Point 3
Point 3
Berdasarkan Tabel 4.2.13 diperoleh remaja puteri terbanyak dengan asupan kalsium cukup sebanyak 16 orang (72,7%), sementara itu remaja
puteri dengan asupan kalsium kurang sebanyak 6 orang ( 27,3% ). Frekuensi yang didapat sebesar 22 orang remaja puteri di Nagari Siguntur Tua.
10
Tabel 4.2.16
25 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN PROTEIN DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
Correlations
kategori asupan
STATUS GIZI protein
STATUS GIZI Pearson Correlation 1 .471*
Sig. (2-tailed) .027
N 22 22
kategori asupan protein Pearson Correlation .471* 1
Sig. (2-tailed) .027
N 22 22
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Dari tabel di atas dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan asupan protein remaja putri menghasilkan angka sebesar 0,471 > r tabel
0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan protein mempunyai hubungan atau korelasi antara kedua variabel. Sejalan
dengan hubungan antara asupan protein dengan status gizi, yaitu sebesar 0,471 > r tabel 0,301.
Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan protein remaja putri sebesar 0,027
30 > 0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan protein ibu hamil terhadap status gizi.
Tabel 4.2.17
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN LEMAK DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
Correlations
kategori asupan
STATUS GIZI lemak
STATUS GIZI Pearson Correlation 1 .074
Sig. (2-tailed) .743
N 22 22
kategori asupan lemak Pearson Correlation .074 1
Sig. (2-tailed) .743
N 22 22
Dari tabel di atas dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan asupan lemak remaja putri menghasilkan angka sebesar 0,074 < r tabel
0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan lemak remaja putri tidak mempunyai hubungan atau korelasi antara kedua
5 variabel. Sejalan dengan hubungan antara asupan energi rematri dengan status gizi, yaitu sebesar 0,074 < r tabel 0,301.
Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan lemak ibu hamil sebesar 0,743 >
0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan lemak ibu hamil terhadap status gizi.
Tabel 4.2.18
10 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
Correlations
Dari tabel di atas dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan asupan karbohidrat rematri menghasilkan angka sebesar 0,370 > r tabel
0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan karbohidrat mempunyai hubungan atau korelasi antara kedua variabel.
Sejalan dengan hubungan antara asupan energi ibu hamil dengan status gizi, yaitu sebesar 0,370 < r tabel 0,301.
15 Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan karbohidrat rematri sebesar 0,090
> 0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan karbohidrat ibu hamil terhadap status
gizi.
Tabel 4.3.1
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI TINGKAT PENDIDIKAN DI NAGARI SIGUNTUR TUA
25 TAHUN 2021
Tingkat pendidikan ibu hamil
Berdasarkan tabel 4.3.1 diperoleh sebanyak 3 (60,0%) orang tingkat pendidikan ibu kategori tinggi dan 2 (40,0%) orang tingkat
pendidikannya kategori rendah dari 5 keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.2
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI KEK DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
35
KEK BUMIL
Berdasarkan tabel 4.3.2 diperoleh sebanyak 3 (60,0%) orang KEK dan 2 (40,0%) orang tingkat pendidikannya kategori rendah dari 5
keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.3
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI STATUS GIZI DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
STATUS GIZI
Berdasarkan tabel 4.3.3 diperoleh sebanyak 2 (40,0%) orang dengan status gizi lebih, sebanyak 2 (40,0%) orang dengan status gizi normal,
5 dan kategori kurus 1 (20,0%). Frekuensi sampel 5 orang ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.4
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI SKOR TOTAL DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
TOTAL SKOR
10 Berdasarkan tabel 4.3.4 diperoleh sebanyak 3 (60,0%) orang skor total kategori kurang dan 2 (40,0%) orang skor total kategori baik dari 5
keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Berdasarkan tabel 4.3.5 diperoleh sebanyak 3 (60,0%) orang asupan energi kategori normal dan 2 (40,0%) orang skor total kategori baik dari
20 5 keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.6
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN PROTEIN DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN
25 2021
Berdasarkan tabel 4.3.6 diperoleh masing-masing 1 (20,0%) untuk setiap kategori yaitu defisit, sedang, ringan, normal dan lebih. Frekuensi
30 sebanyak 5 keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.7
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN LEMAK DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
Berdasarkan tabel 4.3.7 diperoleh sebanyak 3 (60,0%) orang asupan lemak kategori normal dan 1 (20,0%) orang asupan lemak untuk masing-
masing kategori defisit dan ringan dari 5 keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.8
40 DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN KARBOHIDRAT DI NAGARI SIGUNTUR TUA
TAHUN 2021
Kategori asupan KH
5 Berdasarkan tabel 4.3.8 diperoleh sebanyak 3 (60,0%) orang asupan KH kategori lebih dan 2 (40,0%) orang asupan KH kategori normal dari
5 keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.9
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN VITAMIN A DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN
10 2021
Kategori asupan vitamin A
Berdasarkan tabel 4.3.9 diperoleh sebanyak 4 (80,0%) orang asupan vitamin A kategori cukup dan 1 (20,0%) orang asupan vitamin A
kategori kurang dari 5 keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
15 Tabel 4.3.10
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN ZAT BESI DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN
2021
Kategori asupan FE
20 Berdasarkan tabel 4.3.10 diperoleh sebanyak 5 (100,0%) orang asupan zat besi kategori kurang dari 5 keseluruhan ibu hamil di Nagari
Siguntur Tua Tahun 2021.
Tabel 4.3.11
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN ZINK DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
Kategori asupan zink
Tabel 4.3.12
DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN MAGNESIUM DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN
30 2021
Kategori asupan Mg
Tabel 4.3.13
35 DISTRIBUSI FREKUENSI IBU HAMIL BERDASARKAN KATEGORI ASUPAN KALSIUM DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN
2021
Kategori asupan kalsium
Berdasarkan tabel 4.3.13 diperoleh sebanyak 4 (80,0%) orang asupan kalsium kategori kurang dan 1 (20,0%) orang asupan kalsium dengan
kategori cukup dari 5 keseluruhan ibu hamil di Nagari Siguntur Tua Tahun 2021.
40
Correlations
Kategori asupan
STATUS GIZI energi
STATUS GIZI Pearson Correlation 1 .873
Sig. (2-tailed) .053
N 5 5
Kategori asupan energi Pearson Correlation .873 1
Sig. (2-tailed) .053
N 5 5
Dari tabel 4.3.14 dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan asupan energi ibu hamil menghasilkan angka sebesar 0,837 > r tabel
0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan energi ibu hamil mempunyai hubungan atau korelasi antara kedua variabel.
Sejalan dengan hubungan antara asupan energi ibu hamil dengan status gizi, yaitu sebesar 0,837 < r tabel 0,301.
10 Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan energi ibu hamil sebesar 0,053 >
0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan energi ibu hamil terhadap status gizi.
Tabel 4.3.15
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN PROTEIN DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
15
Correlations
Kategori asupan
STATUS GIZI protein
STATUS GIZI Pearson Correlation 1 .567
Sig. (2-tailed) .319
N 5 5
Kategori asupan protein Pearson Correlation .567 1
Sig. (2-tailed) .319
N 5 5
Dari tabel 4.3.15 dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan asupan protein ibu hamil menghasilkan angka sebesar 0,567 > r tabel
0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa status gizi dengan asupan protein mempunyai hubungan atau korelasi antara kedua variabel.
20 Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan protein ibu hamil sebesar 0,319 >
0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan protein ibu hamil terhadap status gizi.
Tabel 4.3.16
HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN LEMAK DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
25
Correlations
Kategori asupan
STATUS GIZI lemak
STATUS GIZI Pearson Correlation 1 -.504
Sig. (2-tailed) .386
N 5 5
Kategori asupan lemak Pearson Correlation -.504 1
Sig. (2-tailed) .386
N 5 5
Dari tabel 4.3.16 dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan asupan lemak ibu hamil menghasilkan angka sebesar -0,504 < r tabel
0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan lemak ibu hamil tidak mempunyai hubungan atau korelasi antara kedua
30 variabel. Sejalan dengan hubungan antara asupan energi ibu hamil dengan status gizi, yaitu sebesar -0,504 < r tabel 0,301.
Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan lemak ibu hamil sebesar 0,386 >
0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan lemak ibu hamil terhadap status gizi.
Tabel 4.3.17
35 HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN KARBOHIDRAT DI NAGARI SIGUNTUR TUA TAHUN 2021
Correlations
Kategori asupan
STATUS GIZI KH
STATUS GIZI Pearson Correlation 1 .764
Sig. (2-tailed) .133
N 5 5
Kategori asupan KH Pearson Correlation .764 1
Sig. (2-tailed) .133
N 5 5
Dari tabel 4.3.17 dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan asupan karbohidrat ibu hamil menghasilkan angka sebesar 0,764 > r
tabel 0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan karbohidrat ibu hamil mempunyai hubungan atau korelasi antara kedua
variabel. Sejalan dengan hubungan antara asupan energi ibu hamil dengan status gizi, yaitu sebesar 0,764 > r tabel 0,301.
5 Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan protein ibu hamil sebesar 0,133 >
0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan protein ibu hamil terhadap status gizi.
Correlations
Tingkat pendidikan
STATUS GIZI ibu
STATUS GIZI Pearson Correlation 1 -.327
Sig. (2-tailed) .591
N 5 5
Tingkat pendidikan ibu Pearson Correlation -.327 1
Sig. (2-tailed) .591
N 5 5
Dari tabel 4.3.18 dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan tingkat pendidikan ibu hamil menghasilkan angka sebesar -0,327 > r
tabel 0,301. Maka dapat disimpulkan bahwa antara status gizi dengan tingkat pendidikan ibu hamil tidak mempunyai hubungan atau korelasi antara
15 kedua variabel. Sejalan dengan hubungan antara asupan energi ibu hamil dengan status gizi, yaitu sebesar -0,178 < r tabel 0,301.
Berdasarkan nilai signifikansi Sig. (2-tailed), diketahui nilai Sig. (2-tailed) antara status gizi dengan asupan protein ibu hamil sebesar 0,255 >
0,005 maka tidak terdapat korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan protein ibu hamil terhadap status gizi.
20