Anda di halaman 1dari 33

RAMBU DAN MARKA

MIFTACHUL HUDA
TRAFFIC CONTROL DEVICES

 Alat Pengatur Isyarat Lalu Lintas (APILL)


 Rambu
 Marka jalan
1. Faktor Utama : standardisasi
Harus berdasarkan prinsip teknik lalu lintas

2. Fungsi alat pengatur lalu lintas :


Memberi informasi kepada pengemudi

3. Tanda-tanda diklasifikasikan dalam tiga group :


Fungsi :
a. Tanda-tanda peraturan/larangan (regulatory devices)
b. Tanda-tanda peringatan (warning devices)
c. Tanda-tanda pengarah/pemberi petunjuk (guiding
devices)
4. Persyaratan-persyaratan tanda lalu lintas :
a. Mampu mengisi kebutuhan yang penting di jalan.
b. Harus merupakan perintah untuk perhatian.
c. Pesan yang jelas artinya dan sederhana.
d. Harus memberikan perintah untuk dihormati pengemudi.
e. Ditempatkan pada tempat untuk memberi waktu cukup bagi
pengemudi untuk tanggap pada pesan tanda.
f. Harus dapat diberi sanksi hukum untuk tanda larangan.

5. Hal-hal yang perlu diperhatikan :


a. Perancangan rambu
b. Penempatan rambu.
c. Pemeliharaan rambu.
d. Keseragaman rambu.
RAMBU-RAMBU LALU LINTAS

1. Fungsi :
Memberikan informasi pada route, arah, tujuan.

2. Perancangan rambu :
Seragam : bentuk, warna, ukuran, simbol, kata, tulisan
dan penerangan.
MARKA LALU LINTAS

1. Fungsi :
 Untuk memperlihatkan peraturan/larangan
 Untuk menunjang tanda lalu lintas yang lain
 Memberi arah/pedoman lalu lintas
 Memberi peringatan pada lalu lintas

2. Keadaan yang membatasi efektivitas marka, antara lain :


 Dapat tertutup oleh kotoran, lumpur, oli, salju
 Tidak dapat terlihat terang apabila basah
 Tidak tahan lama terkena gesekan roda di jalan
 Harus diganti/diperbaiki pada interval waktu
 Tidak dapat dibuat pada jalan dengan permukaan kurang baik
3. Fungsi :
 Material
 Warna
 Marka memanjang
 Marka melintang

4. Penempatan marka
 Perkerasan jalan
 Curb
TRAFFIC SIGNALS

1. Pemasangan berdasarkan :
 Volume kendaraan
 Volume pejalan kaki
 Kecelakaan berbahaya
 Pergerakan yang terkoordinasi
 Interupsi pada arus menerus

2. Klasifikasi signal :
 Lampu pengatur untuk kontrol lalu lintas :
Pre-timed signal  interval tetap
Traffic – actuated signal
Traffic – adjusted signal
 Khusus :
Flashing beacon
Lane-use control signal
Railroad – crossing signal

3. Klasifikasi signal :
 Pergerakan lalu lintas teratur
 Kecelakaan <
 Interupsi bagi pejalan kaki, di persimpangan
 Ekonomis

4. Kerugian :
 Meningkatnya total delay
 Meningkatnya tabrakan muka belakang
 Penempatan tidak benar  delay >
 Penyetelan waktu tidak tepat  delay >
RAMBU LALU LINTAS

• Konvensi PBB di Wina tahun 1968


• Keputusan Menteri Perhubungan No. 61 tahun 1993
tentang Rambu-rambu Lalu Lintas di Jalan
• Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 tahun 2014 tentang
Rambu Lalu Lintas
Standarisasi rambu lalulintas :
1. Bentuk
2. Warna
3. Dimensi
4. Pesan yang disampaikan
5. Jenis huruf
6. Metode penerangan dan pemantulan
7. Lokasi
8. Tiang dan pemasangan
RAMBU LALU LINTAS

1. Rambu Peringatan
- Peringatan terhadap kemungkinan adanya bahaya atau tempat
berbahaya di bagian jalan didepannya
- Ditempatkan sekurang-kurangnya 50 meter sebelum tempat bahaya
- Warna dasar adalah kuning dengan lambang atau tulisan berwarna
hitam
- Bentuk adalah bujur sangkar dan empat persegi panjang

2. Rambu Larangan
- Menyatakan perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pemakai jalan
- Ditempatkan sedekat mungkin dengan titik larangan
- Warna dasar adalah putih dengan lambang atau tulisan berwarna
hitam atau merah
- Bentuk adalah segi delapan sama sisi, segitiga sama sisi dan
lingkaran
RAMBU LALU LINTAS

3. Rambu Perintah
- Perintah yang wajib dilakukan oleh pemakai jalan
- Ditempatkan sedekat mungkin dengan titik kewajiban
- Warna dasar adalah biru dengan lambang atau tulisan berwarna putih
serta merah untuk garis serong sebagai batas akhir perintah
- Bentuk adalah lingkaran

4. Rambu Petunjuk
- Menyatakan petunjuk mengenai jurusan, jalan, situasi, kota, tempat,
pengaturan, fasilitas dan lain-lain bagi pemakai jalan
- Warna dasar adalah biru, hijau atau coklat dengan lambang atau
tulisan berwarna putih
RAMBU LALU LINTAS
RAMBU LALU LINTAS
RAMBU LALU LINTAS
RAMBU LALU LINTAS
Penempatan Rambu Lalu Lintas
- Rambu harus ditempatkan sesuai dengan standard kebebasan
samping, sekurang-kurangnya 0,60 m dari tepi badan jalan kota yang
normal atau 0,30 m untuk rambu yang dipasang pada pemisah jalan
- Rambu ditempatkan disebelah kiri menurut arah arus lalu lintas
- Bagian sisi rambu yang paling rendah harus minimal 1,75 m dan tinggi
maksimum 2,65 m diatas titik pada sisi jalan yang diukur dari
permukaan jalan
RAMBU LALU LINTAS
RAMBU LALU LINTAS
Rambu dan Marka

Jl. Ahmad Yani


Persimpangan
Siwalankerto
a. Hati-hati (No. 23)
AB C D

b. Persilangan datar dengan lintasan kereta api berpintu (No. Jl. Siwalankerto
22)
E D C A

Timur Jl. A. Yani


c. Dilarang berjalan terus pada persilangan sebidang lintasan

Frontage Sisi
kereta api jalur tunggal (No.1c.)

d. Dilarang berjalan terus, wajib berhenti sesaat dan


meneruskan perjalanan setelah mendapat kepastian aman
dari lalu lintas arah lainnya (No. 1a.) No
Scale

e. Larangan masuk bagi mobil barang (No. 3f)

Timur Jl. A. Yani


Frontage Sisi
A
B
f. Persilangan datar dengan lintasan kereta api (No. 22b)

Jl. Raya Waru


C Persimpangan
F Brigjend.
G Katamso
D
g. Dilarang berjalan terus apabila mengakibatkan gangguan E I A
bagi lalu lintas dari arah lain yang wajib didahulukan
(No.1b.) Jl. Brigjend. Katamso

h. Larangan masuk bagi becak (No.3p) CGDHB I F C

Akses ke Pabrik Paku


i. Larangan berhenti sampai dengan jarak 15 m dari tempat
pemasangan rambu menurut arah lalu lintas (No.4a)
No
Scale
Kondisi Hambatan Samping
Frontage Road Dekat Persimpangan Siwalankerto

Arah Ke Sucofindo Arah Ke Siwalankerto


Penambahan Rambu
A Hati-hati (No. 23) ditambah tulisan
dibawahnya “Hati-hati Kendaraan
Keluar Masuk)

B Persilangan datar dengan lintasan


kereta api berpintu (No. 22)

Jl. Ahmad Yani


Persimpangan
C Dilarang berjalan terus pada Siwalankerto
persilangan sebidang lintasan kereta AB C D
F
api jalur tunggal (No.1c.)
Jl. Siwalankerto
D Dilarang berjalan terus, wajib berhenti
F
sesaat dan meneruskan perjalanan E D C A

Frontage Sisi Timur


setelah mendapat kepastian aman dari G
lalu lintas arah lainnya (No. 1a.)

Jl. A. Yani
F

E Larangan masuk bagi mobil barang


G
(No. 3f) No
Scale

F Larangan berhenti sampai dengan


jarak 15 m dari tempat pemasangan
rambu menurut arah lalu lintas
(No.4a)

G Larangan Parkir sampai dengan rambu


berikutnya menurut arah lalu lintas
(No.4b)
MARKA JALAN
Marka jalan adalah suatu tanda yang berada di atas permukaan jalan yang
berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah
kepentingan lalu lintas
• Keputusan Menteri Perhubungan No. 60 tahun 1993 tentang Marka Jalan
• Pd. T-12-2003 tentang Pedoman perambuan sementara pada pekerjaan
konstruksi jalan
Jenis Marka Jalan :
1. Marka garis membujur – garis utuh, garis putus-putus dan garis
ganda
2. Marka garis melintang
3. Marka garis serong
4. Marka lambang
5. Marka lainnya
CONTOH: MARKA PADA PEREMPATAN

3.5m 3.5m
3.5m 3.5m
W 3.5m
E
3.5m 3.5m
3.5m 3.5m
3.5m 3.5m

U
3.5 3.5
3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5 3.5

S
DETAIL JARAK PEMASANGAN MARKA PENUNJUK ARAH

40 M 5M 5M
20 M
DETAIL MARKA ZEBRA CROSS

0.30 m
0.30 m

2.50 m 1.00 m 0.30 m


DETAIL MARKA PENUNJUK ARAH

5.00 m
I
2.00 m 3.00 m

0.10 m 0.50 m
0.30 m

5.00 m
II
2.00 m 3.00 m

0.10 m 0.90 m 0.70 m

0.25 m

0.10 m 0.25 m
0.30 m
DETAIL MARKA PENUNJUK ARAH

III 5.00 m
1.40 m 1.10 m 2.50 m

3.50 m
2.50 m 0.30 m

IV 5.00 m
2.00 m 3.00 m
0.10 m 0.90 m 0.70 m
0.25 m
0.10 m 0.25 m 0.30 m
CONTOH: PEMASANGAN MARKA GARIS

A B C

A 0.10 m

B 0.12 m
5.00 m 1.00 m

C 0.12 m
TUGAS

Ambil foto 4 jenis rambu dan marka sebanyak-


banyaknya disertai dengan tinggi dan lebar
(bisa diasumsikan)

Hasil foto rambu dan marka dipresentasikan


minggu depan dilengkapi dengan lokasi (nama
jalan)

Anda mungkin juga menyukai