kreatif
lainnya, seperti Dagadu dari Jogja atau Joger dari Bali. Kedua industri kreatif tersebut tidak
berproduksi dalam jumlah besar namun ekslusifitas dan kreativitas desain produknya digemari
konsumen.

Walaupun tidak menghasilkan produk dalam jumlah banyak, industri kreatif mampu
memberikan kontribusi positif yang cukup signifikan terhadap perekonomian nasional.
Depertemen Perdagangan (2008) mencatat bahwa kontribusi industri kreatif terhadap PDB di
tahun 2002 hingga 2006 rata-rata mencapai 6,3% atau setara dengan 152,5 trilyun jika
dirupiahkan. Industri kreatif juga sanggup menyerap tenaga kerja hingga 5,4 juta dengan tingkat
partisipasi 5,8%. Dari segi ekspor, industri kreatif telah membukukan total ekspor 10,6% antara
tahun 2002 hingga 2006.

Bangsa Indonesia memiliki keberagaman dan kekhasan budaya dari setiap suku bangsa yang
tidak terhitung jumlahnya. Warisan budaya (cultural heritage) merupakan bagian dari
keberagaman dan kekhasan yang dimiliki setiap suku bangsa di Indonesia dan menunjukkan jati
diri suatu bangsa. Warisan budaya yang kita miliki bersama ini sangat bernilai sosial dan
ekonomi. Kita tidak pernah memikirkan bahwa sebetulnya khazanah budaya, baik yang
berbentuk artefak-kebendaan (tangible) maupun yang non-kebendaan (intangible), sesungguhnya
menyimpan potensi luar biasa untuk dikembangkan.

Indonesia harus dapat memanfaatkan setiap peluang untuk mengembangkan warisan budaya
bangsa menjadi sebuah aset berharga bagi pertumbuhan sosial. Kemajemukan budaya Indonesia
sangat bernilai dan berpeluang menjadi investasi besar bagi pengembangan daya saing bangsa.
Hal itu akan berdampak pula pada peningkatan potensi keunggulan bangsa yang luar biasa.
Dengan mengembangkan warisan budaya yang kita miliki dalam kerangka budaya industri
kreatif, kita dapat menunjukkan karakteristik budaya kita, yaitu karakteristik budaya yang unik,
khas, dan menarik perhatian. Hal itu merupakan salah satu manfaat yang dapat kita peroleh
selain manfaat ekonomi tentunya. Dengan kata lain, warisan budaya menjadi salah satu akar dari
budaya industri kreatif.

Industri ekonomi kreatif berbasis budaya merupakan industri yang berfungsi sebagai identitas
bangsa. Sehingga dapat terbentuk pembangunan karakter bangsa yang dapat menghargai budaya
bangsa.  Kemudian dapat diaplikasikan dalam kehidupan dan diperkenalkan kepada dunia
sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, warganegara Indonesia
harus dapat mencintai produk-produk dalam negeri sehingga dapat meningkatkan daya saing.
Lantaran dalam arus globalisasi, produk-produk luar negeri dapat dengan mudah masuk ke
Indonesia. Bidang usaha berbasis budaya seperti jamu dan minuman tradisional, kosmetik dalam
negeri, kerajinan tangan, kain tradisional (batik, songket, tenun ikat dan sulam), kulier khas
daerah, cara pengobatan tradisional serta kesenian daerah termasuk seni musik dan tari khas
daerah dapat dijual secara ekonomi maupun filosofi dan budaya.

Industri kosmetik harus didorong untuk memanfaatkan tanaman herbal di Indonesia sebagai
bahan baku. Produk kosmetika dan obat tradisional telah menjadi kebutuhan primer bagi
masyarakat yang menembus seluruh lapisan usia baik wanita dan pria. Produk kosmetika tidak
hanya menjadi kebutuhan sehari-hari, tetapi terkait gaya hidup dan ’image’ sehingga industri
kosmetika dituntut untuk berinovasi dan mengembangkan teknologi untuk menciptakan produk
yang sesuai dengan trend dan perkembangan zaman. Obat tradisional yang terdiri dari jamu, obat
herbal terstandar, dan fitofarmaka merupakan produk asli Indonesia dan merupakan warisan
budaya nenek moyang yang telah dikonsumsi secara turun-menurun. Saat ini, industri obat
tradisional sedang berusaha untuk bangkit kembali baik dari bahan baku, teknologi maupun
produk agar dapat bersaing dengan produk herbal impor.
Industri batik nusantara termasuk tenun ikat dan dan kain songketjuga diharapkan mampu
memperkuat optimisme para pelaku usaha batik untuk terus menggenjot pasar batik, baik dalam
maupun luar negeri. Indonesia juga berpotensi menjadi pemimpin pasar industri makanan,
minuman, dan kemasan sekaligus menjadi produsen competitor alternatif di pasar global. Produk
makanan dan minuman Indonesia memiliki prospek cerah seiring perkembangan ekonomi dan
dukungan sumber bahan baku lokal yang melimpah. Indonesia sebagai negara besar dengan
17.504 pulau dan 240 juta penduduk merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk
makanan dan minuman. Bahkan berdasarkan catatan Event Director Food Ingredients Asia,
Vincent Brain, Indonesia adalah konsumen bahan makanan terbesar (51 persen) di Asia
Tenggara.
Peranan seni dan budaya sangat memberikan kontribusi bagi negara, seni dan budaya mampu
mempresentasikan sebuah negara ke seluruh dunia. Melalui seni dan budaya, nilai nilai
tradisional yang unik, indah dapat terangkat kembali dengan nilai yang sangat mahal dan disukai
olah masyarakat. Tak dapat dielakkan kalau seni dan budaya dapat dijadikan sebuah bisnis atau
usaha yang sifatnya universal dan dapat diterima oleh semua orang.  Salah satu contoh yang
cukup berhasil menerapkan strategi ini adalah Jember Fashion Carnival. Festival yang digelar
satu tahun sekali tersebut mampu menarik sejumlah turis untuk berkunjung dan melihat potensi
industri kreatif yang ada di Jember.

Bertolak dari Jember Fashion Carnival, sejatinya sejumlah kota di Indonesia berpotensi untuk
mengembangkan ekonomi kreatif. Indonesia dikenal sebagai negara dengan banyak suku bangsa
dan budaya. Suatu kota dapat merepresentasikan budayanya melalui cara-cara yang unik,
inovatif, dan kreatif. Misalnya Malang Tempoe Doeloe yang berusaha menghidupkan kembali
kekayaan budaya dan sejarah kota Malang. Pada gilirannya, pengembangan ekonomi kreatif
tersebut juga akan berdampak pada perbaikan lingkungan kota, baik secara estetis ataupun
kualitas lingkungan.

UPAYA PENGEMBANGAN WISATA DAN EKONOMI KREATIF  BERBASIS BUDAYA


INDONESIA

Wisata budaya daerah dan industri kreatif di Indonesia memilki potensi yang besar untuk
dikembangkan sehingga perlu adanya strategi dan  tindaklanjut dari pemerintah untuk
meningkatkan devisa negara diluar sektor non migas ini. Berikut beberapa upaya pengembangan
wisata budaya dan industri kreatif yaitu :

a. Perlu adanya sapta pesona wisata (keamanan, ketertiban, kebersihan, kesejukan,


keindahan, keramahtamahan, dan kenangan), antara lain :
1. Jaminan keamanan bagi para wisatawan yaitu aman dari ancaman kejahatan, aman dari
kemelut politik dan aman dari kecelakaan.
2. Ketertiban di tempat-tempat pelayanan umum dan dijalan raya.
3. Kebersihan lingkungan, bebas dari penyakit menular, dan asri.
4. Kesejukan erat kaitannya dengan penghijauan yang teratur dan pemeliharaan taman.
5. Keindahan berkaitan dengan penataan lingkungan yang baik, penataan bangunan dengan
corak arsiktektur yang serasi.
6. Keramahtamahan berkaitan dengan lingkungan fisik dan sosial yang harus memberi
kesan keramahan yang tercermin dalam sikap masyarakat dan pelayanan terhadap
wisatawan.
7. Kenang-kenangan yang dapat diperoleh wisatawan dengan harga murah, mudah
ditemukan, mudah dibawa dan memberi kesan khusus.
b. Perlu adanya analisa SWOT (strenght, weakness, opportunities, threats) untuk wisata
budaya di tiap wilayah.
c. Melakukan pemetaan terhadap potensi pariwisata budaya yang dimiliki, yaitu berupa nilai,
karakteristiknya, infrastruktur pendukungnya, dan kemampuannya dalam menopang
perekonomian
d. Menyusun, membuat dan menetapkan Peraturan Perundang-Undangan yang berpihak pada
pelayanan mutu pariwisata, pelestarian lingkungan hidup, perlindungan hukum bagi
wisatawan, perlindungan hukum bagi pengusaha atau investor.
e. Membangun, memperbaiki dan mempercantik sarana dan prasarana (Fasilitas Umum dan
Fasilitas Pariwisata) pendukung pariwisata, yaitu Akomodasi, Restoran, Usaha rekreasi &
hiburan umum, Gedung pertemuan, Perkemahan, Pondok wisata serta Pusat informasi
wisata.
f. Menciptakan kualitas SDM di bidang Pariwisata yang tangguh dalam hal ini skill,
kemampuan dalam inovasi, adaptabilitas dalam menghadapi berbagai perubahan
lingkungan eksternal, budaya kerja dan tingkat pendidikan serta tingkat pemahaman
terhadap permasalahan strategis dan konsep yang akan dilaksanakannya.
g. Melibatkan dan mengajak masyarakat setempat agar menyadari peran, fungsi dan manfaat
pariwisata serta merangsang mereka untuk untuk memanfaatkan peluang-peluang yang
tercipta bagi berbagai kegiatan yang dapat menguntungkan secara ekonomi.
h. Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memasarkan produk-produk lokal,
membantu mereka untuk meningkatkan keterampilan, pengelolaan dan kalau
memungkinkan memberi bantuan berupa pinjaman modal.
i. Meningkatnya kapasitas Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) di desa/kelurahan/
kampung dalam mendorong tumbuh dan berkembangnya partisipasi serta kemandirian
masyarakat dalam bidang kepariwisataan.
j. Dalam pengembangan Industri kreatif  Pelaku usaha harus memperhatikan kualitas produk
agar tidak ‘murahan’ sehingga berdaya saing tinggi.
k. Bersama pemerintah daerah seharusnya bekerjasama dalam pengembangan industri kreatif
misalnya dengan memberi pelatihan pada beberapa industri kreatif potensial di daerah
tersebut, serta memberikan insentif untuk pelaku usaha industri ini.
l. Pelaku usaha kreatif harus meningkatkan kemitraan antar sektor kreatif, karena
peningkatan pada satu sektor kreatif akan meningkatkan sektor yang lain. Misalkan apabila
terjadi peningkatan pada industri distro clothing, maka kebutuhan akan media promosi
semakin besar sehingga terjadi peningkatan pada industri periklanan atau advertising.
m. Melakukan promosi wisata misalnya, pada saat ‘low season’ (bukan saat hari liburan),
misalnya dengan cara menjual tiket murah untuk perjalanan wisata dan juga diskon-diskon
menarik dari hotel.
Melakukan pameran dan event bertaraf internasional industri kreatif seperti berbagai macam
kerajinan tangan khas daerah, pameran seni serta pertunjukan teater dan lain-lain sehingga
merekapun jadi kenal Indonesia dan bisa berwisata ke daerah lain di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai