Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM KIMIA DASAR

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM MODUL III


REAKSI REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA

NIM/NAMA : 16420263/Angga Maulana Ikhsan HARI/TGL : Senin,22 Maret 2021


KELAS PRAKTIKUM : P-1.3 ASISTEN : Amsal Pardede
KELOMPOK :M NILAI :

Bagian 1 Reaksi Reduksi dan Oksidasi

 CuSO4(aq) + Zn(s)  Zn SO4 ( aq )+Cu ( s )


Terbentuk endapat Cu yang berwarna merah
 ZnSO4(aq) + Cu(s) ↛
Tidak bereaksi karena larutan tidak berubah warna dan tidak ada endapan

 Mg(s) + Pb(NO3)2(aq)  Mg( NO3 )2 ( aq ) + Pb ( s )


Terbentuk padatan berwarna hitam yang merupakan spesi Pb

 Mg(s) + Zn(NO3)2(aq)  Mg ( NO3 )2 ( aq ) +Zn ( s )


Terbentuk endapan berwarna abu-abu yang merupakan spesi Zn

 Mg(s) + NaNO3(aq) ↛
Tidak bereaksi karena larutan tidak berubah warna dan tidak ada endapan

Susunan kereaktifan logam: Na > Mg > Zn > Pb > Cu

1  Mn O 2 merupakan katalis
 H 2 O 2 ( aq ) Mn O 2 H 2 O (l ) + O 2 ( g )
→ 2
(gelembung  Gelembung gas berasal dari oksigen yang
gas) terbebntuk

  H 2 SO 4 berfungsi untuk mempercepat


reaksi dalam suasana asam
H 2 O 2 ( aq )+ 2 KI ( aq )+ H 2 SO 4 ( aq ) → K 2 SO 4 ( aq ) + I 2 ( aq ) +2 H 2 O (l )
(larutan bening) (larutan biru kehitaman)
 Warna biru merupakan warna dari iodium

  H 2 SO 4 dan panas berfungsi untuk


mempercepat reaksi dalam suasana asam
2 FeCl 3 ( aq ) +2 KI ( aq ) + H 2 SO 4 ( aq ) kanji+ panas 2 Fe Cl 2 ( aq ) + I 2 ( aq )

(larutan kuning) (larutan bening) (larutan biru kehitaman lebih


pekat dari larutan  Kanji merupakan indikator perubahan
sebelumnya) warna dari iodin

Bagian 2 Titrasi Redoks KMnO4 – H2C2O4=

Volume larutan oksalat standar yang dititrasi (25 mL):

No Jumlah KMnO4 Volume pemakaian KMnO4


LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Awal (mL) Akhir (mL) (mL)

1 50 37,6 12,4

2 50 37,4 12,6

Volume KMnO4 rata-rata (mL) = 12,5

Konsentrasi KMnO4: 0.02M

Persamaan reaksi:

2 KMnO 4 ( aq ) +5 H 2 C 2 O4 ( aq ) +3 H 2 SO4 ( aq ) ⟶2 MnS O 4 ( aq ) +10 CO2 ( g ) +8 H 2 O ( l )+ 3 K 2 SO4 ( aq )

KMn O 4 merupakan indikator yang berwarna ungu sehingga ketika konsentrasinya berlebih larutan akan menjadi
ungu
H 2 SO 4 berfungsi untuk mempercepat reaksi dalam suasana asam dan mencegah terbentuknya MnO 2

Konsentrasi larutan oksalat:


5 −¿ ¿
2−¿= × mol Mn O4 ¿
2
mol C 2 O 4

Bagian 3 Sel Volta


3.1 Penentuan Potensial Sel
Temperatur percobaan (ºC) = 27
Ekalomel = +0.242 V

Elektroda Potensial sel, Esel (Volt) Eelektroda (Volt)

Cu | Cu2+ 0,0684 0,3104

Pb | Pb2+ -0,4016 -0,1596

Sn | Sn2+ -0,4116 -0,1696

Zn | Zn2+ -1,0316 -0,7896

Al | Al3+ -1,9217 -1,6797

Urutan kereaktifan logam : Al > Zn > Sn > Pb > Cu

3.2 Penentuan Potensial Sel Elektrokimia

Potensial Sel, Notasi Sel Reaksi Sel


Pasangan Elektroda
Esel (Volt)
2+¿ (aq ) +Cu (s )¿
CuCu2+dan PbPb2+ 0,4700 Pb ¿ Cu2+¿ (aq) +Pb ( s) → Pb ¿
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

3+ ¿ (aq )+ 3Pb (s )¿
PbPb2+dan AlAl3+ 1,5201 Al ¿ 3 Pb2+¿ ( aq) +2 Al ( s) →2 Al ¿

Al ¿
3+ ¿ (aq )+3 Sn (s )¿
AlAl3+dan SnSn2+ 1,5101 3 Sn 2+¿ ( aq) +2 Al ( s) →2 Al ¿

2+ ¿ (aq )+ Sn ( s) ¿
SnSn2+dan ZnZn2+ 0,6200 Zn¿ Sn2+¿ ( aq)+ Zn ( s) → Zn ¿

Zn¿
2+ ¿ (aq )+ Cu (s ) ¿
ZnZn2+dan CuCu2+ 1,100 Cu2+¿ (aq) +Zn ( s) → Zn ¿

 Pasangan elektroda yang Esel-nya terkecil: CuCu2+dan PbPb2+


 Pasangan elektroda yang Esel-nya terbesar: PbPb2+dan AlAl3+
 Logam yang paling tidak aktif: Tembaga
 Logam yang paling aktif: Alumunium
 Kegunaan logam yang tidak begitu aktif: Untuk melapisi logam yang aktif supaya tidak
mudah teroksidasi
 Urutan keaktifan logam: Al > Zn > Sn > Pb > Cu

Bagian 4 Sel Elektrolisis


 Perubahan pada anoda dan reaksinya:
−¿¿

2 I −¿(aq )⟶ I (aq)+2 e
2 ¿

Terbentuk larutan kuning

 Perubahan pada katoda dan reaksinya:

2 H 2 O ( l )+ 2e−¿ ⟶ H (g )+2 OH
−¿(aq) ¿
2 ¿

Terbentuk gelembung gas

 Larutan dari katoda + FeCl3 


3+¿( aq)⟶ Fe (OH )3 (s )¿

3 OH −¿ (aq )+ F e ¿

Terbentuk larutan berwarna merah coklat dari Fe(OH )3

 Larutan dari katoda + phenolphthalein 

OH −¿ ( aq )+ PP ⟶ Pink ¿
Terbentuk larutan berwarna pink dari PP ketika suasana basa

 Larutan dari anoda + CHCl3 


I 2 ( aq )+ CHCl3 ⟶ lapisan kuning dan putih
Pada awal penamabahan CHCl 3 pada larutan anoda tidak terjadi reaksi karna tidak polar dan massa jenis
CHCl 3> I 2 seperti air dan minyak, reaksi tidak tercampur
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Anda mungkin juga menyukai