Anda di halaman 1dari 7

TUGAS RESUME JURNAL

STATISTIKA PERTAHANAN
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Irdam Ahmad, M.Stat
Dr. Budiasih, ME

M. Ichsan Syirait Ramadhan


NIM. 120210303015

PROGRAM STUDI DAMAI DAN RESOLUSI KONFLIK


FAKULTAS KEAMANAN NASIONAL
UNIVERSITAS PERTAHANAN
Judul Jurnal : Analisis Pengaruh Konflik Keluarga dan Pekerjaan Terhadap
Kepuasan Kerja pada Dosesn di Perguruan Tinggi Swasta di Kota
Prabumulih, Sumatera Selatan
Oleh : Maiza Fikri
Profesi dosen dalam suatu perguruan tinggi swasta yaitu mendidik profesional
dan ilmuwan dengan tugas utama menstransformasikan, mengembangkan, dan
menyerbarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan dan
penelitian. Profesi dosen merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan
berdasarkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan bakat, minat dan memiliki
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugasnya.Pada perguruan
tinggi swasta maupun negeri dapat dibagi menjadi dua golongan besar yaitu
tenaga pengajar dosen tetap dan dosen luar biasa.Yang termasuk kedalam dosen
tetap yaitu dosen tetap yayasan dan dosen tetap PNS. Dosen tetap harus memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memenuhi kualifikasi lain yang di persyaratkan satuan pendidikan tinggi
tempat bertugas.
Kedisipinan terkadang menjadi konflik pekerjaan bagi seorang dosen. Dosen
yang seharusnya menjadi panutan bagi mahasiswa terkadang juga melanggar
waktu kuliah yang di tetapkan. Terdapat berbagai konflik yang dialami oleh dosen
yaitu yang berasal dari beban kerja yang berlebihan dan waktu seperti pekerjaan
yang harus diselesaikan terburu-buru atau dealine sehingga kondisi tersebut
membawa dampak pada saat di kelas. Konflik yang sering dialami dosen
selanjutnya yaitu dapat dilihat melalui konflik keluarga-pekerjaan.konflik ini sering
terjadi di keluarga-pekerjaan yaitu tekanan sebagai orang tua dan tekanan
pernikahan. Di satu sisi lain sebagai seorang dosen di tuntun untuk bekerja sesuai
dengan beban kerja yang baik. Jika terdapat masalah dalam keluarga terkadang
seorang dosen melalaikan tugasnya sebagai seorang dosen yaitu tidak masuk
mengajar atau sekedar memberi tugas saja. Fenomena seperti ini yang sering
terjadi jika terdapat masalah dalam keluarga maupun dipekerjaan dapat
menimbulkan konflik di dalam kelas seperti marah secara tiba-tiba tanpa sebab
yang pasti,jarang masuk mengajar tanpa alasan. Adanya peran ganda pada profesi
dosen tentu memunculkan konflik peran dan kelelahan emosional dalam diri
seorang dosen yang mempunyai konsekuensi atau dampak terhadap
dosen,utamanya pada tingkat kepuasan kerja.
Terdapat pengaruh konflik keluarga-pekerjaan terhadap kepuasa kerja dari
seorang dosen. Terutama pada sisi kepuasaan kerja, tuntunan keluarga,
kecemasan dan kelelahan yang menunjukkan hasil yang lebih tinggi karena disaat
mengalami masalah keluarga seorang dosen kadang tidak masuk untuk mengajar,
disitu menjadi kendala atau konflik bagi seorang dosen sehingga membuat kinerja
mereka kurang baik. Jika seorang dosen mengalami kelelahan otomatis seorang
dosen tidak fokus dalam melakukan pekerjaannya, terkadang kelelahan tersebut
terbawak sampai kerumah sehingga menimbulkan konflik keluarga yang baru.
Kurangnya keseimbangan antara kerja dan keluarga mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap ketidak hadiran dalam bekerja atau mengajar.Tanggung jawab
pekerjaan dan keluarga dapat mengakibtkan rendahnya job satisfaction dan
menurunkan hasil kinerjanya.
Dari beberapa studi mengenai konflik keluarga-pekerjaan terbentuk susunan
yang membedakan konflik menjadi dua jenis yang berbeda yaitu pekerjaan yang
mengganggu kehidupan keluarga disebut konflik pekerjaan keluarga dan kehidupan
keluarga yang menggangu tanggung jawab pekerjaan disebut konflik keluarga-
pekerjaan (Frone et al., 1992). Salah satu contoh yang menggangu pekerjaan atau
konflik keluarga pekerjaan adalah orang tua yang melewatkan waktu bersama
anaknya karena panggilan tugas dilapangan.Sedangkan contoh kehidupan
keluarga yang mengganggu pekerjaan atau konflik keluarga-pekerjaan adalah
orang tua yang harus absen atau terlambat bekerja karena anaknya sakit.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa konflik keluarga – pekerjaan akan
mempengaruhi beberapa hal dalam kehidupan keluarga dan pekerjaan. Ada
hubungan negative antara konflik keluarga dan pekerjaaan dengan kepuasan kerja
( Prasuraman& Simmers, 2001 ; Huang et al., 2004). Pekerjaan yang mengalami
konflik keluarga – pekerjaan tinggi akan mengalami ketidakpuasan terhadap
pekerjaan dari pada pekerja yang mengalami konflik pekerjaan – keluarga rendah.
Konflik keluarga – pekerjaan adalah konflik yang terjadi karena tekanan peran dari
domain keluarga dan pekerjaan tidak dapat terpenuhi secara imbang. Berdasarkan
pada latar belakang di atas maka penulis membatasi permasalahan dalam
penelitian ini yaitu (1) bagaimana pengaruh konflik keluarga-pekerjaan terhadap
kepuasan kerja pada seorang dosen? dan (2) faktor apa saja yang mempengaruhi
konflik keluarga-pekerjaan terhadap kepuasan kerja?
Metodologi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah Perguruan Tinggi Swasta di Kota Prabumulih
, STMIK YPP Prabumulih, STIE YPP Prabumulih dan STIE AL-Furqon Sampel
dalam penelitian ini adalah dosen yang mengajar di institusi tersebut, minimal 2
tahun telah mengajar di institusi tersebut, dan pendidikan minimal S2. Berdasarkan
pembatasan tersebut, maka sampel yang digunakan dalam penilian ini berjumlah
75 responden. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik
sampling insidental,sampel yang digunakan berdasarkan pada dosen yang
kebetulan pada saat ditemui sesuai atau cocok syarat sampel. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif, yang meliputi
analisis regresi sederhana, analisis koefisien korelasi, dan koefisien determinasi.

Hasil dan Pembahasan


Berikut disajikan hasil pengujian normalitas. Dari hasil diatas pada kolom
kolmogorov- smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk konflik sebesar
0,66, untuk kepuasan sebesar 0,70. Karena signifikan untuk seluruh variabel lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada konflik dan kepuasan
berdistribusi normal.

Tabel 1. Tests of Normality


Kolmogorov-
Smirnova Shapiro-Wilk
Stati Stati
stic Df Sig. stic df Sig.
Konflik .099 75 .066 .986 75 .560
Kepuasan .098 75 .070 .963 75 .029
a. Lilliefors Significance Correction

Tabel 2 menunjukkan hasil koefisien korelasi. Dapat dilihat pada kolom


kolmogorov- smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk konflik sebesar
0,66, untuk kepuasan sebesar 0,70. Karena signifikan untuk seluruh variabel lebih
besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data pada konflik dan kepuasan
berdistribusi normal.
Tabel 2. Hasil Analisis Korelasi Bivariate Pearson
Kepuasa
konflik n
Konflik Pearson
1 -.421**
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
Kepuasan Pearson
-.421** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .000
N 75 75
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 3 diatas diperoleh persamaan regresi sebagai


berikut : Y = a – bX
Y = 6,083 – 0,910 konflik
Dari persamaan regresi sederhana diatas diketahu dapat diperoleh nilai a = 6,083
dimana apabila tidak ada konflik atau X = 0, maka kepuasan kerja adalah sebesar
6,083. Sedangkan b = -0,910 (negative) maka model regresi bernilai negative (tidak
searah), artinya jika nilai variabel konflik keluarga-pekerjaan (X) semakin tinggi
maka nilai kepuasan kerja (Y) rendah.

Tabel 3. Hasil Regresi


Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 6.083 .704 8.642 .000
Konflik -.910 .229 -.421 -3.970 .000
a. Dependent Variable: kepuasan

Dari hasil Tabel 4 dapat dilihat nilai pada baris regression pada kolom sig
didapatkan nilai 0,000 berarti P value sig adalah 0,00 artinya karena nilai P value
sig kurang dari 0,05 maka disimpulkan terdapat pengaruh signifikan antara konflik
keluarga – pekerjaan
(X) dengan kepuasan kerja (Y).

Tabel 4. Hasil ANOVA


Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 1.484 1 1.484 15.762 .000b
Residual 6.871 73 .094
Total 8.355 74
a. Dependent Variable: kepuasan
b. Predictors: (Constant), konflik

Dari hasil Tabel 5, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan yang ditimbulkan
antara konflik keluarga – pekerjaan terhadap kepuasan kerja adalah cukup dan
positif dengan koefisien korelasi sebesar 0,421 yang berada pada interval koefisien
(0,40 – 0,599). Sehingga terdapat cukup hubungan antara konflik terhadap
kepuasan kerja.

Tabel 5. Analisis Koefisien Korelasi ( r )


Adjuste
dR Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .421a .178 .166 .30680
a. Predictors: (Constant), konflik
b. Dependent Variable: kepuasan

Dapat dilihat dari hasil Tabel 6, diperoleh koefisien determinasi (R2) sebesar 0,178
yang mengandung pengertian bahwa pengaruh konflik keluarga-pekerjaan
terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 17,8, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Tabel 6. Analisis Koefisien Determinasi (R2)


Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .421a .178 .166 .30680
a. Predictors: (Constant), konflik
b. Dependent Variable: kepuasan

Simpulan

Adanya pengaruh yang signifikan antara konflik keluarga – pekerjaan terhadap


kepuasan kerja pada seorang dosen yang dibuktikan dengan hasil tabel 4.23 yaitu
nilai p value signifikan = 0,000 atau value signifikan ˂ 0,05 yang artinya terdapat
pengaruh antara konflik keluarga – pekerjaan (X) terhadap kepuasan kerja ( Y).
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi dapat dinyatakan bahwa adanya
hubungan yang cukup kuat antara konflik keluarga – pekerjaan terhadap kepuasan
kerja artinya konflik yang dirasakan oleh seorang dosen berpengaruh dalam
kepuasan kerja dosen pada perguruan tinggi swasta di Kota Prabumulih. Faktor –
faktor yang mempengaruhi konflik keluarga
– pekerjaan terhadap kepuasan kerja yaitu (1) Jenis Pekerjaan karena pekerjaan
sebagai dosen awalnya bukan merupakan cita-cita atau keinginan sebelumnya
yang diminatin oleh dosen; (2) Lokasi kerja karena jarak lokasi tempat seorang
dosen mengajar saat ini jauh dari tempat tinggalnya karena itulah kadang menjadi
kendala atau konflik bagi dosen sehingga kepuasan kerja pun berkurang; (3) Prilaku
pasangan karena kurangnya komunikasi antara keluarga saat bekerja membuat
konflik keluarga-pekerjaan sehingga menimbulkan kurangnya kepuasan kerja dan
(4) Gaji karena terkadang gaji atau tunjangan yang didapat dari institusi tidak sesuai
dengan kinerja sebagai dosen sehingga membuat dosen merasa tidak puas.

Anda mungkin juga menyukai