Artikel Mashuri
Artikel Mashuri
DESA : AMADANOM
KECAMATAN : DAMPIT
KABUPATEN : MALANG
( LPPM )
FEBRUARI 2020
ABSTRAK
ASI dan MP-ASI. Tujuan program ini adalah sebagai upaya pencegahan stunting
masyarakat dalam kegiatan diskusi. Hasil dan dampak dilakukannya program ini
PENDAHULUAN
2018). Berdasarkan data Pemantauan Status Gizi (PSG) selama tiga tahun
mengalami stunting tercatat sebesar 26,6%. Angka tersebut terdiri dari 9,8%
banyak faktor seperti kondisi sosial ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan
pada bayi, dan kurangnya asupan gizi pada bayi. Balita stunting di masa yang
disabilitas pada usia tua, serta kualitas kerja yang tidak kompetitif yang
stunting belum ada, masih berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dan
1.3 Tujuan
stunting
resiko yang dapat menyebabkan stunting, dampak dan penata laksanaan agar
LANDASAN TEORI
dan sangat pendek adalah status gizi yang didasarkan pada indeks panjang
badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) yang
Stunting pada anak merupakan indikator utama dalam menilai kualitas model
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak
stunting oleh karenanya perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan
(HPK) dari anak balita. Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting
ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta
setelah ibu melahirkan. Beberapa fakta dan informasi yang ada
menunjukkan bahwa 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan Air
Susu Ibu (ASI) secara ekslusif, dan 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak
berfungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru pada bayi, MP-ASI juga
dapat mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh bayi yang tidak lagi dapat di
sokong oleh ASI, serta membentuk daya tahan tubuh dan perkembangan
Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan), Post Natal
64% di 2013 dan anak belum mendapat akses yang memadai ke layanan
layanan pembelajaran dini yang berkualitas (baru 1 dari 3 anak usia 3-6
mahal.
4. Kurangnya akses air bersih dan sanitasi. Data yang diperoleh di lapangan
besar (BAB) di ruang terbuka, serta 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki
kurang energi kronis (KEK) pada wanita usia subur 15-49 tahun, baik hamil
maupun tidak hamil. Menurut Riskesdas 2013, prevalensi risiko KEK pada
wanita hamil adalah 24,2 persen, sedangkan pada wanita tidak hamil adalah
20,8 persen. Stunting dapat dipengaruhi oleh banyak faktor terutama riwayat
terdahulu dibandingkan dengan diare yang hanya dilihat dalam waktu yang
Faktor lain seperti keberagaman pangan baik zat gizi makro dan mikro
RO S, et al. 2010).
dapat langsung dilihat dalam jangka waktu yang singkat, sedangkan keadaan
yang terjadi dalam waktu yang lama dan terus-menerus (Safitri dan Nindya,
2017).
gizinya. Pengurangan status gizi terjadi karena asupan gizi yang kurang dan
sering terjadinya infeksi. Jadi faktor lingkungan, keadaan dan perilaku
2.3 Dampak Stunting terhadap Kesehatan Anak
masalah, diantaranya:
maksimal.
Sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak mudah sakit.
kondisi ini sangat penting untuk dicegah. Gizi yang baik dan tubuh yang
hamil dan selama menyusui.
Memberikan nutrisi yang baik kepada Si Kecil, seperti memberikan ASI
METODE PENELITIAN
14 Februari 2020 Pukul 11.00 WIB. Desain penelitian ini menggunakan metode
Sumber data pada penelitian ini diperoleh dari data primer dan sekunder.
Tematik 60, dan yang menjadi sampel atau target pada penelitian ini adalah ibu
hamil dan ibu yang memiliki anak balita yang berada di wilayah Desa
Amadanom.
BAB IV
ibu hamil dan ibu-ibu yang memiliki anak balita yang terkumpul di dalam
yang dianggap baru dan menarik. Kegiatan ini lebih ditekankan pada pengetahuan
1000 hari pertama kehidupan, serta berbagi pengalaman antar ibu hamil, sehingga
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, yang
budaya setempat.
dapat dilakukan melalui komunikasi masa, selain pada media masa. Selain itu,
pada 1000 desa di 100 kabupaten/ kota di seluruh Indonesia, dengan penanganan
dengan pendekatan personal serta kegiatan ini diharapkan bisa merubah perilaku
masyarakat untuk hidup sehat dengan melalui konsumsi makanan yang bergizi
dan bisa dilakukan oleh desa secara mandiri dan berkelanjutan, karena penting
sekali untuk menyiapkan generasi masa depan yang sehat, kegiatan ini juga bisa
5.1 Kesimpulan
lama.
akses air bersih dan sanitasi. Selain itu, ketergantungan setiap keluarga
bawah rata-rata; b. sistem imun tubuh anak tidak baik sehingga anak
5.2 Saran
2. Saran kepada masyarakat khususnya Ibu yang memiliki anak balita dan
penyakit stunting yang sering terjadi pada balita, dapat dilakukan dengan
pemberian makanan bergizi yang murah namun memiliki nilai gizi yang
Kemenkes. (2012). Gizi Ibu & Anak. Unicef Indonesia, Oktober 20 (Gizi Ibu &
Anak).
Kemenkes RI (2016) Situasi Balita Pendek, Pusat Data dan Informasi Kementrian
Kesehatan RI, Jakarta www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/
infodatin/situasi-balita-pendek-2016.pdf Diakses pada 24 Februari 2020
Safitri CA, Nindya TS. Hubungan ketahanan pangan dan penyakit diare dengan
stunting pada balita 13-48 bulan di Kelurahan Manyar Sabrangan,
Surabaya.J Amerta Nutr. 2017; 1 (2):52-61. doi:10.20473/amnt.v1i2.2017.
5261
Foto 2. Ramah Tamah Dengan Ibu-Ibu PKK Yang Menghadiri Acara Penyuluhan