Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh lari sprint terhadap kecepatan tendangan pada atlet pencak silat

A. Latar Belakang

Dalam pertandingan pencak silat, tendangan merupakan bentuk serangan yang sering kali menghasilkan
poin atau angka yang lebih jelas dan telak dibandingkan dengan serangan lainnya. Karena itu, sebagai
seorang pesilat harus memiliki keterampilan tendangan yang cukup kuat dan akurat sehingga
keterampilan tendangan tersebut dikatagorikan sebagai keterampilan khusus. Oleh sebab itut
tendangan yang baik adalah tendangan yang sulit untuk dibaca, atau diantisipasi, maupun ditangkap
oleh lawan. Ada beberapa teknik tendangan dalam Pencak Silat yaitu tendangan depan, tendangan
samping, tendangan gajul, tendangan jejag, tendangan belakang, dan tendangan sabit. Namun, hanya
beberapa tendangan yang digunakan dalam kategori tanding, yaitu tendangan depan, tendangan
samping,tendangan belakang, dan tendangan sabit. Keempat tendangan ini merupakan tendangan yang
sering digunakan dalam pertandingan kategori laga.

Berdasarkan pedoman dan peraturan dalam berbagai pertandingan pencak silat bahwa ilmu bela diri
Pencak Silat memiliki keunikan dibandingkan dengan olahraga bela diri lainya, hal ini ditetapkan dalam
empat pola dalam pertandingan Pencak Silat yaitu: 1) sikap pasang, 2) pola langkah, 3) serang, dan 4)
kembali kesikap pasang. Keempat pola tersebut merupakan satu kesatuan gerak yang membentuk suatu
rangkaian sehingga menjadi pola gerak tertentu (Lubis, 2004).

Selanjutnya lubis menyatakan bahwa ada tendangan yang mengandalkan kecepatan untuk melakukan
serangan secara cepat dari sudut sempit dan adapula yang mengandalkan efektifitas serangan dengan
tidak mengambil sudut sempit tetapi dengan daya dorong yang kuat. Semua jenis tendangan ini harus
memiliki kelentukan yang bagus sehingga kelebihannya lebih banyak dibandingkan kekurangan masing-
masing jenis tendangan sabit, kesemua tendangan tersebut membutuhkan otot tungkai yang kuat dan
lentur. Juga dalam persinas ASAD, hakikat dalam efektifitas tendangan sabit dengan berbagai peristiwa
umumnya yang riil dan bagaimana cara melakukan tendangan tersebut.

Perguruan Persinas ASAD merupakan salah satu Perguruan Pencak Silat asli

Indonesia berasal dari Jawa Timur dan juga merupakan perguruan yang

cukup berprestasi di Jawa Timur. Di tingkat Nasional atlet Persinas ASAD

juga sering berpartisipasi, terbukti pada tahun 2011, atlet Persinas ASAD

pernah menjuarai Sea Games di Indonesia yaitu Erik dan Eka Julianto yang

saat ini juga masih aktif di Dunia Persilatan dan sebagai Pelatih Nasional

untuk tingkat remaja atau pelajar.

3
Diantara semua kejuaraan yang diikuti serangan yang sering dipakai adalah

tendangan sabit karena tendangan sabit paling efektif dan mendapatkan nilai

serta membuat musuh tidak berdaya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada atlet di perguruan pencak

silat Persinas ASAD, sebagian besar dari para atlet mengatakan bahwa pada

saat mereka melakukan tendangan, kaki mereka sering tertangkap meskipun

tidak selalu terbanting oleh pihak lawan, kemudian tendangan mereka sering

tidak mengenai sasaran, hal ini juga dapat dipengaruhi otot tungkai yang

dimiliki kekuatan dan kelentukan dari atlet.

Tendangan yang sering mereka gunakan adalah tendangan sabit sebagai

serangan maupun bela serang, alasannya karena tendangan ini lebih praktis

dari tendangan lain, lebih cepat sehingga memungkinkan untukmenghasilkan

point atau nilai. Salah satu atlet yang sering memakai tendangan sabit adalah

Eka Julianto pada kejuaraan SEA Games.

Dengan demikian, peneliti berkesimpulan bahwa kualitas tendangan sabit

atlet di perguruan Persinas ASAD sudah mulai menurun. Oleh karena itu,

penulis mengangkat masalah ini dengan melakukan pengukuran terhadap

keterampilan tendangan sabit.

Dari beberapa hal diatas, peneliti bermaksud melakukan penelitan tentang

“Pengaruh Latihan Stretching Statis terhadap Hasil Tendangan Sabit Pada

Atlet Putra Pencak Silat Persinas ASAD Lampung Selatan

Anda mungkin juga menyukai