DOSEN PENGAMPU :
MUSLIMAH HAYATI, S.Ag., SH., MH
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 14
Segala puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Tuhan semesta alam yang
menguasai dunia langit dan seisinya. Karena dengan rahmat, hidayah, dan karunia-Nya kami
masih diberi kesempatan untuk bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Yang mana makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan.
Pada kesempatan ini, kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam proses pembuatan dan penyelesaian makalah berjudul “Hak Dan
Kewajiban Warga Negara” terutama kepada Ibu Maya Sari Dewi selaku dosen mata kuliah
pengantar bisnis.
Penulis
Konstitusi di Indonesia menjadi sumber dan dasar pembuatan aturan atau hukum
positif yang mempunyai prinsip utama, seperti sebagai hak dan kewajiban warga negara.
Istilah ini merupakan bentuk dari nama lain hak asasi manusia. Kedua istilah tersebut
memiliki arti yang berbeda. Kekakuan manusia adalah sebagai dasar yang melekat pada laki-
laki sebagai anugerah dari Tuhan, sedangkan hak dan kewajiban warga negara merupakan
pemberian dari negara. Ini keduanya konsep yang dimasukkan dalam amandemen kedua
UUD 1945, dan Bahkan tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena keduanya memiliki
hubungan dekat.
Hak dan kewajiban warga negara sebagai nama lain dari hak asasi manusia atau
(HAM) sebagai syarat esensial dari demokrasi hukum negara dan harus dilaksanakan oleh
orang atau warga negara. Agar, warga negara memiliki pandangan untuk menerapkannya,
terlebih dahulu perlu memahami aturan hukum. Aturan hak asasi manusia, hak dan kewajiban
orang Indonesia. Orang-orang dalam hukum positif tersebar dalam berbagai aturan hukum,
seperti: Perubahan kedua lembaga tahun 1945, Ketetapan MPR Nomor: XVII 1998 Peraturan
junto Nomor: 39/1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM), Tata Tertib Nomor: 31 Tahun
2002 tentang Partai Politik, Peraturan Menteri Nomor: 2/1989 tentang Sistem Pendidikan
Nasional dan Peraturan Menteri Nomor: 22/199 tentang Pemerintah Wilayah. Hak Asasi
Manusia (HAM) atau Hak dan kewajiban warga negara yang termasuk dalam aturan hukum
dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, yaitu; politik, ekonomi, budaya masyarakat,
hukum, agama dan Pertahanan Keamanan, akan dibentuk pada kondisi yang kondusif, dan
dukungan dari pemerintah, partisipasi massa, tersedianya fasilitas tanggap. Oleh karena itu
diperlukan langkah-langkah konseptual dan strategi sehingga agar kehidupan berbangsa dan
bernegara menjadi benar dan adil dalam bernaung hukum negara demokrasi.
Kata Kunci: Hak Asasi Manusia, Hak dan Kewajiban Warga Negara, Hukum Positif.
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
ABSTRAK.................................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 5
A. Latar Belakang............................................................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ......................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................... 7
A. Pengertian Hak dan Kewajiban sebagai Warga Negara.................................................................. 7
B. Pengertian Warga Negara ............................................................................................................... 7
1) Status Positif ........................................................................................................................... 8
2) Status Negatif .......................................................................................................................... 8
3) Status Pasif .............................................................................................................................. 8
4) Status Aktif .............................................................................................................................. 9
C. Hak Warga Negara Indonesia ......................................................................................................... 9
1. Pasal 27 ayat (2) .................................................................................................................... 10
2. Pasal 28A ............................................................................................................................... 10
3. Pasal 28B ayat (1) .................................................................................................................. 10
4. Pasal 28B ayat (2) UUD 1945 ................................................................................................ 10
5. Pasal 28C ayat (1) .................................................................................................................. 10
6. Pasal 28C ayat (2) .................................................................................................................. 10
7. Pasal 28D ayat (1).................................................................................................................. 10
8. Pasal 28I ayat (1) ................................................................................................................... 10
D. Kewajiban Warga Negara Indonesia............................................................................................. 10
E. Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing di Indonesia ................................................................. 11
F. Keterkaitan Antara Hak Dan Kewajiban Sebagai Warga Negara................................................... 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................................................................ 13
B. Saran ......................................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 15
a. Buku .......................................................................................................................................... 15
b. Artikel ........................................................................................................................................ 15
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terikat satu sama lain, sehingga
dalam praktik harus dijalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang
pantas dan mutlak untuk didapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara sejak
masih berada dalam kandungan, sedangkan kewajiban merupakan suatu
keharusan/kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota warga
negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaksanaan
kewajiban tersebut. Jika hak dan kewajiban tidak berjalan secara seimbang dalam
praktik kehidupan, maka akan terjadi suatu ketimpangan yang akan menimbulkan
gejolak masyarakat dalam pelaksanaan kehidupan individu baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara.
Pada saat ini sering terlihat ketimpangan antara hak dan kewajiban, terutama
dalam bidang lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak bagi setiap warga
negara. Lapangan pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak merupakan hal yang
perlu diperhatikan. Pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa "Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan". Secara
garis besar dapat dijelaskan bahwa pekerjaan dan tingkat kehidupan yang layak
merupakan hak untuk setiap warga negara sebagai salah satu tanda adanya
perikemanusiaan. Lapangan pekerjaan merupakan sarana yang dibutuhkan guna
menghasilkan pendapatan yang akan digunakan dalam pemenuhan kehidupan yang
layak. Penghidupan yang layak diartikan sebagai kemampuan dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan dasar, seperti: pangan, sandang, dan papan.
Pada era globalisasi ini sering terlihat tingginya angka akan tuntutan hak tanpa
diimbangi dengan kewajiban.
1. Apa pengertian Hak, Kewajiban, dan Warga Negara dalam Berbangsa dan
Bernegara ?
2. Siapakah yang berhak menjadi warga Negara Indonesia ?
3. Apa saja Hak dan Kewajiban Warga Negara Indonesia ?
4. Apa saja Hak dan Kewajiban Warga Negara Asing ?
5. Apa keterkaitan hak dan kewajiban dalam kewarganegaraan ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari makalah ini secara umum adalah untuk mengetahui dengan jelas
apa saja hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
PEMBAHASAN
Sebagai seorang warga negara, kita perlu mengetahui hak dan kewajiban
masing-masing. Begitu pun dengan pejabat atau pemerintah juga harus tahu akan hak
dan kewajibannya. Sebagaimana yang sudah tercantum dalam hukum dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi,
maka kehidupan masyarakat akan aman sejahtera.
Beberapa pengertian tentang warganegara juga diatur oleh UUD 1945, pasal
26 menyatakan: " warga negara adalah bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang
disahkan undang-undang sebagai warga negara". Sehingga tidak sama dengan kawula
negara atau anggota sebuah negara. Seseorang yang berkedudukan sebagai warga
negara Indonesia maka ia memiliki status sebagai warga negara Indonesia.
Kedudukan sama artinya dengan status. Statusnya sebagai warga negara berbeda
dengan orang yang berstatus sebagai orang asing. Perbedaan ini ditunjukkan dengan
adanya seperangkat peranan, hak, dan kewajiban selaku warga negara.
1) Status Positif
2) Status Negatif
3) Status Pasif
Warga negara dari suatu negara merupakan pendukung dan penanggung jawab
kemajuan dan kemunduran suatu negara. Oleh karena itu, seseorang yang menjadi
anggota atau warga suatu negara haruslah ditentukan oleh UU yang dibuat oleh
negara tersebut. Sebelum negara menentukan siapa yang menjadi warga negara, maka
negara harus mengakui bahwa setiap orang berhak memilih kewarganegaraan,
memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya serta berhak kembali
sebagaimana diatur pasal 28 E ayat (1) UUD 1945.
Pernyataan ini berarti bahwa orang-orang yang tinggal dalam wilayah negara
dapat diklasifikasikian menjadi:
1) Warga negara Indonesia, adalah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga
negara.
2) Penduduk, yaitu orang-orang asing yang tinggal dalam negara bersifat
sementara sesuai dengan visa (surat ijin untuk memasuki suatu negara dan
tinggal sementara yang diberikan oleh pejabat suatu negara yang dituju) yang
diberikan negara melalui kantor imigrasi.
1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan, dalam Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 yang
berbunyi:
"Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan
dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya."
2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, dalam Pasal 27 ayat (3) UUD 1945
menyatakan:
"Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara."
3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, dalam Pasal 28J ayat (1)
mengatakan:
"Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang lain."
4. Wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang, dalam
Pasal 28J ayat (2) menyatakan:
"Dalam menjalankan hak dan kebebasannya,setiap orang wajib tunduk kepada
pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan,
dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis."
5. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara, dalam Pasal 30 ayat
(1) UUD 1945 menyatakan:
"Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara."
Tidak ada negara tanpa warga negara. Warga negara merupakan unsur
terpenting dalam hal terbentuknya negara. Warga negara dan negara merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan kedua saling berkaitan dan memiliki hak dan
kewajiban masing masing yang berupa hubungan timbal balik. Warga negara
mempunyai kewajiban untuk menjaga nama baik negara dan membelanya. Sedangkan
negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi dan mensejatrahkan kehidupan warga
negaranya.Sementara hak warga negara memiliki hak untuk mendapatkan kesejatraan
dan penghidupan yang layak dari negara sedangkan negara memiliki hak untuk
mendapatkan pembelaan dan penjagaan nama baik dari warga neggaranya.
Lalu peran sebagai warga negara yaitu patuh terhadap peraturan UU yang
berlaku, selalu terlibat serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, meminta
pelayanan dari negara untuk memenuhi kebutuhan hidup dan menolak campur tangan
negara dalam persoalan pribadi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang mestinya kita
terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan orang lain tidak
boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak. kewajiban adalah suatu hal yang
wajib kita lakukan demi mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban
merupakan hal yang harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak. Warganegara
merupakan orang-orang yang menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi
unsure negara. A.S. Hikam mendefinisikan bahwa warganegara yang merupakan
terjemahan dari citizenship adalah anggota dari sebuah komunitas yang membentuk
negara. Secara singkat, Koerniatmo S. juga mendefinisikan warga negara sebagai
anggota negara. Sebagai anggota negara, warga negara memiliki kedudukan khusus
terhadap Negara. Ia memiliki hubungan hak dan kewajiban yang bersifat timbal balik
terhadap negaranya. Di Indonesia hak warga negara terhadap negaranya telah diatur
dalam undang-undang dasar 1945 dan berbagai peraturan lainnya yang merupakan
derivasi dari hak-hak umum yang di gariskan dalam UUD 1945.
Diantara hak-hak warga negara yang dijamin dalam UUD adalah hak asasi
manusia yang rumusan lengkapnya tertuang dalam pasal 28 UUD perubahan ke dua.
Hak dan kewajiban merupakan suatu hal yang terkait satu sama lain, sehingga dalam
praktik harus di jalankan dengan seimbang. Hak merupakan segala sesuatu yang
pantas dan mutlak untuk di dapatkan oleh individu sebagai anggota warga negara
sejak masih berada dalam kandungan. sedangkan kewajiban merupakn seuatu
keharusan atau kewajiban bagi individu dalam melaksanakan peran sebagai anggota
warga negara guna mendapat pengakuan akan hak yang sesuai dengan pelaks anaan
kewajiban tersebut.
B. Saran
Hak dan kewajiban merupakan suatu instrumen yang saling terkait, sehingga
pelaksanaan hal tersebut harus dilakukan secara seimbang agar tidak terjadi
a. Buku
• Buku Pancasila dalam Praktik Kebidanan, Hayatun Nufus dan Enka Nur
Ishmatika (2017).
b. Artikel
• https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/09/pengertian-hak-dan-
kewajiban-dilengkapi-pasal-pasal-dalam-uud-1945-yang-
mengaturnya?page=2.
• http://fakhirahumar.blogspot.com/2018/08/makalah-tentang-hak-dan
kewajiaban.html
• https://osf.io/dv27j/
• https://www.slideshare.net/WarnetRaha/makalah-hak-dan-kewajiban-warga-
negara-dalam-kehidupan-berbangsa-dan-bernegara