Anda di halaman 1dari 11

SISTEM SIRKULASI

Nama : Hastya Tri Andini


NIM : B1A017081
Rombongan :I
Kelompok :5
Asisten : Persona Gemilang

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


FAKULTAS BIOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem peredaran darah terdiri dari sistem pembuluh limfa dan sistem
pembuluh darah. Sistem sirkulasi darah ada 2 macam yaitu sistem sirkulasi
terbuka dan sistem sirkulasi tertutup. Semua vertebrata termasuk ikan dan katak
memiliki sistem sirkulasi tertutup dengan darah selalu terdapat dalam tabung
kapiler, yaitu arteri dan vena. Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang
membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan sisa
metabolisme dan CO2 (Sulistiono, 1988).
Sistem sirkulasi hewan merupakan perbedaan struktur, mulai dari sistem
sirkulasi yang relatif sederhana pada insekta sampai sistem sirkulasi yang lebih
tinggi seperti pada crustacea, dekapoda dan vertebrata. Sistem sirkulasi diperlukan
untuk mentransport oksigen dan nutrien ke jaringan metabolisme dan membuang
karbondioksida dan produk buangan lainnya. Sistem sirkulasi membantu
koordinasi proses fisiologis lewat transport molekul dari tempat satu ke tempat
lainnya dalam tubuh, dan dalam menghadapi paparan infeksi dengan mentrasnfer
sel-sel imun ke bagian invasi. Sistem sirkulasi berperan dalam regulasi
temperatur, lewat pertukaran panas dari otot kerja keluar ke bagian permukaan
tubuh (Yuwono, 2001).
Sistem sirkulasi darah pada hewan terdiri dari suatu pompa empat ruang
yaitu jantung serta suatu sistem pembuluh peredaran darah. Pembuluh darah yang
mengedarkan darah dari jantung ke bagian lain disebut arteri, sedang yang
membawa darah menuju ke jantung disebut vena. Sistem sirkulasi darah terdiri
dari saluran-saluran atau rongga-rongga yang berkesinambungan yang terdapat di
dalam tubuh hewan, mengangkut cairan dan bahan-bahan padatan yang terlarut ke
seluruh tubuh (Jasin, 1989).
Semua sistem sirkulasi mempunyai beberapa tipe struktur pompa yang
mendorong cairan ke sekeliling sistem. Jantung adalah suatu organ utama yang
berfungsi sejak terbentuknya embrio vertebrata. Jantung hewan terdiri dari ruang-
ruang. Sirkulasi cairan pertama dikeluarkan dari ruang yang disebut atrium
(serambi), dari atrium dipindahkan ke lain ruang yang disebut ventrikel (bilik).
Darah ikan tersusun atas sel-sel darah yang tersuspensi dalam plasma dan di
edarkan ke seluruh jaringan tubuh melalui sistem sirkulasi tertutup. Larva ikan
gurame (Osphronemus gouramy) digunakan sebagai hewan uji karena larva ikan
tersebut memiliki tubuh yang transparan sehingga aliran darah vena dan arterinya
mudah diamati (Jasin, 1989).

B. Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk melihat jalannya peredaran darah
ikan, serta untuk dapat membedakan aliran darah vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larva ikan gurame
(Osphronemus gouramy).
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah mikroskop, cavity
slide, dan pipet.

B. Cara Kerja

Cara kerja yang digunakan dalam praktikum sistem sirkulasi adalah:


1. Larva ikan gurami diambil menggunakan pipet.
2. Diletakkan pada cavity glass.
3. Diamati peredaran darah ikan gurami di bawah mikroskop dan difoto.
4. Foto digunakan sebagai hasil dan diberi keterangan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 3.1 Pembuluh Darah Pada Larva Ikan Gurami

Keterangan Gambar:

1. Pembuluh arteri
2. Pembuluh vena
B. Pembahasan

Hasil pengamatan pada praktikum kali ini menunjukkan perbedaan antara


arteri dan vena pada larva ikan gurame (Osphronemus gouramy) berdasarkan
tekanan, kecepatan, arah, pola aliran, pembuluh, dan warna. Pembuluh darah
arteri memiliki tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pembuluh darah
vena. Pembuluh darah arteri berwarna merah (lebih terang) dengan alirannya
divergen ke jaringan meninggalkan jantung, kecepatan aliran darahnya cepat serta
memiliki banyak oksigen. Pembuluh darah vena memiliki warna merah (lebih
gelap) dengan aliran darahnya konvergen menuju jantung serta hanya
mengandung sedikit oksigen. Letak arteri lebih kearah dalam sedangkan vena
dekat permukaan tubuh. Arteri memiliki dinding yang elastis, pembuluh yang
tebal, ukuran lumen (rongga) kecil, dan hanya terdapat sedikit katup, sedangkan
vena memiliki dinding yang tidak elastis dan berpembuluh tipis dengan ukuran
lumen yang besar dan jumlah katup yang banyak. Hasil pengamatan ini sesuai
dengan pernyataan Kay (1998) yang mengemukakan pendapatnya bahwa
keelastisan kedua dinding pembuluh ini sangat penting dalam proses sirkulasi
darah.
Menurut Yatim (1990), berpendapat bahwa sistem sirkulasi adalah sistem
transport yang membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh dan mengeluarkan
sisa metabolisme dan CO2. Sistem sirkulasi sering disebut dengan sistem
transpirasi karena memiliki fungsi untuk memfasilitasi transport nutrisi dan
sebagai agen pembawa hormon. Menurut Hermawati dan Wahyuni, (2016) fungsi
dari sirkulasi adalah sebagai jalan untuk membawa darah dari jantung ke seluruh
tubuh, yang berfungsi sebagai pembawa oksigen dan nutrisi, distribusi cairan dan
elektrolit, signaling hormone, serta eliminasi produk metabolism yang tidak
diperlukan tubuh.
Menurut Campbell et al. (2008), sistem sirkulasi terdiri atas tiga komponen
pompa yang berotot (jantung), cairan sirkulasi dan pembuluh. Jantung, memompa
darah agar dapat mengalir dan dapat terus mencapai sel-sel tubuh yang letaknya di
pinggiran dan yang jauh di bagian ujung-ujung tubuh. Jantung terdiri dari serambi
(atrium) dan bilik (ventrikel). Ventrikel menyalurkan darah ke jaringan, pembuluh
arteri berpangkal disini. Vena berpangkal pada serambi. Menurut Razak et al.
(2018), jantung katup paling efisien di mana akan memastikan aliran darah yang
lancar dari jantung ke arteri dan yang dikembalikan oleh vena. Komponen
sirkulasi yang kedua adalah pembuluh berfungsi mengalirkan cairan sirkulasi ke
dan dari jantung menuju seluruh tubuh. Pembuluh ada dua yaitu pembuluh darah
(blood vascular system) dan sistem pembuluh limfa atau getah bening (lymph
vascular system) terdiri atas arteri (nadi) yang membawa darah ke organ-organ
dan jaringan-jaringan (Harahap et al., 2016). Kapiler, saluran kecil yang
bernastosom dan membelah diri untuk pertukaran zat antara darah dan jaringan,
dan vena (balik) yang mengembalikan darah ke jantung (Meinisasti et al., 2017).
Komponen terakhir adalah cariran sirkulasi, terdiri atas darah dan hemolimfa.
Darah dalam tubuh berfungsi sebagai media pengangkut oksigen dan zat-zat lain
yang berguna bagi tubuh dan juga sebagai sarana pengangkut sisa hasil
metabolism tubuh yang tidak berguna di tubuh. Peningkatan atau penurunan
tekanan darah akan mempengaruhi homeostatsis di dalam tubuh (Simamora,
2017).
Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem peredaran darah
terbuka dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran terbuka merupakan
sistem peredaran darah ke seluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh
darah. Peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah disebut sistem
peredarah darah tertutup. Sistem peredaran darah dilengkapi dengan organ-organ
seperti jantung dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada ikan melibatkan
jantung dan pembuluh darah. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruang, yaitu
atrium dan ventrikel. Pembuluh darah yang berperan pada ikan adalah aorta
ventralis, arteri brankial, vena kardinalis anterior, dan vena kardinalis posterior
(Campbell et al., 2008). Contoh hewan yang memiliki sistem peredaran darah
tertutup yaitu pada kelas vertebrata (misalnya ikan, katak, buaya, kadal, ular,
biawak, ayam, mencit, burung, kucing). Hewan yang memiliki peredaran darah
terbuka yaitu pada belalang, siput, kepiting, kalajengking, kelabang (Aryulina et
al., 2004).
Tipe sistem sirkulasi pada ikan gurame adalah sistem peredaran darah
tertutup karena darah mengalir di dalam pembuluh darah yang teramati yaitu
pembuluh darah vena dan arteri. Hal ini sesuai dengan referensi yang mengatakan
manusia dan semua hewan vertebrata mempunyai sistem peredaran darah tertutup.
Darah beredar sepanjang rangkaian pembuluh darah dari arteri ke vena melalui
kapiler. Darah dapat menembus dinding kapiler yang hanya terdiri dari suatu lapis
sel menuju ke cairan jaringan jika darah tidak berhubungan secara langsung
dengan sel jaringan tetapi di sepanjang pembuluh darah kapiler. Cairan jaringan
inilah yang langsung berhubungan dengan sel jaringan (Wulangi, 1993). Ikan
mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, yaitu darah selalu
mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali dalam sistem
peredaran darah. Mekanisme peredaran darah ikan yaitu darah dipompa oleh
jantung yang terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel dan konus
arteriosus yang tersusun dalam urutan linier, kemudian darah dikeluarkan melalui
kapiler dan insang. CO2 dilepas dan O2 diambil saat melalui insang sehingga
terjadi pertukaran gas antara CO2 dan O2. Hal ini akan mengubah darah menjadi
darah arteri kemudian menuju jaringan tubuh dan kembali ke jantung melewati
vena (Ville, 1988). 
Menurut Kay (1998), vena dan arteri adalah dua jenis pembuluh darah,
tetapi arteri membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dengan vena membawa
darah ke jantung dari seluruh tubuh. Semua arteri kecuali arteri paru membawa
darah beroksigen sementara semua vena membawa darah terdeoksigenasi. Arteri
adalah dasar dari sistem peredaran darah dan fungsi utama mereka adalah untuk
memberikan oksigen  dan nutrisi melalui darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh.
Fungsi utama dari vena ini untuk mengangkut darah terdeoksigenasi dari jaringan
kembali ke jantung. Kedua vena yang merupakan pengecualian adalah pembuluh
darah paru dan pusat. Juga, arteri selalu lebih berotot dibandingkan vena. Vena
diklasifikasikan sebagai Vena superfisial (mereka yang dekat dengan permukaan
kulit dan tidak memiliki arteri yang sesuai), dalam (memiliki arteri yang sesuai
dan lebih didalam tubuh), Vena paru (yang menyalurkan darah beroksigen dari
paru-paru ke jantung) dan vena sistemik (dengan mengalir jaringan tubuh dan
mengambil darah terdeoksigenasi ke jantung). Arteri, di sisi lain, diklasifikasikan
sebagai Arteri sistemik (bagian dari sistem kardiovaskular), Arteri paru
(membawa darah ke paru-paru), aorta dan arteriol. Arteri membawa darah yang
berwarna merah terang yang mengandung oksigen sementara vena memiliki darah
dengan warna merah gelap. Arteri lebih lanjut dibagi menjadi tabung kecil seperti
vena. Tapi vena adalah formasi tabung elastis yang tidak setebal atau sekokoh
dibandingkan dengan arteri. Lapisan luar arteri terbuat dari jaringan ikat yang
meliputi lapisan tengah jaringan otot. Jaringan-jaringan berkontraksi diantara
detak jantung dan memberikan organisme hidup dengan denyut nadi. Lapisan
terdalam arteri adalah sel endotel halus yang membantu dalam kelancaran arus
darah. Secara lebih jelas perbedaan vena dan arteri dapat dilihat ditabel berikut
ini:

Perbedaan Arteri Vena

Dinding Tebal elastis Tipis dan kurang elastis

Arah Meninggalkan jantung Menuju jantung

Besar (bila terpotong, Lemah (bila terpotong


Tekanan
darah memancar) darah menetes)

Kandungan O2, darah bersih CO2, darah kotor

Letak Lebih ke dalam Dekat permukaan tubuh

Pola aliran Menyebar Mengumpul

Warna Merah cerah Merah tua

Kecepatan aliran Sangat cepat Agak lambat

Ukuran Lebih kecil Lebih besar

Hanya satu pada pangkal Banyak terdapat di


Jumlah klep
nadi sepanjang vena
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa


ikan merupakan hewan vertebrata dengan sistem darah tertutup dan tunggal. Artinya
darah selalu mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali
dalam sistem peredaran darah. Pembuluh darah yang teramati yaitu pembuluh darah
arteri dan vena. Pembuluh darah arteri meninggalkan jantung dengan aliran yang
cepat, sedangkan pembuluh darah vena menuju jantung dan alirannya lebih lambat.
DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, D., Choirul, M., Syalfinaf, M. & Endang, W. W., 2004. Biologi 2. Jakarta :
Erlangga.

Campbell, N. A., Reece, U., Cain, Wasserman, M., & Jackson., 2008. Biology 8th
Jilid 3. Jakarta: Erlangga.
Harahap, G. A., Widya I. N., & Akhmad, I., 2016. Mortalitas Operasi Jantung
Coronary Artery Bypass Graft di RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode
Januari 2014 - Desember 2014, JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO,
(5) 2, pp: 160-166.

Herawati, I. & Wahyuni., 2016. Manfaat Latihan Pengaturan Pernafasan Untuk


Menurunkan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Primer, Universty
Research Colloquium, (3) 1, pp: 79-87.
Jasin, M., 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Sinar
Wijaya.
Kay, I., 1998. Introduction to Animal Physiology. Saint Louis: Bioscientific
Publisher
Meinisasti, R., Sunita, R., Rizki, A. S., & Krisyanella., 2017. Analisis Pemeriksaan
Kadar Glukosa Darah Pada Darah Kapiler dan Vena Pasien DMT2 di
Bengkulu Tahun 2016, Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, (19) 1, pp: 20-
22.

Razak, A. A., Nazirul, I. R., & Mohd, F. M., 2018. Experimental Study on Net Flow
Rate Generation Inside Closed Loop Mechanical Circulatory System Using
Impedance Pump, International Journal of Engineering & Technology, (7)11,
pp: 43-47.

Simamora, R. D., Edwin, B., A. & Ari A., 2017. Kesesuaian Tipe Tensimeter Air
Raksa dan Tensimeter Pegas Terhadap Pengukuran Tekanan Darah pada Usia
Dewasa, JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO, (6) 2, pp: 1208-1216.

Sulistiono., 1988. Fisiologi Hewan. Purwokerto: Fakultas Peternakan UNSOED.


Ville, C. A., 1988. General Zoology. London: Sounders Company.
Wulangi, K., 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Yogyakarta : UGM press.

Yatim, W., 1990. Histologi Biologi Modern. Bandung: Tarsito.


Yuwono, E., 2001. Fisiologi Hewan I. Purwokerto : Fakultas Biologi Unsoed.

Anda mungkin juga menyukai