REDOKS DAN

KOROSI
Ali Kusrijadi
Definisi
 Bilangan oksidasi
◦ jumlah muatan negatif dan positif dalam atom, yang secara tidak langsung
menandakan jumlah elektron yang telah diterima atau diserahkan.
◦ Contoh: Na+ bilangan oksidasi Na =+1
◦ Fe3+ bilangan oksidasi Fe = +3
◦ SO42- bilangan oksidasi SO4 = -2
◦ Au bilangan oksidasinya = 0
◦ Cl- bilangan oksidasinya = -1
Bilangan oksidasi
◦ H2 O biloks air = 0 ◦ Tentukan biloks dari Mn, Cl dan N

◦ 2 x biloks H + 1 biloks O =0 ◦ MnO4-

◦ 2 (+1) + 1 (-2) = 0 ◦ HClO4

◦ N2O4

◦ SO42- biloks SO4 = -2 ◦ K2Cr2O7

◦ Tentukan biloks S ◦ H2S2O7
◦ 1x biloks S + 4 biloks S = -2 ◦ ClO-
◦S + 4(-2) = -2 maka S=+6
◦ H2C2O4 biloks totalnya = 0
◦ Biloks H = +1 O= -2
◦ Berpa biloks dari C
◦ 2 x biloks H + 2 biloks C + 4
biloks 0 = 0
◦ MnO4- biloks total= -1
◦ Berapa biloks Mn
◦ 1 (Mn) + 4 (O) = -1
◦ Mn + 4 (-2) + -1

◦ 2 (+1) + 2 C + 4 (-2) = 0
◦ Mn = -1 + 8 = +7

◦ 2C = 8-2 = +6 biloks C=+3

◦ Cr2O72- ◦ NaClO2

◦ Berapa biloks Cr ◦ Berapa biloks Cl

◦ Na adalah golongan IA berarti
biloks Na = +1
◦ 2 Cr + 7O = -2
◦ 2Cr + 7 (-2) = -2
◦ Na + Cl + 2 O = 0
◦ 2Cr = -2 + 14 =+12 ◦ +1 + Cl + 2 (-2) = 0
◦ Cr = +6 ◦ Cl = +3
◦ CaSO3 ◦ MgHCO3
◦ Berapa biloks C ◦ Berapa biloks C
◦ Ca golongan IIA ◦ Mg golongan IIA
◦ Mg + H + C + 3 O = 0
◦ S=+4 ◦ +2 + (+1) + C + 3 (-2) = 0
◦ C = +3
◦ MnO2=1 x biloks Mn + 2x biloks O= 0 ◦ NaClO4 = +1 + Cl + 4(-2) = +7
◦ Mn + 2 (-2) = 0 maka biloks Mn = +4
◦ NO3- = N+ 3(-2) = -1 N = +5

◦ K2MnO4 = 2 K + Mn + 4 O = 0
◦ 2(+1) + Mn + 4(-2) =0 ◦ CoCl63- = Co + 6(-1) = +3 Co=+3

◦ Mn = +6
◦ K2Cr2O7 = 2(+1) + 2Cr + 7(-2) =0
◦ Cr = +12/2 = +6
 ◦ Cl2 → Cl- + ClO2- (dlm asam)
◦ Cl2 + e → Cl-(reduksi)
◦ 0 -1
◦ Setarakan:

◦ Cl2 + 2e- → 2 Cl- x3

◦ Cl2 + 4 H2O →2ClO2- + 8H+ + 6e

◦ Cl2 → ClO2- (oks)

◦ 3Cl2+ 6e + Cl2+ 4H2O → 6Cl- + 2ClO2- +8H+ +6e
◦0 +3
◦ 4Cl2+ 4H2O → 6Cl- + 2ClO2- + 8H+
 Persamaan Reaksi Redoks
• Bagi reaksi menjadi dua buah setengah reaksi masing- masing◦ yang
Contoh :
mengalami oksidasi dan
reduksi
• Seimbangkan atom dan muatan pada masing-masing reaksi
– Mula-mula atom selain O dan H, kemudian O lalu terakhir H
– Muatan diseimbangkan dengan menambah elektron (e) disebelah kiri untuk setengah
reaksi reduksi dan disebelah kanan untuk setengah reaksi oksidasi
• Kalikan masing2 setengah reaksi dengan bilangan bulat untuk menyeimbangkan jumlah e yang
diperoleh reduksi sama dengan elektron yang dilepas oksidasi
• Jumlahkan kedua buah setengah reaksi tersebut
• Periksa apakah atom dan muatan sudah seimbang
NO3- N + 3 (O) = -1

N + 3 (-2) = -1 N= +5

NO N+O=0

N + (-2) = 0 N= +2
◦ MnO4- + C2O42- → Mn2+ + CO2 ◦ +7 +2
◦ (R) MnO4- + 8 H+ + 5e → Mn2+ + 4 H2O x 2
◦ Bloks Mn pada MnO4- = Mn + 4(O)=-1 ◦ -2 0

◦ Mn + 4(-2) = -1 Mn= +7 ◦ (O) C2O42- → 2 CO2 + 2e x5

◦ Mn di sebelah kanan Mn=+2
◦ C2O42- 2C + 4O = -2 2C + 4(-2)=-2 ◦ -2 +16 -10 +4

◦ Biloks 2C = -2+8 C=+ 3 ◦ 2MnO4- + 16 H+ + 5C2O42- → 2Mn2+ + 8H2O+ 10

◦ CO2 biloks C= +4 CO2
◦ Zn + NO3- → Zn2+ + NH4+ ◦ (O) Zn → Zn2+ + 2e x4
◦ 0 +5 +2 -3 ◦ (R) NO3- + 10 H+ + 8e → NH4+ + 3H2O x 1

◦ biloks N NO3- N + 3O = -1 ◦ 4Zn + NO3- + 10 H+ → 4Zn2+ + NH4+ + 3H2O

◦ N + 3 (-2) =-1 N = +5
◦ NH4+ N + 4H = +1
◦ N + 4(+1) = +1 N = -3
◦ Zn2+ + Cu → Cu2+ + Zn

◦ Zn2+ → Zn
◦ MnO4- + C2O42- → Mn2+ + CO2
◦ +7 +3 +2 +4

◦ (R) MnO4- + 8H+ + 5e → Mn2+ + 4H2O x2

◦ (O) C2O42- → 2 CO2 + 2e x5

◦ 2MnO4- + 16H+ + 5C2O42- → 2Mn2+ + 8H2O + 10 CO2

◦ 2MnO4- + 16H+ + 5C2O42- → 2Mn2+ + 8H2O + 10 CO2
◦ Jika suasana basa :
◦ 2MnO4- + 16H+ + 16 OH- + 5C2O42- → 2Mn2+ + 8H2O + 10 CO2 + 16 OH-

◦ 2MnO4- + 16 H2O + 5C2O42- → 2Mn2+ + 8H2O + 10 CO2 + 16 OH-

◦ 2MnO4- + 8 H2O + 5C2O42- → 2Mn2+ + 10 CO2 + 16 OH-

Persamaan Reaksi Redoks
Persamaan Reaksi Redoks
Persamaan Reaksi Redoks
Persamaan Reaksi Redoks
◦ KI + H2SO4 → K2SO4 + I2 + H2S + H2O
◦ +1 -1 +1 +6 -2 +1 +6 -2 0 +1 -2 +1 -2

◦ (o) 2I- → I2 + 2e (x4)

◦ (R) SO42- + 8H+ + 8e → S2- + 4 H2O (x1)

◦ (o) 8I- → 4I2 +8e

◦ (R) SO42- + 8H+ + 8e → S2- + 4 H2O

◦ SO42- + 8I- + 8H+ + 8e → S2- + 4 H2O + 4I2 +8e

◦ 8KI + 5H2SO4 → 4K2SO4 + 4I2 + H2S + 4H2O
◦ Bi2O3 + KClO  → KBiO3 + KCl-
◦ Bi2O3 + ClO-  → BiO3- + Cl- (suasana basa)
◦ +3 -2 +1 -2 +5 -2 -1

◦ (R) ClO-  + 2H+ + 2e → Cl- + H2O x2

◦ (O) Bi2O3 + + 3H2O → 2 BiO3- + 6H+ + 4e x1

◦ (R) 2ClO-  + 4H+ + 4e → 2Cl- + 2H2O

◦ (O) Bi2O3 + + 3H2O → 2 BiO3- + 6H+ + 4e
◦ (R) 2ClO-  + Bi2O3+ H2O + 2 OH- → 2Cl- + 2 BiO3- + 2H+ + 2OH-
◦ 2ClO-  + Bi2O3+ H2O + 2 OH- → 2Cl- + 2 BiO3- + 2H2O
◦ 2ClO-  + Bi2O3+ 2 OH- → 2Cl- + 2 BiO3- + H2O
 Sel elektrokimia
◦ E sel dan Potensial Reduksi Standar (PRS)
Sel elektrokimia
Sel elektrokimia
1. Ag/Ag+ (oks)
◦ Cr3+/Cr (red)
◦ E sel = (-0,71) –(0,80) = -1,51 volt (tidak bereaksi)

2. Al3+/Al (red)
◦ Cr/Cr3+ (oks) Esel= -1,66-(-0,71) = -0,95 (tidak
bereaksi)
3. Pt/Pt2+ (oks)
◦ Ag+/Ag (red)
◦ E sel = 0,80-(1,5) = -0,7 (tidak bereaksi)

4. Cr3+/Cr (red) Al/Al3+ (oks)

E sel= -0,71-(-1,66) = 0,95 (bereaksi spontan)
Kespontanan

◦
ΔG = -n F E

◦ n = banyaknya mol e
◦ F = bilangan Faraday 96.500
C/mol e
◦ E = potensial sel
◦ Fe3+/Fe2+ E0 = +0,77 (oksidator)
◦ Cu2+/Cu E0 = 0,34 (reduktor)

Yang reduksi = Fe
Fe3+ + e → Fe2+ x 2 (reduksi /katoda) E = +0,77
Cu → Cu2+ +2e x 1 (oksidasi/anoda) E = -0,34
2Fe3+ + Cu → 2Fe2+ + Cu2+ E sel = +0,43

E sel = 0,77- (0,34) = +0,43 (spontan)

◦ Fe/Fe 2+ E= -0,44 (oksidasi)
◦ Ag+/Ag E= +0,8 (Reduksi)

◦ E sel = 0,6- (-0,44) = + 1,04 V spontan

◦ 2Cl- + 2Ag+ → Cl2 + 2Ag

◦ Reaksi di Cl-/Cl2 (oksidasi) -1,67
◦ Ag+/Ag (reduksi) +0,8
◦ -0,87 TS

◦ Esel = E reduksi/katoda – E oksidasi/anoda

◦ = 0,8-(1,67) = -0,87 tidak spontan
Sel elektrokimia
 Sel elektrokimia (sel volta)
◦ Accu ◦ Baterei
Sel elektrokimia
(sel elektrolisis)
 Sel elektrokimia
(sel elektrolisis)
◦ Pelapisan logam ◦ Bahan yang akan dilapisi ditempatkan sebagai
katoda
◦ Larutan elektrolit harus mengandung ion logam
yang akan dilapiskan
Sel elektrokimia
(sel elektrolisis)
Korosi
◦ korosi dibedakan menjadi korosi basah dan
korosi kering
◦ Korosi basah merupakan reaksi
elektrokimia, karena adanya elektrolit dan
medium yang menyebabkan timbulnya
reaksi kimia dari perpindahan electron.
◦ Reaksi langsung (korosi kering) termasuk
oksidasi di udara, rekasi dengan uap
belerang, hidrogen sulfida dan kandungan
udara kering lainnya
Korosi (faktor dan metode
pencegahan)
Korosi (faktor dan metode
pencegahan)
Korosi pada Besi
 Jenis Korosi
Uniform Corrosion
◦ Yaitu korosi yang terjadi pada
permukaan logam yang
berbentuk pengikisan
permukaan logam secara
merata sehingga ketebalan
logam berkurang.
2. Pitting corrosion
Korosi setempat yang menyerang logam
dengan penetrasi yang cepat pada luas yang
sempit.
Stress Corrosion
◦ merupakan bentuk kegagalan
pada material yang lazim
ditemukan pada bejana
bertekanan dan pemipaan.
Kegagalan terjadi akibat
pengaruh kombinasi dan interaksi
yang bersinergi antara tegangan
mekanik, lingkungan korosif, dan
kerentanan struktur suatu
material.
Erossion
corrosion

4. Erossion corrosion
Percepatan korosi karena adanya gerakan
relatif antara permukaanlogam dengan fluida
korosif. Laju korosi akan dipercepat dengan
adanya turbulensi aliran.
5. Galvanic corrosion
korosi yang terjadi karena terdapat hubungan
antara dua logam yang disambung dan terdapat
perbedaan potensial antara keduanya.
Crevice corrosion
6. Crevice corrosion
korosi yang terjadi akibat perbedaan
konsentrasi oksigen pada celah (gap) yang
terdapat pada struktur. umunya terjadi pada
daerah sambungan. daerah yang miskin
oksigen akan berfungsi sebagai anoda
(terkorosi) dan yang kaya akan oksigen
sebagai katoda".
6. Selective corrosion
Yaitu korosi yang berhubungan
dengan melepasnya satu elemen dari
campuran logam.