Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA ANORGANIK

PERAK (Ag) DAN PERANANNYA DALAM INDUSTRI

KELOMPOK 7

Afdhal Amri 062120015

Diera Monica 062120026


Salsha Wulan Yulianti 062120050

Wanda Dwi Nugraha 062120030

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi karunia- Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Perak dan Peranannya dalam Industri”. Adapun
penulisan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Kimia Anorganik I. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya Dosen Kimia Anorganik I, Ibu Farida
Nuraeni, M.Si .
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, penulils memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi. Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam menyusun makalah ini. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Bogor, Oktober 2021

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perak adalah salah satu logam yang paling awal dikenal manusia, dan telah dianggap
sebagai logam mulia sejak zaman kuno. Perak berasal dari bahasa Latin Argentum, dan termasuk
kedalam logam mulia. Perak telah digunakan sebagai bentuk mata uang oleh lebih banyak orang
sepanjang sejarah dibandingkan logam lainnya, bahkan emas. Sehingga perak merupakan logam
yang cukup penting bagi kehidupan manusia. Perak merupakan salah satu logam tambang yang
memiliki warna putih yang terang.
Dalam industri kimia perak juga memiliki peranan yang penting yaitu digunakan sebagai
katalisator (Perak (Ag) digunakan sebagai katalis pada proses pembuatan formalin dari metanol
dan udara) ataupun sebagai bahan baku pembuatan produk (Perak nitrat (AgNO3) sebagai bahan
baku pembuatan bahan peledak). Perak sebagai katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi,
Sehingga dapat disimpulakan bahwa perak tidak hanya berguna sebagai perhiasan penunjang
penampilan semata tetapi perak juga berguna dalam dunia industri sebagaimana telah di jelaskan
dalam makalah ini.
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidup. Indonesia merupakan
negara yang kaya dengan sumber daya alamnya. Hampir seluruh jenis sumber daya alam
mineral dan pertambangan ada dan dimiliki oleh Indonesia antara lain kategori pertambangan
energi yaitu minyak bumi, gas alam, batu bara. Kategori pertambangan mineral contohnya
seperti perak, emas, tembaga, besi, timah, nikel, bauksit, mangan dan lainnya.

Perak atau dalam bahasa inggris disebut Silver (Ag) merupakan salah satu unsur logam
transisi yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Contohnya perak digunakan
sebagai bahan dasar trofi kejuaraan, uang logam atau koin, dan perhiasan. Penggunaan perak
dalam kehidupan dikarenakan warna kilau mengkilatnya yang menarik, lebih tahan korosi, dan
kelimpahannya di dunia. Selain itu, perak merupakan logam mulia yang harganya lebih
terjangkau dibandingkan dua logam mulia lain yaitu Emas (Au) dan Platina (Pt)

3
I.2. Rumusan Masalah
 Apa itu unsur perak?
 Bagaimana ditemukannya unsur perak?
 Kegunaan unsur perak didunia industri kimia
 Apa saja persenyawaan unsur perak

I.3. Tujuan Penulisan


 Mengkaji sejarah logam perak.
 Mengetahui senyawa senyawa perak.
 Mengetahui manfaat logam perak dalam kehidupan sehari – hari.
 Mengetahui macam macam persenyawaan dari unsur perak

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah

Tidak diketahui pasti siapa penemu Perak sebenarnya. Akan tetapi, sejarah menyebutkan perak
pertama kali ditemukan oleh orang-orang kuno. Artefak perak telah ditemukan di banyak
peradaban kuno seperti Sumeria. Penemuan yang paling lama tentang penggunaan perak yaitu
pada 4000 SM, yang di temukan di Ancient Tombs of Chaldea, Mesopotamia, Egypt, china,
Persia, dan Yunani. Pada zaman dulu sumpit perak digunakan untuk mendeteksi racun pada
makanan sang raja karena jika terkena racun, perak akan berubah warnanya. Meskipun belum
diketahui jenis racun yang digunakan saat itu. Perak sudah digunakan secara medis sejak diulu
sekitar tahun 1900 dan orang suka memasukkan koin dollar perak ke dalam susu, untuk
membuatnya segar lebih lama. Perak relatif jarang ditemukan di kerak bumi. Perak ditemukan
baik dalam bentuk bebas dan mineral seperti dalan argentite. Logam tersebut sering ditambang
dengan bijih logam lainnya termasuk tembaga, timah, seng, dan emas.

B. Pengertian Perak

Gambar 1

Perak adalah unsur logam dengan nomor atom 47. Simbolnya adalah Ag, dari bahasa Latin
argentum, dari akar PIE yang direkonstruksi sebagai "abuabu" atau "bersinar". Sebuah logam
transisi lunak, putih, dan berkilau, ia memilikikonduktivitas listrik, konduktivitas termal, dan
reflektivitas tertinggi di antara semua logam. Logam ini terjadi secara alamiah dalam bentuk
murni, bentuk bebas (perak asli), sebagai paduan dengan emas dan logam lainnya, dan dalam
mineral sepertiargentit dan klorargirit. Kebanyakan perak diproduksi sebagai produk samping
penambangan tembaga, emas, timah, dan seng.

5
Perak telah lama dinilai sebagai logam mulia. Lebih melimpah daripada emas, logam perak
telah berfungsi di banyak yang sistem moneter pramodern sebagai spesi koin, kadang-kadang
bahkan bersama emas. Kemurniannya biasanya diukur berbasisper-mil; paduan murni 94%
dijelaskan sebagai "0,940 fine". Selain itu, perak memiliki berbagai aplikasi di luar mata uang,
seperti pada panel surya, penyaringan air, perhiasan dan ornamen, peralatan makan dan
perabotan bernilai tinggi (muncullah istilah silverware), dan juga sebagai investasi dalam bentuk
koin dan bulion. Perak digunakan industri dalam stop kontak dan konduktor listrik, pada cermin
khusus, pelapis jendela dan dalam katalisis reaksi kimia. Senyawanya digunakan dalam film
fotografi dansinar-X. Larutan perak nitrat encer dan senyawa perak lainnya digunakan sebagai
disinfektan dan mikrobisida.

C. Sifat Fisika dan Kimia

 Sifat Fisika

Nomor atom 47
Konfigurasi elektron [Kr] 4d10 5s1
Massa atom relative 107,8682 sma
Jari-jari atom 1,75 Å
Titik didih 2436 K
Titik lebur 1235,08 K
Volume atom 10,30 cm3 mol-1
Massa jenis 10,50 gram cm-3
Elektronegatifitas 1,93
Potensial ionisasi 7,576 volt

Konduktivitas listrik 62,9 x 106 ohm-1 cm-1


Konduktivitas kalor 429 W m-1 K-1

Entalpi pembentukan 11,30 kJ mol-1


Entalpi penguapan 250,63 kJ mol-1
Kapasitas kalor 0,235 J g-1 K-1

Energi ionisasi: ke-1 731,0 kJ mol-1


ke-2 2070 kJ mol-1
ke-3 3361 kJ mol-1

6
 Sifat Kimia

1) Sangat stabil di udara murni dan air sehingga tidak bereaksi dengan udara dan air
pada suhu normal.
2) Kurang reaktif dari pada tembaga, kecuali terhadap ozon, sulfur dan hydrogen
sulfide, yang secara cepat menghitamkan permukaan perak.
3) Tidak dapat larut dalam larutan asam encer, tetapi dapat larut dalam asam nitrat dan
asam sulfat pekat.
4) Perak dan semua senyawa perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion
Ag(CN)2- dalam udara bebas, yang kemudian perak dibebaskan dengan
menambahkan seng atau aluminium sebagai reduktor. Dapat mengendapkan anion
karena kebanyakan anion membentuk garam perak yang tidak larut. Contohnya
penambahan OH- terhadap Ag+ akan mengendapkan perak (I) oksida.
2Ag+ (aq) + 2 OH- (aq) à Ag2O (s) + H2O
5) Salah satu sifat perak adalah sangat tidak reaktif dan merupakanlogam mulia
6) Udara yang mengandung H2S
4Ag +2H2S + O2 → 2H2O + 2Ag2S
7) Bereaksi dengan halogen
2Ag + Cl2 → 2AgCl 2Ag + Br2 → 2AgBr
8) Bereaksi dengan belerang
2Ag + S → Ag2S

9) Bereaksi dengan beberapa asam

2Ag + H2SO4 (p) → Ag2SO4 + SO2 + 2H2O

3Ag + 4HNO3 (e) → 3AgNO3 + 2H2O + 2NO

Ag + 2HNO3 (p) → AgNO3 + H2O + NO2

2Ag + 2HCl → 2AgCl + H2 + 171 Kkal

10) Bereaksi dengan Alkali Sianida

4Ag + 8NaCN + 2H2O + O2 → 4Na [Ag(CN)2] + 4N

7
D. Keberadaan di Alam

Perak merupakan salah satu logam transisi yang berwarna putih mengkila t dan mudah
menghantarkan arus listrik maupun panas. Setelah emas, perak merupakan logam yang paling
mudah dibentuk dan ditempa di antara semua logam. Perak telah dikenal sejak jaman purba kala.
Beberapa tempat buangan mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean
mengindikasikan bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM. Di
alam, perak terdapat dalam bentuk unsur-unsur bebas yang banyak terdapat dalam lapisan-
lapisan batuan dan terdapat bersama-sama dengan logam-logam lain, misalnya bijih-bijih timah,
timbal-timah, tembaga, emas dan perunggu-nikel.
Selain itu juga terdapat dalam bentuk persenyawaan dengan unsur-unsur lain mineral dan
bijih logam seperti light ruby silver (Ag3AsS3), dark ruby silver (Ag3SbS3), horn silver (AgCl)
dan brittle silver. Beberapa mineral perak yang penting antara lain cerargyrite, pyrargyrite,
sylvanite dan argentite. Dalam industri, perak dapat dibuat melalui proses metalurgi bijih perak
atau dalam campurannya dengan bijih logam lain. Di dunia belahan barat, Meksiko, Kanada,
Peru dan Amerika Serikat merupakan negara-negara penghasil perak. Perak dan timah sering
muncul bersama-sama di alam, misalnya dalam mineral galena yang terutama sulfida timah.

8
E. Pengolahan Logam Perak

Perak pertama kali diperoleh pada abad keenam belas Meksiko dengan
metode yang disebut proses teras. Ini melibatkan pencampuran bijih perak, garam,
tembaga sulfida, dan air. Klorida perak yang dihasilkan kemudian dicampur dengan
menambahkan merkuri. Metode yang tidak efisien ini digantikan oleh proses Patera
von. Dalam proses ini, bijih dipanaskan dengan garam batu, menghasilkan klorida
perak, yang tercuci dengan hyposulfite natrium. Saat ini, ada beberapa proses yang
digunakan untuk mengekstrak perak dari bijih.
Sebuah metode yang disebut sianida, atau proses resapan tumpukan telah
memperoleh penerimaan dalam industry pertambangan karena merupakan cara
murah pengolahan tingkat rendah bijih perak. Namun, bijih digunakan dalam metode
ini harus memiliki karakteristik tertentu: partikel perak harus kecil; perak harus
bereaksi dengan larutan sianida; bijih perak harus relatif bebas dari kontaminasi
mineral lainnya dan/atau benda asing yang mungkin mengganggu sianidasi, dan
perak harus bebas dari mineral sulfida. Ide untuk sianidasi sebenarnya menengok
kembali ke abad kedelapan belas, ketika penambang Spanyol percolated larutan
asam melalui tumpukan besar bijih tembaga oksida. Proses ini berkembang menjadi
bentuknya yang sekarang selama abad kesembilan belas. Adapun tahapan dari
proses sianida adalah sebagai berikut.

1. Persiapan bijih perak


Pertama-tama, bijih perak dihancurkan menjadi potongan- potongan,
biasanya dengan 1-1,5 dalam (2,5-3,75 cm) diameter, untuk membuat bahan
berpori. Sekitar 3-5 lb (1,4-2,3 kg) kapur per ton bijih perak ditambahkan untuk
menciptakan lingkungan basa.

Gambar 2

9
Bijih perak harus benar-benar teroksidasi sehingga logam mulia tidak terbatas
dalam mineral sulfida. Dimana terdapat tanah liat, bijih diaglomerasi untuk
menciptakan tumpukan resapan seragam. Proses ini terdiri dari menghancurkan
bijih, menambahkan semen, pencampuran, menambahkan air atau larutan sianida,
dan menyembuhkan di udara kering selama 24 - 48 jam.

2. Penghancuran bijih perak


Bijih dihancurkan dan ditumpuk di bantalan kedap untuk menghilangkan
kotoran-kotoran dari larutan sianida perak. Bahan-bahan seperti aspal, plastik,
lembaran karet,dan/atau tanah liat. Bantalan ini berbentuk miring dalam dua arah
untuk memfasilitasi drainase dan pengumpulan larutan.

3. Penambahan larutan sianida


Suatu larutan air dan sodium sianida ditambahkan ke bijih. Larutan dikirim
ke timbunan oleh sistem sprinkler atau metode penggenangan, termasuk selokan,
injeksi, atau rembesan dari kapiler.

4. Pemurnian perak
Pemurnian perak dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
a. Proses Merrill- Crowe
Proses ini menggunakan debu seng baik untuk mengendapkan logam
mulia dari larutan. Endapan perak kemudian disaring, meleleh, dan dibuat
menjadi batangan-batangan perak.

10
b. Metode Penyerapan Karbon
Pemurnian diaktifkan penyerapan karbon, di mana larutan yang
dipompa melalui tangki atau menara yang mengandung karbon aktif, dan
penambahan larutan sulfida natrium, yang membentuk endapan perak. Dalam
metode lain, larutannya dilewatkan melalui bahan resin yang menarik
dibebankan perak. Metode pemurnian umumnya ditetapkan berdasarkan
factor ekonomi.
c. Proses Parkes
Perak jarang ditemukan sendirian, tetapi sebagian besar dalam bijih
yang juga mengandung timbal, tembaga, emas, dan logam lain yang mungkin
bernilai komersial. Perak muncul sebagai produk sampingan dari pengolahan
logam ini. Untuk memulihkan perak dari bijih seng- bantalan, proses Parkes
digunakan. Dalam metode ini, bijih dipanaskan sampai menjadi cair. Sebagai
campuran logam yang dibiarkan dingin, kerak bentuk seng dan perak di
permukaan. Kerak akan dihapus, danlogam-logam mengalami proses distilasi
untuk menghapus seng dari perak.
d. Proses Pemurnian Elektrolit
Untuk mengekstrak perak dari bijih yang mengandung tembaga,
digunakan proses pemurnian elektrolit. Bijih ditempatkan dalam sel
elektrolitik, yang berisi elektroda positif atau anoda, dan elektroda negatif,
katoda atau, dalam larutan elektrolit. Ketika listrik dilewatkan melalui larutan,
perak, dengan logam lain, terakumulasi sebagai lendir pada anoda sedangkan
tembaga diendapkan pada katoda. Lendir-lendirdikumpulkan, kemudian
dipanggang, tercuci, dan dilebur untuk menghilangkan kotoran. Logam yang
dibentuk menjadi blok yang digunakan sebagai anoda dalam satu putaran
elektrolisis. Seperti listrik dikirim melalui larutan perak nitrat, perak murni
disetorkan ke katoda.

11
Adapun pemurnian logam dengan metode lainnya adalah sebagai berikut.

a. Cupellation
Pada zaman kuno, perak diekstraksi dari lead melalui cupellation, di mana
lead meleleh dalam "cupel" dan udara ditiupkan di seluruh permukaan. Logam
paduan tersebut teroksidasi, sehingga logam-logamdasar meninggalkan bijih
perak. Proses ini didasarkan pada prinsip bahwa logam mulia tidak teroksidasi
atau bereaksi secara kimia, tidak seperti logam dasar,. Sehingga ketika mereka
dipanaskan pada suhu tinggi, logam mulia tetap terpisah dan yang lain bereaksi
membentuk terak atau senyawa lainnya Sehingga kita dapat memperoleh logam
perak dalam bentuk murninya.

b. Proses Pattinson
Proses ini telah dipatenkan pada tahun 1833. Peralatan untuk proses ini
terdiri dari deretansekitar 8 atau 9 pot besi. Pot Ini bisa dipanaskan, dari bawah,
untuk mencairkan bahan. Bahan yang ingin dimurnikan. Bahan yang ingin
dimurnikan ditaruh ke dalam panci pusat mencair. Setelah itu didinginkan dan
berhasil mengukuhkan, itu skim off dan dipindahkan ke pot berikutnya dalam
satu arah, dan kiri atas logam Dalam panci dimasukkan ke dalam pot dalam arah
yang berlawanan. Ini berlanjut sampai mereka mencapai pot di akhir. Akan ada
bentuk murni dari materi di salah satu ujung, dan kotoran di lain. Contoh: Proses
ini dapat digunakan untuk mengekstrak perak dari timah. Memimpin akan tetapi
ke dalam panci pusat untuk dicairkan, maka mereka akan biarkan dingin.
Kemudian mereka akan skim off, dan dimasukkan ke dalam pot yang berbeda.
Setelah selesai akan ada timbal dalam satu panci dan perak yang lain.

c. Proses hidrometallurgi
Yaitu pemisahan suatu logam dari campurannya dengan melarutkannya
dalam air sebagai senyawa kompleks kemudian mengendapkannya sebagai unsur
bebas dengan suatu reduktor. Dengan adanya udara, perak dan semua senyawa

12
perak dapat larut dalam sianida logam alkali sebagai ion Ag(CN)2- :
disianoargetat (I)
Contoh :
4Ag(s) + 8CN- (aq) + O2(g) + 2H2O(l) 4Ag(CN)2- (aq) + 4OH-(aq)
4Ag(s) + 8CN-(aq) + O2(g) + 2H2O(l) 4Ag(CN)2- (aq) + 2S(s) + 4OH- (aq)
AgCl(s) + 2CN- (aq) Ag(CN)2- (aq) + Cl- (aq)
Perak kemudian dibebaskan dengan menambahkan seng atau aluminium
sebagai reduktor
2Ag(CN)2- (aq) + Zn(s) 2Ag(s) + Zn(CN)4- (aq)

F. Persenyawaan

1. Perak Nitrat (AgNO3)

Gambar 3

Suatu padatan kristal transparan yang bersifat fotosensitif dan mudah larut
dalam air. Perak nitrat digunakan sebagai titik awal untuk sintesis banyak senyawa
perak lainnyaPerak nitrat merupakan sebuah senyawa anorganik dengan rumus
kimia AgNO3. Senyawa ini adalah senyawa paling serbaguna di antara senyawa
perak lainnya, dan dapat digunakan pada fotografi. Senyawa ini lebih tidak sensitif
terhadap sinar matahari daripada perak halida. Senyawa ini dulu disebut lunar
kaustik karena perak dulunya disebut luna oleh para alkemis kuno
yang percaya bahwa perak berasosiasi dengan bulan. Dalam bentuk padatan, ion
senyawa ini akan berbentuk trigonal planar.

13
2. Perak klorida (AgCl)

Gambar. 4

Perak dapat bereaksi dengan HCl membentuk perak klorida yang


merupakan senyawa kimia dengan rumus AgCl. Senyawa berwarna putih ini
dikenal karena sulit larut dalam air. Senyawa ini muncul secara alami dalam
bentuk klorargirit. Perak klorida dapat dibuat dengan mudah dengan
menggabungkan larutan perak nitrat dengan natrium klorida :
AgNO3 + NaCl AgCl↓ + NaNO3

3. Perak bromide (AgBr)

Adalah garam anorganik yang rumus kimianya adalah AgBr. Padatannya


terdiri dari Ag kation+ dan anion, Br- dalam rasio 1: 1, tertarik oleh gaya
elektrostatik atau ikatan ionik.Perak bromida (AgBr) adalah garam berwarna
kuning pucat yang lembut dan tidak dapat larut dalam air yang dikenal akan
sifatnya yang sensitif terhadap cahaya. Maka dari itu, perak bromida telah menjadi
bahasan dasar materi fotografi modern.
AgBr dimanfaatkan untuk proses pembuatan film fotografi dan diduga telah
digunakan untuk membuat Kain Kafan Turin. Senyawa ini dapat ditemui secara
alami dalam bentum mineral bromargirit. Walaupun senyawa ini dapat ditemui
dalam bentuk mineral, AgBr biasanya dibuat dari reaksi perak nitrat dengan
senyawa bromida (biasanya kalium bromida):
AgNO3(aq) + KBr(aq) → AgBr(s)+ KNO3(aq)

14
4. Perak (I) Oksida (Ag2O)

Gambar. 5
Perak (I) oksida adalah senyawa kimia dengan rumus Ag2O. Ag2O ini
berbentuk bubuk hitam atau coklat gelap halus yang digunakan untuk
menyiapkan senyawa perak lainnya. Perak (I) oksida diproduksi dengan
mereaksikan litium hidroksida dengan larutan perak nitrat yang sangat encer.
Perak oksida dapat dibuat dengan menggabungkan larutan perak nitrat
dan alkali hidroksida. Reaksi ini tidak menghasilkan perak hidroksida dalam
jumlah yang cukup karena energetik yang disukai untuk reaksi berikut:
2AgOH → Ag2O + H2O .

5. Perak (II) Sulfat (Ag2SO4)


merupakan senyawa ion dari perak dengan rumus (Ag2SO4) yang
digunakan dalam penyepuhan perak (silver plating) dan pengganti tanpa noda
untuk perak nitrat. Berat molekul senyawa ini yaitu 311,799 gr/mol dengan
tampilan kristal tidak berwarna. Perak (II) sulfat (Ag2SO4) adalah senyawa
ionik perak yang digunakan juga dalam pelapisan perak dan sebagai
pengganti perak nitrat tanpa pewarnaan. Sulfat ini stabil dalam kondisi
penggunaan dan penyimpanan biasa, meskipun menjadi gelap saat terpapar
udara atau cahaya. Ag2SO4 ini larut dalam air.

Perak sulfat dibuat dengan menambahkan asam sulfat ke dalam larutan perak
nitrat:
AgNO3 + H2SO4 AgHSO4 + HNO3
2AgHSO4 ⇌ Ag2SO4 + H2SO4
Senyawa ini mengadopsi struktur yang terlihat pada natrium sulfat anhidrat.
15
6. Perak Iodida (AgI)

Gambar. 6
Perak iodida adalah senyawa anorganik dengan rumus AgI. Senyawa ini
merupakan senyawa padat berwarna kuning cerah, tetapi sampelnya
selalumengandung ketidakmurnian perak yang memberikan warna abu-abu.
Kontaminasi perak muncul karena AgI sangat fotosensitif. Maka dari itu,
senyawa ini dimanfaatkan dalam bidang fotografi. Perak iodida juga digunakan
sebagai antiseptik dan untuk proses penyemaian awan. Perak iodida dibuat
darireaksi larutan iodida (seperti kalium iodida) dengan larutan ion
perak(seperti perak nitrat). Dari reaksi tersebut akan muncul endapan berwarna
kuning.

16
G. Manfaat logam Ag
1) Sebagai perhiasan untuk dikoleksi

Pesona perak memang tidak kalah jauh dari emas. Meski ditemukan paling
akhir dibandingkan emas, tapi sampai sekarang perak masih menjadi material
yang digunakan untuk perhiasan. Perak yang mudah dicampurkan dengan zat lain
sehingga ia cocok menempel di emas, dan juga harga perak yang terjangkau
2) Sebagai bahan industri

Dibandingkan dengan emas, perak sampai sekarang masih sering digunakan


untuk bahan pokok keperluan industri. Yang masih sering menggunakannya
adalah industri yang berhubungan dengan listrik. Perak memiliki konduktivitas
terhadap listrik yang tinggi jadi digunakan dalam fabrikasi sirkuit listrik. Selain
itu menjadi bahan utama pelapis uap dalam industri elektronik.

Manfaat perak tersebut menjadikan perak masih diincar untuk kebutuhan


industri yang secara langsung kita gunakan untuk keperluan sehari-hari. Selain
itu perak biasanya ditemukan bersamaan dengan tembaga dan bahan tambang
lainnya sehingga mudah dicari, kemudian diolah sesuai kebutuhan industri.

3) Sebagai bahan pembuat uang logam

Perak merupakan salah satu bahan yang masih digunakan untuk pembuat
uang logam. Hal ini sudah terjadi sejak 700 SM. Waktu yang sangat lama sejak
perak ditemukan, dan hingga sekarang pun masih digunakan. Hanya saja uang-
uang logam itu tidak sepenuhnya murni perak karena dicampur dengan bahan
lain.Perak merupakan zat yang mudah melebur sehingga mudah dicampur dengan
bahan lain.

Selain itu, perak tahan terhadap udara dan menjadikannya logam yang tidak
mudah berkarat. Sangat cocok dijadikan bahan uang karena tahan lama, bisa
digunakan selama bertahun-tahun tanpa cacat. Walaupun mahal, tidak
mengherankan masih ada negara yang mencetak uang logam dari perak karena
kualitasnya yang bagus, jadi bisa lebih mengirit produksi.

17
4) Sebagai bahan untuk keperluan kesehatan

Ada beberapa pakar kesehatan yang menggunakan perak sebagai tambal gigi
karena perak yang tidak mudah rusak dalam keadaan apa pun. Selain itu perak
digunakan untuk melapisi alat-alat medis agar tidak mudah ditempeli bakteri dan
membuatnya lebih mudah dibersihkan. Perak juga adalah zat yang tidak mudah
rusak, jadi sangat cocok dijadikan bahan untuk keperluan medis. Manfaat perak
tidak hanya soal keindahan, tapi kekuatannya untuk menyehatkan umat manusia
juga.

5) Sebagai bahan alat-alat makan

Di zaman dulu perak digunakan untuk alat-alat yang digunakan ketika


makan. Sebut saja seperti sendok, garpu, dan piring. Hal itu menjadikan alat-
alatnya sangat mahal, tapi ternyata bukan karena mahalnya perak itu digunakan.
Fungsinya sama seperti alat-alat kesehatan di atas, alat-alat makan yang terbuat
dari perak dilansir mudah bebas dari kuman dan mudah dibersihkan.

6) Sebagai investasi

Manfaat perak selanjutnya adalah kamu sebagai investasi. Perak merupakan


salah satu logam mulia yang posisinya bersaing cukup kuat dengan emas.
Walaupun tidak sebanyak emas yang dipilih orang-orang yang berinvestasi,
memiliki perak akan menguntungkan di masa depan.

Hal itu karena perak memiliki sifat-sifat yang sama dengan emas. Harga
perak cenderung stabil, dan bisa naik di dalam keadaan tertentu. Selama ribuan
tahun perak masih dianggap sebagai logam mulia yang harganya mahal. Saat
harga emas naik karena ketidakstabilan ekonomi yang melanda dunia, harga
perak juga ikut naik.

Walaupun perak tidak selikuid emas yang mudah dijual di mana-mana karena
paling difavoritkan untuk investasi, tapi perak tetap dapat menguntungkan
pemiliknya.

7) Energi Surya

18
Perak digunakan pada pabrikasi kristal panel surya. Perak juga digunakan
dalam sel surya plasmonik. Sebanyak 100 juta ounces perak diproyeksikan untuk
digunakan dalam energi surya pada tahun 2015. Perak merupakan pilihan lapisan
reflektor untuk konsentrasi tenaga surya.

8) Penyejuk Udara

Pada tahun 2014 para ilmuwan menemukan sebuah panel seperti cermin yang, juga
dipasang pada gedung, bertindak layaknya sebuah penyejuk udara. Cermin itu
terbuat dari beberapa lapisan logam berbentuk wafer tipis. Lapisan pertama adalah
perak, bahan paling memantul di muka Bumi.

9) Pemurnian Air

Perak digunakan dalam pemurni air. Ia mencegah bakteri dan alga tumbuh di
dalam filter. Aksi katalitik perak, bekerja sama dengan oksigen, mensanitasi air
dan menghilangkan kebutuhan klorin. Ion perak juga ditambahkan ke dalam
sistem pemurnian air di rumah sakit, sistem air komunitas, kolam renang dan spa,
menggantikan klorin.

10) Cermin Teleskopik

Cermin dalam hampir semua teleskop refleksi menggunakan salut


aluminium vakum. Namun teleskop inframerah atau termal menggunakan cermin
bersalut perak karena kemampuan perak merefleksikan beberapa jenis radiasi
inframerah lebih efektif daripada aluminium, sama baiknya dengan kemampuan
perak mereduksi jumlah radiasi aktual yang diemisikan dari cermin.

19
H. Aplikasi Industri

Aplikasi Perak juga digunakan sebagai:


 campuran logam solder
 kotak listrik
 pengganti gigi,
 prmbuatan baterai perak - timah dan perak-cadmium.
 Cat perak digunakan untuk membuat sirkuit cetak.
 Perak juga digunakan untuk produksi kaca dan dapat didepositkan sebagai
lapisan pada gelas atau logam lainnya dengan metoda chemical deposition,
electrode position atau dengan cara penguapan.
 Perak iodida digunakan dalam pembuatan hujan buatan untuk benih awan.
 Pembuatan biji logam pada bidang industri
 Koloid perak dan larutan perak nitrat (AgNO3) encer digunakan sebagai
campuran bahan obat antiseptik dan pembunuh bakteri.
 Argyrol (senyawa perak-protein) digunakan sebagai antiseptik lokal pada
mata, telinga, hidung dan tenggorokan.
 Garam-garam halida perak, perak bromida, perak klorida dan perak iodida
digunakan untuk mengemulsi pelat fotografi, film dan kertas foto.
2AgX + cahaya à 2 Ag (s) + X2 (X = Br atau I)

I. Identifikasi

Kualitatif

Asam Klorida (HCl) akan membentuk endapan putih


Ag++ Cl- → AgCl↓

Hidrogen Sulfida (H2S) akan membentuk endapan hitam


Ag2S. 2Ag+ + H2S → Ag2S↓ + 2H+

Amonia (NH3) akan membentuk endapan


coklat. 2Ag+ + 2NH3 + H2O → Ag2O↓4 + 2NH +

Kuantitatif

Analisis Kadar Ag Dengan metode titrasi Metode


Mohr, Fajans, Volhard

20
J. Dampak Terhadap Lingkungan

 Dampak Perak Terhadap Kesehatan Manusia


Logam berat Ag yang terakumulasi oleh tubuh secara terus menerus akan
bersifat racun dan akan meracuni tubuh seseorang hingga memunculkan
beberapa gejala mulai dari mual, pusing dan kram perut hingga berdampak
kronis seperti kerusakan pada organ jaringan, misalnya liver dan gangguan
ginjal dan gangguan reproduksi

 Dampak Perak Terhadap Lingkungan

Nano partikel perak pada industri pasta gigi tidak sepenuhnya dibersihkan
pada pengolahan air limbah dan mungkin berbahaya bagi lingkungan dengan
perhatian khusus.

21
BAB III
KESIMPULAN

Perak adalah unsur logam dengan nomor atom 47. Simbolnya adalah Ag, dari bahasa
Latin argentum, dari akar PIE yang direkonstruksi sebagai "abuabu" atau "bersinar". Sebuah
logam transisi lunak, putih, dan berkilau, ia memilikikonduktivitas listrik, konduktivitas
termal, dan reflektivitas tertinggi di antara semua logam. Perak telah dikenal sejak zaman
purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan mineral di Asia
Minor dan di pulaupulau di Laut Aegean mengindikasikan bahwa manusia telah belajar
memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM. Elemen ini sangat stabil di udara murni dan
air, tetapi langsung ternoda ketika diekspos pada ozon, hidrogen sulfida atau udara yang
mengandung belerang.
Perak murni memiliki konduktivitas kalor dan listrik yang sangat tinggi diantara
semua logam dan memiliki resistansi kontak yang sangat kecil.. Logam ini terjadi secara
alamiah dalam bentuk murni, bentuk bebas (perak asli), sebagai paduan dengan emas dan
logam lainnya, dan dalam mineral sepertiargentit dan klorargirit. Perak memiliki banyak
persenyawaan dalam dunia ini contohnya AgCl, Ag2SO4, AgNO3 dan masih banyak lagi.
Begitu pula dengan kegunaannya baik dalam bidang apapun terutama bidang industri salah
satunya adalah pembuatan bijih logam Ag, pembuatan Baterai Perak – timah dll. Namun
dampak dari Logam Ag tidak bisa di hiraukan yaitu sangat berbahaya untuk kesehatan jika
terakumulasi dalam tubuh dan juga sebagai pencemar dalam lingkungan terutama dalam
perairan.

22
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Membuat Perak. Usahamart. Diakses pada 28 Oktober 2021 di


https://usahamart.wordpress.com/2012/02/24/membuat-perak/
Barbara S. Ottaway and Ben Roberts, The Emergence of Metalworking., Prehistoric Europe:
Theory and Practice edited by Andrew Jones, 2008, p208, Wiley-Blackwell.
Charles Dumaresq, The Rise and Fall of a Mining Camp., Cobalt Mining Legacy
Anonim. 2008. Perak. Diakses pada tanggal 28 Oktober 2021 di www.chem-is-
try.org/tabel_periodik/perak/.
Anonim. 2015. Kimia Dalam Kehidupan Sehari-hari. Di akses pada tanggal 28 Oktober
2021 di www.scribd.com/doc/7777264/kimia-dalam-kehidupan-sehari-hari
Biedermann, George; Sillén, Lars Gunnar (1960). "Studies on the Hydrolysis of Metal Ions.
Part 30. A Critical Survey of the Solubility Equilibria of Ag2O". Acta Chemica
Scandinavica. 13: 717.
A23. Asmadi Alsa. 2004, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian Psikologi,
(Yogyakarta:Pustaka Pelajar).

Cotton, Albert F . (1989) . Kimia Anorganik Dasar .Jakarta : UI Press. Dhahar, J Rainir.
Eklsplorasi endapan bahan galian. G.S.B Bandung

Hamdan Z. Abidin dan Bhakti H. Harahap (2005). “Indikasi mineralisasi epitermal emas
bersulfida rendah di Wilayah Kecamatan Bonjol, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.
” JurnalGeologi Indonesia (No.1 tahun 2007).Hlm 55-67
Hartati, R.D. (1995). Penentuan Kandungan Cu,Pb,Zn,Mg,Ag,Fe,Cd dan Au Dalam Contoh
Batuan Sulfida Dengan SSA Dan Beberapa Cara Dekomposisinya Dalam Standarisasi
Metoda Analisa Dan Produk Olahan Bijih Sulfida. LIPI, Bandung.
Khopkar S.M. (1990). Konsep Dasar Kimia Analitik.Jakarta : UI press. Latipun.2002,
Psikologi Eksperimen, (Malang:UMM Press).

23
M. Sodiq Ibnu. et al .(2005). Kimia Analitik I. Malang : Universitas Negeri Malang.

Otri, M.S. (2007). “ Penentuan Kadar Perak (Ag) Dan Tembaga (Cu) Pada Batuan Dari
Daerah Aur Malintang Pariaman Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom.”
Skripsi tidak diterbitkan. UNP.
Palar (1994). Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.
Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 3. Jakarta:
Erlangga.
Ronald. Pendahuluan. Diakses pada 28 Oktober 2021 di https://pdfcoffee.com/perak-pdf-
free.html

Sudrajat, D (1982). Geologi Ekonomi. Bandung : ITB.

Sutrisno Hadi. 1985, Metodologi Research Jilid 4, (Yogyakarta:Yayasan Penerbit Fakultas


PsikologiUGM).
Sugiyarto, Kristian H. 2003. Kimia Anorganik II .Jurusan Kimia FMIPA UNY : Yogyakarta.

Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung: Yrama Widya

Thomas Patrick Mohide, The International Silver Trade., 1992, p2, Woodhead Publishing.

Vogel (1990). Analisa Anorganik Kualitatif Makro Dan Mikro Bagian II. Jakarta: PT.
Kalman Media Pustaka.

24

Anda mungkin juga menyukai