Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH KELENTUKAN, KEKUATAN DAN KESEIMBANGAN TERHADAP

KEMAMPUAN TENDANGAN LURUS KEDEPAN ATLET PENCAK SILAT


KOTA PALOPO

The Influence Of Flexibility, Strength, And Balance On Straight Forward Kick Skilss Of Pencak
Silat Athletes In Palopo City

Arfian Hajir
Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Makassar
Email: arfian.hajir10@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh langsung kelentukan,
kekuatan dan keseimbangan terhadap kemampuan tendangan lurus kedepan atlet pencak silat Kota
Palopo. Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur (Path Analisis). Penelitian ini berusaha
mengidentifikasi, mengungkapkan, dan mendeskripsikan pengaruh kelentukan, kekuatan dan
keseimbangan terhadap kemampuan tendangan lurus kedepan atlet pencak silat Kota Palopo. Subjek
dalam penelitian ini adalah atlet pencak silat Kota Palopo sebanyak 30 orang laki-laki. Data yang
dikumpulkan terdiri dari data hasil tes kelentukan, kekuatan dan keseimbangan, dan hasil tes
kemampuan tendangan lurus kedepan. Hasil tes yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya
dianalisis secara deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji model.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat pengaruh langsung yang signifikan
kelentukan terhadap keseimbangan pada kemampuan tendangan lurus atlet pencak silat Kota Palopo
sebesar 54,6%. (2) Terdapat pengaruh langsung yang signifikan kekuatan terhadap keseimbangan pada
kemampuan tendangan lurus atlet pencak silat Kota Palopo sebesar 42,9%. (3) Terdapat pengaruh
langsung yang signifikan kelentukan terhadap kemampuan tendangan lurus atlet pencak silat Kota
Palopo sebesar 53,1% .(4) Terdapat pengaruh langsung yang signifikan kekuatan terhadap
kemampuan tendangan lurus atlet pencak silat Kota Palopo sebesar 21,3%. (5) Terdapat pengaruh
langsung yang signifikan keseimbangan terhadap kemampuan tendangan lurus atlet pencak silat Kota
Palopo sebesar 26,2%. (6) Terdapat pengaruh yang signifikan kelentukan terhadap kemampuan
tendangan lurus atlet pencak silat Kota Palopo melalui keseimbangan sebesar 14,3%. (7) Terdapat
pengaruh yang signifikan kekuatan terhadap kemampuan tendangan lurus atlet pencak silat Kota
Palopo melalui keseimbangan sebesar 11,2%.

Kata kunci: Kelentukan, Kekuatan, Keseimbangan, dan Kemampuan Tendangan Lurus Kedepan
ABSTRACK

The study aims at examining whether there is direct influence of flexibility, Strength, And
Balance On Straight Forward Kick Skilss Of Pencak Silat Athletes, the study employed path analyisis
technique. The study tried to identify, discover, and describe the influence of flexibility, Strength, And
Balance On Straight Forward Kick Skilss Of Pencak Silat Athletes in palopo city. The research
subjects were 30 male athletes of pencak silat. Data collections cinsisted of data of flexibility,
Strength, and data of Straight Forward Kick Skilss. The data then were analyzed descriptively by
conducting data quality test, classical assumption test, and model test.
The results of study reveal that (1) there is direct influence significantly of flexibility on
Balance in Straight Forward Kick Skilss Of Pencak Silat Athletes in palopo city by 54,6%, (2) there is
direct influence significantly of Strength on balance in straight Forward Kick Skilss Of Pencak Silat
Athletes in palopo city by 42,9%, (3) there is direct influence significantly of flexibility on straight
Forward Kick Skilss Of Pencak Silat Athletes in palopo city by 53,1%, (4) there is direct influence
significantly of strength on Straight Forward Kick Skilss Of Pencak Silat Athletes in palopo city by
21,3%, (5) there is direct influence significantly of Balance on Straight Forward Kick Skilss Of
Pencak Silat Athletes in palopo city by 26.2%, (6) there is direct influence significantly of flexibility
on Straight Forward Kick Skilss Of Pencak Silat Athletes in palopo city through balance by 14,3%, (7)
there is direct influence significantly of strength on Straight Forward Kick Skilss Of Pencak Silat
Athletes in palopo city through balance by 11,2%.

Keywords: flexibility, Strength, Balance, Straight Forward Kick Skilss


1

PENDAHULUAN bertanding di Pra PON dan PON dan pada


tahun 2013 Pencak Silat Kota Palopo berhasil
Pencak silat merupakan ilmu bela memperoleh juara umum 1 pada ajang Pra
diri yang tercipta oleh budaya bangsa Porda.
Beladiri Pencak Silat sendiri, memiliki
Indonesia untuk mempertahankan diri dari
tekhnik – tekhnik dasar yang dapat digunakan
bahaya-bahaya yang mengancam seperti pukulan, tendangan, kuncian,
keselamatan dan kelangsungan hidupnya, bantingan, guntingan dll. Fokus penelitian
pencak silat sangat dipengaruhi oleh pada satu tekhnik saja yaitu tendangan lurus ke
falsafah, budaya dan kepribadian bangsa depan. Tendangan merupakan salah satu
Indonesia. tekhnik yang sangat penting dalam
Di kawasan melayu dapat ditemukan memeragakan pencak silat selain jangkauan
beladiri pencak silat dengan mempergunakan yang lebih panjang juga serangan yang
istilah bermacam – macam seperti‘bersilat’, dilakukan untuk memelmahkan lawan. Dalam
‘gayong’, ‘cekak’ di semenanjung Malaysia melakukan tendangan menggunakan
dan Singapura, dan di Thailand di Provinsi kaki/tungkai. Tendangan lurus ke depan adalah
Pattani, Satun dan Narathiwat digunakan tendangan yang menggunakan ujung kaki
istilah ‘bersilat’ juga. Sedangkan di Filipina dengan tungkai lurus. Tendangan ini mengarah
Selatan digunakan istilah ‘pasilat’. Di ke depan pada sasaran dengan meluruskan
Indonesia sendiri istilah pencak silat baru tungkai sampai ujung kaki. Bagian kaki yang
mulai dipakai setelah berdirinya organisasi kena saat menendang adalah pangkal bagian
pencak silat IPSI), sebelumnya di daerah dalam jari – jari kaki. Posisi badan menghadap
Sumatera lebih dikenal dengan istilah silat, ke sasaran.
sedangkan di tanah Jawa kebanyakan dikenal Untuk menampilkan suatu teknik yang
dengan istilah pencak saja. Organisasi Pencak baik seperti tendangan, pesilat hendaknya
Silat di Indonesia yang disebut dengan Ikatan melakukan latihan yang rutin dengan arahan
Pencak Silat Indonesia atau disingkat IPSI pelatih.selain itu ada faktor penunjang seperti
didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di beberapa komponen fisik dominan seperti
Surakarta, yang diprakarsai oleh kekuatan, kelentukan dan keseimbangan.
Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai Perlu dicermati bahwa untuk
ketua Pusat Kebudayaan Kedu. melakukan teknik tendangan apabila tidak
Saat ini, pencak silat berkembang didukung oleh faktor komponen fisik tersebut,
hingga ke berbagai belahan dunia dan menjadi akan menghasilkan tendangan yang kurang
salah satu ajang olahraga yang dipertandingkan baik. Sebaliknya apabila seorang pesilat
seperti POM Asean, Sea Games, Kejuaraan memiliki komponen fisik tersebut, akan
dunia dan pada ASIAN GAMES Indonesia memudahkan dan membuat tendangan pesilat
tahun ini 2018 untuk pertama kalinya pencak akan jadi lebih efektif.
silat akan dipertandingkan. Kekuatan adalah kemampuan otot atau
Demikian pula halnya, Pencak Silat sekelompok otot untuk melakukan satu kali
sebagai salah satu cabang olahraga unggulan di kontraksi secara maksimal melawan tahanan
Sulawesi Selatan. Di Kota Palopo, ada banyak atau beban. Atau dapat pula didefinisikan
aliran perguruan silat dan memiliki tempat bahwa kekuatan otot adalah kemampuan otot
latihan masing – masing. Namun ada juga untuk membangkitkan suatu tegangan terhadap
tempat latihan yang menggabungkan seluruh suatu tahanan. Secara mekanis kekuatan otot
aliran perguruan Pencak Silat melakukan didefinisikan sebagai gaya (force) yang dapat
latihan bersama. Sejauh ini Prestasi atlet Kota dihasilkan oleh otot atau sekelompok otot
Palopo sangat membanggakan baik itu di dalam suatu kontraksi maksimal. Kekuatan
tingkat Pelajar maupun dewasa. Di tingkat yang dimaksud adalah kekuatan otot tungkai.
Pelajar atlet silat Kota Palopo berhasil Kekuatan kontraksi otot tungkai dapat
mendapatkan juara 1 pada Olimpiade Olahraga memberikan kemampuan gerak pada saat
Tingkat Nasional, untuk dewasa atlet pencak melakukan tendangan dalam olahraga pencak
silat Kota Palopo sudah beberapa kali silat. Oleh karena itu, ketika melakukan suatu
mewakili pencak silat sulawesi selatan untuk tendangan, kekuatan sangat berpengaruh untuk
2

memberikan tendangan yang baik guna Seperti pada Porda Bantaeng kontingen pencak
melemahkan lawan. silat Kota Palopo gagal mendapatkan 1 pun
Tidak hanya kekuatan, kelentukan juga medali emas dan gagal mengirimkan atletnya
dibutuhkan dalam melakukan tendangan. untuk mengikuti seleksi Pra PON. Menurut
Kelentukan adalah kemampuan seseorang pengamatan penulis, atlet kesulitan didalam
dalam melakukan gerak dalam ruang sendi. pertandingan karena kurangnya penguasaan
Kelentukan berguna untuk efisiensi gerak teknik. Selain itu, dari komponen fisik seperti
dalam melakukan aktivitas gerak dan kekuatan, kelentukan, dan keseimbangan
mencegah kemungkinan terjadinya cedera. masih belum terbentuk dengan baik.
Kelentukan merupakan salah satu komponen Pada saat melakukan tendangan,
fisik yang penting dalam melakukan suatu kekuatan yang dimiliki oleh atlet Pencak Silat
tendangan karena apabila seseorang atlet Kota Palopo masih belum terbentuk sehingga
memiliki kelentukan yang baik maka akan belum bisa melemahkan lawan, dan kelentukan
memudahkan dalam melakukan serangan ke juga belum terbentuk dengan baik sehingga
arah terutama saat menendang. Atlet yang pada saat melakukan tendangan atlet Pencak
memiliki kelentukan yang baik mampu Silat Palopo tidak dapat menjangkau sasaran
mengatur arah sasaran saat melakukan dengan baik, sama halnya dengan
tendangan dibanding atlet yang kurang lentuk. keseimbangan yang juga belum terbentuk
Semakin lentuk seseorang, semakin bagus dengan baik sehingga pada saat melakukan
seseorang, semakin bagus pula dalam tendangan atlet Pencak Silat Kota Palopo
melakukan tendangan. sangat mudah terjatuh.
Komponen fisik yang lain yang Dari uraian diatas bahwa kekuatan,
dibutuhkan dalam melakukan suatu tendangan kelentukan, dan keseimbangan sangat erat
adalah keseimbangan. Keseimbangan adalah kaitannya dengan kemampuan teknik serangan
kemampuan seseorang untuk mempertahankan tendangan depan. Hal ini yang melatar
posisi tubuh baik saat bergerak maupun tidak belakangi penulis untuk melakukan suatu
bergerak. Dengan memiliki keseimbangan penelitian guna untuk mengetahui pasti tentang
yang baik, seorang atlet tidak mudah terjatuh adanya pengaruh tersebut, dengan mengangkat
dalam melakukan serangan termasuk judul penelitian :Pengaruh Kelentukan,
tendangan.apalagi saat melakukan tendangan, Kekuatan dan Keseimbangan Terhadap
tumpuan berat badan berada pada satu kaki Kemampuan Tendangan LurusKedepan Atlet
yang bertahan. Dengan demikian, Pencak Silat Kota Palopo.”
keseimbangan ini sangat diperlukan dalam Adapun tujuan penelitian ini yaitu (1)
pencak silat terutama saat melakukan Untuk mengetahui ada pengaruh langsung
tendangan agar posisi tubuh tetap dalam kelentukan terhadap keseimbangan pada
keadaan seimbang atau tidak terjatuh. kemampuan tendangan lurus atlet pencak
Keseimbangan ini sangat penting dimana tanpa silat Kota Palopo, (2) Untuk mengetahui
keseimbangan, seorang atlet tidak dapat ada pengaruh langsung kekuatan terhadap
melakukan gerak dengan baik.
keseimbangan pada kemampuan
Dari beberapa penjelasan terkait
dengan komponen fisik diatas, perlu diketahui tendangan lurus atlet pencak silat Kota
bahwa pada saat melakukan observasi Palopo, (3) Untuk mengetahui ada
langsung, peneliti melihat bahwa permasalahan pengaruh langsung kelentukan terhadap
yang terjadi di lapangan baik pada saat proses kemampuan tendangan lurus atlet pencak
latihan pencak silat, atlet belum menguasai silat Kota Palopo, (4) Untuk mengetahui
sepenuhnya tekhnik – tekhnik dalam ada pengaruh langsung kekuatan terhadap
melakukan tendangan depan. Banyaknya jenis kemampuan tendangan lurus atlet pencak
tendangan yang dilatih membuat fokus suatu silat Kota Palopo, (5) Untuk mengetahui
serangan kurang maksimal. Seorang atlet ada pengaruh langsung keseimbangan
dituntut tinggi menguasai semua teknik terhadap kemampuan tendangan lurus
serangan, baik itu pukulan, tendangan,
atlet pencak silat Kota Palopo, (6) Untuk
bantingan dll.sementara ditinjau dari sarana
dan prasarana yang kurang memadai sehingga mengetahui ada pengaruh tidak langsung
menyulitkan atlet didalam proses latihan, hal kelentukan terhadap kemampuan
tersebut akan terlihat dalam suatu kejuaraan. tendangan lurus atlet pencak silat Kota
3

Palopo melalui keseimbangan, (7) Untuk berpola menyerang atau menyambut. Seperti
mengetahui ada pengaruh tidak langsung yang dijelaskan dalam Kriswanto (2015:37)
kekuatan terhadap kemampuan tendangan bahwa“sikap pasang merupakan sikap awal
lurus atlet pencak silat Kota Palopo untuk melakukan serangan atau belaan”.
melalui keseimbangan.
3) Belaan
Di dalam Lubis (2004:18) dijelaskan “
TINJAUAN PUSTAKA
tangkis adalah suatu teknik belaan untuk
A. Pencak Silat menggagalkan serangan lawan dengan tangan,
kaki dan tubuh”. Tangkis terdiri dari:
1. Pengertian 1. Tangkisan
Pada tahun 1975 pengurus besar Ikatan Tangkisan adalah suatu teknik belaan
Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Badan untuk menggagalkan serangan lawan dengan
Koordinasi Inteligen Negara (BAKIN) dalam melakukan tindakan menahan serangan lawan
Kriswanto (2015:14) mendefinisikan “Pencak dengan tangan, kaki dan tubuh yang terdiri
silat adalah hasil budaya manusia indonesia dari:
untuk membela atau mempertahankan, a. Tangkisan tepis, tangkisan yang
eksistensi (kemandirian) dan integritasnya menggunakan satu atau kedua telapak
(manunggalnya) terhadap lingkungan hidup tangan terbuka dengan kenaannya
atau alam sekitarnya untuk mencapai telapak tangan dalam, arah gerakan dari
keselarasan hidup guna meningkatkan iman dalam keluar dan atas ke bawah.
dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. b. Tangkisan gedik, tangkisan yang
Tahun 1995 pengurus besar IPSI menggunakan satu lengan dengan
menyempurnakan arti pencak silat, yaitu bela tangan mengepal yang kenaannya
serang yang teratur menurut sistem, waktu, lengan bawah dalam dengan lintasan
tempat dan iklim dengan selalu menjaga dari atas kebawah.
kehormatan masing-masing secara kesatria, c. Tangkisan kelit, tangkisan yang
tidak melukai perasaan. Jadi pencak lebih menggunakan satu lengan dengan
menunjukkan pada segi lahiriah, sedangkan telapak tangan terbuka yang kenaannya
silat adalah gerak bela serang yang sangat erat telapak tangan luar dan arah gerakan
hubungannya dengan rohani sehingga dari dalam ke luar atau sebaliknya.
menghidupkan naluri, menggerakkan hati d. Tangkisan siku, tangkisan yang
nurani manusia yang menyerah kepada Tuhan menggunakan siku, dengan lintasan dari
Yang Maha Esa. luar kedalam.
e. Tangkisan jepit atas, tangkisan yang
2. Teknik dasar pencak silat menggunakan ke dua lengan yang
menyilang dengan kenaannya sudut
1) Kuda-kuda persilangan lengan, arahnya dari atas ke
Di dalam Lubis (2004:8) dijelaskan “kuda- bawah dan sebaliknya.
kuda adalah teknik yang memperlihatkan sikap f. Tangkisan potong, tangkisan yang
dari kedua kaki dalam keadaan statis”. Teknik menggunakan satu tangan dan satu
lengan digerakkan ke samping bawah
ini digunakan untuk mendukung sikap seperti gerakan memotong dengan
pasang pencak silat. kenaannya lengan bawah luar, dengan
Ditinjau dari segi bobotnya, kuda-kuda posisi tangan terbuka.
dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis yaitu g. Tangkisan sangga, tangkisan yang
(1) Kuda-kuda ringan, (2) Kuda-kuda sedang, menggunakan satu lengan yang
(3) Kuda-kuda berat. Kemudian di tinjau dari membentuk siku-siku dengan kenaannya
bentuknya, kuda-kuda dapat dibagi menjadi lengan bawah luar dan gerakannya dari
empat jenis yaitu (1) Kuda-kuda depan, (2) bawah ke atas. Dengan posisi tangan
Kuda-kuda belakang, (3) Kuda-kuda mengepal.
tengah,(4) Kuda-kuda samping. h. Tangkisan galang, tangkisan yang
2) Sikap pasang menggunakan lengan bawah dalam
Sikap pasang mempunyai pengertian bentuk yang tegak lurus dengan tangan
sikap taktik untuk menghadapi lawan yang mengepal yang digerakkan ke samping
4

dari luar ke dalam dan dari dalam palopo umumnya mengandalkan tendangan
keluar. lurus sebgai tendangan andalan baik saat
i. Tangkisan kepruk, tangkisan yang latihan maupun pertandingan.
menggunakan kedua tangan mengepal
dan lengan berbentuk siku-siku yang B. Kelentukan
digerakkan ke bawah dengan kenaannya
punggung kepalan tangan. Menurut Davis dalam Ismaryati,
j. Tangkisan kibas, tangkisan yang (2008:101) kelentukan seseorang dipengaruhi
menggunakan kaki dan tungkai yang oleh : tipe persendian, panajng istirahat otot,
dikibaskan ke atau dari samping dengan panjang istirahat ligamen dan kapsul sendi,
kenaannya telapak kaki bentuk tubuh, temperatur otot, jenis kelamin,
k. Tangkisan lutut, tangkisan yang usia, ketahanan kulit dan bentuk tulang.
menggunakan gerakan lutut setinggi Faktor-faktor yang mempengaruhi kelentukan
pinggang, dengan lintasan dalam ke tersebut ditenmtukan oleh: keturunan,
luar. sejumlah faktor lingkungan misalnya, latihan,
pemanasan, temperatur. Harsono (1988:163)
2. Hindaran mengatakan bahwa kelentukan adalah
Hindaran adalah suatu teknik kemampuan untuk melakukan gerakan dalam
menggagalkan serangan lawan yang dilakukan ruang gerak sendi.
tanpa menyentuh tubuh lawan (alat serang). Macam-macam flexibility atau
Hindaran terdiri dari: kelentukan menurut Mylsidayu (2015:125)
a. Elakan, yaitu teknik hindaran yang dibagi atas 2 macam sebagai berikut:
dilakukan dengan memindahkan salah
satu kaki (kebelakang/kesamping) untuk 1. Flexibility statis ditentukan oleh ukuran
mengubah posisi tubuh. dari luas gerak (range of motion) satu
b. Egosan, yaitu teknik hindaran yang persendian atau beberapa persendian.
dilakukan dengan memindahkan ke dua Sebagai contoh flexibility statis adalah
belah kaki untuk mengubah posisi mencium lutut.
tubuh. 2. Flexibility dinamis adalah kemampuan
c. Kelitan, yaitu teknik hindaran tanpa seseorang dalam bergerak dengan speed
memindahkan posisi kaki. yang tinggi. Sebagai contoh dapat dilihat
4) Tendangan Dalam Olahraga Pencak pada cabang olahraga senam
Silat perlombaan.
Menurut Hajir dan Maulana Suharno dalam Halim, (2011:104)
(2017:46) bahwa tendangan terdapat mengatakan kegunaan kelentukan adalah
beberapa jenis diantaranya. Sebagai berikut sebagai berikut:
(1) tendangan lurus, Tendangan lurus adalah
serangan tendangan tungkai dengan a. Mempermudah berlatih teknik-teknik
menggunakan pangkal jari-jari kaki bagian tinggi
dalam dengan lintasan lurus ke depan kearah b. Menghindari terjadinya cedera
sasaran dada/ulu hati. (2) Tendangan sabit, c. Seni gerak tercermin indah, enak dilihat
(3) Tendangan T, (4) tendangan belakang d. Meningkatkan kelincahan, kecepatan dan
(putar), (5) tendangan jejag, (6) tendangan koordinasi
taji, (7) tendangan cangkul, (8) tendangan e. Meningkatkan prestasi
kuda, (9) tendangan kepret, (10) tendangan f. Efektif dan efisien tenaga
gajul, (11) tendangan celorong, (12) g. Membentuk sikap tubuh yang baik
tendangan baling, (13) hentak kebawah, (14) Suharno dalam Halim, (2011:104)
gejik, (15) serangan lutut. mengatakan faktor-faktor yang menentukan
Dalam penelitian ini hanya diteliti kelentukan adalah sebagai berikut:
salah satu jenis tendangan yang menjadi
sumber penelitian peneliti yaitu tendangan a. Elastisitas dari otot, ligamen tendo dan
lurus. Tendangan lurus adalah salah satu teknik kapsula
serangan yang sering digunakan atlet dalam b. Lues sempitnya ruang gerak sendi
pertandingan pencak silat dalam pengamatan c. Tonus dari otot, tendo, ligamen dan
peneliti melihat para atlit pencak silat kota kapsula
5

d. Tergantung dari derajat panas di luar E. Fisiologi Tendangan Lurus Kedepan


(temperatur)
e. Unsur kejiwaan : jemu, muram, takut, Pola gerakan dalam melakukan
senang, semangat tendangan lurus ke depan dalam olahraga
f. Kualitas tulang-tulang yang membentuk pencak silat dapat ditunjang dengan berbagai
persendian komponen olahraga seperti kekuatan otot
g. Umur dan jenis kelamin tungkai, kelentukan, dan keseimbangan. Otot
yang berfungsi dalam melakukan tendangan
C. Kekuatan lurus ke depan yaitu: (1) otot-otot pangkal
paha, (2) otot-otot tungkai atas, (3) otot-otot
Husdarta dan Kusmaedi (2014:76) tungkai bawah.
juga mengatakan bahwa kekuatan adalah
kemampuan otot untuk melakukan kontraksi F. Kerangka Pikir
guna membangkitkan tegangan terhadap suatu
tahanan. Pendapat tersebut kian diperkuat oleh Kemampuan dalam melakukan tendangan
Widiastuti (2015:75) yang juga mengatakan lurus merupakan salah satu teknik dasar dalam
bahwa kekuatan otot adalah kemampuan otot olahraga pencak silat. Dalam pelaksanaanya
untuk membangkitkan suatu tegangan terhadap tendangan membutuhkan komponen fisik yang
suatu tahanan. Mylsidayu dan Kurniawan prima dalam menopang keberlangsungan
(2015 : 98) mengatakan bahwa strength atau gerakan tersebut. Komponen fisik tersebut
kekuatan dapat diartikan sebagai kemampuan yakni kekuatan, kelentukan, keseimbangan.
otot untuk mengatasi tahanan dalam jangka
waktu tertentu. 1. Pengaruh langsung kekuatan terhadap
Dari beberapa uraian tentang kekuatan keseimbangan pada kemampuan
di atas, penulis berpendapat bahwa ketika tendangan lurus atlet pencak silat Kota
seseorang berbicara kekuatan maka tidak lepas Palopo
dari otot. Maka yang dimaksud dengan Dalam melakukan aktifitas gerak
kekuatan adalah kemampuan otot untuk olahraga sangat dibutuhkan kekuatan karena
mengerahkan atau menggunakan tenaga dengan adanya kekuatan aktifitas yang
semaksimal mungkin untuk membangkitkan dilakukan bisa lebih efisien dan gerakan yang
tegangan terhadap suatu tahanan. dilakukan akan lebih bagus.
Berdasarkan uraian tersebut, maka
D. Keseimbangan diduga terdapat pengaruh langsung kekuatan
terhadap keseimbangan pada kemampuan
Mutohir, dkk (2011:20) juga tendangan lurus atlet pencak silat Kota Palopo
mengatakan bahwa: “Keseimbangan 2. Pengaruh langsung kelentukan
adalah kemampuan mempertahankan sikap terhadap kemampuan tendangan lurus
dan posisi tubuh pada bidang tumpuan atlet pencak silat Kota Palopo
Semakin lentuk seorang atlet maka
pada saat berdiri (static balance) atau pada
semakin mudah untuk melakukan gerakan dan
saat melakukan gerakan (dynamic semakin luas gerak yang bisa dilakukan,
balance). Halim (2011:136) mendefiniskan dengan kelentukan yang baik seorang atlet
keseimbangan merupakan kemampuan dapat menempatkan serangan pada tubuh yang
tubuh untuk melakukan reaksi terhadap kosong seperti dibawah leher dimana dengan
setiap perubahan posisi tubuh sehingga tendangan ke arah ini sangat sulit bagi lawan
tubuh stabil. untuk menangkap kaki dan menjatuhkan.
Dengan kelentukan yang baik, maka gerakan –
Bertolak dari uraian di atas maka dapat gerakan yang dilakukan untuk melakukan
disimpulkan bahwa inti dari keseimbangan tendangan sabit akan semakin baik.
adalah kemampuan seseorang untuk Berdasarkan uraian tersebut, maka
mempertahankan posisi tubuh baik saat diduga terdapat pengaruh langsung kelentukan
bergerak maupun tidak bergerak. terhadap kemampuan tendangan lurus atlet
Keseimbangan ini sangat penting dimana tanpa pencak sila Kota Palopo
keseimbanganmaka seseorang tidak dapat
melakukan gerak atau aktivitas dengan baik.
6

3. Pengaruh langsung kekuatan terhadap 6. Pengaruh tidak langsung kekuatan


kemampuan tendangan lurus atlet terhadap kemampuan tendangan lurus
pencak silat Kota Palopo atlet pencak silat Kota Palopo melalui
Dalam melakukan semua jenis keseimbangan
tendangan dibutuhkan kekuatan yang sangat Kekuatan sangat jelas dibutuhkan oleh
baik. Dengan kekuatan yang baik maka akan atlet pencak silat dalam melakukan tendangan
menyulitkan lawan untuk melakukan serangan lurus. Kekuatan bertujuan memberikan
balik dan melakukan tangkapan kaki. Dengan dorongan tendangan yang berlebih.
kekuatan yang baik seorang atlet dapat Sedangkan, keseimbangan sangat dibutuhkan
melakukan tendangan dengan maksimal. dalam melakukan tendangan lurus karena
Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam pelaksanaannya, membutuhkan
diduga terdapat pengaruh langsung kekuatan keseimbangan yang baik pada diri seorang
terhadap kemampuan tendangan lurus atlet atlet. Oleh karena itu, membutuhkan
pencak silat Kota Palopo. keseimbangan yang sangat baik.
4. Pengaruh langsung kelentukan Berdasarkan uraian tersebut, maka
terhadap kemampuan tendangan lurus diduga terdapat pengaruh kekuatan terhadap
atlet pencak silat Kota Palopo kemampuan tendangan lurus atlet pencak silat
Keseimbangan sangat berpengaruh Kota Palopo melalui keseimbangan.
pada kemampuan tendangan lurus dimana
dengan keseimbangan yang baik seorang atlet G. Hipotesis
tidak akan mudah terjatuh ketika melakukan
tendangan lurus.Dengan keseimbangan yang Berdasarkan kajian pustaka yang
baik, maka tendangan yang dilakukan akan dituangkan dalam kerangka pikir di atas, maka
sangat baik. hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan
Berdasarkan uraian tersebut, maka sebagai berikut:
diduga terdapat pengaruh langsung 1. Terdapat pengaruh langsung kelentukan
keseimbangan terhadap kemampuan tendangan terhadap keseimbangan pada kemampuan
lurus atlet pencak silat kota palopo. tendangan lurus atlet pencak silat Kota
5. Pengaruh tidak langsung kelentukan Palopo
terhadap kemampuan tendangan lurus 2. Terdapat pengaruh langsungkekuatan
atlet pencak silat Kota Palopo melalui terhadap keseimbangan pada kemampuan
keseimbangan tendangan lurus atlet pencak silat Kota
Kelentukan sangat dibutuhkan oleh Palopo
atlet pencak silat dalam melakukan tendangan 3. Terdapat pengaruh langsung kelentukan
lurus. Kelentukan bertujuan untuk terhadap kemampuan tendangan lurus
memudahkan atlet dalam melakukan serangan atlet pencak silat Kota Palopo
ke seluruh arah tubuh lawan. Untuk 4. Terdapat pengaruh langsung kekuatan
menghasilkan perkenaan yang baik pada tubuh terhadap kemampuan tendangan lurus
lawan maka diperlukan keseimbangan yang atlet pencak silat Kota Palopo
baik. Karena keseimbangan sangat dibutuhkan 5. Terdapat pengaruh langsung
dalam melakukan tendangan lurus karena keseimbangan terhadap kemampuan
dalam pelaksanaannya membutuhkan tendangan lurus atlet pencak silat Kota
keseimbangan yang baik pada diri seorang Palopo
atlet. Oleh karena itu, membutuhkan 6. Terdapat pengaruh tidak langsung
keseimbangan yang sangat baik. kelentukan terhadap kemampuan
tendangan lurus atlet pencak silat Kota
Berdasarkan uraian tersebut, maka Palopo melalui keseimbangan.
diduga terdapat pengaruh tidak langsung 7. Terdapat pengaruh tidak langsung
kelentukan terhadap kemampuan tendangan kekuatan terhadap kemampuan tendangan
lurus atlet pencak silat Kota Palopo melalui lurus atlet pencak silat Kota Palopo
motivasi. melalui keseimbangan
Untuk lebih jelasnya, maka
dikemukakan hipotesis statistik untuk ketujuh
hipotesis tersebut :
7

1. H0 : ρx3x1= 0 mendapatkan informasi atau data yang


H1 : ρx3x1≠ 0 diperlukan.
2. H0 : ρx3x2= 0
B. Definisi Oprasional Variabel
H1 : ρx3x2≠ 0
1. kelentukan, yaitu kemampuan seorang atlet
3. H0 : ρyx1= 0
untuk melakukan tendangan dengan segala
H1 : ρyx1 ≠ 0
jenis arah sasaran. Kelentukan dapat diukur
4. H0 : ρyX2= 0 dengan menggunakan tes front splits.
H1 : ρyX2 ≠ 0 2. Kekuatan, yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah kemampuan seorang atlet untuk
5. H0 : ρyX3 = 0 melakukan tendangan dengan menggunakan
H1 : ρyX3 ≠ 0 kekuatan maksimal.
3.Kekuatan, yang dimaksud dalam penelitian
6. H0 : ρyX3x1 = 0 ini adalah kemampuan seorang atlet untuk
H1 : ρyX3x1 ≠ 0 melakukan tendangan dengan menggunakan
kekuatan maksimal.
7. H0 : ρyX3x2= 0
H1 : ρyX3x2 ≠ 0 C. Populasi Dan Sampel

Keterangan: 1. Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam
H0 = Hipotesis 0
penelitian ini adalah atlet pencak silat kota
H1 = Hipotesis Alternatif
palopo yang berjumlah 30 orang.
ρx3x1 = Pengaruh langsung variabel X1
2. Sampel
terhadap X3
Yang menjadi sampel dalam penelitian
ρx3x2 = Pengaruh langsung variabel X2
ini adalah atlet pencak silat kota palopo
terhadap X3
sebanyak 30 orang.
ρyx1 = Pengaruh langsung variabel X1
terhadap variabel Y D. Teknik Pengumpulan Data Dan
ρyx2 = Pengaruh langsung variabel X2 Instrumen Penelitian
terhadap variabel Y
ρyx3 = Pengaruh langsung variabel X3 a. Teknik pengumpulan data
terhadap variabel Y Sesuai dengan jenis variabel yang
ρyx3x1 = Pengaruh variabel X1 terhadap dilibatkan dalam penelitian ini, maka untuk
variabel Y melalui variabel X3 mendapatkan data yang akan diolah dalam
ρyx3x2 = Pengaruh variabel X2 terhadap penelitian ini, instrumen yang digunakan
variabel Y melalui variabel X3 adalah: (1) kekuatan menggunakan tes back &
“ρ=” artinya tidak terdapat pengaruh leg dynamometer, (2) kelentukan
“≠” artinya terdapat pengaruh positif menggunakan tes front split, (3) keseimbangan
menggunakan modified bass test of dynamic
balance, (4) kemampuan tendangan lurus.
METODE PENELITIAN
Pengumpulan data dilakukan untuk
A. Jenis Dan Desain Penelitian memperoleh data empiric sebagai bahan untuk
mengetahui kebenaran hipotesis yang diajukan.
1. Jenis Penelitian b. Instrumen Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian Salah satu persyaratan seorang
deskriptif dan metode yang digunakan adalah evaluator adalah harus mampu menyusun
metode survei dengan teknik analisis jalur berbagai jenis instrumen yang diperlukan
untuk datanya. Subjek penelitiannya adalah untuk menjaring data pada proses evaluasi.
atlet pencak silat kota Palopo. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
2. Desain Penelitian penelitian ini adalah sebagai berikut :
Desain penelitian memberikan 1. Instrument kekuatan dengan
gambaran tentang prosedur untuk menggunakan tes back & leg
dynamometer
8

2. Instrument kelentukan dengan 1. Analisis Deskriptif


menggunakan tes front split
Kemampuan
3. Instrument keseimbangan dengan Kelentuka Kekuat Keseimbanga
menggunakan modified bass test of Tendangan
n an n
dynamic balance Lurus ke Depan

E. Teknik Analisis Data Valid 30 30 30 30


N
Dalam penelitian kuantitatif, teknik Missing 0 0 0 0
analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah Mean 9.13 225.37 84.80 84.63
atau menguji hipotesis.
Median 9.00 227.00 85.00 85.00
Teknik analisis data yang digunakan
dalam pengujian hipotesis penelitian adalah (1)
analisis jalur (path analisis), (2) korelasi Mode 10 218 87 85

sederhana, (3) koefisien determinasi.


Uji persyaratan yaitu uji asumsi klasik Std.
1.814 32.352 5.162 2.977
terdiri dari uji normalitas dengan Deviation
menggunakan uji liliefors dan linearitas
sebagai persyaratan analisis jalur. Di samping 1046.6
itu, dilakukan analisis keberartian dengan α = Variance 3.292 26.648 8.861
54
0,05 pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat baik secara langsung maupun tidak Range 8 128 20 12
langsung. Seluruh rangkaian analisis statistic
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Minimum 5 152 75 78
menggunakan pengolahan data penelitian yang
sudah paten yaitu program statistic SPSS versi
Maximum 13 280 95 90
23.
Sum 274 6761 2544 2539
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Dari tabel di atas, maka dapat
Data empiris yang diperoleh di dikemukakan gambaran data tiap variabel
lapangan melalui hasil tes dan pengukuran sebagai berikut:
yang terdiri atas : kelentukan, kekuatan dan
1. Untuk data kelentukan, dari banyaknya
keseimbangan terhadap kemampuan tendangan
sampel (N) sebanyak 30 diperoleh nilai
lurus kedepan atlet pencak silat Kota Palopo,
rata-rata 9.13, nilai tengah 9.00, modus 10,
selanjutnya dianalisis dengan menggunakan
standar deviasi 1.814, varians 3.292, nilai
tehnik statistik deskriptif. Analisis data secara
minimum 5, nilai maksimum 13 dan
deskriptif dimaksudkan untuk mendapatkan
rentang 8.
gambaran umum data penelitian, kemudian
2. Untuk data kekuatan, dari banyaknya
dilanjutkan dengan pengujian persyaratan
sampel (N) sebanyak 30 diperoleh nilai
analisis atau uji asumsi yaitu uji normalitas
rata-rata 225.37, nilai tengah 227.00,
data dan uji linearitas, uji hipotesis dan
modus 218, standar deviasi 32.352, varians
pembahasan terhadap hasil uji hipotesis yang
1046.654 nilai minimum 152, nilai
diajukan dalam penelitian ini.
maksimum 280 dan rentang 128.
3. Untuk data keseimbangan, dari banyaknya
sampel (N) sebanyak 30 diperoleh nilai
rata-rata 84.80, nilai tengah 85.00, modus
87, standar deviasi 5.162, varians 26.648,
nilai minimum 75, nilai maksimum 95 dan
rentang 20.
9

4. Untuk data kemampuan tendangan lurus b. Uji linearitas


kedepan, dari banyaknya sampel (N)
sebanyak 30 diperoleh nilai rata-rata 84.63 Tabel 4.3 Ringkasan uji linearitas kelentukan,
nilai tengah 85.00, modus 85, standar kekuatan dan keseimbangan terhadap
deviasi 2.977, varians 8.861 nilai kemampuan tendangan lurus kedepan atlet
minimum 78, nilai maksimum 90 dan pencak silat Kota Palopo.
rentang 12. Defiation
N
Variabel From Sig Kes.
o.
Linearity
2. Uji Asumsi Klasik
1,403 0,256 Linear
a. Uji normalitas data Kelentukan (X1)
1. Keseimbangan (X3)
Tabel 4.2 Hasil uji normalitas data
kelentukan, kekuatan dan keseimbangan
terhadap kemampuan tendangan lurus kedepan
atlet pencak silat Kota Palopo 1,488 0,423 Linear
Shapiro- Kekuatan (X2)
Variabel N Sig. α Ket
Wilk 2. Keseimbangan (X3)
Kelentukan
30 0,966 0,431 0,05 Normal
Kelentukan (X1)
Kekuatan
Kemampuan 1,823 0,135 Linear
30 0,972 0,593 0,05 Normal
3. tendangan kedepan
(Y)
Keseimbanga
n 30 0,983 0,900 0,05 Normal Kekuatan (X2)
Kemampuan 0,881 0,646 Linear
4. tendangan kedepan
Kemampuan
(Y)
Tendangan
Lurus Keseimbangan (X3)
kedepan 30 0.978 0,764 0,05 Normal Kemampuan 2,320 0,079 Linear
5. tendangan kedepan
(Y)

Berdasarkan data hasil uji linearitas


Berdasarkan hasil uji normalitas yang pada tabel di atas diperoleh nilai F (defiation
diperoleh pada tabel 4.2 diperoleh data from linearity) antara variabel kelentukan (X1)
kelentukan dengan nilai Shapiro-Wilk sebesar dengan keseimbangan (X3) sebesar 1,403 pada
0,966 dan tingkat signifikan sebesar 0,431 signifikansi 0,256, Nilai F (defiation from
lebih besar dari α 0,05. Kekuatan diperoleh linearity) antara variabel kekuatan (X2) dengan
nilai Shapiro-Wilk sebesar 0,972 dan tingkat keseimbangan (X3) sebesar 1,488 pada
signifikan sebesar 0,593 lebih besar dari α signifikansi 0,423, Nilai F (defiation from
0,05. Keseimbangan diperoleh nilai Shapiro- linearity) antara variabel kelentukan (X1)
Wilk sebesar 0,983 dan tingkat signifikan dengan kemampuan tendangan kedepan (Y)
sebesar 0,900 lebih besar dari α 0,05. sebesar 1,823 pada signifikansi 0,135, Nilai F
Kemampuan tendangan lurus kedepan (defiation from linearity) antara variabel
diperoleh nilai Shapiro-Wilk sebesar 0,978 dan kekuatan (X2) dengan kemampuan tendangan
tingkat signifikan sebesar 0,764 lebih besar kedepan (Y) sebesar 0,881 pada signifikansi
dari α 0,05. Dengan demikian dapat 0,646, Nilai F (defiation from linearity) antara
disimpulkan bahwa data pengaruh kelentukan, variabel keseimbangan (X3) dengan
kekuatan dan keseimbangan terhadap kemampuan tendangan kedepan (Y) sebesar
kemampuan tendangan lurus kedepan atlet 2,320 pada signifikansi 0,079. Hal tersebut
pencak silat Kota Palopo berdistribusi normal. menunjukkan bahwa Nilai F tidak signifikan
maka hubungan antar variabel dinyatakan
linear.
10

3. Uji Model = 0,2775 = 27,75 %


Maka nilai (ɛ1) koefisien jalur variabel
a. Substruktur 1 lain terhadap keseimbangan adalah sebesar
Tabel 4.4 Koefisien Determinasi Substruktur 1 27,75 %. Sehingga persamaan jalurnya adalah
adjusted sebagai berikut:
Koefisien Std.
Model R
Determinasi
Koefisien
Eror X3 = ρx3x1 + ρx3x2 + ɛ1
Determinasi X3 = 0,546 X1 + 0,429 X2 + 0,2775
1 0,961 0,923 0,917 1,489
b. Sub struktur 2
Tabel 4.6. Koefisien Determinasi Sub Struktur
II
Tabel 4.5 Analisis Multivariat Regresi Model
adjusted
1 Sub Struktur II Model R
Koefisien
Koefisien
Std.
Determinasi Eror
Determinasi
Koefisien
Model Variabel T P 1 0,989 0,978 0,975 0,468
Korelasi

0,002<
Kelentukan 0,546 3,507
0,05 Tabel 4.7 Analisis Multivariat Regresi Model
1 Sub Struktur II
1 0.010< Koefisi
Kekuatan 0,429 2,754
0,05 Mod Koefisi en
Variabel T P
el en Korelas
Konstanta i
0,000
0,000
5,18
0,872 0,531 <
Kelentukan 9
Berdasarkan tabel di atas nilai R- 0,05
Square menunjukkan angka 0,923, hal ini 0,036
mengindikasikan bahwa secara simultan 2,21
0,020 0,213 <
1 Kekuatan 7
kelentukan dan kekuatan memiliki kontribusi 0,05
sebesar 92,3 % dalam menjelaskan perubahan
Keseimban 0,019
yang terjadi pada variabel percaya diri, 0,151 0,262
2,49
<
sedangkan sisanya 7,7 % ditentukan oleh gan 6
0,05
variabel lain di luar model.
Pada bagian Anova (uji F) terlihat Konstanta 33,971 0,000
bahwa secara simultan variabel-variabel bebas
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Berdasarkan tabel di atas diperoleh
variabel keseimbangan yang ditunjukkan dari nilai R-Square sebesar 0,946 dan nilai
nilai sig. 0,000 < Alpha 5%. signifikansi untuk variabel X1, X2, dan X3
Selain itu, pada tabel Coefficients (uji t secara berturut-turut adalah 0,000; 0,036;
parsial) terlihat bahwa variabel kelentukan 0,019. Karena nilai signifikansi X1, X2 dan X3
(X1) dan variabel kekuatan (X2) secara statistik < 0,05 maka dianggap signifikan.
memliki pengaruh yang signifikan terhadap
variabel keseimbangan (X3) yang ditunjukkan 4. Uji Goodnes of fit
oleh nilai sig. masing-masing lebih kecil dari Pengujian model diperlukan untuk
Alpha 5% yaitu 0,002 dan 0,010. menentukan apakah model yang diajukan
Untuk menganalisis seberapa besar sesuai (fit) atau konsisten dengan data yang
pengaruh variabel lain diluar model terhadap empirik atau tidak. Pengujian dilakukan
keseimbangan (ɛ1) dapat ditentukan dengan dengan cara membandingkan matrik korelasi
cara berikut: teoritik dengan matrik korelasi empiriknya.
ɛ1 = √1 − 𝑅 2 Jika kedua matrik tersebut identik atau sesuai,
maka model teoritis yang diajukan tersebut
= √1 − 0,923 dapat disimpulkan diterima secara sempurna.
Specht dan Pednazur (Kadir, 2010:163)
= √0,077 menganjurkan salah satu uji yang dapat
11

digunakan adalah statistic chi squared. 1. Ada pengaruh langsung kelentukan yang
Perhitungan secara manual untuk uji signifikan terhadap keseimbangan.
kecocokan dilakukan sebagai berikut : Berdasarkan hasil penelitian
1− 𝑅2 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
Q = [ 1−𝑅2 ]
𝑔 kelentukan terhadap keseimbangan atlet
pencak silat Kota Palopo sebesar 54,6%. Hasil
1− 0,923 0,077
=[ ] = = 3,5 ini menunjukkan analisa bahwa kelentukan
1−0,978 0,022
seorang atlet pencak silat dalam melakukan
Dengan ukuran sampel (N = 30) dan tendangan lurus kedepan dibutuhkan untuk
banyaknya koefisien jalur yang tidak meningkatkan keseimbangan.
signifikan (d = 0), statistik uji kai kuadrat 2. Ada pengaruh langsung kekuatan yang
dengan W = - (N - d) In Q = - (30-0) In (3,5) = signifikan terhadap keseimbangan.
-37,58. Dari tabel kai kuadrat (chi kuadrat) Berdasarkan hasil penelitian
dengan derajat bebas d = 0 pada taraf menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
signifikansi α = 0,05 didapat harga 2 = 43,77. kekuatan terhadap keseimbangan atlet pencak
Karena W = -37,58 < 2 = 43,77, maka H1 silat Kota Palopo sebesar 42,9%. Hasil ini
diterima atau model yang diperoleh sesuai atau menunjukkan analisa bahwa kekuatan seorang
cocok (fit). atlet pencak silat dalam melakukan tendangan
lurus kedepan dibutuhkan untuk meningkatkan
5. Uji Hipotesis keseimbangan.
1) Hipotesis 1 : Terdapat pengaruh langsung 3. Ada pengaruh langsung kelentukan
kelentukan terhadap keseimbangan pada terhadap kemampuan tendangan lurus
kemampuan tendangan lurus atlet pencak kedepan.
silat Kota Palopo. Berdasarkan hasil penelitian
2) Hipotesis 2 : Terdapat pengaruh langsung menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
kekuatan terhadap keseimbangan pada kelentukan terhadap kemampuan tendangan
kemampuan tendangan lurus atlet pencak lurus atlet pencak silat Kota Palopo sebesar
silat Kota Palopo Makassar. 53,1%. Hasil ini menunjukkan analisa bahwa
3) Hipotesis 3 : Terdapat pengaruh langsung kelentukan seorang atlet pencak silat
kelentukan terhadap kemampuan dibutuhkan untuk meningkatkan tendangan
tendangan lurus atlet pencak silat Kota lurus kedepan
Palopo. 4. Ada pengaruh langsung kekuatan terhadap
4) Hipotesis 4 : Terdapat pengaruh langsung kemampuan tendangan lurus kedepan.
kekuatan terhadap kemampuan tendangan Berdasarkan hasil penelitian
lurus atlet pencak silat Kota Palopo. menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
5) Hipotesis 5 : Terdapat pengaruh langsung kekuatan terhadap kemampuan tendangan
keseimbangan terhadap kemampuan lurus atlet pencak silat Kota Palopo sebesar
tendangan lurus atlet pencak silat Kota 21,3%. Hasil ini menunjukkan analisa bahwa
Palopo. kekuatan seorang atlet pencak silat dibutuhkan
6) Hipotesis 6 : Terdapat pengaruh tidak untuk meningkatkan tendangan lurus kedepan.
langsung kelentukan terhadap kemampuan 5. Ada pengaruh langsung keseimbangan
tendangan lurus atlet pencak silat Kota terhadap kemampuan tendangan lurus
Palopo melalui keseimbangan. kedepan.
7) Hipotesis 7 : Terdapat pengaruh tidak Berdasarkan hasil penelitian
langsung kekuatan terhadap kemampuan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
tendangan lurus atlet pencak silat Kota keseimbangan terhadap kemampuan tendangan
Palopo melalui keseimbangan. lurus atlet pencak silat Kota Palopo sebesar
26,2%. Hasil ini menunjukkan analisa bahwa
B. Pembahasan Hasil Penelitian keseimbangan seorang atlet pencak silat
dibutuhkan untuk meningkatkan tendangan
Berdasarkan hasil pengujian dari lurus kedepan.
semua hipotesis yang telah dilakukan pada 6. Ada pengaruh tidak langsung kelentukan
bagian pengujian hipotesis, maka dapat terhadap kemampuan tendangan lurus atlet
dinyatakan bahwa: pencak silat Kota Palopo melalui
keseimbangan.
12

Berdasarkan hasil penelitian 7. Terdapat pengaruh yang signifikan


menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak kekuatan terhadap kemampuan tendangan
langsung kelentukan terhadap kemampuan lurus atlet pencak silat Kota Palopo
tendangan lurus atlet pencak silat Kota Palopo melalui keseimbangan.
melalui keseimbangan sebesar 14,3%. Hasil ini Berdasarkan kesimpulan diatas, maka
menunjukkan analisa bahwa kelentukan dapat dikemukakan saran sebagai berikut:
seseorang atlet pencak silat dibutuhkan untuk 1. Untuk menghasilkan tendangan lurus
meningkatkan kemampuan tendangan lurus yang baik, maka seorang atlet pencak silat
kedepan melalui keseimbangan. perlu memiliki kelentukan, kekuatan, dan
7. Ada pengaruh tidak langsung kekuatan keseimbangan yang baik.
terhadap kemampuan tendangan lurus atlet 2. Kepada atlet dan pelatih agar hasil
pencak silat Kota Palopo melalui penelitian ini dapat dijadikan bahan acuan
keseimbangan. dalam proses latihan atau melatih
Berdasarkan hasil penelitian tendangan lurus pada cabang olahraga
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak pencak silat. Selain itu, seorang atlet
langsung kekuatan terhadap kemampuan maupun pelatih mampu membuat sebuah
tendangan lurus atlet pencak silat Kota Palopo program untuk meningkatkan komponen
melalui keseimbangan sebesar 11,2%. Hasil ini fisik tersebut.
menunjukkan analisa bahwa kekuatan
seseorang atlet pencak silat dibutuhkan untuk DAFTAR RUJUKAN
meningkatkan kemampuan tendangan lurus
kedepan melalui keseimbangan. Hajir Ardiansyah, Maulana Sidiq Ahmad.
2017. Pencak Silat The Indonesian
SIMPULAN DAN SARAN Matrial Arts. Yogyakarta : Metabook

Dari hasil pengujian hipotesis serta Halim Nur Ichsan. 2011. Tes dan Pengukuran
pembahasan hasil penelitian, maka dapat Kesegaran Jasmani. Makassar : Badan
ditarik kesimpulan sebagai berikut: Penerbit Universitas Negeri Makassar
1. Terdapat pengaruh langsung yang
signifikan kelentukan terhadap Harsono. 1988. Coaching and Aspek-aspek
keseimbangan pada kemampuan Psikologis Dalam Coaching.
tendangan lurus atlet pencak silat Kota
Palopo. Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran
2. Terdapat pengaruh langsung yang Olahraga. Surakarta : Lembaga
signifikan kekuatan terhadap Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS
keseimbangan pada kemampuan dan UPT Penerbitan dan Percetakan
tendangan lurus atlet pencak silat Kota UNS (UNS Press)
Palopo.
3. Terdapat pengaruh langsung yang Kriswanto Erwin Setyo. 2015. Pencak Silat.
signifikan kelentukan terhadap Yogyakarta : Pustakabarupress
kemampuan tendangan lurus atlet pencak
silat Kota Palopo. Kasmadi, Sunariah Siti Nia. 2014. Panduan
4. Terdapat pengaruh langsung yang Modern Penelitian Kuantitatif.
signifikan kekuatan terhadap kemampuan Bandung : Alfabeta
tendangan lurus atlet pencak silat Kota
Palopo. Lubis Johansyah. 2004. Pencak Silat
5. Terdapat pengaruh langsung yang Panduan Praktis. Jakarta : PT
signifikan keseimbangan terhadap RajaGrafindo Persada
kemampuan tendangan lurus atlet pencak
silat Kota Palopo. Lubis Johansyah. 2016. Pencak Silat
6. Terdapat pengaruh yang signifikan
Panduan Praktis (eds.3). Jakarta :
kelentukan terhadap kemampuan
tendangan lurus atlet pencak silat Kota PT RajaGrafindo Persada.
Palopo melalui keseimbangan.
13

Mylsidayu Apta, Kurniawan Febi. 2015. Ilmu


Kepelatihan Dasar. Bandung :
Alfabeta.
Widiastuti. 2011. Tes dan Pengukuran
Olahraga. Jakarta Timur : PT Bumi
Timur Jaya

Widiastuti. 2015. Tes dan pengukuran


Olahraga. Jakarta : PT RajaGrafindo
Persada

Anda mungkin juga menyukai