TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

( UAS )

NAMA : ANGGI MANSUR

NIM : 2104010069
KELAS : EKIS 1C

KONSEP QADHA DAN QADAR

Qadha secara etimologi adalah masdar dari Qadhay-Yaqdhiy-Qadhaa Al-Asya’,
yang bermakna mangadakan dengan sebuah ketetapan dan mentakdirkannya. Qadha
juga berarti hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan.

Qadar secara etimologi adlah masdar dari Qadara-Yaqdaru-Qadaran, dan

adakalanya huruf dalnya disukunkan ( qadran ). Maka qadar adalah akhir atau puncak
segala sesuatu. Adapun qadr secar terminologi adlah ketentuan Allah SWT yang
berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah SWT yang telah terdahulu dan
dikehendaki oleh hikmah-Nya, atau sesuatu yang telah di tentukan sejak zaman azali.

Tentang qada dan qadar, dikalangan ulama berbeda pendapat. Satu yang
menjadikan perbedaan, adalah perdebatan tentang manusia. Apakah manusia adalah
Musayyar ataukah manusia sebagai Mukhayyar. Musayyar adlah mengikuti apa-apa
yang harus ia lakukan sesuai dengan perinta sedangkan Mukhayyar adlah mempunyai
kebebasan untuk berbuat sesuai dengan keinginannya .

1. Pendapat Qodariyah Dan Mu’tazilah

Golongan Qodariyah Dan Mu’taziyah berpendapat bahwa manusia adalah
mukhayyar, yaitu mempunyai kebebasan untuk memilih dan menentukan
perbuatannya sendiri tanpa campur tangan dari Allah SWT.

2. Pendapat Jabariyah
Golongan Jabariyah berpendapat bahwa, manusai adalah musayyar, yaitu
tidak mempunyai kekuasaan untuk mewujudkan keinginannya. Golongn ini
berpendapat, bahwa manusia terpaksa dalam melakukan perbuatannya atau di
sebut majbur.

3. Pendapat Ahlussunah Wal Jamaah

Golongan ini menggabungkan pendapat Jabariyah, Qadariyah, dan
Mu’tazilah. Ahlussunah Wal Jamaah berpendapat bahwa segala sesuatu yang
terjadi pada manusia memang telah ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi manusia
juga memiliki peran dalam muwujugkan perbuatannya, karena Allah SWT
emberikan kasab pada mereka. Menurut ahlussunah wal jamaah, yang
dimaksud kasab adalah perbuatan manusia dengan kehendak Allah SWT
berjalan beriringan.