Anda di halaman 1dari 4

TUGAS UTS METODOLOGI DESAIN

SOLUSI DESAINER TERHADAP VANDALISM DI KOTA YOGYAKARTA

oleh:

Nama : Muhammad Fairuz Kamil


NIM : 1912649024

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
1. LATAR BELAKANG

Anak muda merupakan tonggak utama dan juga sebagai harapan penerus bangsa
negara maupun didalam keluarganya sendiri. Pemuda saat ini biasanya memiliki gaya
berpikir yang lebih luas, intelektual, simpel, dan modern ketimbang generasi sebelumnya
mengingat semakin berkembangnya zaman serta teknologi di era globalisasi ini.

Pemuda saat ini sangat mudah mendapatkan dan mencari informasi global dengan
teknologi yang sudah tersedia sehingga mereka dapat mengetahui keadaan atau informasi
baik di dalam negeri maupun luar negeri entah itu positif atau negetif yang dapat berdampak
pada mereka. Mereka juga mudah terpengaruh dari lingkungan sekitar mereka. Terutama
pemuda di kota Yogyakarta yang mana mereka hidup dikota yang berbudaya serta sering
dikunjungi para turis dari negara luar.

Desainer merupakan profesi yang menggarap pekerjaan merancang dan menciptakan


sesuatu. Desainer sendiri terbagi menjadi beberapa profesi yakni desainer fashion, desainer
interior, desainer arsitektur, desainer grafis ,dan masih banyak lagi. Dengan perkembangan
teknologi, industri desain semakin pesat dan mempunyai daya tarik tersendiri karena profesi
ini sangat fleksibel dalam mengikuti perkembangan zaman. Terutama desainer grafis
khususnya desain komunikasi visual yang jurusannya sedang banyak diminati dikampus-
kampus.

Dapat disayangi kota Yogyakarta yang cukup terkenal didunia akan budayanya serta
wisatanya kini tercemar, tercemar dengan maksud adalah adanya tangan-tangan usil yang
merusak situs-situs kebudayaan maupun bangunan umum. Tindakan kriminal ini disebut
dengan vandalisme yakni moncorat-coret dan menggambar ditempat yang tidak seharusnya
yang membuat warga disekitar mereka geram dan resah. Dapat diyakini bahwa kebanyakan
pelaku dari mereka adalah anak muda remaja atau ABG. Maka dari itu saya sebagai desainer
ingin sekali mengubah dan mengedukasi mereka dengan cara merancang sesuatu yang dapat
membuat mereka sadar bahwa tindakan vandalisme itu salah dan dapat merugikan
masyarakat sekitar serta pemerintah.

2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, saya merumuskan masalah sebagai berikut:

a. Solusi sebagai desainer terhadap tindakan vandalism di kota Yogyakarta

2
3. TUJUAN
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan solusi saya sebagai desainer
terhadap masalah ini sebagai berikut:
a. Dapat mengedukasi para pemuda dan masyarakat kota Yogyakarta
b. Menghilangkan dan mencegah tindakan vandalisme
c. Meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama masyarakat
4. PEMBAHASAN
Beredarnya tindakan kriminal vandalisme dikota Yogyakarta yang meresahkan
masyarakat dan juga sebagai kota wisata merupakan suatu tindakan yang tidak bisa dibiarkan
begitu saja. Sebagai contoh tertangkapnya empat anak remaja pelaku vandalisme di Jalan
Kaliurang yang memang sudah diincar masyarakat. Setelah tertangkap mereka ganti dicat
badannya oleh masyarakat, kemudian diserahkan pada yang berwajib. (Salma, Sri. 2015)
Beberapa masyarakat sebenarnya sudah bergerak dalam kasus ini, mereka sebenernya
telah menuliskan tulisan penegasan yakni DILARANG CORAT-CORET DISINI!!! namun
para pelaku masih saja mencari celah atau pun mencari tempat lain yang sekiranya dapat
mereka pakai yang meskipun tempat tersebut masih mempunyai pemilik dan tidak meminta
izin terlebih dahulu.
Faktor-faktor penyebab pelaku vandalisme antara lain: 1) pengaruh pergaulan dari
teman-teman sebaya, mereka merasa nyaman dengan teman-teman sebaya membuat subyek
mengikuti tindakan vandalisme, 2) karena pengaruh keluarga diantaranya: a) kurangnya kasih
sayang dan perhatian sehingga melakukan vandalisme sebagai suatu tindakan pelarian, b)
adanya kasih sayang yang berlebihan sehingga tidak pernah melarang anaknya melakukan
vandalisme, 3) pengaruh media masa subyek melakukan vandalisme karena terpengaruh dari
film dan video game, 4) adanya sikap masyarakat/lingkungan membiarkan vandalisme
sehingga vandalisme dianggap bebas karena belum ada teguran Perilaku Vandalisme Remaja
di Yogyakarta (Sri Salmah) 17 oleh lingkungan. Dalam hal ini sebenarnya masyarakat juga
tidak berkenan adanya tindakan vandalisme, namun pada umumnya vandalisme dilakukan
pada saat malam hari yang tidak diketahui lingkungan, baru pagi hari masyarakat
mengetahuinya. ( Salma, Sri. 2015)
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut, saya sebagai desainer akan
memberikan suatu gagasan atau rancangan berupa program yang dapat memperbaiki cakupan
semua faktor yang mempengaruhi vandalisme untuk membantu pemkot dalam mengatasi
kasus ini. Saya akan membuat sebuah short movie berupa animasi yang mudah dicerna oleh
semua kalangan dan dapat pemkot tayangkan di saluran TV seperti JOGJA TV yang

3
merupakan saluran yg khusus ada di televisi masyarakat Yogya yang sehingga para orang tua
serta anak pun dapat melihat serta mengedukasi mereka mengenai larangan kriminal
vandalisme sehingga orang tua pun dapat memantai aktivitas apa saja yang dilakukan sang
anak. Lalu tindakan selanjutnya adalah pemasangan spanduk poster besar yang mudah dibaca
serta dapat menarik perhatian masyarakat saat melewati tempat yang rawan dijadikan
vandalisme, poster tersebut bukan hanya berisi tentang edukasi saja namun ada himbauan
pemasangan cctv baik dilakukan pemkot maupun para pemilik bangunan itu sendiri yang
diharapkan dapat mengetahui sekiranya ada pelaku yang sedang beraksi.
Sekiranya dua tindakan tersebut sudah cukup menghimbau bagi semua masyarakat
dan kalangan untuk saling mengingatkan dan memantau tindakan vandalisme tersebut karena
tindakan pencegahan ini butuh kerja sama antara orang tua dan anak, apabila orang tua tidak
memantau dan mengajari anaknya mengenai tindakan kriminal ini maka percuma saja begitu
pun sebaliknya jika orang tua sudah memperingat kepada anak mereka tetapi sang anak
masih bergaul den terpengaruh dari faktor eksternal maka itu percuma juga. Jadi pada intinya
harus saling bekerja sama dan daya sebagai desainer grafis melakukan tindakkan tersebut
yang seyogyanya dapat memperbaiki dan mencegah tinndakan kriminal vandalisme.

DAFTAR PUSTAKA

Salma, Sri. Perilaku Vandalisme Remaja di Yogyakarta Youth Vandalism Attitude in


Yogyakarta. Diakses pada 30 Maret 2020, dari ejournal.kemsos.go.id

Anda mungkin juga menyukai