Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM KIMIA DASAR

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM MODUL III


REAKSI REDOKS DAN SEL ELEKTROKIMIA

NIM/NAMA : 16420229/Nadira Aby Xavier HARI/TGL : Senin, 22 Maret 2021


KELAS PRAKTIKUM : P-1.3 ASISTEN : Jeehan Emil Khalisya (16016346)
KELOMPOK :J NILAI :

Bagian 1 Reaksi Reduksi dan Oksidasi

▪ CuSO4(aq)+ Zn(s) →
CuSO4(aq) + Zn(s) → ZnSO4(aq) + Cu(s)
Larutan biru Padatan abu metalik Larutan tidak berwarna Padatan merah metalik

▪ ZnSO4(aq) + Cu(s) →
ZnSO4(aq) + Cu(s) → Tidak bereaksi

▪ Mg(s) + Pb(NO3)2(aq) →
Mg(s) + Pb(NO3)2(aq) → Mg(NO3)2(aq) + Pb(s)
Padatan abu metalik Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna Padatan hitam

▪ Mg(s) + Zn(NO3)2(aq) →
Mg(s) + Zn(NO3)2(aq) → Mg(NO3)2(aq) + Zn(s)
Padatan abu metalik Larutan tidak berwarna Larutan tidak berwarna Padatan abu-abu

▪ Mg(s) + NaNO3(aq) →
Mg(s) + NaNO3(aq) → Tidak bereaksi

Susunan kereaktifan logam: Na – Mg – Zn – Pb - Cu

MnO2 (𝑠)
H2O2(aq) → H2O(l) + ½O2(g)
Pengamatan:

Semula tidak berwarna kemudian berubah menjadi larutan cokelat (MnO2) terbentuk gelombang dan panas.

kanji
▪ H2O2(aq) + 2KI(aq) + H2SO4(aq) → 2H2O(l) + I2(aq) + K2SO4(aq)
Pengamatan:

Semula tidak berwarna kemudian berubah menjadi larutan biru kehitaman (kompleks antara I2 dan kanji).

panas + kanji
▪ 2FeCl3(aq) + 2KI(aq) + H2SO4(aq) → 2FeCl2(aq) + I2(aq) + K2SO4 (aq) + 2HCL(aq)

Pengamatan:

Semula tidak berwarna kemudian berubah menjadi larutan biru kehitaman (kompleks antara I2 dan kanji).
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Bagian 2 Titrasi Redoks KMnO4 – H2C2O4

Volume larutan oksalat standar yang dititrasi (mL): 25,0 ml

Jumlah KMnO4 Volume pemakaian KMnO4


No
Awal (mL) Akhir (mL) (mL)

1 0 12,4 12,4

2 12,4 25,0 12,6

Volume KMnO4 rata-rata (mL) = 12,5

Konsentrasi KMnO4: 0,02 M

Persamaan reaksi:
• Reduksi : 8H+(aq) + MnO4-(aq) + 5e- → Mn2+(aq) + 4H2O(l) x2
• Oksidasi : H2C2O4 (aq) → 2CO2(g) + 2H (aq) + 2e
2- + -
x5

Reaksi Total:
2MnO4- + 16H+ + 5C2O42- → 2Mn2+ + 10CO2 + 8H2O
2KMnO4(aq) + 5H2CO4(aq) + 3H2SO4(aq) → 2MnSO4 (aq) + 10CO2(g) + 8H2O(l) + K2SO4(aq)

Konsentrasi larutan oksalat:

𝑛𝑒𝑜𝑘𝑠𝑖𝑑𝑎𝑠𝑖 = 𝑛𝑒𝑟𝑒𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
2 𝑛 𝐻2 𝐶2 𝑂42− = 5 𝑛 𝑀𝑛𝑂4−
5
𝑚𝑜𝑙 𝐻2 𝐶2 𝑂42− = 𝑥 𝑚𝑜𝑙 𝑀𝑛𝑂4−
2
5
[𝐶2 𝑂4 ] 𝑥 𝑉 𝐶2 𝑂4 = 𝑥 [𝑀𝑛𝑂4− ]𝑥 𝑉 𝑀𝑛𝑂4−
2− 2−
2
5 𝑉 𝑀𝑛𝑂4−
[𝐶2 𝑂42− ] = 𝑥 [𝑀𝑛𝑂4− ] 𝑥
2 𝑉 𝐶2 𝑂42−
5 12,5
[𝐶2 𝑂42− ] = 𝑥 0,02 𝑥
2 25
[𝑪𝟐 𝑶𝟐−
𝟒 ] = 𝟎. 𝟎𝟐𝟓 𝑴

Bagian 3 Sel Volta


3.1 Penentuan Potensial Sel
Temperatur percobaan (ºC) = 25ºC
Ekalomel = Hg2Cl2 (s) + 2e- → 2Hg (l) + 2Cl- (aq) = +0,242V
Esel = Ekatoda – Eanoda (Ekalomel)
Ekatoda = Ekalomel + Esel

Elektroda Potensial sel, Esel (Volt) Eelektroda (Volt)

Cu | Cu2+ 0,0684 0,3104

Pb | Pb2+ -0,4016 -0,1596

Sn | Sn2+ -0,4116 -0,1696

Zn | Zn2+ -1,0316 -0,7896

Al | Al3+ -1,9217 -1,6797


LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Perhitungan:

• Ekatoda Cu | Cu2+ = Ekalomel + Esel


Ekatoda Cu | Cu2+ = 0,242 + 0,0684 = 0,3014 V
• Ekatoda Pb | Pb2+ = Ekalomel + Esel
Ekatoda Pb | Pb2+ = 0,242 + (-0,4016) = -0,1596 V
• Ekatoda Sn | Sn2+ = Ekalomel + Esel
Ekatoda Sn | Sn2+ = 0,242 + (-0,4116) = -0,1696 V
• Ekatoda Zn | Zn2+ = Ekalomel + Esel
Ekatoda Zn | Zn2+ = 0,242 + (-1,0316) = -0,7896 V
• Ekatoda Al | Al3+ = Ekalomel + Esel
Ekatoda Al | Al3+ = 0,242 + (-1,9217) = -1,6797 V

Urutan kereaktifan logam: Al – Zn – Sn – Pb – Cu

3.2 Penentuan Potensial Sel Elektrokimia

Potensial Sel, Notasi Sel Reaksi Sel


Pasangan Elektroda
Esel (Volt)

CuCu2+dan PbPb2+ 0,4700 PbPb2+||Cu2+ |Cu Pb(s) + Cu2+(aq) → Pb2+(aq) + Cu(s)

PbPb2+dan AlAl3+ 1,5201 AlAl3+||Pb2+ |Pb 2Al(s) + 3Pb2+(aq) → 2Al3+(aq) + 3Pb(s)

AlAl3+dan SnSn2+ 1,5101 AlAl3+||Sn2+ |Sn 2Al(s) + 3Sn2+(aq) → 2Al3+(aq) + 3Sn(s)

SnSn2+dan ZnZn2+ 0,6200 ZnZn2+||Sn2+ |Sn Zn(s) + Sn2+(aq) → Zn2+(aq) + Sn(s)

ZnZn2+dan CuCu2+ 1,100 ZnZn2+||Cu2+ |Cu Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn2+(aq) + Cu(s)

▪ Pasangan elektroda yang Esel-nya terbesar: PbPb2+dan AlAl3+


▪ Pasangan elektroda yang Esel-nya terkecil: CuCu2+dan PbPb2+
▪ Logam yang paling aktif: Al
▪ Logam yang paling tidak aktif: Cu
▪ Kegunaan logam yang tidak begitu aktif: Mencegah terjadinya oksidasi pada logam yang lebih reaktif dan
bisa juga menjadi pelapis untuk logam lain.
▪ Urutan keaktifan logam: Al - Zn – Sn – Pb – Cu

Bagian 4 Sel Elektrolisis

Perubahan pada anoda dan reaksinya:


Semula larutan tidak berwarna kemudian berubah warna menjadi kuning kecoklatan.
Reaksi yang memungkinkan terjadi adalah I- → I2 + 2e.

Perubahan pada katoda dan reaksinya:


Semula larutan tidak berwarna kemudian terbentuk gas.
Reaksi yang memungkinkan terjadi adalah 2H2O(l) + 2e- → H2 (g)+ 2OH-(aq).
LABORATORIUM KIMIA DASAR
PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MIPA
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Larutan dari katoda + FeCl3 →


Semula larutan tidak berwarna dan larutan kuning, kemudian berubah menjadi berwarna merah gelap.
Reaksi yang terjadi adalah 3OH- + Fe3+ → Fe(OH)3.

Larutan dari katoda + phenolphthalein →


Semula larutan tidak berwarna kemudian berubah menjadi berwarna pink.
Pembentukkan OH- di katoda meningkatkan pH larutan > 8 sehingga phenolphthalein berwarna keunguan.

Larutan dari anoda + CHCl3 →


Semula larutan tidak berwarna dan larutan kuning, kemudian setelah diaduk berubah warna
menjadi pink keunguan. I2 cukup polar untuk dapat terekstraksi oleh CHCl3 mengekstraksi CHCl3.
Dalam air, I2 berwarna kuning sedangkan dalam CHCl3, I2 berwarna ungu.
Reaksi yang terjadi adalah I2(aq) ⇌ I2(CHCl3).

Anda mungkin juga menyukai