1 SM
1 SM
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efektivitas dari hypnolearning dalam belajar grammar dan
motivasi siswa selama proses pembelajaran tersebut. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental yang melibatkan
satu kelas siswa Business English dengan menggunakan uji-t dependen (berpasangan). Instrumen yang digunakan
untuk mengumpulkan data adalah tes grammar dan kuesioner untuk data motivasi. Berdasarkan hasil penelitian,
ditemukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara rata-rata pengetahuan tata bahasa siswa sebelum dan sesudah
perlakuan yang dimana p-value 0,00 lebih kecil dari tingkat signifikan 0,05 (5%). Ini berarti bahwa hypnolearning
efektif bagi siswa untuk belajar tata bahasa Inggris. Selain itu, motivasi siswa dalam belajar tata bahasa selama
implementasi hypnolearning umumnya kuat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kepribadian dosen,
penggunaan cerpen, visualisasi dan penyegaran.
Abstract. This research aims to explore the effectiveness of hypnolearning in learning English grammar and the
students’ motivation during learning grammar. This study is an experimental research involving one class of Business
English students by using dependent (paired) sample t-test. The instrument used to collect data were tests of
grammar and questionnaires for motivation data. Based on the research results, it was found that there was a
significant differences between the mean of the students’ grammar knowledge before and after treatment that’s p-
value 0,00 was smaller than significant level 0,05 (5%). This means that the hypnolearning was effective for the
students for learning English grammar. Besides, the students’ motivation in learning grammar during hypnolearning
implementation was commonly strong. It may be caused by some factors namely lecturer’s personality, short story
usage, visualization and refreshment.
70
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4
71
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4
mesti ada cara yang digunakan untuk Hasil statistic berjudul Paired Difference
mengelola emosi dalam suatu waktu tertentu. hasil hitungan dari nilai berpasangan dalam hal ini
Emotion clock berfungsi untuk melatih siswa variable sebelum dan sesudah. Mean, standar
mengontrol emosinya. Emotion clock dapat deviasi, standard error dari perbedaan mean,
dibagi menjadi tiga atau empat bagian. dengan interval kepercayaan 95%. Pada table ini
a) Siswa diajak tenang dan konsentrasi sebab juga diberikan hasil dari uji t. Hasil uji tes-t -12 .08
akan disajikan masalah-masalah yang amat dengan 27 derajat kebebasan. Nilai p dengan dua
penting oleh guru. ekor 0.00 yang ternyata lebih kecil dari level
b) Siswa diajak untuk mendiskusikan signifikansi 5% atau 1%. Oleh sebab itu kita dapat
masalah yang baru saja disampaikan. menolak hipotesis nol pada tarap 5% yang berarti
c) Siswa diajak untuk melepaskan emosinya. bahwa rata-rata output mahasiswa Business
Siswa dapat tertawa, bercakap singkat English yang belajar structure dengan melalui
dengan temannya, dan menarik nafas hipnoteaching mengalami perubahan setelah
dalam waktu tertentu. Satu hal yang perlu mengikuti program tersebut. Dengan demikian
dingat bahwa guru dapat mengontrol dapat dikemukakan bahwa ada perbedaan yang
prilaku siswa agar tidak mengganggu siginifikan antara nilai mean prates dan pascates,
siswa lain. yang berarti pula H1 diterima dan H0 ditolak.
d) Siswa diberdayakan dengan kondisi belajar Data tentang motivasi mahasiswa dalam
aktif, mampu mengolah emosi. Guru dapat belajar merupakan data penunjang dari analisis
membicarakan dan mengkordinirnya inferensial di atas. Motivasi mahasiswa
dengan ketua kelas. Oleh sebab itu ketua berprestasi ini mencakup berbagai factor dari
kelas ikut bertangggung jawab untuk kekuatan internal mahasiswa sehingga mahasiswa
membuat teman mengikuti jam-jam ini. terdorong untuk melakukukan kegiatan belajar
c. Mengajar dengan memberi pujian kepada Bahasa Inggris. Faktor motivasi ini seperti
siswa yang berbuat benar. keyakinan mahasiswa akan adanya bakat bahasa
d. Cara ini dapat membuat siswa melihat, yang ada pada dirinya, sikap mahasiswa terhadap
mendengar, mengatakan, dan melakukan Bahasa Inggris, cita-cita mahasiswa dengan
karena materi yang dipergilirkan siswa penguasaan Bahasa Inggris, sikap terhadap
memahami dengan baik materi yang baru saja pelajaran grammar bahasa Inggris, dan evaluasi
disajikan. diri yang positif. Pada umumnya dapat
e. Memberi pertanyaan yang dapat dikemukakan bahwa motivasi belajar grammar
meningkatkan pencapaian belajar siswa mahasiswa cukup kuat dalam menunjang
melalui proses belajar, solusi. Siswa semakin keberhasilan belajar berdasarkan 18 item yang ada
termotivasi dalam mengikuti pelajaran. pada angket motivasi. Salah satu item sebagai
Pertanyaan yang diajukan guru adalah contoh umumnya mahasiswa memiliki tekad yang
pertanyaan magic yang dapat menyihir siswa kuat untuk berprestasi di kelas yakni 82,14% (23)
agar tertarik dan termotivasi menjawab yang memilih sangat setuju dengan ide tersebut,
pertanyaaan. kemudian 62,06 % (18) memiliki sikap positif
terhadap pembelajaran Bahasa Inggris yakni
HASIL DAN PEMBAHASAN mereka tidak patah semangat dalam menghadapi
Berdasarkan hasil hitungan statistic tantangan dalam belajar (persistence). Mereka
dengan menggunakan SPSS dan menggunakan tidak patah semangat kemungkinan karena 55,17
rumus statistik dependent (paired) sample t-test (16) menilai diri mereka akan memiliki bakat
ditemukan Hasil menunjukkan bahwa mean dari bahasa Bahasa Inggris. Untuk lebih jelasnya dapat
sebelum perlakukan dan setelah perlakuan terlihat dilihat pada table berikut ini:
peningkatan pada mean sesudah perlakukan
hipnoteaching yakni 29.7 menjadi 60.5. No. Variabel Persen
Paired sample correlations memberikan 1 Tekad Berprestasi 82,14% (23)
nilai korelasi kofisien antara dua variable dan 2 Persistensi dalam belajar 62,06 9% (18)
memberi pula nilai tingkat signifikansi untuk uji 3 Evaluasi diri dalam bakat 55,17 (16)
tes dua ekor yang akan menguji hipotesis bahwa Bahasa
korelasi kofisien setara dengan nol. Dari analisis
data ini juga dapat ditemukan bahwa nilai korelasi Penelitian eksperimen ini yang
0.15 dan nilai P untuk untuk dua ekor 0.43. melibatkan sample tunggal yakni menelusuri
Dapat disimpulkan bahwa tes sebelum dan sesudah perbedaan mean antara hasil tes grammar bahasa
tidak berhubungan secara signifikan. Inggris sebelum dan sesudah pembelajaran dengan
menggunakan pendekatan hipnolearing.
Hipnolearning pada prinsipnya adalah bagaimana
72
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LP2M UNM - 2019
“Peran Penelitian dalam Menunjang Percepatan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia”
ISBN: 978-623-7496-14-4
mnciptakan suasana kelas dan suasana belajar yang berfungsi sebagai pendorong melakukan sesuatu,
menyenangkan sehingga siswa merasa nyaman triger dalam melakukan kegiatan dan manajer
dalam belajar khususnya belajar Bahasa Inggris. kegiatan.
Suasana nyaman ini ditunjang oleh berbagai faktor
antara lain faktor guru dan cara guru dalam KESIMPULAN
mengajar sehingga siswa merasa terhipnotis Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan
dengan penuh perhatian tanpa mengenal lelah sebagai berikut:
dalam belajar. 1. Penggunanaan hypnolearning atau
Pada saat mahasiswa mulai merasa jenuh hypnoteaching sangat efektif dalam
dengan materi grammar yang sangat mekanistik, pembelajaran grammar Bahasa Inggris di
dosen memberikan kegiatan-kegiatan yang sifatnya mana belajar grammar sangat dirasakan oleh
fun sehingga suasana dapat menjadi cair kembali mahasiswa mekanistis dan membosankan.
seperti kegiatan menyanyi atau bercerita yang 2. Motivasi mahasiswa belajar grammar dengan
menarik. Terkadang juga dosen menyuruh siswa menggunakan hypnolearning sangat kuat
berdiri untuk berteriak dan yel-yel untuk dalam arti mereka menyenangi belajar
merenggangkan otot dan kelelahan berpikir. Hal grammar melalui metode tersebut.
ini sangat penting dalam proses belajar mengajar
atau yang biasa disebut ice-breaker. Kondisi
seperti ini dapat mempertahankan persistensi DAFTAR PUSTAKA
belajar mahasiswa sampai akhir perkuliahan. Fowler, W. L. 1961. Hypnosis and Learning.
Dengan demikian tingkat pemerolehan belajar “International Journal of Clinical and
grammar bahasa Inggris mahasiswa dapat lebih
Experimental Hypnosis”.
meningkat. Gay, L.R. 1996. Educational Research (5th
Hal ini sangat relevan dengan pernyataan edition). Competencies for Analysis and
Stinson pada Hamzah (2010) bahwa ada beberapa Application). USA. Pearson.
manfaat dari hipnolearning yakni (a) kegiatan
Gilmer. 1975. Motivation in Second Language
belajar semakin menyenangkan baik bagi Learning. New York:
mahasiswa maupun dosen; (b) kegiatan belajar Hamzar. 2010. Progressing Students’ Motivation
menarik perhatian mahasiswa melalui berbagai in Learning English by Using Hypnosis
permainan kreatif yang diterapkan oleh dosen n; (hypnolearning) at Students of STAN 2
(c) dosen dapat mengatur emosi dan (d) belajar JILC Perintis Makassar. Thesis:
dapat membangkitkan hubungan harmonis antara University of Alauddin Makassar.
dosen dan mahasiswa. Krippner, S. 1996. The Use of Hypnosis with
Kegiatan belajar grammar semakin Elementary and Secondary School
menyenangkan karena materi pebelajaran tenses Children in a Summer Reading Clinic.
disertai dengan humor yan ada pada materi. Materi American Journal of Clinical Hypnosis.
humor ini dapat membangkitkan hubungan Triwidia, Novian. 2010. Hypno Teaching ‘Bukan
harmonis dengan antara mahasiswa dan dosen Sekedar Mengajar’. Bekasi: Pustaka
karena suasana pembelajaran menciptakan Insan Madani.
keakraban atau intimacy antara dosen dan Uno, Hamzah B. 2008. Teori Motivasi &
Mahasiswa. Jika materi humor yang kurang Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
dipahami oleh mahasiswa maka dosen ikut Aksara.
membantu proses pemahaman dengan demikian Yustisia, N. 2012. Hypno Learning Seni Ajar
suasana humor pun dapat dinikmati oleh Mengeksplorasi Anak Peserta Didik.
mahasiswa. Inilah salah satu factor yang Yogyakarta: Arruz Media.
menyebabkan motivasi belajar mahasiswa
menunjukkan sangat positif. Umumnya mahasiswa
memiliki tekad yang kuat untuk berprestasi di
kelas. Mereka memilki sikap positif dalam belajar
dan mereka tidak patah semangat dalam
menghadapi kesulitan belajar dan umumnya
merasa yakin memiliki bakat bahasa. Keyakinan
inilah merupakan modal besar bagi keberhasilan
belajar karena mereka sama sekali tidak merasa
salah dalam memilih jurusan atau program studi.
Sehingga timbul motivasi internal dan eksternal
terhadap mahasiswa khususnya motivasi internal.
Menurut Uno (2008:17) kedua macam motivasi ini
73