Anda di halaman 1dari 18

PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN TPS 3R

DI KAWASAN WISATA GERUPUK


(Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah)
Planning and 3R Waste Management in Gerupuk Tourism Area

(Sengkol Village Pujut Sub-district Central Lombok District)

Artikel Ilmiah

Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan

Mencapai derajat Sarjana S – 1 Jurusan Teknik Sipil

Oleh :

ERNA MARDIANA
F1A 111 022

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2019

1
2
3
PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN TPS 3R DI KAWASAN WISATA GERUPUK
(Desa Sengkol Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah)
Erna Mardiana1, Agustono Setiawan2, IAO Suwati Sideman3
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram

INTISARI
Kawasan Wisata Gerupuk sebagai salah satu daerah wisata yang setiap harinya terpusat
berbagai aktifitas manusia baik itu penduduk lokal, pelaku wisata, maupun
pengunjung/wisatawan yang secara langsung dan tidak langsung akan menghasilkan timbulan
sampah setiap harinya. Dengan meningkatnya jumlah penduduk serta peningkatan jumlah
wisatawan akan berdampak pula pada peningkatan timbulan sampah di Kawasan Wisata
Gerupuk yanng saat ini belum di tangani secara maksimal.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data jumlah timbulan sampah dan
komposisi sampah di Kawasan Wisata Gerupuk. Dari data tersebut akan direncanakan tempat
pengolahan sampah dengan konsep 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle) atau disebut TPS 3R.
Dari hasil penelitian diperoleh rata – rata volume timbulan sampah yang ada di Kawasan
Wisata Gerupuk adalah sebesar 0,003 m3/orang/hari, besar timbulan sampah adalah sebesar
15,09 m3/hari dengan komposisi sampah di Kawasan Wisata Gerupuk ialah 67% sampah
organik, 15% sampah anorganik daur ulang, 16% sampah anorganik tidak didaur ulang, dan
2,0% sampah Bahan Beracun Berbahaya (B3). Sistem pengumpulan dan pengangkutan
menggunakan 3 gerobak motor dan ritasi dump truck ke TPA 1 rit/hari dengan volume sampah
residu 2,57 m3/hari. Luas lahan yang digunakan untuk TPS 3R sebesar 382,5 m2. TPS 3R ini
menggunakan metode pengomposan takakura dengan jumlah keranjang 452 unit. Rencana
anggaran biaya untuk pembangunan TPS 3R beserta pengadaan peralatan dan keranjang metode
pengomposan takakura sebesar Rp. 747.000.000,00 (tujuh ratus empat puluh tujuh juta rupiah).
Kata kunci: Timbulan Sampah, Komposisi Sampah, TPS 3R.

PENDAHULUAN
Kawasan Wisata Gerupuk adalah salah tarik utama dengan sarana penunjang wisata
satu daerah wisata yang terletak di Dusun seperti penginapan dan restoran/café
Gerupuk Desa Sengkol Kecamatan Pujut menjadikan Kawasan Wisata Gerupuk
Kabupaten Lombok Tengah Provinsi Nusa sebagai salah satu tujuan wisata yang
Tenggara Barat. Memiliki luas wilayah 20 digemari wisatawan.
Ha yang berbatasan dengan Desa Kuta Kawasan Wisata Gerupuk sebagai
disebelah barat, Desa Mertak di sebelah salah satu daerah wisata yang setiap harinya
utara, dan Teluk Gerupuk disebelah timur. terpusat berbagai aktifitas manusia baik itu
Mayoritas penduduk di Dusun Gerupuk penduduk lokal, pelaku wisata, maupun
bekerja sebagai nelayan, petani rumput laut, pengunjung/wisatawan yang secara
pemandu wisata, serta sisanya sebagai langsung dan tidak langsung akan
wiraswasta dan pedagang. Menawarkan menghasilkan timbulan sampah setiap
keindahan alam dan wisata air sebagai daya harinya. Dengan meningkatnya jumlah

4
penduduk serta peningkatan jumlah sampah dengan konsep 3R berprinsip
wisatawan akan berdampak pula pada mengurangi, menggunakan kembali, dan m
peningkatan timbulan sampah di Kawasan
Wisata Gerupuk. endaur ulang sampah. Pengelolaan dan
Prosedur penanganan sampah yang pengolahan sampah dengan konsep 3R
umum dilakukan di daerah perkotaan saat ini diharapkan dapat mengurangi timbulan
adalah dengan metode 3P (Pengumpulan, sampah serta meningkatkan perekonomian
Pengangkutan, dan Pembuangan). Sampah penduduk melalui penjualan daur ulang
dikumpulkan dari sumbernya dan diangkut sampah. Untuk itu, perlu diadakannya
ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) sarana pengolahan dan pengelolaan sampah
kemudian diangkut lagi ke Tempat dengan konsep 3R di Kawasan Wisata
Pembuangan Akhir (TPA). Akan tetapi Gerupuk.
metode pengelolaan sampah di Kawasan
Rumusan Masalah
Wisata Gerupuk sendiri masih sangat
Berdasarkan uraian latar belakang di
memprihatinkan, metode pengelolaan
atas maka dapat dirumuskan dalam
sampah yang diterapkan oleh masyarakat di
penelitian ini, antara lain:
Kawasan Wisata Gerupuk saat ini masih
1. Berapa besar timbulan dan komposisi
menggunakan cara lama yaitu sampah akan
sampah di Kawasan Wisata Gerupuk ?
di kumpulkan kemudian ditimbun atau
2. Bagaimana pengelolaan sampah yang
dibakar, bahkan ada sebagian masyarakat
diterapkan di Kawasan Wisata
yang tinggal di tepi pantai langsung
Gerupuk saat ini ?
membuang sampah rumah tangga ke pantai
3. Bagaimana perencanaan desain TPS
yang akan berdampak terhadap pencemaran
3R sebagai alternatif penanganan
lingkungan serta mengganggu keindahan
sampah di Kawasan Wisata Gerupuk ?
dan ekosistem laut. Untuk sampah yang
4. Bagaimana rencana pengelolaan TPS
berasal dari sarana penunjang wisata seperti
3R meliputi pewadahan, pengumpulan,
penginapan, restoran/café dan obyek wisata,
dan pengangkutan serta RAB ?
sampah akan dikumpulkan di titik-titik
sebaran tempat sampah yang telah DASAR TEORI
disediakan, kemudian akan diangkut setiap Pengertian Sampah
dua hari sekali menggunakan truk sampah Sampah adalah limbah yang bersifat
ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) padat terdiri atas zat organik dan zat
Pengengat. anorganik yang dianggap tidak berguna lagi
Jumlah timbulan sampah yang terus dan harus dikelola agar tidak
meningkat dan tidak dilakukan penanganan membahayakan lingkungan dan melindungi
secara maksimal akan mengakibatkan nvestasi pembangunan. Sampah umumnya
berbagai dampak buruk seperti timbulnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur),
berbagai penyakit, menyumbat saluran air, daun-daunan, ranting, pohon, kertas atau
pencemaran air dan tanah, serta karton, kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa
mengganggu keindahan pantai dan penyapuan, dsb (Anonim, 2002).
ekosistem laut. Untuk mengantisipasi Berdasarkan Undang-Uundang Nomor
permasalahan sampah dan bahaya 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,
pencemaran lingkungan yang semakin parah definisi sampah adalah sisa kegiatan dalam
dikemudian hari, perlu diadakan sehari-hari manusia dan/atau proses alam
pengelolaan dan pengolahan sampah dengan yang berbentuk padat atau semi padat
konsep 3R. Pengelolaan dan pengolahan berupa zat organik atau anorganik bersifat

5
dapat terurai atau tidak dapat terurai yang 1. Satuan berat: kilogram per orang per
dianggap sudah tidak berguna lagi dan di hari (kg/o/h), kilogram per meter-
buang ke lingkungan. Kemudian dalam persegi bangunan per hari (kg/m2/h)
Peraturan Pemerintah nomor 18 Tahun 2012 atau kilogram per tempat tidur per hari
tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (kg/bed/h).
dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga 2. Satuan volume: liter per orang per hari
dijelaskan tentang definisi sampah rumah (l/o/h), liter per meter-persegi
tangga adalah sampah yang berasal dari bangunan per hari (l/m2/h) atau liter
kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga per tempat tidur per hari (l/bed/h).
yang tidak termasuk tinja dan sampah Komposisi sampah yaitu komponen
spesifik. Sampah sejenis sampah rumah fisik sampah pada umumnya dinyatakan
tangga adalah sampah rumah tangga yang dalam % berat atau % volume terhadap
berasal dari kawasan komersial, kawasan kelompok atau sejenisnya. Komposisi
industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, sampah berbeda-beda berdasarkan sumber
fasilitas umum, dan/atau fasilitas lainnya. sampah, tingkat ekonomi masyarakat,
karakteristik perilaku masyarakat dan proses
Sumber Sampah penanganan sampah di sumber sampah.
Menurut Damanhuri (2010), sampah Survey timbulan dan komposisi
dapat berasal dari macam-macam aktifitas merupakan cara memperoleh timbulan
baik dari aktivitas manusia maupun aktivitas sampah yang diperoleh dari lokasi
alam sendiri. Ditinjau dari tempat pengambilan terpilih, untuk diukur
dihasilkannya (sumbernya). volumenya dan ditimbang beratnya serta
komposisinya. Untuk menentukan
Tabel 1 Sumber sampah di masyarakat banyaknya sampel dapat menggunakan
persamaan 2-1 dan 2-5 (Anonim, 1994):

Unit masing-masing lokasi pengambilan


contoh timbulan sampah (Anonim, 1994):
1. Perumahan : jumlah jiwa dalam
keluarga
Timbulan dan Komposisi Sampah 2. Toko : jumlah petugas atau luas areal
Timbulan sampah adalah volume 3. Sekolah : jumlah murid dan guru
sampah atau berat sampah yang dihasilkan 4. Pasar : luas pasar atau jumlah
dari jenis sumber sampah di wilayah tertentu pedagang
per satuan waktu.Timbulan sampah biasanya 5. Kantor : jumlah pegawai
dinyatakan dalam (Damanhuri, 2010): 6. Jalan : panjang jalan dalam meter

6
7. Hotel : jumlah tempat tidur Pengelolaan Sampah
8. Restoran : jumlah kursi atau luas areal Pengelolaan sampah adalah semua
9. Fasilitas umum lainnya : luas areal kegiatan yang dilakukan dalam menangani
sampah sejak ditimbulkan sampai dengan
Densitas Sampah pembuangan akhir. Secara garis besar,
Densitas adalah satuan berat dibagi kegiatan di dalam pengelolaan sampah
volume (kg/m3). Maka densitas sampah meliputi pengendalian timbulan sampah,
adalah berat sampah yang diukur dalam pengumpulan sampah, transfer dan
satuan kilogram dibandingkan dengan transport, pengolahan dan pembuangan
volume sampah yang diukur. Densitas (Yudhi, 2007).
sampah diperlukan untuk menentukan
jumlah timbulan sampah dan menentukan Pengolahan Sampah
luas lahan TPS yang diperlukan. Pengolahan sampah adalah upaya
mengurangi sampah, merubah sampah
Analisis Kesetimbangan Bahan (Material menjadi lebih bermanfaat dengan cara
Balance Analysis) pengomposan, pemadatan, pendaurulangan
Pengukuran jumlah timbulan sampah materi, dan pendaur ulang energi (Anonim,
dalam sistem dengan cara laju masuk bahan 2012).
ke dalam sistem dikurangi laju keluar bahan
dari sistem ditambahakn dengan timbulan Perencanaan Lokasi TPS 3R
atau tertahan dalam sistem. Perhitungan Keberhasilan penyelenggaraan TPS 3R
dapat diselesaikan dengan persamaan: berbasis masyarakat tergantung kepada hal
pemilihan lokasi yang harus memenuhi
kriteria-kriteria sebagai berikut:
1. Kriteria Utama:
a. Lahan TPS 3R berada dalam batas
administrasi yang sama dengan area
Pertumbuhan Penduduk pelayanan TPS 3R berbasis
Menghitung proyeksi pertumbuhan masyarakat.
penduduk dapat menggunakan tiga cara b. Status pemilikan lahan milik
yaitu dengan persamaan (2-12) sampai (2- pemerintahan atau lainya yang
17) sebagai berikut: dibuktikan dengan akte/surat
pernyataan hibah untuk pembangunan
prasarana dan sarana TPS 3R berbasis
masyarakat.
c. Ukuran minimal lahan yang disediakan
200 m2.
d. Penempatan lokasi TPS 3R sedekat
mungkin dengan daerah pelayanan.
2. Kriteria Pendukung:
a. Berada dalam wilayah pemukiman
penduduk, bebas banjir, ada akses
jalan masuk, dan sebaiknya tidak
terlalu jauh dengan jalan raya.
b. Cakupan pelayanan minimal 200 KK
atau minimal mengolah sampah 3
m3/hari,

7
c. Masyarakat bersedia membayar iuran mengandung ekonomi kerakyatan yaitu
pengolahan sampah. memberi kesempatan kerja dan penghasilan
d. Sudah memiliki kelompok aktif di bagi masyarakat sekitar Bank Sampah,
masyarakat seperti PKK, kelompok mengajarkan kepada masyarakat untuk lebih
atau forum kepedulian terhadap peduli terhadap sampah dengan memilah
lingkungan, karang taruna, remaja sampah dari rumah, dan mewujudkan
masjid, klub jantung sehat, klub lingkungan yang bersih dan sehat.
manula, pengelola kebersihan/sampah
atau KSM yang sudah terbentuk. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan selama bulan
Pengumpulan Sampah September dengan lokasi penelitian
Pengumpulan sampah adalah kegiatan dilaksanakan di Kawasan Wisata Gerupuk.
penanganan sampah yang tidak hanya
mengumpulkan sampah dari wadah
individual (sumber sampah) dan atau dari
wadah komunal melainkan juga
mengangkutnya ke tempat terminal tertentu,
baik dengan pengangkutan langsung
maupun tidak langsung (Anonim, 2002). Gambar 1 Lokasi pengumpulan data di Kawasan
Wisata Gerupuk
Pengangkutan Sampah
Pengangkutan sampah merupakan Jumlah pengambilan contoh sampel
suatu kegiatan yang dilaksanakan mulai dari mengikuti pedoman SNI-19-3964-1994 dan
titik pengumpulan sampah terakhir dari pengukuran langsung timbulan sampah dari
suatu siklus pengumpulan sampah ke sumber sampah secara random selama 8 hari
Tempat Pembuangan Akhir atau ke berturut-turut, dengan tahap-tahap
Tempat Pembuangan Sampah Sementara pengambilan sampel yaitu: menentukan
yang tergantung pada pola pengumpulan lokasi pengambilan sampah, mentukan
yang dipergunakan. jumlah tenaga pelaksana dan siapkan
peralatan, membagikan kantong plastik yang
Pewadahan Kompos sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1
Pewadahan kompos adalah wadah hari sebelum dikumpulkan, mencatat jumlah
yang digunakan menjadi tempat unit masing-masing penghasil sampah,
pengomposan sampah organik. Dalam mengumpulkan kantong plastik yang sudah
penelitian ini digunakan wadah kompos terisi sampah, mengangkut seluruh kantong
Takakura Susun. Kompos Takakura adalah plastik ke tempat pengukuran, menimbang
kompos yang terbuat dari sampah organik kotak pengukur, menuang secara bergiliran
seperti sayuran, buah-buahan, dan daun- sampah ke kotak pengukur, menghentak 3
daunan. kali kotak pengukur dengan mengangkat
kotak setinggi 20 cm, mengukur dan
Bank Sampah mencatat volume sampah, menimbang dan
Bank Sampah adalah salah satu mencatat berat sampah. menimbang kotak
strategi penerapan 3R ( Reduce Reuse dan pengukur, mencampur seluruh sampah dari
Recycle) dalam pengelolaan sampah setiap lokasi pengambilan ke kotak
berbasis masyarakat dengan memberi nilai pengukur, menimbang dan mencatat berat
nominal pada sampah yang akan ditabung sampah memilah sampah berdasarkan
(odist, 2014). Manfaat Bank Sampah adalah komponen komposisi sampah, menimbang

8
dan catat berat sampah, menghitung HASIL DAN PEMBAHASAN
komponen komposisi sampah (mendapatkan Dari hasil perhitungan SNI 19-3964-
komposisi sampah dalam persen untuk 1994 diperoleh jumlah contoh sampel untuk
setiap komponen sampah yaitu: organik, pengambilan sampel dilokasi perumahan
plastik, kertas, dan Bahan Beracun sebanyak 20 contoh jiwa dengan 4 contoh
Berbahaya) kepala keluarga. Untuk jumlah contoh
Setelah diperoleh data timbulan sampel di lokasi non perumahan dapat
sampah dan komposisi sampah dilakukan dilihat pada tabel 1:
beberapa analisa terlebih dahulu. Adapun
analisa-analisa tersebut adalah analisa Tabel 2 Jumlah contoh sampel non perumahan
Sumber Jumlah Jumlah Sampel
timbulan sampah, analisa komposisi Penginapan 19 4
sampah, analisa densitas sampah, Material Restoran/cafe 12 4
Obyek Wisata 8 2
Balance Analysis, analisa proyeksi
pertumbuhan penduduk. Dari hasil analisa- Pengambilan sampel timbulan
analisa tersebut baru direncanakan lokasi sampah dari rumah tangga diambil selama 8
TPS 3R, sistem pengumpulan dan dibagi menjadi 2 sesi, sesi pertama dari
pengangkutan sampah, wadah pengomposan tanggal 20/11/2018 sampai dengan
sampah, perencanaan bangunan dan sistem 27/11/2018, dan sesi kedua dari tanggal
bank sampah serta Rancangan Anggaran 1/10/2018 sampai dengan 8/10/2018. Dari
Biaya (RAB). data survey timbulan sampah setiap sumber
dilakukan analisa timbulan sampah untuk
Bagan Alir Penelitian
mengetahui rata-rata timbulan sampah di
Kawasan Wisata Gerupuk. Hasil analisa
timbulan sampah dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 3 Jumlah timbulan sampah dari rumah tangga


Timbulan Sampah
Hari/Tanggal Berat(Kg) Volume (m3)
Kamis, 20/9/2018 6.660 0.084
Jumat, 21/9/2018 5.110 0.058
Sabtu, 22/9/2018 8.927 0.063
Minggu, 23/9/2018 7.055 0.070
Senin, 24/9/2018 9.819 0.074
Selasa, 25/9/2018 4.555 0.064
Rabu, 26/9/2018 5.195 0.062
Kamis, 27/9/2018 6.906 0.086
Jumlah 54.227 0.560

Tabel 4 Jumlah timbulan sampah dari penginapan


Hari/Tanggal Timbulan Sampah
Berat(Kg) Volume(m3)
Kamis, 20/9/2018 27.985 0.130
Jumat, 21/9/2018 24.409 0.218
Sabtu, 22/9/2018 32.671 0.233
Minggu, 23/9/2018 35.400 0.257
Senin, 24/9/2018 37.752 0.338
Selasa, 25/9/2018 37.254 0.327
Rabu, 26/9/2018 28.537 0.251
Kamis, 27/9/2018 32.605 0.255
Jumlah 256.613 2.009

9
Tabel 5 Jumlah timbulan sampah dari restoran/café timbulan sebesar 0,00081 kg/m2/hari dan
Timbulan Sampah rata-rata volume timbulan sampah dariobyek
Hari/Tanggal Berat (Kg) Volume(m3) wisata di Kawasan Wisata Gerupuk sebesar
Senin, 1/10/2018
Selasa, 2/10/2018
35.905
33.165
0.230
0.271
0,000012 m3/m2/hari.
Rabu, 3/10/2018 41.905 0.289
Kamis, 4/10/2018 41.715 0.263 Data Komposisi Sampah
Jumat, 5/10/2018 34.875 0.285 Data komposisi sampah diperoleh dari
Sabtu, 6/10/2018 46.459 0.283
Minggu, 7/10/2018 45.808 0.333 hasil pemilahan sampah menurut
Senin, 8/10/2018 44.960 0.304 komposisinya. Komposisi sampah terbagi
Jumlah 324.792 2.257 atas 4 yaitu sampah organik, sampah
anorganik dapat didaur ulang, sampah
Tabel 6 Jumlah timbulan sampah dari obyek wisata
Timbulan Sampah
anorganik tidak dapat didaur ulang, dan
Hari/Tanggal Berat (Kg) Volume (m3) sampah B3. Pemilahan sampah dilakukan
Senin, 1/10/2018 3.339 0.050 setelah melakukan pengambilan sampah per
Selasa, 2/10/2018 1.410 0.019 satu sumber sampah dengan mencampurkan
Rabu, 3/10/2018 1.270 0.019
Kamis, 4/10/2018 1.595 0.025
sampah dari sumber yang sama, sehingga
Jumat, 5/10/2018 1.545 0.036 diperoleh data komposisi dari setiap
Sabtu, 6/10/2018 2.879 0.049 sumbernya. Data komposisi sampah ini
Minggu, 7/10/2018 4.257 0.041
Senin, 8/10/2018 1.692 0.023 diukur berdasarkan satuan massa yaitu (kg).
Jumlah 17.987 0.261 Adapun data komposisi sampah dari setiap
sumber sampah adalah sebagai berikut:
Tabel 7 Timbulan sampah di Kawasan Wisata Gerupuk
Berat Timbulan Volume Timbulan Tabel 8 Data komposisi sampah dari rumah tangga
Sumber Sampah
(kg) (m3)
Rumah Tangga 54.23 0.56 Anorganik
Hari/Tanggal Organik B3
Penginapan 256.61 2.01 Recycle Residu
Restoran/Café 324.79 2.26 Kamis, 20/9/2018 4.596 0.861 0.910 0.293
Obyek Wisata 17.99 0.26 Jumat, 21/9/2018 4.205 0.355 0.550 0.000
Sabtu, 22/9/2018 7.200 1.166 0.481 0.080
Minggu, 23/9/2018 5.782 0.463 0.550 0.260
Dari hasil analisa timbulan sampah Senin, 24/9/2018 7.745 0.596 0.773 0.705
dari rumah tangga diperoleh rata-rata berat Selasa, 25/9/2018 3.539 0.491 0.525 0.000
timbulan sebesar 0,3389 kg/orang/hari dan Rabu, 26/9/2018 3.995 0.675 0.435 0.090
Kamis, 27/9/2018 5.051 0.985 0.870 0.000
rata-rata volume timbulan sampah dari Jumlah 42.113 5.592 5.094 1.428
rumah tangga di Kawasan Wisata Gerupuk
sebesar 0,0035 m3/orang/hari. Tabel 9 Data komposisi sampah dari penginapan
Dari hasil analisa timbulan sampah Hari/Tanggal
Organik
Anorganik
B3
Recycle Residu
dari penginapan diperoleh rata-rata berat Kamis, 20/9/2018 19.030 3.670 5.037 0.248
timbulan sebesar 1,14559 kg/bed/hari dan Jumat, 21/9/2018 16.904 4.091 3.110 0.304
rata-rata volume timbulan sampah dari Sabtu, 22/9/2018 23.206 5.261 4.030 0.174
Minggu, 23/9/2018 24.780 4.914 5.550 0.156
penginapan di Kawasan Wisata Gerupuk Senin, 24/9/2018 29.447 3.183 4.874 0.248
sebesar 0,00884 m3/bed/hari. Selasa, 25/9/2018 26.780 6.328 4.066 0.080
Dari hasil analisa timbulan sampah Rabu, 26/9/2018 18.985 5.227 3.905 0.420
Kamis, 27/9/2018 22.497 5.543 4.425 0.140
dari restoran/cafe diperoleh rata-rata berat Jumlah 181.629 38.217 34.997 1.770
timbulan sebesar 0,45110 kg/unit/hari dan
rata-rata volume timbulan sampah dari Tabel 10 Data komposisi sampah dari restoran/cafe
restoran/cafe di Kawasan Wisata Gerupuk Anorganik
Hari/Tanggal Organik B3
Recycle Residu
sebesar 0,000313 m3/unit/hari. Senin, 1/10/2018 30.520 3.240 2.145 0.000
Dari hasil analisa timbulan sampah Selasa, 2/10/2018 27.195 2.730 3.240 0.000
dari obyek wisata diperoleh rata-rata berat Rabu, 3/10/2018 33.312 3.004 5.569 0.020

10
Kamis, 4/10/2018 32.746 4.620 4.314 0.035 Jumat, 21/9/2018 5.110 0.058 88.103
Jumat, 5/10/2018 26.331 3.419 5.125 0.000 Sabtu, 22/9/2018 8.927 0.063 141.698
Sabtu, 6/10/2018 36.238 5.315 4.726 0.180 Minggu, 23/9/2018 7.055 0.070 100.786
Minggu, 7/10/2018 36.646 4.732 4.345 0.085 Senin, 24/9/2018 9.819 0.074 133.592
Senin, 8/10/2018 35.069 3.874 5.995 0.022 Selasa, 25/9/2018 4.555 0.064 71.172
Jumlah 258.057 30.934 35.459 0.342 Rabu, 26/9/2018 5.195 0.062 83.790
Kamis, 27/9/2018 6.906 0.086 80.490
Tabel 11 Data komposisi sampah dari obyek wisata Jumlah 54.227 0.560 778.917
Rata-rata 6.778 0.070 97.365
Anorganik
Hari/Tanggal Organik B3
Recycle Residu
Senin, 1/10/2018 1.320 0.840 0.994 0.185 Tabel 15 Data densitas sampah penginapan
Selasa, 2/10/2018 0.255 0.455 0.700 0.000 Timbulan Sampah Densitas
Rabu, 3/10/2018 0.487 0.238 0.385 0.160 Hari/Tanggal Volume (kg/m3)
Kamis, 4/10/2018 0.607 0.501 0.487 0.000 Berat (Kg) (m3)
Jumat, 5/10/2018 0.821 0.279 0.445 0.000 Kamis, 20/9/2018 27.985 0.130 215.518
Sabtu, 6/10/2018 1.838 0.462 0.579 0.000 Jumat, 21/9/2018 24.409 0.218 111.783
Minggu, 7/10/2018 1.800 0.925 1.252 0.280 Sabtu, 22/9/2018 32.671 0.233 140.460
Senin, 8/10/2018 0.421 0.592 0.679 0.000 Minggu, 23/9/2018 35.400 0.257 137.529
Jumlah 7.549 4.292 5.521 0.625 Senin, 24/9/2018 37.752 0.338 111.593
Selasa, 25/9/2018 37.254 0.327 114.101
Tabel 12 Data berat komposisi sampah di Rabu, 26/9/2018 28.537 0.251 113.648
Kamis, 27/9/2018 32.605 0.255 128.114
Kawasan Wisata Gerupuk Jumlah 256.613 2.009 1,072.747
Anorganik
Sumber Sampah Organik B3 Rata-rata 32.077 0.251 134.093
Recycle Residu
Rumah Tangga 42.113 5.592 5.094 1.428
Penginapan 181.629 38.217 34.997 1.770 Tabel 16 Data densitas sampah restoran/cafe
Restoran/Café 258.057 30.934 35.459 0.342 Timbulan Sampah
Densitas
Obyek Wisata 7.549 4.292 5.521 0.625 Hari/Tanggal Berat Volume
(kg/m3)
(Kg) (m3)
Senin, 1/10/2018 35.905 0.230 156.449
Tabel 13 Persentase berat komposisi sampah di Selasa, 2/10/2018 33.165 0.271 122.380
Kawasan Wisata Gerupuk Rabu, 3/10/2018 41.905 0.289 145.251
Organik Anorganik (%) B3 Kamis, 4/10/2018 41.715 0.263 158.612
Sumber Sampah
(%) recycle Residu (%) Jumat, 5/10/2018 34.875 0.285 122.368
Rumah Tangga 77.66 10.31 9.39 2.63 Sabtu, 6/10/2018 46.459 0.283 164.166
Penginapan 70.78 14.89 13.64 0.69 Minggu, 7/10/2018 45.808 0.333 137.562
Restoran/Café 79.45 9.52 10.92 0.11 Senin, 8/10/2018 44.960 0.304 147.895
Obyek Wisata 41.97 23.86 30.69 3.47 Jumlah 324.792 2.257 1,154.683
Jumlah 269.86 58.59 64.64 6.90 Rata-rata 40.599 0.282 144.335
Rata-rata 67.47 14.65 16.16 1.73
Tabel 17 Data densitas sampah obyek wisata
Analisa Densitas Sampah Timbulan Sampah Densitas
Hari/Tanggal
Densitas digunakan untuk merubah Berat Volume (kg/m3)
(kg) (m3)
satuan timbulan sampah dari satuan berat Senin, 1/10/2018 3.339 0.050 66.780
menjadi satuan timbulan volume. Data Selasa, 2/10/2018 1.410 0.019 74.211
Rabu, 3/10/2018 1.270 0.019 66.842
densitas sampah diperoleh dari data survey
Kamis, 4/10/2018 1.595 0.025 65.102
timbulan sampah yang diukur menggunakan Jumat, 5/10/2018 1.545 0.036 42.917
kotak ukur berukuran 0,5m x 0,5m x 1m. Sabtu, 6/10/2018 2.879 0.049 59.117
Minggu, 7/10/2018 4.257 0.041 103.829
Sampah yang diukur adalah sampah dari Senin, 8/10/2018 1.692 0.023 73.565
satu sumber yang sama per harinya. Data Jumlah 17.987 0.261 552.363
densitas untuk setiap sumber adalah sebagai Rata-rata 2.248 0.033 69.045
berikut:
Tabel 18 Densitas sampah di Kawasan Wisata Gerupuk
Tabel 14 Data densitas sampah rumah tangga Jumlah Densitas Rerata Densitas
Sumber Sampah
Timbulan Sampah Densitas (kg/m3) (kg/m3)
Hari/Tanggal
Berat (Kg) Volume (m3) (kg/m3)
Rumah Tangga 778.92 97.36
Kamis, 20/9/2018 6.660 0.084 79.286 Penginapan 1,072.75 134.09

11
Restoran/Café 1,154.68 144.34 sekali untuk dibawa ke TPA
Obyek Wisata 552.36 69.05
Jumlah 444.84
Pengengat. Contoh truk pengangkut
Rata-rata 111.21 sampah dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
Rata-rata densitas timbulan sampah di
Kawasan Wisata Gerupuk adalah sebesar
111,21 kg/m3. Dari hasil rata-rata densitas
timbulan sampah di Kawasan Wisata
Gerupuk ini dapat dilihat berapa luas lahan
yang diperlukan untuk membangun TPS 3R
di Kawasan Wisata Gerupuk.

Pengolahan Sampah di Kawasan Wisata Gambar 3 Alat Pengangkut Sampah


Gerupuk
Sarana dan prasarana yang digunakan c. TPS (Tempat Penampungan Sementara)
untuk mengumpulkan, mengangkut, serta Ada beberapa lokasi tempat
tempat penampungan sementara di Kawasan penampungan sementara di Kawasan
Wisata Gerupuk antara lain: Wisata Gerupuk. Berupa lahan-lahan
a. Wadah Sampah kosong yang dijadikan sebagai tempat
Setiap rumah menyediakan penampungan sementara tanpa adanya
wadah pengumpul masing-masing pengangkutan dari dinas terkait, serta
yang diletakkan di luar rumah untuk masih ada pembakaran sampah oleh
mengumpulkan sampah yang warga. Bahkan untuk warga yang
dihasilkan. Untuk beberapa lokasi bermukim disekitar bibir pantai lebih
seperti penginapan, restoran/café, memilih langsung membuang sampah
obyek wisata dan fasilitas umum ke pantai yang kemudian akan terbawa
lainnya terdapat wadah sampah dengan ketika air laut pasang. Bentuk dari TPS
kapasitas 240 liter yang disediakan tersebut dapat dilihat pada gambar
oleh South Lombok Community dibawah ini.
Association (SLCA). Contoh wadah
sampah dapat dilihat pada gambar :

Gambar 4 Tempat Penampungan Sementara


Gambar 2 Wadah Sampah di Kawasan Wisata Gerupuk
Analisa Proyeksi Pertumbuhan Penduduk
b. Alat Pengangkut
Mengetahui proyeksi pertumbuhan
Sampah di Kawasan Wisata
penduduk di Kawasan Wisata Gerupuk
Gerupuk akan di tampung di tiap-tiap
selama 5 tahun mendatang dengan data
wadah yang sudah disediakan,
sebagai berikut:
kemudian akan diangkut olek truk
pengangkut sampah setiap dua hari

12
Tabel 19 Jumlah dan pertumbuhan penduduk 2017 5 1748 8740 25
Jumlah 15 8353 25412 55
tahun 2013-2017
Jumlah Pertumbuhan Penduduk
Tahun
Penduduk Jiwa Persen (%)
2013 1605 - -
2014 1636 31 1.93
2015 1661 25 1.53 1565
2016 1706 45 2.71
2017 1748 42 2.46
Rata – rata 1.73

= 35
Y2014 = a + bx
= 1565 + 35 (1)
= 1600 Jiwa
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat
pada tabel berikut:
Tabel 23 Hasil perhitungan proyeksi dengan
metode Least Square
Jumlah Penduduk Least Square
Untuk perhitungan selanjutnya dapat Tahun
(jiwa) (jiwa)
dilihat pada tabel berikut: 2013 1605 1565
2014 1636 1600
Tabel 20 Hasil perhitungan proyeksi dengan 2015 1661 1635
metode aritmatik 2016 1703 1671
Tahun Jml Penduduk Aritmatik 2017 1748 1719
2013 1605 1605
2014 1636 1641
2015 1661 1673 Untuk menentukan metode proyeksi
2016 1706 1705 pertumbuhan penduduk yang paling
2017 1748 1748
mendekati kebenaran terlebih dahulu perlu
b. Metode Geometrik
dihitung standar deviasi dari hasil
P2014 = Po (1+r)n perhitungan ketiga metode diatas. Hasil
= 1605 (1+0,0173)1 perhitungan standar deviasi dari ketiga
= 1641 Jiwa metode tersebut dapat dilihat pada tabel
Untuk perhitungan selanjutnya dapat berikut:
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 24 Standar deviasi dari hasil perhitungan aritmatik
Tabel 21 Hasil perhitungan proyeksi dengan
metode geometrik
Tahun Jml Penduduk Geometrik
2013 1605 1605
2014 1636 1633
2015 1661 1661
2016 1703 1690
2017 1748 1719 Tabel 25 Standar deviasi dari hasil perhitungan geometrik

a. Metode Least Square


Tabel 22 Hasil perhitungan statistik jumlah penduduk
Tahun Jml Penduduk
Tahun x.y x2
ke (x) (y)
2013 1 1605 1605 1 Tabel 26 Standar deviasi dari hasil perhitungan
2014 2 1636 3272 4 Least Square
2015 3 1661 4983 9
2016 4 1703 6812 16

13
sarana pariwisata seperti penginapan dan
restoran/café.
Untuk mengetahui proyeksi
pertumbuhan penginapan di Kawasan
Wisata Gerupuk selama 5 tahun mendatang
Hasil perhitungan standar deviasi dengan data sebagai berikut:
memperlihatkan angka yang berbeda untuk
ketiga metode proyeksi. Metode proyeksi Tabel 28 Jumlah dan pertumbuhan penginapan
yang digunakan adalah metode dengan tahun 2015-2017
Pertumbuhan Penginapan
angka standar deviasi (simpangan baku) Tahun Jumlah Penginapan
Buah Persen (%)
terkecil. Angka terkecil adalah hasil 2015 16 - -
2016 18 2 12.50
perhitungan proyeksi dengan metode 2017 19 1 5.56
Geometrik. Maka untuk memperkirakan Rata – rata 6
jumlah penduduk di Kawasan Wisata
Gerupuk 5 tahun mendatang digunakan Untuk hasil perhitungan dengan
Metode Geometrik. Hasil perhitungan metode aritmatik, geometrik, dan least
proyeksi dengan metode Geometrik untuk square dapat dilihat pada tabel berikut:
memperkirakan jumlah penduduk di Tabel 29 Hasil perhitungan proyeksi penginapan dengan
Kawasan Wisata Gerupuk dapat dilihat pada metode Aritmatik, Geometrik dan Least Square
tabel berikut: Tahun
Jumlah
Aritmatik Geometrik
Least
Penginapan Square
Tabel 27 Hasil perhitungan proyeksi penduduk 2015 16 16 16 15
dengan metode geometrik 2016 18 19 17 16
Tahun Hasil Perhitungan geometrik (jiwa) 2017 19 21 18 18
2017 1718 Rata - rata 18.67 17 16
2018 1749
2019 1779 Dari hasil perhitungan standar deviasi,
2020 1810
2021 1841 digunakan metode geometrik untuk
2022 1873 perhitungan proyeksi jumlah penginapan.
Tabel 30 Hasil Perhitungan proyeksi jumlah
Dalam perhitunga proyeksi dengan penginapan dengan metode Geometrik
metode Geometrik untuk 5 tahun mendatang Tahun Hasil Perhitungan Geometrik (buah)
diperoleh jumlah penduduk 1873 Jiwa pada 2017 19
2018 20
tahun 2022. 2019 21
Maka timbulan sampah dari rumah 2020 23
tangga di Kawasan Wisata Gerupuk sebesar: 2021 24
2022 25
= Rata-rata volume timbulan sampah x
jumlah penduduk tahun 2022
= 0,003 x 1873 Jiwa Dalam perhitunga proyeksi dengan
= 6,56 m3/hari metode Geometrik untuk 5 tahun mendatang
diperoleh jumlah penginapan 25 buah pada
Analisa Proyeksi Pertumbuhan Penginapan tahun 2022.
Ada perbedaan waktu yang digunakan Maka timbulan sampah dari
pada analisa proyeksi sarana pariwisata penginapan di Kawasan Wisata Gerupuk
dikarenakan kurangnnya data yang sebesar:
diperoleh peneliti. Data yang diperoleh = Rata-rata volume timbulan sampah x
selama 3tahun dapat mewakili hasil jumlah penginapan tahun 2022
perhitungan analisa proyek pertumbuhan = 0,070 m3/penginapan/hari x 25penginapan
= 1,75 m3/hari

14
Analisa Proyeksi Pertumbuhan Restoran = 6,768 m3/hari
Untuk mengetahui proyeksi Untuk mengetahui total volume
pertumbuhan restoran/cafe di Kawasan timbulan sampah di Kawasan Wisata
Wisata Gerupuk selama 5 tahun mendatang Gerupuk dijumlahkan rata-rata volume
dengan data sebagai berikut: timbulan sampah dari semua sumber. Untuk
Tabel 31 Jumlah dan pertumbuhan restoran/cafe perhitungan analisa proyeksi pada kawasan
Tahun 2015-2017 wisata tidak dilakukan dikarenakan
Jumlah Pertumbuhan Penduduk
Tahun
Restoran/Café Buah Persen (%)
terbatasnya data yang diperoleh peneliti.
2015 8 - - Maka timbulan sampah di Kawasan Wisata
2016 10 2 25
2017 12 2 20 Gerupuk tahun 2022 mendatang sebesar :
Rata – rata 15 = Rata-rata timbulan sampah rumah tangga +
rata-rata timbulan sampah penginapan +
Untuk hasil perhitungan aritmatik, rata-rata timbulan sampah restoran/cafe
= 6,56m3/hari+1,75m3/hari+6,768m3/hari
geometrik, dan least square dapat dilihat
= 15,09 m3/hari
pada tabel berikut: Komposisi sampah di Kawasan Wisata
Tabel 32 Hasil perhitungan proyeksi dengan Gerupuk untuk 5 tahun mendatang sebesar:
metode Aritmatik, Geometrik dan Least Square
Jumlah Least
Tahun Aritmatik Geometrik
Restoran/Café Square
2015 8 8 8 6
2016 10 10 9 8
2017 12 13 11 11
Rata - rata 10.33 9 8

Dari hasil perhitungan standar deviasi,


digunakan metode geometrik untuk Material Balance Analisys
perhitungan proyeksi jumlah restoran/cafe. Dari data analisa timbulan dan
komposisi sampah diperoleh besar sampah
Tabel 33 Hasil Perhitungan proyeksi jumlah yang akan masuk, keluar, dan tertahan di
penginapan dengan metode Geometrik area TPS 3R. Adapun perhitungan untuk
Tahun Hasil Perhitungan geometrik (jiwa)
2017 12
memperoleh residu yang akan diangkut ke
2018 14 TPA adalah sebagai berikut:
2019 16 Sampah keluar
2020 18 = Sampah di TPS 3R – sampah tertahan (organik) –
2021 21
sampah anorganik yang dapat didaur ulang (Recycle).
2022 24
= 15,09 m3/hari–10,11m3/hari–2,26 m3/hari
= 2,72 m3/hari
Untuk mengetahui total volume
timbulan sampah di Kawasan Wisata Perencanaan Lokasi TPS 3R
Gerupuk dijumlahkan rata-rata timbulan Dalam merencanakan lokasi TPS 3R
sampah rumah tangga, rata-rata timbulan diperlukan kriteria-kriteria untuk
sampah penginapan, dan rata-rata timbulan memperoleh lokasi yang dapat dikatakan
sampah restoran/cafe. Maka timbulan berhasil dalam penyelenggaraan TPS 3R.
sampah di Kawasan Wisata Gerupuk tahun Untuk itu dalam perencanaan lokasi TPS 3R
2022 mendatang sebesar : ini dilakukan checklist kriteria utama dan
= Rata-rata volume timbulan sampah x kriteria pendukung pada beberapa calon
jumlah restoran/cafe tahun 2022 lokasi untuk mengetahui lokasi yang paling
= 0,282 m3/restoran/hari x 24 restoran tepat menjadi lokasi TPS 3R yang akan di

15
bangun. Pada perencanaan lokasi TPS3R diperoleh dari hasil Material Balance
dipilih lokasi yang terletak di Jalan baru Analysis dengan besar residu yang akan
sebelah utara Kawasan Wisata Gerupuk. diangkut ke TPA 2,72 m3/hari maka ritasi
Lokasi ini dapat dikatakan sebagai lokasi arm roll ke TPS 3R dapat dihitung dengan
yang paling tepat untuk dibangun TPS 3R persamaan berikut:
karena terletak jauh dari area wisata dan
rumah warga, selain itu lokasi ini
mempunyai lahan yang luas dan hanya
dikelilingi lahan kosong.

Perencanaan Wdah Pengomposan Sampah


Perencanaan wadah kompos
digunakan mengikuti tatacara pembuatan
kompos metode takakura dalam Petunjuk
Gambar 5 Teknis TPS 3R 2017 dengan tata cara
Lokasi TPS 3R perhitungan sebagai berikut

Perencanaan Sistem Pengumpulan dan


Pengangkutan
Dalam perencanaan sistem
pengumpulan dipakai data yang diperoleh
dari wawancara dengan tukang angkut
sampah. Di Kawasan Wisata Gerupuk tidak
memiliki alat angkut sampah seperti gerobak
dorong maupun gerobak motor. Sampah di
Kawasan Wisata Gerupuk diangkut
menggunakan truk sampah yang hanya bisa
menjangkau daerah sekitar jalan raya. Oleh
karna itu dibutuhkan alat pngangkut lain
seperti gerobak sampah atau motor gerobak Dari hasil olahan data di atas diperoleh
sampah. luas lahan minimum yang dapat digunakan
Untuk menghitung jumlah alat untuk proses pengomposan takakura yaitu
pengumpul dapat dihitung dengan persamaan seluas 152 m2. Namun, dalam perencanaan
berikut: ini, luas area pengomposan digunakan seluas
178 m2. Dengan tumpukan keranjang
takakura sebanyak 75 tumpukan keranjang,
dan untuk tinggi senggang sebesar 1 m
untuk keperluan sirkulasi udara yang
berguna untuk menjaga suhu pada kompos
Takakura. Dengan atap bangunan rangka
Maka alat pengumpul pada tahun 2022 baja spandek
dibutuhkan sebanyak 3 gerobak motor agar
dapat mengumpulkan keseluruhan sampah Perencanaan Bangunan dan Sistem Bank
yang akan timbul di Kawasan Wisata Sampah
Gerupuk. Sistem Bank Sampah yang digunakan
Data untuk pengangkutan sampah ke di Kawasan Wisata Gerupuk direncanakan
TPA dari TPS 3R yang akan dibangun, menggunakan sistem buku tabungan dengan

16
sosialisasi kepada warga untuk Tabel 35 Jumlah pekerja per area pada TPS 3R
mengumpulkan sampah yang didaur ulang Kawasan Wisata Gerupuk
ke tempat penerimaan di Kantor Bank
Sampah. Di bank sampah ini, warga bisa
mengantarkan sampahnya (sampah
anorganik daur ulang yang sudah dipilah).
Untuk sampah kertas dan sampah plastik
direncanakan untuk didaur ulang menjadi
produk kerajinan tangan sedangakan untuk
sampah logam- kaca direncanakan untuk Pembuatan Rencana Anggaran Biaya
dijual ke pelapak sekitar Kawasan Wisata (RAB) TPS3R
Gerupuk. Setelah mengetahui luas lahan yang
Untuk kebutuhan lahan rencana diperlukan, untuk melengkapi perencanaan
bangunan TPS3R Kawasan Wisata Gerupuk pembangunan TPS 3R di Kawasan Wisata
dilihat pada tabel berikut : Gerupuk dibutuhkan perhitungan rancangan
anggaran biaya untuk pembangunan TPS 3R
Tabel 34 Kebutuhan lahan bangunan TPS3R dan perlengkapan yang diperlukan.
Kawasan Wisata Gerupuk Rekapitulasi rencan anggaran biaya dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 36 Rekapitulasi rencana anggaran biaya
TPS 3R Kawasan Wisata Gerupuk

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
perencanaan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1) Rata – rata volume timbulan sampah
Gambar 6 Denah TPS 3R Kawasan Wisata yang ada di Kawasan Wisata Gerupuk
Gerupuk adalah sebesar 0,003 m3/orang/hari,
besar timbulan sampah adalah sebesar
Dalam perencanaan pengelolaan 15,09 m3/hari dengan komposisi
sampah pada TPS 3R, direncanakan pula sampah di Kawasan Wisata Gerupuk
jumlah tenaga yang diperlukan dalam proses ialah 67% sampah organik, 15%
pengolahan sampah di TPS 3R Kawasan sampah anorganik daur ulang, 16%
Wisata Gerupuk, dapat dilihat pada tabel sampah anorganik tidak didaur ulang,
berikut : dan 2,0% sampah Bahan Beracun
Berbahaya (B3).

17
2) Pengelolaan sampah di Kawasan Wisata mendapat keuntungan yang dapat
Gerupuk saat ini, menggunakan sistem menutupi biaya operasional TPS 3R.
kumpul-angkut-buang. Jumlah alat 2) Penelitian selanjutnya diharapkan
pengangkut sampah ke TPA sebanyak menyiapkan alat ukur timbangan
1dump truck/2hari. dengan skala yang kecil.
3) Dari hasil penelitian direncanakan 3) Penelitan selanjutnya diharapkan
pengelolaan dan desain TPS 3R di jumlah contoh sampel yang diambil
Kawasan Wisata Gerupuk sebagai diusahakan lebih banyak dari jumlah
berikut: perhitungan contoh sampel minimal,
 Volume sampah yang diangkut ke untuk memperkuat prakiraan jumlah
TPA sebesar 2,57 m3/hari. Sehingga timbulan sampah.
besar volume penurunan sampah yang
diangkut ke TPA sebesar 12,52 m3/hari DAFTAR PUSTAKA
atau 82%. Anonim, 1994. Metode pengambilan dan
 Lokasi TPS3R terletak di Jalan baru pengukuran contoh timbulan dan
sebelah utara Kawasan Wisata komposisi sampah perkotaan (SNI
Gerupuk. 19-3964-1994). Badan Standarisasi
 Luas TPS3R sebesar 382,5 m2 terdiri Nasional, Jakarta.
dari area penerimaan dan pemilahan, Anonim, 2002. Tata Cara Pengelolaan
ruang jaga dan bank sampah, gudang Sampah Perkotaan (SNI 19-2454-
bahan daur ulang, gudang kompos, 2002). Badan Standarisasi Nasional,
area pengeringan dan pengayakan Jakarta.
kompos, area pengomposan metode
takakura, area pencacahan sampah Anonim, 2012. Peraturan Pemerintah No.
organik, gudang peralatan, area residu, 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan
serta toilet/wc. Sampah Rumah Tangga dan Sampah
 Metode pengomposan yang digunakan Sejenis Sampah Rumah Tangga,
di TPS3R adalah metode takakura, Jakarta.
dengan jumlah keranjang sebanyak
452 unit. Anonim, 2017. Petunjuk Teknis TPS 3R.
 Melalui bank sampah untuk sampah Kementerian Pekerjaan Umum
kertas dan sampah plastik Direktorat Jenderal Cipta Karya,
direncanakan untuk didaur ulang Direktorat Pengembangan Penyehatan
menjadi produk kerajinan tangan Lingkungan Permukiman, Jakarta
sedangakan untuk sampah logam-kaca Selatan.
direncanakan untuk dijual ke pelapak .
Damanhuri, E., dan Padmi, T., 2010. Diktat
4) Rekapitulasi RAB Pembangunan
Kuliah (versi 2010). ITB, Bandung
TPS3R beserta pengadaan peralatan dan
keranjang metode pengomposan Kartikawan, Yudhi, 2007. Pengelolaan
takakura sebesar Rp. 747.000.000,00 Persampahan. Jurnal lingkungan
Saran Hidup, Yogyakarta.
Adapun saran-saran yang penulis dapat
Odist, Aisyah. 2014. Mengelola Bank
berikan untuk penelitian selanjutya adalah:
Sampah Bersistem Konvensional
1) Perencanaan TPS 3R lanjutan
Berbasis Rumah Tangga. Bee Media
diharapkan lebih terarah kepada cara
Nusantara, Mataram.

18

Anda mungkin juga menyukai