Anda di halaman 1dari 8

Nama : Tazqirotul Ula

Prodi : S1 KEPERAWATAN 2A
NIM : 433131420119017
MATA KULIAH : KMB I
Soal
Anda bertugas di Poli Penyakit Dalam sedang menerima pasien hipertensi . Pada saat anda
melakukan pengkajian fisik pada pasien, dia bertanya mengapa ia harus menjalani pemeriksaan
fisik lengkap setiap kali berkunjung ke poliklinik dan berapa tekanan darah yang harus
diwaspadai. Hasil pemeriksaan didapat Tekanan Darah pasien 170/100 mmHg. Nadi 110x/menit,
Pernapasan 24x/menit. Pasien sudah menderita hipertensi 5 tahun yang lalu, jarang kontrol
karena tidak pernah ada keluhan.
1. Lengkapi pengkajian pada kasus di atas !
2. Jelaskan bagaimana patoflow terjadinya masalah/ diagnosis keperawatan pada pasien
hipertensi ( tuliskan definisi,penyebab lihat di SDKI)
a. Resiko Penurunan curah jantung
b.Resiko gangguan perfusi perifer
c. Resiko gangguan perfusi Myocard
d. Resiko gangguan Perfusi jaringan serebral
e. Resiko gangguan perfusi jaringan Ginjal
f. Tentukan diagnosis keperawatan yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran
berdasarkan kasus di atas !
g. Jelaskan standar luaran dan rencana tindakan yang mendasari penjelasan yang anda berikan
kepada pasien ( lihat di SLKI dan SIKI)
h. Jelaskan penyuluhan kesehatan yang harus diberikan dalam pengendalian hipertensi pada
kasus di atas ( konsep hipertensi, diet, obat obatan dll)
jawaban
1. Anda bertugas di Poli Penyakit Dalam sedang menerima pasien hipertensi . Pada saat
anda melakukan pengkajian fisik pada pasien, dia bertanya mengapa ia harus menjalani
pemeriksaan fisik lengkap setiap kali berkunjung ke poliklinik dan berapa tekanan darah
yang harus diwaspadai. Hasil pemeriksaan didapat Tekanan Darah pasien 170/100
mmHg. Nadi 110x/menit, Pernapasan 24x/menit. Pasien sudah menderita hipertensi 5
tahun yang lalu, jarang kontrol karena tidak pernah ada keluhan terjadi perubahan
afterload (dyspnea) dengan tekanan darah yang meningkat,nadi perifer teraba
lemah,capillary refill time >3 detik ,oliguria,warna kulit tampak pucat ,dan atau sianosis
perubahan kontraksi paroxysmal nocturnal dyspnea(PND) terdengar suara jantung S3 dan
S4 ,ortopnea ejakulasi fraction(EF) menurun ,batuk,murmur jantung,berat badan
bertambah,PAWP menurun ,PVR menurun ,SVR meningkat/menurun,CI
menurun,LVSWI menurun,SVI menurun terhihat cemas dan gelisah .
2. A.resiko penurunan curah jantung adalah berisiko mengalami pemompaan jantung yang
tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan metebolisme tubuh,penyebab:
 Perubahan afterload
 Perubahan frekuensi jantung
 Perubahan irama jantung
 Perubahan kontraindikasi
 Perubahan preload
B. Resiko gangguan perfusi perifer
Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolisme
tubuh,penyebab :
 Herferglikema
 Penurunan konsentasi Hb
 Peningkatan tekanan darah
 Kekurangan volume cairan
 Penurunan aliran arteri dan/atau vena
 Kurang terpapar informasi tentang factor pemberat (mis.merokok,gaya hidup yang
monoton,trauma,obesitas,asupan garam,imobilitas)
 Kurang terpapar pengetahuan /infomasi tentang proses penyakit (mis.diabetes
melitus,hyperlipidemia)
 Kurang aktuvitas fisik
C. Resiko perfusi Miokard tidak efektif.
Beresiko mengalami penurunan sirkulasi arteri coroner yang dapat mengganugu
metabolisme miokard
Penyebab atau factor resiko
 Hipertensi
 Hyperlipidemia
 Hiperglikemis
 Hipoksemia
 Hipoksia
 Kekurangan volume cairan
 Pembedahan jantung
 Penyalahgunaan zat
 Spasme arteri coroner
 Peningkatan protein c-reaktif
 Tamponed jantung
 Efek agen farmakologis
 Riwayat penyakit kardivaskolar pada keluarga
 Kurang terpapar informasi tentang factor resiiko yang dapat diubah
(mis.merokok,gaya hidup kurang gerak,obesisat )

D. Resiko gangguan Perfusi jaringan serebral


Beresiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke otak
Penyebab dan factor resiko
 Keabnormalan masa prothrombin dan/atau masa tromboplastin parsial
 Penurunan kinerja ventrikel kiri
 Ateroslerosis aorta
 Diseksi arteri
 Fibrilasi atrium
 Tumor otak
 Stenosis karotis
 Miksoma atrium
 Aneumrisma selebri
 Kogulasi (mis.aneia sel sabit )
 Dilatasi kardiomiopati
 Koagulasi intravaskuler diseminata
E. Resiko gangguan perfusi jaringan Ginjal
Beresiko mengalami penurunan sirkulasi darah ke Ginjal
Penyebab dan factor resiko
 Kekuangan volume cairan
 Embolisme vaskuler
 Vasculitis
 Hipertensi
 Disfungsi ginjal
 Hiperglekimia
 Keganasan
 Pembedahan jantung
 Bypaas kardiofulmonal
 Hipoksemia
 Asidosi metabolic
 Trauma
 Sindrom kompartemen abdomen
 Luka bakar
 Sepsis
 Sindrom respon inflamasi sistamik
 Lanjut usia
 Merokok
 Penyalahgunaan zat
Fatoflow Resiko gangguan perfusi perifer

Penyakit yang mendasari stroke (alcohol,hiperkolesteruid,merokok,steres,defresi,kegumukan)

Aterokloerosis ( elastisitas pembuluh kepatahan darah pembentukan


darah menurun) meningkat trombosit

penurunan darah ke otak

Resiko ketidakefektifan
hipoksia cerebri perfusi jaringan otak

infark jaringan otak

keruasakan pusat gerakan kelemahan pada nervus


motoric,dlobus frontaslis V(mati rasa pada wajah )
hemisphase/himiplagia Vii(hilangnya kemampuan mengecap )
x (menelan)

gangguan mobilitas mobilitas


fisik menurun penurunan kemampuan otot mengunyah/menelan

gangguan reflex menelan


tirah baring

Keseimbangan
resiko kerusakan integritas kulit deficit perawatan diri nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
G. Jelaskan standar luaran dan rencana tindakan yang mendasari penjelasan yang anda berikan
kepada pasien ( lihat di SLKI dan SIKI)
Curah jantung kriteria hasil :
Kekuatan nadi perifer meningkat (5)
Ejection fraction meningkat (5)
Cardiak index (CI)
Left venticuler stoke work meningkat (5)
Stroke volume index (SVI) meningkat (5)
Palpitasi menurun(5)
Bradikardia menurun(5)
Takikardi menurun(5)
Gambaran EKG menurun(5)
Lelah menurun(5)
Edema menurun(5)
Distensi vena juguralis menurun(5)
Oligulasia menurun(5)
Batuk menurun(5)
Suara jantung S3 menurun(5)
Suara jantung S4 menurun(5)
Murmur jantung menurun(5)
Hepatolomegali menurun(5)
Pulmonar vaskuler resistance menurun(5)
Systemic vescular resitence menurun(5)
Tekanan darah membaik (5)
Capillary refill time (CRT) membaik (5)
Pulmonary artery wedge pressures (PAWP) membaik (5)
Central veneous pressure membaik (5)
Intervensi utama
Perawatan jantung
Obsevasi :
Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea, peningkatan CPV)
Identifikasi tanda /gejala sekunder penurunan curah jantung (meliputi peningkatan berat badan,
hepatomegali ditensi vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah, oliguria, batuk, kulit pucat)
Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah ortostatik, jika perlu)
Monitor intake dan output cairan
Monitor berat badan setiap hari pada waktu yang sama
Monitor saturasi oksigen
Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi
nyeri)
Monitor EKG 12 sadapoan
Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
Monitor nilai laboratorium jantung (mis. Elektrolit, enzim jantung, BNP, Ntpro-BNP)
Monitor fungsi alat pacu jantung
Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum dan sesudah aktifitas
Periksa tekanan darah dan frekwensi nadi sebelum pemberian obat (mis. Betablocker,
ACEinhibitor, calcium channel blocker, digoksin)
Terapeutik
Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
Berikan diet jantung yang sesuai (mis. Batasi asupan kafein, natrium, kolestrol, dan makanan
tinggi lemak)
Gunakan stocking elastis atau pneumatik intermiten, sesuai indikasi
Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi hidup sehat
Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stres, jika perlu
Berikan dukungan emosional dan spiritual
Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi oksigen >94%
Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
Anjurkan beraktivitas fisik secara bertahap
Anjurkan berhenti merokok
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur berat badan harian
Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan output cairan harian
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Anda mungkin juga menyukai